Anda di halaman 1dari 6

Atropin IV: dosis awal 0,5 mg bolus, diulang tiap 3-5 menit (max 3 mg)

Dopamin IV: 2-20 mcg/kg/menit titrasi dan taper dg lambat

Epinefrin IV: 2-10 mcg/menit titrasi


Adenosine IV dosis awal 6 mg dosis cepat, dilanjutkan NS flush. Dosis kedua 12 mg
apabila dibutuhkan

Prokainalamid IV: 20-50 mg/menit sampai aritmia teratasi, hipotensi, dan durasi
QRS meningkat >50% atau dosis maksimal 17 mg/kg. Dosis maintenance 1-4
mg/menit IV.

Hindari apabila terdapat QT memanjang atau gagal jantung.

Amiodaron IV: dosis awal 150 mg dalam 10 menit, diulang apabila dibutuhkan (saat
VT berulang). Pemberian diikuti maintenance IV 1 mg/menit pada 6 jam pertama.

Sotalol IV: 100 mg (1,5 mg/kg) dalam 5 menit. HIndari pemberian apabila terdapat
QT memanjang.
Epinefrin IV/IO: 1 mg tiap 3-5 menit

Amiodaron IV/IO: dosis awal 300 mg bolus, dosis kedua: 150 mg


Bradikardia

1. Atropin IV: dosis awal 0,5 mg bolus, diulang tiap 3-5 menit (max 3 mg)
2. Dopamin IV: 2-20 mcg/kg/menit titrasi dan taper dg lambat
3. Epinefrin IV: 2-10 mcg/menit titrasi

Takikardia

1. Adenosine IV dosis awal 6 mg dosis cepat, dilanjutkan NS flush. Dosis


kedua 12 mg apabila dibutuhkan
2. Prokainalamid IV: 20-50 mg/menit sampai aritmia teratasi, hipotensi,
dan durasi QRS meningkat >50% atau dosis maksimal 17 mg/kg. Dosis
maintenance 1-4 mg/menit IV.
Hindari apabila terdapat QT memanjang atau gagal jantung.
3. Amiodaron IV: dosis awal 150 mg dalam 10 menit, diulang apabila
dibutuhkan (saat VT berulang). Pemberian diikuti maintenance IV 1
mg/menit pada 6 jam pertama.
4. Sotalol IV: 100 mg (1,5 mg/kg) dalam 5 menit. HIndari pemberian
apabila terdapat QT memanjang.

Cardiac Arrest
1. Epinefrin IV/IO: 1 mg tiap 3-5 menit
2. Amiodaron IV/IO: dosis awal 300 mg bolus, dosis kedua: 150 mg

1. Norepinefrin
- Indikasi: Syok kardiogenik berat dan hipotensi ( systole< 70mmHg)
dengan Systemic Vascular Resitence (SVR) rendah.
- Dosis
dewasa untuk hipotensi dan syok
dosis inisial : 2-4 mcg/min
dosis maintenance : 1-12 mcg/min
- Sediaan: 4mg/4mL
- Farmakologi
Norepinephrine bekerja seperti epinephrine tetapi tidak memiliki efek di
B2 reseptor yang akan mengaktivasi vasodilatasi pembuluh darah di otot
skeletal, dimana epinephrine akan mengaktivasi B2 menyebabkan
menurunkan total Sistemic Vascular Resistence (SVR)
- Efek samping
Tubuh : Sel iskemik akibat vasokonstriktor poten dan hipoksia jaringan.
Sistem saraf : Kecemasan, sakit kepala sementara.
Sistem Pernafasan: Kesulitan bernafas.

Kulit : ekstravasasi nekrosis di tempat suntikan

2. Natrium Bikarbonat
- Indikasi
- Respiratori asidosis, hiponatremia simptomatik akut. Namun karena
penelitian tidak menunjukkan adanya manfaat pemberian selama cardiac
arrest serta banyaknya efek samping bila diberikan maka pemberian
natrium bikarbonat secara rutin tidak dianjurkan
- Dosis
Asidosis pada henti jantung: IV, 1 mEq/kgBB diikuti 0,5 mEq/kgBB tiap
10 menit henti jantung tergantung gas darah arteri
Asidosis
Dosis = BB (kg) x defisit basa (mEq/L) x 0,3 (bayi: 0,4)
Berikan separuhnya, selanjutnya tergantung respon klinis.\Dosis
maksimum 8 mEq/kgBB/hari
Hiponatremia simptomatik akut: IV lambat, 1 mEq/kgBB
- Farmakologi
Natrium bikarbonat berdisosiasi dalam air untuk memberikan ion Na+ dan
HCO3. Buffer melebihi konsentrasi ion hidrogen dan meningkatkan pH
darah. Satu gram natrium bikarbonat memberikan 11,9 mEq natrium dan
11,9 mEq bikarbonat. Natrium bikarbonat bersifat sangat iritan, sehingga
ekstravasasi vena biasanya diikuti dengan nekrosis kulit. Maka dari itu,
sebaiknya diberikan melalui jalur intravena sentral.
- Farmakokinetik
Onset of action : 2 - 10 menit
Efek puncak : 10 30 menit
Durasi aksi : 30 60 menit
Eliminasi : ginjal
- Efek samping
Kardiovaskular : edema perifer, aritmia, depresi miokard
Pulmoner : edema paru
SSP : perdarahan otak
Metabolik : alkalosis, hipernatremi, hiponatremi, hiperosmolalitas,
asidosis vena sentral/LCS/intraselular, inhibisi pelepasan oksigen ke
jaringan
Dermatologik : nekrosis, pengelupasan, ekstravasasi

Anda mungkin juga menyukai