Anda di halaman 1dari 6

KANDUNGAN DAN MANFAAT PADA CUKA APEL

1. Cuka Apel
Buah apel merupakan salah satu buah yang kaya akan manfaat . Manfaat
yang dihasilkan oleh buah apel ini karena didukung oleh beberapa kandungan dan
unsur penting misalnya vitamin, mineral serta unsur lainnya seperti fitokimian ,
serat, tanin, baron, asam tartar dan kandungan lainnya yang dapat menjadikan
buah apel menjadi buah yang didamba dan memiliki fungsi sebagai buah yang
memiliki cukup banyak manfaat yang tidak hanya sebagai buah biasa , namun juga
sebagai obat. Unsur dan zat-zat penting yang terkandung dalam buah apel inilah
yang sangat diperlukan bagi tubuh untuk membantu menjaga diri kita dan
kesehatan serta upaya pencegahan dari berbagai serangan penyakit.
Buah apel yang kaya akan vitamin dapat dijadikan cuka apel. Cuka apel
adalah suatu zat yang dibuat melalui senyawa-senyawa yang terdapat dalam buah
apel yang kemudian difermentasi oleh mikroba . Adapun beberapa jenis mikroba
yang dapat merubah sari buah apel menjadi cuka apel ialah Saccharomyses
Cerevisiae dan Zymomonas Mobilis. Saat musim panen, hasil buah apel ini
menjadi melimpah sehingga mulai dibuatlah cuka apel agar manfaat buah apel ini
menjadi lebih optimal, karena buah apel ini memang mudah rusak. Sama halnya
dengan buah apel yang kaya akan kandungan gizi dan vitamin, cuka apel pun
mempunyai beberapa kandungan yang bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan
manusia. Beberapa kandungan nutrisi, vitamin, dan mineral yang terkandung
dalam cuka apel antara lain adalah asam amino, kalium (potasium) , magnesium,
kalsium, vitamin dan beta karoten, zat asam, serta enzim dan pektin.
Komponen dari cuka apel ini kaya akan serat dan mengandung potasium
serta mengandung banyak nutrisi yang menyehatkan , seperti beta karoten (sejenis
antioksidan pencegah kanker), boron (bekerja seperti estrogen untuk mencegah
hilangnya mineral dari tulang dan membantu pendayagunaan vitamin D), kalsium
(menjaga tulang dan gigi tetap kuat dan sehat dan membantu mengatur kerja
jantung), berbagai enzim (membantu dalam pencernaan makanan), zat besi
(memainkan peran didalam sistem kekbalan tubuh dan penting untuk kemampuan
mengingat), magabesa (penting untuk menjaga tingkat kadar kolestrol),
mengandung karbohidrat serta mengandung asam amino (mencegah terjadinya
pikun). Cuka apel ini juga dapat membantu dan menjaga keseimbangan asam dan
alkali dalam tubuh manusia, serta kandungan asam hidroklorit pada cuka apel ini
dapat membantu dalam melancarkan pencernaan pada tubuh.

2. Manfaat Cuka Apel


2.1. Asam Amino
Asam amino tidak dapat dihasilkan langsung oleh tubuh, akan tetapi selalu
terdapat di dalam makanan salah satunya contohnya adalah cuka apel. Pada cuka
apel memiliki berbagai macam kandungan asam amino, bahkan kadar asam
aminonya jauh lebih tinggi di bandingkan dengan bentuk buah apel segarnya .
Asam amino ini berperan sebagai bahan untuk membangun protein yang
bermanfaat mengganti bagian-bagian sel tubuh yang telah rusak, sebagai pemberi
kalori pada tubuh, menurunkan kadar kolesterol darah, serta menjaga
keseimbangan asam basa cairan tubuh. Protein sendiri merupakan salah satu unsur
terpenting yang terdapat dalam semua makhluk hidup.

2.2. Enzim dan Pektin


Enzim merupakan suatu protein yang bertindak sebagai katalis biologi
yang berfungsi untuk memperlancar metabolisme zat-zat di dalam tubuh. Dengan
demikian, kandungan enzim yang meningkat dalam cuka apel, memiliki manfaat
yang besar dalam melancarkan proses metabolisme dan sekaligus meningkatkan
daya tahan atau imunitas tubuh terhadap adanya zat asing yang dapat merugikan
tubuh. Serat pektin merupakan senyawa yang tergolong dalam polisakarida yang
bisa larut dalam air dan membentuk cairan kental (jelly) yang disebut juga
mucilage/mucilagines. Pektin ini dapat mencegah terjadinya kanker usus terutama
kanker colon, serta pada serat pektin ini dapat berfungsi sebagai pelindung yang
melapisi dinding lambung dan usus, sehingga akan terlindungi bila terdapat luka,
toksin kuman atau asam lambung yang sangat berlebih . Kelebihan pektin adalah
tidak ikut terbuang bersama feces (kotoran) dan akan tetap berada dalam sistem
pencernaan. Serat pektin ini banyak terdapat pada kulit buah apel.
2.3. Kalium/Potasium
Kalium merupakan salah satu mineral dalam cuka apel yang memiliki
peranan dominan dalam proses penyembuhan. Sebagai elektrolit, kalium atau
potasium ini sangat berguna untuk meningkatkan proses metabolisme tubuh,
bahkan kandungan elektrolit pada cuka apel ini memliki komposisi yang hampir
sama dengan elektrolit tubuh. Adapun manfaat kalium/potasium ini antara lain:
memperkuat metabolisme dan mempercepat proses oksidasi yang diperlukan
untuk melepas dan membuang lemak dari sel. Hasilnya, berat badan ideal bisa
dipertahankan dan buang air kecil menjadi lancar. Menjaga agar jaringan tetap
sehat dan lentur, membersihkan pembuluh darah dari kolesterol dan toksin
sehingga darah bisa mengalir dengan lancar ke otak, membuat jantung dapat
berdenyut teratur dan membantu mengatur tekanan darah , serta membersihkan
dan membuang kristal asam penyebab asam urat.

2.4. Kalsium
Kalsium merupakan salah satu sumber kehidupan bagi mahluk hidup,
karena menjadi mineral yang sangat penting dalam tubuh manusia dan berperan
aktif pada seluruh proses kehidupan. Mulai dari awal pertemuan sperma dengan
sel telur, hingga menjadi embrio, dan terus menjalani pertumbuhan sampai
manusia itu berusia lanjut. Kandungan kalsium ini sangat membantu dalam proses
metabolisme dalam tubuh manusia, pengantar isyarat saraf, mengatur denyut
jantung, dan pertumbuhan otot. Pada kondisi cairan tubuh bersifat basa, kalsium
banyak mengendap di dalam tubuh baik di jaringan maupun di berbagai organ-
organ tubuh. Akibatnya adalah terjadi pengapuran dan pengerasan baik itu pada
jaringan pembuluh darah, jaringan saraf, jaringan otot maupun pada organ lain.

2.5. Zat Asam


Asam folat adalah keluarga vitamin B. Asam ini berfungsi membantu
produksi sel-sel darah, menyembuhkan luka, membentuk otot, serta membantu
proses pembelahan sel. Asam folat sangat penting untuk pembentukan DNA dan
RNA (zat-zat pembentuk dinding sel). Kekurangan asam folat bisa menyebabkan
kerusakan DNA yang dapat mengarah pada penyakit kanker. Asam folat juga bisa
mengendalikan homocysteine, sejenis asam amino yang jika berlebihan dapat
melukai dinding pembuluh darah dan memicu pembentukan plak yang bisa
menyumbat pembuluh darah. Asam folat bisa menurunkan risiko penyakit
jantung, stroke, asam urat dan osteoporosis. Asam folat terbukti secara nyata bisa
mengurangi risiko terjadinya cacat bawaan pada bayi baru lahir, termasuk spina
bifida (sumbing tulang belakang) dan bibir sumbing.
Selain itu, asam folat juga berfungsi mencegah dan memperbaiki keadaan
depresi, meningkatkan konsentrasi, menghambat pertumbuhan sel kanker di usus
besar, kanker serviks, kanker paru dan esophagus (saluran yang menghubungkan
tekak dengan esophagus). Asam folat juga bisa mencegah kepikunan dengan cara
merangsang enzim-enzim metabolisme homosistein, sehingga terhindar dari
kerusakan otak dan penyempitan pembuluh darah. Kandungan asam lainnya yaitu,
asam glukoronat di dalam tubuh diproduksi oleh hati atau lever. Asam ini
berfungsi mengkonjugasi atau mengikat toksin dan logam-logam berat, sehingga
lemak mudah larut dalam air dan mudah dikeluarkan melalui air kemih. Proses
pertumbuhan dan dekomposisi dalam metabolisme akan berjalan dengan baik
akibat pengaruh dosis kecil asam glukoronat. Unsur-unsur beracun dalam tubuh
oleh asam glukoronat akan dinetralisir dan diuraikan menjadi produk akhir yang
tidak membahayakan. Sedangkan unsur yang netral (yang tidak beracun) akan
dimanfaatkan sel-sel tubuh dalam menjalankan fungsinya.
Zat asam lainnya yang terkandung dalam cuka apel ini ialah asam asetat
(Asam Etanoat atau Asam Cuka) merupakan bagian terbesar dari asam yang di
hasilkan dari proses fermentasi. Asam asetat inilah yang berperan dalam
memberikan rasa pada pada minuman cuka apel. Peran utama asam asetat adalah
mengikat toksin dan bisa menjadi ester yang mudah larut air , sehingga mudah
dikeluarkan dari dalam tubuh. Di dalam tubuh, peranan asam asetat di perkirakan
lebih besar dibandingkan dengan asam glukoronat. Kandungan asam terakhir yang
terkandung dalam cuka apel ialah asam laktat. Asam laktat dikenal sebagai asam
susu yang berada di dalam tubuh manusia sehat. Pada penderita kanker berat,
kadar asam laktat di dalam tubuh sangat rendah. Maka, salah satu peran asam
laktat yang di hasilkan oleh cuka apel adalah mencegah serangan penyakit kanker.
Pada pasien kanker payudara (stadium awal), asam laktatnya rendah
sekali. Kondisi inilah yang bisa memicu ganasnya serangan kanker. Kejadian
inilah yang menjadikan dasar bahwa cuka apel bisa digunakan sebagai obat untuk
menyembuhkan kanker tersebut karena bisa meningkatkan kandungan asam laktat
dalam tubuh. Bakteri asam laktat merupakan bakteri non patogen. Dimana bakteri
ini juga membantu menghilangkan gejala yang kurang menyenangkan pada
gangguan keputihan dan bisa menekan risiko kambuh kembali.

2.6. Vitamin dan Betakaroten


Vitamin A mempunyai peran selain untuk menjaga kesehatan mata
manusia juga dapat berfungsi sebagai antioksidan yang berfungsi untuk
membersihkan radikal bebas yang dapat membuat kerusakan sel. Selanjutnya
vitamin yang terkandung dalam cuka apel ini adalah vitamin B1. Vitamin B1
(tiamin), dapat berfungsi dalam memelihara sifat permeabilitas dari dinding
pembuluh darah sehingga mencegah terjadinya penumpukan cairan dalam
jaringan tubuh (oedema) seperti pada penyakit beri-beri. Memelihara fungsi syaraf
sehingga mencegah terjadinya penyakit neuritis, memperbaiki kontraksi dinding
lambung sehingga sekresi getah cerna menjadi lebih baik dan memelihara nafsu
makan. Serta memiliki fungsi dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan
mencegah dari penyakit rematik, kanker, arterosklerosis serta stroke.
Vitamin B2 (riboflavin) diperlukan tubuh untuk memproses asam amino,
lemak, dan karbohidrat hingga menghasilkan energi berupa ATP. Energi ATP
diperlukan bagi sel tubuh dan juga berfungsi sebagai antioksidan. Disamping itu
juga berguna untuk pemeliharaan jaringan saraf, jaringan pelapis, kulit dan kornea
mata. Kekurangan vitamin ini mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan tubuh
terutama pada anak-anak, juga gangguan pada jaringan tubuh. Riboflavin berperan
dalam melancarkan peredaran darah dan mencegah peradangan sendi, rematik
serta meningkatkan stamina. Juga mengandung vitamin C dalam pembentukan
substansi antar sel dan berbagai jaringan, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu vitamin C juga berfungsi sebagai zat antioksidan yang mampu
membersihkan radikal bebas (bahan perusak sel). Dimana provitamin beta karoten
berperan sebagai antioksidan yang berfungsi untuk membersihkan radikal bebas.
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, Hatta. 2007. Penuntun Praktikum Teknologi Bioproses. Palembang: Unsri


Press.
Lestari, H. 2014. Kandungan Cuka Apel. (Online): http://www.cukaapel.wordpres
s.com/kandungan-cuka-apel/. (Diakses pada tanggal 11 Februari 2017).
Omegawati, H. 2011. Bioteknologi. Klaten: Intan Pariwara.

Anda mungkin juga menyukai