Proposal
Proposal
Oleh
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
Skripsi oleh Nova Tri Wahyuni ini
Telah diperiksa oleh pembimbing dan disetujui untuk diuji pada ujian skripsi
Pembimbing,
NIP. 195203121986031001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen,
PENDAHULUAN
Persaingan bisnis bukanlah hal baru dalam dunia perdagangan global, terutama
Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh persaingan menuntut perusahaan
pesaing, dan mengeluarkan produk. Dalam hal ini perusahaan barang atau jasa yang
bersangkutan dituntut jeli untuk menangkap peluang yang ada agar dapat bertahan
berdampak pula pada perilaku dan gaya hidup manusia. Keinginan pemenuhan
kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan papan yang semula sederhana
tetapi juga memunculkan persaingan yang kian ketat baik antara perusahaan domestic
maupun perusahaan asing. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan
memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut market share. Untuk
menunjang terwujudnya tujuan dan sasaran tersebut, perlu adanya peran pemasaran,
sebab peranan pemasaran dalam suatu perusahaan sangat berpengaruh dalam kegiatan
berfungsi membawa atau menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa
yang bernilai dengan orang lain. Pemasaran juga dapat diartikan sebagai proses sosial
dan manajerial yang dalam hal ini individu atau kelompok mendapatkan kebutuhan dan
satu sama lain. Pemahaman yang kurang tepat terhadap konsep pemasaran sering
dilakukan oleh masyarakat luas dengan diartikannya pemasaran terbatas hanya pada
fungsi penjualan saja. Pemasaran harus dipandang meliputi berbagai aspek keputusan
dan kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen,
serta untuk menghasilkan laba bagi produsen. Proses pemasaran yang sesungguhnya
untuk memenuhi kebutuhan, menetapkan program promosi dan kebijakan harga, serta
menerapkan sistem distribusi untuk menyampaikan barang dan jasa kepada pelanggan
atau konsumen.
Saat ini, kegiatan pemasaran tidak hanya dapat dianggap sebagai usaha
penjualan atas apa yang dimiliki, melainkan harus terfokus pada usaha pemilikan atas
apa yang dijual. Setiap progam pemasaran harus diawali dengan identifikasi atas
Produsen yang mengabaikan perspektif ini biasanya akan menghadapi kesulitan besar.
Menyadari pentingnya peranan pemasaran dalam suatu perusahaan, salah satu
Proses pengambilan keputusan konsumen terhadap suatu barang atau jasa bergantung
dari beberapa hal yang mempengaruhinya. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi
keputusan konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa adalah atribut produk.
Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen
dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek,
kemasan, jaminan (garansi), pelayanan dan sebagainya. Selain pengaruh produk yang
dapat mempengaruhi keputusan pembelian, harga juga merupakan salah satu faktor
produk(Tjiptono, 2008).
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari
semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari suatu
kelompok penjual dan membedakannya dari produk lain (Kotler & Amstrong, 2001).
Ketika merek Sophie Martin telah dikenal baik oleh masyarakat, tentu akan
Dengan demikian hal ini akan menjadi kekuatan bagi Sophie Martin untuk
memperbesar pangsa pasar ataupun jumlah penjualan mereka. Sedangkan ditinjau dari
segi harga, pengaruhnya terhadap keputusan pembelian sangatlah penting, karena setiap
harga yang sudah ditetapkan oleh perusahaan akan mengakibatkan tingkat permintaan
suatu produk yang berbeda. Penetapan harga yang salah dapat mengakibatkan masalah
serius bagi Toko Sophie Martin sendiri. Hal ini dapat disebabkan oleh persaingan yang
ketat dengan toko-toko pakaian lainnya seperti toko pakaian di pasar-pasar tradisional.
Harga yang sensitif akan sangat berpengaruh pada permintaan konsumen. Oleh karena
itu, penetapan harga yang tepat perlu mendapat perhatian yang besar dari perusahaan
Sehubungan dengan uraian tersebut diatas, bahwa merek dan harga adalah unsur-
unsur dari sebuah produk yang dipandang penting oleh konsumen, dan mencerminkan
pengembangan suatu produk untuk dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
(MLM) yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1994. Sudah lebih dari 30 tahun
pada masa ini sudah sangat jauh berbeda fungsinya dengan masa lampau, bila pada
masa lampau fashion mungkin hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh dari terik
matahari dan cuaca, maka pada saat ini fashion juga berfungsi sebagai gaya hidup atau
biasa disebut lifestyle. Tak dapat dipungkiri, fashion telah mengakarkan pengaruhnya
dengan kuat pada kehidupan manusia modern. Oleh karena itu, PT. Sophie Martin
menerapkan strategi pemasaran untuk merebut pasar sasaran sebanyak mungkin dengan
satu strategi pemasaran yang tepat adalah dengan menciptakan produk yang dikenal
masyarakat luas dengan harga yang bersaing untuk dapat meningkatkan keputusan
pembelian konsumen.
Proses keputusan pembelian yang spesifik menurut Kotler dan Armstrong
pembelian. Seorang konsumen terlebih dahulu akan menentukan kualitas produk yang
akan dibeli, apakah telah sesuai dengan kriterianya. Dari latar belakang inilah penulis
mengambil judul penelitian tentang Pengaruh Merek dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Pakaian Merk Sophie Martin di Toko Baju Sophie Martin Jalan Hibrida Raya
Kota Bengkulu.
masalah dalam penelitian ini adalah apakah merek dan harga berpengaruh terhadap
keputusan pembelian pakaian merk Sophie Martin di Toko Baju Sophie Martin Jalan
keputusan pembelian pakaian Merk Sophie Martin di Toko Baju Sophie Martin Jalan
Bengkulu.
BAB II
TIINJAUAN PUSTAKA
aspek yang berada pada diri konsumen dan diperlukan suatu kerangka model yang
Gambar 2.1
Model Perilaku Konsumen
Keputusan Pembelian
Pembelian produk
Pembelian merk
Pemilihan Saluran Pembelian
Penentuan Waktu Pembelian
:
1. Produk (product), sebagai alat pertukaran dengan konsumen yang bisa dimiliki dan
dikonsumsi baik itu produk berwujud maupun produk tidak berwujud agar
Apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan tanpa adanya pilihan
(2008:181), keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai
dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan
keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor yang kedua
adalah faktor situasional. Oleh karena itu, preferensi dan niat pembelian tidak selalu
diantara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan
decision is the selection of an action from two or more alternative choice". Seseorang
melakukan pembelian berarti telah memiliki alternatif terbaik dari seluruh alternatif
yang ada dalam kenyataan, konsumen memiliki kebebasan penuh untuk melakukan
keputusan pembelian.
Menurut Kotler (2007:204), terdapat beberapa tahap-tahap proses dalam
kebutuhan, dimana kebutuhan itu dapat dicetuskan oleh rangsangan internal dan
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak, kita dapat membaginya kedalam dua tingkat. Situasi
yang pertama adalah pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan pencarian
yang menguat. Pada tingkat selanjutnya orang mungkin akan memasuki tingkat
pencarian aktif informasi dengan cara mencari bahan bacaan, menelpon teman dan
Kedua konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga konsumen
memuaskan kebutuhan itu. Atribut yang diminati akan berbeda-beda menurut produk
yang dibeli, mereka akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang
dapat dilihat dari atribut-atribut yang melekat pada produk itu. Dengan indikasi itu
maka konsumen membentuk pilihan diantara beberapa produk yang tergabung dalam
perangkat pilihan. Dalam tahap ini konsumen dapat juga membentuk suatu maksud
melakukan sendiri.
b. Orang yang mempengaruhi (influencer)
Individu yang mempengaruhi keputusan untuk membeli baik secarasengaja
produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas, dia
akan menunjukkan probabilitasnya yang lebih tinggi untuk membeli produk itu.
Ketika mereka sangat terlibat dalam pembelian dan menyadari adanya perbedaan nyata
antara berbagai merek. Para konsumen sangat terlibat bila suatu produk mahal, jarang
dibeli, beresiko dan mempunyai ekspresi pribadi yang tinggi, jenis perilaku pembelian
kelompok ini akan melalui suatu proses belajar, yang pertama ditandai dengan
perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang tinggi ini berdasarkan kenyataan bahwa
pembelian tersebut bersifat mahal, jarang dan beresiko. Dalam kasus ini pembeli
akan berkeliling untuk mempelajari apa yang akan tersedia akan membeli dengan
cukup tepat karena perbedaan merek tidak nyata. Pembeli menanggapi hanya
menurut harga yang baik atau menurut kemudahan dalam membeli. Sebagai contoh
mahal dan merupakan suatu barang yang mengekspresi diri. Setelah pembelian
adanya hal tertentu yang mengganggu dari mobil tersebut, sehingga konsumen
tersebut.
Banyak produk yang dibeli dengan keterikatan konsumen yang rendah dan tidak ada
keterlibatan yang rendah dengan kebanyakan barang yang murah dan sering dibeli.
Perilaku konsumen diatas tidak melalui urutan kepercayaan perilaku normal. Para
konsumen tidak mencari secara ekstensif mencari informasi mengenai merek bukan
keyakinan merek. Para konsumen tidak membentuk pendirian yang kuat atas suatu
merek tetapi memilihnya karena merek itu terasa akrab setelah membeli, mereka
tetapi perbedaan merek bersifat nyata. Di sini konsumen terlihat banyak melakukan
produk.
Keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen sangat dipengaruhi
oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis (Setiadi, 2003: 11), yang dapat
1. Faktor-faktor Kebudayaan
preferensi dan perilaku melalui suatu proses yang melibatkan keluarga dan lembaga
sosial yang ada disekitarnya. Kebudayaan biasanya terdiri dari sub budaya yang kecil
dan memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik kepada anggotanya.
Dalam hal ini status sosial seseorang juga sering mempengaruhi kebudayaannya.
Status sosial merupakan kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dari
Faktor yang mempengaruhi luas dan mendalam terhadap perilaku budaya ini
Jika makhluk yang paling rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri,
b. Sub budaya : Setiap budaya terdiri dari sub budaya yang lebih kecil yang
c. Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif lebih homogen dan
bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan
hierarki
2. Faktor-Faktor Sosial
Faktor sosial terdiri atas kelompok referensi, keluarga serta peran dan status
kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap
dan perilaku seseorang. Keluarga dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok keluarga orientasi, yakni merupakan orang tua dari seseorang dan
Prokreasi ini merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang penting dalam suatu
masyarakat yang sudah diteliti secara intensif. Sedangkan status sosial merupakan
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran
3. Faktor Pribadi
Faktor pribadi terdiri dari umur dan tahapan dalam siklus hidup, pekerjaan,
keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, Konsumsi seseorang
dibentuk oleh umur dan tahapan siklus hidup keluarga dan juga pekerjaan. Keadaan
stabilitasnya dan polanya). Tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah
menabung.
melalui kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup ini seringkali
diri merupakan karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang
meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup
4. Faktor Psikologis
Faktor psikologis ini terdiri atas motivasi, persepsi, proses belajar serta
kepercayaan dan sikap. Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari suatu
keadaan psikologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus dan rasa tidak nyaman.
yang berarti dari dunia. Sedangkan kepercayaan dan sikap merupakan suatu gagasan
utama yaitu motifasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan pendirian. Persepsi
yang memiliki arti. Pengetahuan berarti bahwa pada saat seseorang bertindak,
suatu hal yang dianut oleh seseorang (Rangkuti, 2006: 63). Peneliti meneliti tentang
adalah variabel atribut produk (product) yaitu merek, dan harga (price).
2.1.2 Merek
Pada dasarnya pengertian merek adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain
atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan identitas produk atau jasa dari satu
penjual atau sekelompok penjual dan membedakan produk itu dari produk pesaing
(Kotler dan Armstrong 2008). Menurut Kotler dan Keller (2008), Asosiasi Pemasaran
Amerika mendefiniskan merek (brand) sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau
barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari
barang atau jasa pesaing. Menurut Tjiptono, dkk (2008) merek merupakan logo,
positioning, kepribadian, rangkaian nilai, visi, penambah nilai, identitas, citra, relasi dan
evolving entity.
merupakan sesuatu yang dibeli oleh konsumen merupakan janji penjual untuk secara
konsumen. Merek adalah suatu simbol rumit yang dapat menyampaikan hingga 6
mahal, dibuat dengan baik, tahan lama dan bergengsi tinggi dan lain sebagainya.
2. Manfaat : atribut-atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan
emosional.
3. Nilai : merek tersebut juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsennya. Setiap
Pada tahap ini, produk dikelola sebagai komoditi sehingga merek hampir tidak
diperlukan. Kondisi ini sangat mendukung apabila permintaan (demand) lebih banyak
dibandingkan dengan dengan pasokan (supply) yang biasanya sering terjadi dalam situasi
perekonomian yang bersifat monopolistic. Contoh : beras murah, BBM, obat generik dll.
Pada tahap ini sudah terjadi persaingan sedikit-sedikit, meskipun tingkatnya belum
begitu ketat. Persaingan ini merangsang produsen untuk membuat diferensiasi produk
yang dihasilkan. Tujuannya adalah agar produk yang ia hasilkan memiliki perbedaan dari
produk perusahaan lain. Contoh : sepatu olahraga, sepatu ke kantor, buku tulis, buku
gambar dll.
Pada tahap ini, diferensiasi antar merek berdasarkan atribut fungsi menjadi semakin sulit
Pada tahap ini, Merek menjadi milik pelanggan. Pelanggan memiliki pengetahuan yang
lebih mendalam mengenai merek yang ia gunakan. Pada umumnya merk yang masuk
pada tahap ini sudah bersifat internasional dan pelanggan yang menggunakan merk ini
dapat mengekspresikan dirinya atau dapat menunjukkan jati dirinya. Contohnya, rokok
Marlboro.
Iklan pada tahap ini memiliki identitas yang sangat kompleks dan lebih bersifat
interaktif, sehingga pelanggan dapat dengan mudah menghubungi merek. Karena merek
direksi dan karyawan memiliki persepsi yang sama tentang merek yang dimilikinya.
Komunikasi yang keluar dari perusahaan telah terintegrasi ke semua lini kegiatan
Software dimana pelanggan dapat berkomunikasi secara langsung setiap saat melalui
Saat ini hanya ada beberapa perusahaan yang telah berada pada tahap ini, yaitu
perusahaan yang telah mengoperasikan kegiatannya secara transparan baik mulai dari
bahan baku yang digunakan, proses produksi, dan operasionalnya sampai produk
maupun jasa dan pelayanan purna jualnya kepada pelanggan. Informasi disampaikan
secara transparan, jelas dan tidak ada yang ditutup-tutupi secara etika bisnis, sosial
menjembatani harapan konsumen pada saat produsen menjanjikan suatu kelebihan dari
produknya kepada konsumen. Merek dalam dunia perdagangan sangat penting, karena
merek bermanfaat bagi pembeli, perantara, produsen maupun publik lain. Menurut Keller
b. Bentuk prodeksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Merek bisa
dilindungi melalui hak paten, dan kemasan bisa diproteksi melalui hak cipta
c. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan
d. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para
pesaing.
masa datang.
2. Bagi konsumen merek bermanfaat sebagai:
c. Pengurang resiko
g. Signal kualitas
Merek sebagai value indicator (indikator nilai), menurut Hermawan Kartajaya (2005)
pembelian. Selain itu, merek juga memberikan value (nilai) keperusahaan atau produsen
sebagai berikut:
2. Merek yang kuat akan memberikan peluang bagi produsen untuk melakukan perluasan
4. Merek menjadi komponen keunggulan bersaing yang sangat kuat, sulit ditiru oleh
pesaing.
Adalah asosiasi merek dimana konsumenpercaya bahwa atribut dan manfaat yang
diberikan oleh merek akan dapatmemenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keinginan
ingatan konsumen dan bagaimana proses bertahan sebagai bagian dari citra
merek. Kekuatan asosiasi merek ini merupakan fungsi dari jumlah pengolahan informasi
yang diterima pada proses ecoding. Ketika seorang konsumen secara aktif menguraikan
arti informasi suatu produk atau jasa maka akan tercipta asosiasi yang semakin kuat pada
ingatan konsumen. Pentingnya asosiasi merek pada ingatan konsumen tergantung pada
Adalah asosiasi terhadap suatu merek mau tidak mau harus terbagi dengan merek-merek
lain.Oleh karena itu, harus diciptakan keunggulan bersaing yang dapat dijadikan alasan
bagi konsumen untuk memilih suatu merek tertentu. Atau dengan kata lain merupakan
2.1.3 Harga
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa harga adalah jumlah
uang atau alat tukar lain yang senilai, yang harus dibayarkan untuk produk atau jasa
dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produkatau jasa yang nilainya
ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawarmenawar, atau ditetapkan oleh
ditangani oleh manajer divisi atau lini produk, akan tetapi pihak manajemen teras tetap
menentukan tujuan dan kebijakan umum mengenai harga jual, dan sering juga
menyetujui usulan harga yang diajukan oleh para manajernya (Kotler,2007 : 120).
Terdapat enam langkah pokok dalam penetapan harga jual suatu produk yang
keuntungan jangka pendek, unggul dalam pangsa pasar, atau unggul dalam kualitas
produk.
2. Penentuan kurva permintaan yang akan memperlihatkan jumlah produk yang akan
dibeli di pasar dalam waktu tertentu, pada berbagai tingkat harga. Makin inelastis
5. Perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga, yaitu :cost plus, analysis
break even dan target profit, perceived value, going rate dan sealed-bid pricing.
6. Menentukan harga akhir yang harus mencerminkan cara-cara psikologis yang paling
Penetapan harga yang dilakukan oleh produsen, dalam hal ini developer
perumahan, memiliki beberapa tujuan (Peter & Olson, 2000 : 238), antara lain :
1. Meningkatkan penjualan
5. Pertumbuhan
6. Stabilisasi pasar
selanjutnya menyusun strategi harga jual. Ruang lingkup strategi harga pada umumnya
1. Harga mark-up, harga ditetapkan atas dasar harga pokok ditambah keuntungan.
3. Persepsi nilai pembeli, harga ditetapkan atas dasar berbagai variabel non harga dan
5. Sesuai harga yang berlaku, ditetapkan berdasarkan harga yang berlaku di pasar atau
para pesaing.
6. Harga penawaran tertutup, hal ini dilakukan khususnya pada penawaran tender
proyek.
produknya. Hal ini dipertimbangkan karena adanya perbedaan waktu, lokasi, jumlah
dikenal.
lokasi, bentuk dan image produk, waktu (pagi, siang, sore dan malam).
1. Keterjangkauan harga
berikut ini:
Tabel 2.3
Tabel Penelitian Terdahulu
Peneliti dan Metode
No Judul Variabel Hasil Penelitian
Tahun Analisis
1 Walukow Pengaruh Kualitas Bebas: 90 Responden Kualitas produk,
(2014) Produk, Harga, 1. Kualitas Produk harga, promosi,
Promosi dan 2. Harga Analisis lokasi secara
Lokasi Terhadap 3. Promosi Regresi Linier simultan dan parsial
Keputusan 4. Lokasi berganda memiliki pengaruh
Pembelian positif dan signifikan
Konsumen di Terikat: terhadap keputusan
Bentenan Center 5. Keputusan pembelian
Sonder Minahasa Pembelian
2 Musay Pengaruh Brand Bebas: 115 Responden Brand image yang
(2013) Image Terhadap 1. Brand Image terdiri dari citra
Keputusan Analisis perusahaan, citra
Pembelian (Survei Terikat: Regresi linier pemakai, dan citra
pada Konsumen 2. Keputusan berganda produk secara
KFC Kawi Malan) Pembelian bersama-sama
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap keputusan
pembelian
harga (X2) dan 1 variabel dependent yaitu keputusan pembelian (Y), adapun objek
dalam penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung ke Toko Pakaian Sophie Martin
Produk (merek) dan harga merupakan bagian dari strategi bauran pemasaran yang
pembelian. Hal ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Oetama (2011)
yang memasukkan variabel produk, harga, dan lokasi dalam penelitian yang
maka penelitian ini akan menggunakan kedua variabel strategi pemasaran tersebut
sebagai variabel bebasnya (X) dan keputusan pembelian sebagai variabel terikatnya (Y)
Merek (X1)
Harga (X2)
Sumber : Kajian Penelitian Terdahulu
Keterangan
2.4 Hipotesis
Dari penjelasan materi-materi dan hasil penelitian sebelumnya, maka peneliti
merk Sophie Martin di Toko Baju Sophie Martin Jalan Hibrida Raya Kota Bengkulu.
merk Sophie Martin di Toko Baju Sophie Martin Jalan Hibrida Raya Kota Bengkulu.
H3 :merek dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
pakaian merk Sophie Martin di Toko Baju Sophie Martin Jalan Hibrida Raya Kota
Bengkulu.
BAB III
METODE PENELITIAN
Fauzi (2009: 19), penelitian deskriptif yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara
sistematik sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan. Menurut Mardalis
ada.
Sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan maka metode yang digunakan adalah
metode penelitian kuantitatif dengan jenis data kuantitatif yaitu berupa angka-angka.
Hasil penelitian kemudian diolah, di analisa melalui pendekatan regresi linier sederhana
dapat di observasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep-konsep
yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang
dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain.
penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau
jasa pesaing.
b. Harga
sejumlah nilai yangditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau
menggunakan produkatau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual
melalui tawarmenawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama
terhadapsemua pembeli.
2. Variabel Dependent/Terikat : Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh konsumen
jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut,
Netral skor = 3
Setuju skor = 4
Sangat setuju skor = 5
1. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data
ini, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data Studi lapangan (Field
research). Dalam hal ini penulis menggunakan metode penyebaran angket. Angket
(2010: 28), angket adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan
diukur (responden). Dengan angket ini orang dapat diketahui tentang keadaan/data
menurut Subana (2000: 30), angket adalah instrumen pengumpulan data yang
digunakan dalam teknik komunikasi tak langsung. Artinya responden secara tidak
tertentu.
Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden
memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar
salah satu jawaban yang sesuai dengan dirinya (pertanyaan bersifat tertutup).
diduga. Sampel adalah sebagian dari populasi (jumlahnya lebih sedikit dari pada jumlah
populasinya).
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang belanja di Toko
Sophie Martin Jalan Raya Hibrida Kota Bengkulu, dan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di Toko Sophie Martin Jalan Raya
Hibrida Kota Bengkulu. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
accidental sampling, yaitu sampel yang ada ketika penelitian dilakukan. Penelitian ini
dilakukan di Toko Sophie Martin Jalan Raya Hibrida Kota Bengkulu, pada bulan Maret
2016.
Penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert mengharuskan responden
(Subana, 2000: 32). Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup dan berskala.
Jawaban telah disediakan sehingga responden tinggal mengisi dengan tanda checklist
() pada kolom yang telah disediakan. Adapun alternatif jawaban yang digunakan
sebagai berikut :
atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Arikunto (2010: 211), suatu instrumen
yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Alat analisis yang digunakan untuk
bantuan software SPSS versi 16.0. Korelasi setiap item pertanyaan dengan total
nilai setiap variabel dilakukan dengan uji korelasi pearson. Hasil uji validitas
seluruh instrumen variabel adalah valid, hal ini ditunjukkan oleh nilai korelasi
signifikansinya berada di bawah tingkat 0,05, yang berarti bahwa pertanyaan pada
gejala yang sama tinggi rendahnya reliabilitas ditujukan oleh suatu angka
kuisioner disebarkan kemudian oleh para responden maka dilakukan uji validitas,
pernyataan yang tidak valid akan dihapus dan yang valid langsung dijadikan
pertanyaan buruk, 0,7 dapat diterima dan lebih dari 0,8 adalah baik. Adapun hasil
dapat diketahui bahwa nilai koefisien Cronbachs Alpha variabel penelitian lebih
besar dari nilai 0,7, yang berarti bahwa seluruh instrumen penelitian mempunyai
kondisi atau praktek yang didapati dari hasil penelitian dan membandingkan
secara teori dan praktek yang terjadi, yang bersumber dari bukti-bukti pedoman
penjelasan secara deskriptif terhadap hasil yang diperoleh dari analisis kuantitatif.
masing-masing variabel akan didasarkan pada nilai rata-rata skor jawaban yang
1,81-2,60 = rendah
2,61-3,40 = sedang
3,41-4,20 = tinggi
variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur
keputusan pembelian konsumen di Toko Sophie Martin Jalan Raya Hibrida Kota
sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2+ e
Dimana :
Y = Keputusan pembelian
A = Konstanta
X1 = Merek
X2 = Harga
3.6.5 Pengujian Hipotesis
Untuk mengemukakan apakah hipotesis yang telah digunakan dapat
R 2 / ( k 1)
F hitung = 1 R / ( n k )
2
Keterangan :
k = jumlah variabel
n = jumlah sampel
a. Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
pembelian.
2. Uji t
Digunakan untuk membuktikan hipotesis koefisien regresi secara
Keterangan :
b = koefisien regresi
a. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
adalah 0 < R2< 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam
menjalankan variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
Achmadi, C.N., dan Abu, 1997, Metodologi Penelitian, Jakarta, Bumi Aksara.
Arikunto, S., 2010, Proses Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta.
Kotler, P. dan Keller, K.L., 2007, Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Belas, Jakarta,
PT. Indeks.
Kotler, P., 2007. Manajemen Pemasaran Jilid 1 dan 2, Jakarta, PT. Indeks Kelompok
Gramedia.
Kotler, P., dan Amstrong, G., 2008, Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1, Jakarta,
Prenhalindo
Mardalis. 2009. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta, Bumi Aksara
Peter, J.P., dan Olson, J.C., 2000, Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran, Jakarta, Erlangga.
Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brand. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sekaran. 2009. Research Methods For Business (Metodologi Penelitian untuk Bisnis).
Jakarta: Salemba Empat
Simamora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Umar, H., 2000, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta, PT. Gramedia
Pustaka.
Zaharuddin, H., 2006, Menggali Potensi Wirausaha, Bekasi, CV. Dian Anugrah
Perkasa.
KUESIONER
A. Biodata Responden
Nama :
Umur : Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
B. Pernyataan Merek
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S N TS STS
1 Pakaian Sophie Martin mempunyai model dan
tipe yang variatif
2 Pakaian merek Sophie Martin mempunyai
kualitas kenyamanan yang baik
3 Pakaian Sophie Martin memberikan dan
menambah rasa percaya diri yang tinggi
4 Pakaian Sophie Martin merupakan pakaian yang
diproduksi oleh perusahaan yang memiliki
kredibilitas yang tinggi
5 Mengenal produk Sophie Martin melalui
pengenalan salah satu iklan
6 Pakaian Sophie Martin merupakan pakaian yang
memiliki merek yang terkenal
7 Pakaian Sophie Martin mempunyai banyak
pilihan warna
8 Pakaian merek Sophie Martin mempunyai
desain yang selalu mengikuti perkembangan
zaman
C. Harga
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S N TS STS
1 Harga produk Sophie Martin tidak terlalu mahal
2 Harga yang diberikan sesuai dengan kualitas
produk
3 Harga produk Sophie Martin lebih murah
dibandingkan produk yang lain
4 Harga yang diberikan sesuai dengan manfaat
produk yang ditawarkan
5 Harga produk Sophie Martin dapat bersaing
dengan produk sejenis lainnya
6 Produk Sophie Martin memberikan potongan
harga
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S N TS STS
1 Saya memiliki kebutuhan akan fashion untuk
menunjang penampilan saya
2 Saya mencari informasi tentang beberapa merek
produk fashion
3 Mengevaluasi beberapa merek produk fashion
sebelum membeli
4 Memutuskan untuk membeli produk Sophie
Martin setelah mengevaluasi beberapa alternatif
5 Melakukan pembelian ulang terhadap produk
Sophie Martin karena telah merasa puas
6 Saya percaya dengan kualitas produk yang
ditawarkan oleh Sophie Martin
7 Saya lebih memilih berbelanja pakaian Sophie
Martin dibandingkan produk lain
8 Saya memberikan rekomendasi kepada orang
lain untuk membeli produk Sophie Martin
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Correlations
Correlations
N %
Cases Valid 20 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 20 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,788 8
Reliability
N %
Cases Valid 20 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 20 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,829 6
Reliability
N %
Cases Valid 20 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 20 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,781 8
DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS