Anda di halaman 1dari 54

+

PEMANFAATAN SUMBER
DAYA DAN KEANEKA
RAGAMAN HAYATI

M. Denny Silaban

DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA


DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
SOLO, 11 DESEMBER 2015
+
Outline Presentasi

Effisiensi Energi
EffisiensiAir

Penurunan dan Pemanfaatan LB3 - 3 R


Sampah
KeanekaragamanHayati
+
General

Efisiensi Energi upaya perusahaan dalam melakukan


usaha meningkatkan efisiensi pemakaian energi melalui
kegiatan-kegiatan Peningkatan Efisiensi, Retrofit
(penggantian/ perbaikan) peralatan yang ramah lingkungan,
Efisiensi di Bangunan, Efisiensi dalam Sistem Transportasi
+
Aspek Penilaian

1. Kebijakan Energi
2. Struktur dan Tanggung jawab
3. Perencanaan
4. Audit Energy
5. Pelatihan/ kompetensi
6. Pelaporan
7. Benchmarking
8. Implementasi Program
+

Kebijakan Energi

Terdapat kebijakan
tertulis tentang
efisiensi energi
+
Struktur dan
Tanggung jawab

1. Memiliki manager energi


yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk
melaksanakan management
energi.

2. Memiliki tim yang bertugas


melakukan managemen
energy
+ Perencanaan
a. Terdapat rencana
strategis efisiensi energi (bersifat
jangka panjang) dengan menetapkan
tujuan dan sasaran efisiensi energi
yang relevan dengan kebijakan
lingkungan
b. Telah menetapkan program yang
jelas untuk mencapai tujuan dan
sasaran lingkungan mencakup:
1) Pemberian tanggungjawab untuk
mencapai tujuan dan sasaran pada
fungsi dan tingkatan yang sesuai
dalam organisasi tersebut.
2) Cara dan jadual waktu untuk
mencapai tujuan dan sasaran
tersebut.
+ Audit Energy
a. Telah melakukan audit energi
(laporan hasil audit yang dilakukan
paling lama 3 tahun terakhir).
Create
action plan
b. Laporan Audit Energi melingkupi:
1) Tujuan melakukan audit
2) Deskripsi fasilitas yang diaudit
3) Deskripsi status energi saat ini.
Recognice Implement
4) Potensi efisiensi energi yang dapat achivement action plant
dilakukan.
5) Rencana Kerja Energi efisiensi.

Evaluate
progress
+
Audit Energy
+
Pelatihan/
kompetensi

Di dalam tim management energi


terdapat staf yang memiliki
kualifikasi:
a.auditor energi
b.Training di bidang auditor energi
c. Back ground pendidikan yang
berkaitan dengan auditor energi
+ Pelaporan

Data Efisiensi Energi


1) Menyampaikan data efisiensi
energy minimal 3 tahun terakhir.
2) Data efisiensi energy dilengkapi
dengan bukti perhitungan atau
pengukuran yang dapat
menunjukkan telah dicapai.
3) Data efisiensi telah dinormalisasi
dengan data produksi.

Konversi
perhitungan
Formulasi produksi
perhitungan
Data
Perhitungan
< 3 tahun
Nama
Kegiatan
+ Benchmarking
Terdapat bukti yang valid dan
relevan yang menunjukan:
a.Telah dilakukan benchmarking
dengan industri sejenis.

Peringkat Perusahaan Benchmarking:

Nasional Asia Dunia

a) Masuk kedalam 10 Besar.


b) Berada di rata-rata
c) Berada di bawah rata-rata

b. Benchmarking dilakukan secara:


1) Internal
2) Eksternal
+
Strategi Efisiensi Energi
Audit
Inventarisasi semua sumber/area konsumen Energ
energi; i
2011
Klasifikasikan kelompok konsumsi energi
(proses, perkantoran, utilitas, transportasi, dll)
Audit
Gunakan satuan konsumsi energi yang sama; Energ
i 2012
Lakukan audit energi;
Audit
Rencanakan upaya efisiensi energi dari Energ
area/sumber yang potensial; i
2013
Identifikasikan kemungkinan adisionalitas
dan inovasi Audit
Energ
Pastikan data intensitas termutakhirkan; i 2014
Upayakan data seri tahunan dapat disusun;
+ ada kontribusi secara
signifikan terhadap Implementasi Program
pemberdayaan masyarakat

Pemakaian Hidromikro Dipaten oleh


organisasi
berwenang

-Sungai Meo lebar 8-10 m kedalaman 40 cm debit 0.757 m3/detik


-Saluran untuk Mikro Hidro lebar 90 cm tinggi 45 cm debit 0.282 m3/detik
-Inlet Mikro Hidro lebar 45 cm tinggi 45 cm debit 0.125 m3/detik
-Bak Kontrol panjang 4 m lebar 3 m tinggi 2 m
-Pipa Baja DN. 400 panjang 21 m
-Rumah Turbin panjang 3 m lebar 3 m tinggi 2 m
Diseminasi
-Turbin beda tinggi as Turbin dengan Generator 1 m pada jurnal
-Generator daya output 5 KW 220 Volt penghargaan Inovasi efisiensi ilmiah
-Jaringan Kabel panjang kabel dari Generator ke Perumahan 200 m teknologi internasional
atau buku
-Beda Tinggi Bak Kontrol dengan Turbin 2.5 m (ISBN)

- 5 Rumah : 5 buah lampu XL/rumah, 15 watt/buah, 25 buah x 15 watt = 375 watt


- Masjid : 5 buah lampu XL x 40 watt = 200 watt
- 40 Rumah Santri : 1 buah lampu XL/rumah, 5 watt/buah, 40 x 5 watt = 200 watt
Jurnal ilmiah
- Penerangan Jalan : 5 buah lampu XL, 15 watt/bush, 5 x 15 watt = 75 watt nasional
- Elektronik :
Komputer PC 4 buah = 240 watt
Kulkas 5 buah = 400 watt
Televisi 32 4 buah = 240 watt
Seterika 4 buah = 1400 watt
Mixer Kue 2 buah = 150 watt
Megic jar 3 buah = 1050 watt
TOTAL PEMAKAIAN LISTRIK = 4330 WATT
+

EFISIENSI AIR
+
EFISIENSI AIR
Penilaian efisiensi air dalam peringkat hijau dan emas ini meliputi aspek
reklamasi air, daur ulang, pemanfaatan kembali, dan peningkatan kinerja
sistem penyediaan air.

Reklamasi air adalah pengolahan atau pemrosesan air limbah untuk dapat
digunakan kembali sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan memenuhi
kriteria kualitas air sesuai peraturan yang berlaku.

Daur ulang air adalah pemanfaatan air limbah yang telah diolah dan
dikembalikan ke dalam proses produksi.

Pemanfaatan air adalah penggunaan air limbah yang telah di olah untuk
kegiatan yang lain seperti irigasi dan air pendingin, dengan catatan
kualitas air telah memenuhi baku mutu jika pemanfaatan diaplikasikan ke
lingkungan.

Peningkatan kinerja sistem penyediaan air dilakukan dengan mencegah


terjadinya kehilangan air akibat kebocoran, atau perbaikan sistem
sehingga jumlah air yang hilang mengalami penurunan.
+
PELUANG EFFISIENSI PENGGUNAAN AIR

PROCESS/EQUIPMENT
MODIFICATION:
READJUSTING:
Modifications in EQUIPMENT/TECHNOLOG
Improve productivity with less processes or equipment, Y REPLACEMENT:
water used for existing
equipment/technology with relevant retrofits, if Substituting existing
necessary ( converting cooling technologies with more
(optimizing water used for system from one through to effective and efficient ones
process, heating, cooling, etc)
close loop, dll)

PROSES PRODUKSI
PELUANG KONSERVASI AIR

3R:
AVOID EXCESIVE AVOID
Reuse, Recovery, WATER USE:
LEAKING:
Recycle untuk Perbaiki House WATER
Proses Produksi, Keeping untuk Penggunaan Leak HARVESTING:
Utilitas mengurangi jumlah air Detector, Pembuatan Reservoir
(cooling/heating), yang terkontaminasi, Pengecekan Kinerja atau Bak penampungan
domestik Outdoor hindari penggunaan Kran Air (water tap)
tidak semestinya , dll.

SELURUH FASILITAS
+Aspek Penilaian Kriteria Efisiensi Air
Renstra utk menetapkan
Memiliki kebijakan sasaran efisiensi air dan
tertulis tentang Tim, staf dgn Staf
penurunan beban
efisiensi air dan background berkompetensi
pencemaran air limbah dgn
penurunan beban sesuai, anggaran 2 penetapan efisiensi air, dan sertifikasi
pencemaran dari air
th penetapan program (tujuan, EPCM
limbah sasaran, output dan jadwal

Kebijakan Struktur &


Pelatihan/Kom
Tanggung Perencanaan
Efisiensi Air petensi
Jawab

Implementasi
Benchmarking Pelaporan
Program

Data keberhasialn 4 tahun


Dilakukan perbandingan
terakhir,, data di normalitsai
standar nilai dgn industri
kedalamn intensitas
sejenis dlm efisiensi air
pemakaian air (jmh air
di tingkat nasional, asia,
persatuan produk atau bahan
dunia
baku), data telah diverifikasi
Perbandingan sec
sec eksternal
internal dan eksternal
CONTOH-CONTOH PERHITUNGAN
KEHILANGAN AIR (WATER LOSS)
DALAM PROGRAM KONSERVASI AIR
Drips/Second to Estimasi Perhitungan kehilangan air dari lubang
GPM Conversion kebocoran dengan Rumus Greeley :
Q = (30.394) x (A) x (P)
Q = estimasi laju kebocoran gallon per minute,
No. drips Gallons per
per second minute A = luas lubang bocoran dalam inche2
P = tekanan aliran air (diukur pakai manometer)
1 .006 dalam pounds per inche2 (psi).
2 .0012 Estimasi Perhitungan kebocoran dari sambungan
atau retakan :
3 .018
Q = (22.796) x (A) x (P)
4 .024 Where Q is leak rate in gpm, A is the area of the
leak
5 .030 in square inches, and P is the line pressure in psi.

5 (Five Drips) per second is a steady Contoh:


stream A = 1/32 lebar retakan x 1 panjang retakan
P = 40 psi Contoh Identifikasi dengan
Estimasi air yang terbuang = 4.5 gpm menggungakan leak
detector , Continuous base
flow imenunjukkan adanya
kebocoran
+

Penurunan dan Pemanfaatan LB3 -


3 R Sampah
+
Aspek Penilaian

Kebijakan Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah B3

Struktur dan Tanggung Jawab

Perencanaan

Pelatihan/Kompetensi

Pelaporan

Benchmarking

Implementasi Program
+
Pemanfaatan Limbah B3

Pemanfaatan limbah B3 adalah kegiatan


penggunaan kembali (reuse) dan/atau
daur ulang (recycle) dan/atau
perolehan kembali (recovery) yang
bertujuan untuk mengubah limbah B3
menjadi suatu produk yang dapat
digunakan dan harus juga aman bagi
lingkungan dan kesehatan manusia
(Permen 02/2008 tentang Pemanfaatan LB3)
+
Sampah

Sisa kegiatan sehari-hari


manusia dan/atau proses
alam yang berbentuk padat
+
Prinsip Utama PLB3 dan Sampah dalam
Penilaian

Limbah
Pengendalian B3/Sampah
Pencemaran sebagai
sumberdaya
+
Kebijakan Pengurangan dan
Pemanfaatan

Tertulis sebagai dokumen resmi perusahaan

Dijabarkansecara kuantitatif (target tahunan atau


waktu tertentu)

Jelas langkah yang akan dijalankan


+

. .

.
+
+
Struktur dan Tanggung Jawab

Sumber Daya Manusia yang menangani (latar belakang


relevant)

Personil yang melakukan kegiatan memperoleh pelatihan


yang sesuai

Ketersediaan Sumber Dana


+

Struktur organisasi_Perencana
lingkungan
Struktur organisasi_Pengelola lingkungan

Struktur organisasi_Pengawas lingkungan


+
+
Sertifikat
+
Perencanaan

Perusahaan telah melakukan inventarisasi


Limbah B3 selama minimal 2 tahun berturut
turut.

Perusahaan telah memiliki program


pemanfaatan limbah B3 dengan cara, jadual
waktu dan indicator untuk mencapai tujuan dan
sasaran tersebut.
+
Hazardous Waste Reduction

Change rag to be used more than


one time (washable majun)
+
Pelaporan

Data Kuantitatif min. 2 thn


terakhir

Data keberhasilan min. 3


thn terakhir

Data telah diverifikasi pihak


eksternal yang kompeten
+
Benchmarking
Dilakukan dengan industri
sejenis
Dunia Peringkat perusahaan dalam
benchmarking :
Masuk dalam 10 besar
Asia
Rata-rata
Di bawah rata-rata

Benchmarking : internal dan


Nasional eksternal
+Implementasi
Pengurangan/Pemanfaatan Limbah B3

Limbah B3 dominan dan non dominan

Basis pembanding dengan tahun sebelumnya

Bobot dominan > non dominan

Bobot pengurangan > pemanfaatan

Inovasi
+
Implementasi Sampah

Kegiatan pemanfaatan sambah berkontribusi secara


signifikan terhadap upaya pemberdayaan masyarakat
data harus kuantitatif

Memiliki kebijakan Extended Producer Responsibility untuk


pengelolaan sampah dari hasil kegiatan yang dihasilkan.

Bobot pengurangan > pemanfaatan


+ PETA POTENSI PENGURANGAN DAN
PEMANFAATAN LIMBAH B3 DAN NON B3

PELAKSANAAN
PEMANFAATAN DAN PENGURANGAN
LIMBAH B3

1. Pemanfaatan 2. Reduksi 3. Modifikasi


Produk
2.1 Modifikasi 2.2 Good
1.1 1.2 1.3 Proses Housekeeping
Reuse Recycle Recovery

2.1.1
2.1.2 2.1.3 2.1.4
Tata cara Perubahan Modifikasi Perubahan
operasi yang input alat teknologi
baik
+

KeanekaragamanHayati
+
Ketentuan Umum

1. Konservasi insitu
2. Konservasi eksitu,
3. Restorasi dan rehabilitasi,
+
Ketentuan Umum
1. Konservasi insitu, meliputi metode dan alat untuk
melindungi spesies, keragaman (variabilitas) genetik
dan habitat dalam ekosistem lainnya, meliputi
pengelolaan kawasan lindung seperti cagar alam, suaka
margasatwa, taman nasional, taman wisata alam, hutan
lindung, sempadan sungai, sempadan pantai, kawasan
mangrove, terumbu karang, kawasan plasma nuftah dan
kawasan bergambut, termasuk pengelolaan satwa liar dan
strategi perlindungan sumberdaya di luar kawasan
lindung.
+
Ketentuan Umum
2. Konservasi eksitu, meliputi metode dan alat untuk
melindungi spesies tanaman, satwa liar dan organisme
mikro serta varietas genetic di luar habitat atau ekosistem
aslinya. Kegiatan yang umum dilakukan antara lain
penangkaran, penyimpanan atau pengklonan karena
alasan:
a) habitat mengalami kerusakan akibat konversi; dan
b) materi tersebut dapat digunakan untuk penelitian, percobaan,
pengembangan produk baru atau pendidikan lingkungan.
Dalam metode tersebut termasuk pembangunan kebun raya,
koreksi mikrologi, museum, bank bibit, koleksi kultur jaringan
dan kebun binatang.
+
Ketentuan Umum
3) Restorasi dan rehabilitasi, meliputi metode, baik insitu maupun
eksitu, untuk memulihkan spesies, varietas genetik,
komunitas, populasi, habitat dan proses-proses ekologis.
Restorasi ekologis biasanya melibatkan upaya rekonstruksi
ekosistim alami atau semi alami di daerah yang mengalami
degradasi, termasuk reintoduksi spesies asli,
Rehabilitasi melibatkan upaya untuk memperbaiki proses-
proses ekosistem, misalnya daerah aliran sungai, tetapi tidak
diikuti dengan pemulihan ekosistem dan keberadaan spesies
asli.
+
Aspek Penilaian

1. Kebijakan Perlindungan Keanekaragaman Hayati


2. Struktur dan Tanggung jawab
3. Perencanaan
4. Pelaporan
5. Implementasi Program
+Aspek Penilaian Penetapan secara formal wilayah konservasi
alam/ perlindungan biodiversity,
Tim, staf dgn background perencanaan tersususn , base line/ rona awal,
Memiliki kebijakan identifikasi dan penetapan parameter SD
perlindungan sesuai, anggaran 2 th,
biologi atau spesies hayati (langka dan
keanekaragaman hayati kerjsama dgn lembaga
terlindungi), penetapan program yg jelas
biodiversity

Kebijakan
Perlindungan Struktur &
Perencanaan
Keanekaragaman Tanggung Jawab
Hayati

Implementasi Pelaporan
Program

Terdapat sistem informasi untuk


mengumpulkan dan
Peningkaran status dikawasan ditetapkan,
mengevaluasi status thd
dampak positifdan terukur, dapat dijadikan
biodiversity yang dikelola,
tempat penelitian, penyebaran informasi dan
peartisipasi pihak lain dalam
pengetahuan bagi pihak luar, berpengaruh
monitoring dan evaluasi, dta 2
thd pemberdayaan masyarakat,
tahun, publikasi
+
TERIMA KASIH
+

DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA


GEDUNG B LANTAI 3
JL. DI PANJAITAN KAV 24
JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai