Anda di halaman 1dari 22

PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

Manajemen keuangan syariah adalah aktivitas perusahaan termasuk kegiatan planning,


analisis dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan yang berhubungan dengan bagaimana
memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai dengan tujuan dan sasaran
perusahaan untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan kesesuaiannya pada prinsip-prinsip
syariah.

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH MELIPUTI :

1. Aktivitas perolehan dana

Setiap upaya-upaya dalam memperoleh harta semestinya memperhatikan cara-cara yang sesuai
dengan syariah seperti mudharabah, musyarokah, murabahah, salam, istihna, ijarah, sharf dan lain-
lain.

2. Aktivitas perolehan aktivas

Dalam hal ingin menginvestasikan uang juga harus memperhatikan prinsip-prinsip uang sebagi
alat tukar bukan sebagi komoditi yang diperdagangkan, dapat dilakukan secara langsung atau
melalui lembaga intermediasi seperti bank syariah dan reksadana syariah. (QS.Al-Baqarah : 275)

3. Aktivitas penggunaan dana

Harta yang di peroleh digunakan untuk hal-hal yang tidak di larang seperti membeli barang
konsumtif dan sebagainya. Digunakan untuk hal-hal yang di anjurkan seperti infaq, waqaf,
shadaqah. Di gunakan untuk hal-hal yang di wajibkan seperti zakat. (QS.Al- Dzariyat :19 dan QS.
Al-Baqarah:254)

PRINSIP-PRINSIP KEUANGAN SYARIAH

1. Setiap upaya-upaya dalam memperoleh harta semestinya memperhatikan cara-cara yang


sesuai dengan syariah seperti perniagaan/jual beli, pertanian, industri, atau jasa-jasa.
2. Obyek yang diusahakan bukan sesuatu yang diharamkan.
3. Harta yang diperoleh digunakan untuk hal-hal yang tidak dilarang/mubah seperti membeli
barang konsumtif, rekreasi dan sebagainya. Digunakan untuk hal-hal yang
dianjurkan/sunnah seperti infaq, waqaf, shadaqah. Digunakan untuk hal-hal yang diwajibkan
seperti zakat.
Dalam menginvestasikan uang, juga harus memperhatikan prinsip uang sebagai alat tukar
bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, dapat dilakukan secara langsung atau melalui
lembaga intermediasi seperti bank syariah dan pasar modal syariah

Prinsip-prinsip manajemen keuangan syariah yang diajarkan Al-Quran sebagai


berikut :

1. Setiap perdagangan harus didasari sikap saling ridha atau atas dasar suka sama suka di
antara dua pihak, sehingga para pihak tidak merasa dirugikan atau didzalimi.
2. Penegakan prinsip keadilan (justice), baik dalam takaran, timbangan, ukuran mata uang
(kurs), dan pembagian keuntungan.
3. Kasih sayang, tolong menolong dan persaudaraan universal.
4. Dalam kegiatan perdagangan tidak melakukan investasi pada usaha yang diharamkan seperti
usaha yang merusak mental dan moral misalnya, narkoba dan pronografi. Demikian pula
komoditas perdagangan haruslah produk yang halal dan baik.
5. Prinsip larangan riba, serta perdagangan harus terhindar dari praktik spekulasi, gharar, tadlis
dan maysir.
6. Perdagangan tidak boleh melalaikan diri dari beribadah (shalat dan zakat) dan mengingat
Allah.
PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI

Konsep manajemen strategik syariah adalah sebuah proses manajemen berupa pengelolaan,
perencanan, pengawasan dan pengimplementasian harus di laksanakan sesuai dengan landasan
syariah ( berdasarkan al-quran dan hadist)

Tujuan Manajemen Strategik

1. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.

2. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai
penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.

3. Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan


lingkungan eksternal.

4. Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang ada.

5. Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen.

Proses manajemen strategis ada 8 langkah :

1. Mengidentifikasi misi, sasaran & strategi.


2. Menganalisis lingkungan luar
3. Mengidentifikasi peluang dan ancaman
4. Menganalisis sumber daya organisasi
5. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
6. Merumuskan strategi
7. Melaksanakan strategi
8. Mengevaluasi hasil

PROSES MANAJEMEN STRATEGI

Manajemen strategis merupakan proses yang berkesinambungan yang terdiri dari sembilan langkah:

1. Mengembangkan visi yang jelas dan menerjemahkannya ke dalam pernyataan misi yang
bermakna.

2. Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.

3. Memindai lingkungan untuk peluang yang signifikan dan ancaman yang dihadapi bisnis.
4. Mengidentifikasi faktor-faktor kunci untuk sukses dalam bisnis.

5. Menganalisis kompetisi.

6. Membuat tujuan perusahaan dan tujuan.

7. Merumuskan opsi-opsi strategis dan pilih strategi yang tepat.

8. Menerjemahkan rencana strategis ke dalam rencana aksi.

9. Membangun kontrol yang akurat.

Tahap 1. Mengembangkan visi yang jelas dan menerjemahkannya ke dalam pernyataan misi
yang bermakna

Visi adalah hasil dari impian seorang pengusaha dari sesuatu yang belum ada dan kemampuan
untuk melukis gambaran yang menarik dari mimpi itu untuk semua orang untuk melihat. Itu
menjawab pertanyaan kita mau ke mana? visi jelas membantu perusahaan dalam empat cara:

1. Visi memberikan arahan. Pengusaha yang menguraikan visi untuk perhatian perusahaan
fokus mereka semua orang pada masa depan dan menentukan jalur bisnis akan mengambil
untuk sampai ke sana.

2. Visi menentukan keputusan. Visi mempengaruhi keputusan, tidak peduli seberapa besar atau
seberapa kecil, bahwa pemilik, manajer, dan karyawan membuat setiap hari dalam bisnis.
Pengaruh ini bisa positif atau negatif, tergantung pada seberapa baik ditetapkan dalam visi
tersebut.

3. Visi memotivasi orang. Visi yang jelas dan menyatu menggairahkan orang untuk bertindak.
Orang ingin bekerja untuk sebuah perusahaan yang menetapkan pemandangan yang tinggi.

4. Visi memungkinkan untuk ketekunan dalam kesulitan. Perusahaan muda, pendiri dan
karyawan mereka sering menghadapi banyak kesulitan dari banyak sumber. Memiliki visi
yang berfungsi sebagai perusahaan Membimbing Bintang memungkinkan orang untuk
mengatasi kendala.

Tips untuk menulis pernyataan misi yang kuat


Pernyataan misi adalah alat yang berguna untuk membuat semua orang bersemangat menuju ke
arah yang sama, tetapi menulis tidak semudah itu. Berikut adalah beberapa tips untuk menulis
pernyataan misi kuat:

Tetap pendek. Laporan misi terbaik hanya beberapa kalimat lagi. Jika mereka pendek, orang
akan cenderung untuk mengingat mereka lebih baik.

Tetap simpel. Menghindari penggunaan jargon mewah hanya untuk mengesankan orang luar
seperti pelanggan atau pemasok.

Tahu apa yang membuat perusahaan Anda berbeda. pesaing Anda mencoba untuk mencapai
pelanggan yang sama bahwa Anda. Pernyataan misi harus membahas apa yang unik tentang
perusahaan Anda dan apa yang membedakannya dari kompetisi.

Mengambil pandangan yang luas, tapi tidak terlalu luas. Jika terlalu spesifik, pernyataan
misi dapat membatasi potensi perusahaan. Demikian pula, statemtn misi terlalu luas jika
berlaku untuk setiap perusahaan dalam industri. Ketika ditanya apa bisnis perusahaannya
berada di, Rob Carter, seorang manajer puncak di FedEx, tidak menyebutkan paket
pengiriman cepat, melainkan, jawabannya adalah, Kami berada dalam bisnis waktu
rekayasa.

Membuat semua orang yang terlibat. Jika bos menulis pernyataan misi perusahaan, siapa
yang akan mengkritik itu? Meskipun pengusaha harus menjadi kekuatan pendorong di
belakang pernyataan misi, semua orang di perusahaan membutuhkan kesempatan untuk
memiliki suara dalam menciptakan itu.

Tetap berjalan. Pernyataan misi bisa basi dari waktu ke waktu. Sebagai bisnis yang
kompetitif dan perubahan kondisi, sehingga harus pernyataan misi Anda. membuat
kebiasaan mengevaluasi misi Anda secara berkala sehingga tetap segar.

Pastikan pernyataan misi Anda mencerminkan nilai-nilai dan keyakinan yang Anda sayangi.
Mereka adalah dasar di mana perusahaan Anda dibangun.

Pastikan misi Anda termasuk nilai-nilai yang membuat usaha Anda karyawan terbaik.
Seorang pengusaha mengatakan bahwa pernyataan misi harus mengirim pesan kepada
karyawan, pemasok, dan pelanggan seperti apa tujuan perusahaan adalah selain dari
membuat keuntungan.
Pastikan pernyataan Anda mencerminkan kepedulian terhadap masa depan. Pemilik usaha
bisa mendapatkan begitu terfokus pada masa kini bahwa mereka lupa tentang masa depan.
pernyataan misi harus menjadi link pertama untuk masa depan perusahaan.

Jaga nada pernyataan positif dan optimis. Tidak ada yang ingin bekerja untuk bisnis dengan
pandangan pesimis dari dunia.

Gunakan pernyataan misi Anda untuk meletakkan landasan etika bagi perusahaan Anda.

Lihatlah pernyataan misi perusahaan lain untuk menghasilkan untuk Anda sendiri.

Pastikan bahwa pernyataan misi Anda adalah cocok untuk budaya perusahaan Anda.
Meskipun Anda harus melihat misi perusahaan lain, jangan membuat kesalahan dengan
mencoba untuk menyalinnya. Misi perusahaan Anda adalah unik untuk Anda dan
perusahaan Anda.

Merevisinya bila diperlukan. Tidak ada bisnis yang statis, yang berarti bahwa pernyataan
misi perusahaan Anda harus berubah seiring dengan perubahan perusahaan Anda. Bekerja
dengan tim karyawan Anda secara teratur untuk meninjau dan merevisi pernyataan misi
perusahaan Anda.

Menggunakannya. Jangan membuarkan pernyataan misi hanya untuk menjadi lahan


kumpulan debu. Memasangnya di papan buletin, mencetaknya pada kartu bisnis. Sering
berbicara tentang misi Anda, dan menggunakannya untuk mengembangkan rencana strategis
perusahaan Anda. Untuk itulah apa itu untuk!

Tahap 2. Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan

Membangun strategi kompetitif yang sukses membutuhkan usaha untuk memperbesar


kekuatan dan mengatasi atau kompensasi untuk kelemahan. Kekuatan adalah faktor internal yang
positif bahwa perusahaan dapat menarik untuk menyelesaikan misinya tujuan. Kelemahan adalah
faktor internal negatif yang menghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, tujuan, dan
sasaran. Kekurangan modal, kekurangan pekerja terampil, ketidakmampuan untuk menguasai
teknologi dan lokasi yang rendah adalah contoh dari kelemahan.
Salah satu teknik yang efektif untuk mengambil persediaan strategis ini adalah untuk
mempersiapkan ballance sheet dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. Sisi positif harus
mencerminkan keterampilan penting, pengetahuan, atau sumber daya yang berkontribusi terhadap
keberhasilan perusahaan. Sisi negatif harus mencatat secara jujur ada pembatasan yang mengurangi
kemampuan perusahaan untuk bersaing. Neraca ini harus menganalisa semua bidang kunci kinerja
bisnis sumber daya manusia, keuangan, produksi, pemasaran, pengembangan produk, organisasi,
dan lainnya. Analisis ini harus memberikan pemilik perspektif yang lebih realistis dari bisnis
mereka, menunjukkan dasar di mana mereka dapat membangun kekuatan masa depan dan rintangan
yang harus mereka keluarkan untuk bisnis agar maju. Latihan ini dapat membantu pengusaha
bergerak dari posisi mereka saat ini untuk tindakan di masa depan.

Tahap 3: Memindai lingkungan untuk peluang yang signifikan dan ancaman yang dihadapi
bisnis.

Peluang adalah pilihan eksternal positif bahwa perusahaan dapat memanfaatkan untuk
mencapai misi, tujuan, dan sasaran. Jumlah peluang potensial tak terbatas, sehingga pengusaha
perlu menganalisis yang paling signifikan terhadap bisnis (mungkin dua atau tiga paling banyak).
Kuncinya adalah fokus pada peluang yang paling menjanjikan yang sesuai paling dekat dengan
kekuatan perusahaan dan kompetensi inti.

Ancaman. Ancaman merupakan kekuatan eksternal negatif yang menghambat kemampuan


perusahaan untuk mencapai misi, tujuan, dan sasaran. Ancaman terhadap bisnis dapat mengambil
berbagai bentuk, seperti sebagai pesaing baru memasuki pasar lokal, mandat pemerintah mengatur
kegiatan bisnis, resesi ekonomi, tingkat suku bunga naik, harga energi meningkat, kemajuan
teknologi yang membuat produk perusahaan usang dan banyak lainnya. Misalnya, video on demand
dan download digital film menimbulkan ancaman serius bagi kedua pengecer DVD dan perusahaan
yang menyewa mereka dari etalase (misalnya, Blockbuster) atau online (misalnya, Netflix). Kedua
video on demand dan penyewaan DVD, ketika digabungkan dengan layar besar, set televisi definisi
tinggi dan sistem home theater sound, merupakan ancaman bagi bioskop karena banyak orang lebih
memilih untuk duduk di sofa mereka sendiri untuk menonton film daripada pergi ke teater. Pada
kenyataannya, pada tahun 1946, rata-rata orang di Amerika Serikat pergi ke bioskop 28 kali per
tahun, saat ini, rata-rata orang pergi ke bioskop kurang dari lima kali per tahun. Akibatnya, rantai
teater, termasuk Muvico, Cinema de Lux, Cine Bistro, dan lain-lain, yang mengubah strategi
mereka untuk mendorong penggemar film untuk kembali ke layar lebar. Rantai ini telah
ditambahkan di tempat restoran, beberapa film tarif menawarkan tradisional seperti pizza,
hamburger, dan hotdog tetapi yang lain menawarkan makan malam kelas atas seperti udang scampi
dan bebek quesadillas. Teater mereka bermegah parkir valet, bar penuh, tempat duduk stadion
dengan kursi kulit mewah dengan ruang kaki ekstra, sistem proyeksi digital yang memberikan
gambar yang tajam, ruang permainan interaktif untuk anak-anak, dan layanan penitipan anak.
Kami bersaing dengan sejuta hal untuk waktu orang, kata Jeremy Welman, COO Bioskop
CineBistro. Kita harus memberi mereka ke sebuah pengalaman yang layak pergi .

TAHAP 4. MENGIDENTIFIKASI FAKTOR KUNCI SUKSES DALAM BISNIS

Faktor kunci keberhasilan datang dalam berbagai pola yang berbeda tergantung kepada industrinya
tersebut. Mereka adalah factor yang menentukan kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan
sukses dalam industry. Banyak dari sumber-sumber competitive keuntungan didasarkan pada factor-
faktor biaya seperti :

Biaya distribusi

Biaya pengembangan

Contoh salah satu mepilik restaurant mengidentifikasi factor-faktor kunci keberhasilannya :

Pengalaman industry

Kontrolling biaya

Akurat meramalkan makanan yang akan terbuang

Tepat persediaan makanan

Teliti dalam cash management

Hati-hati dalam pemilihan lokasi

Kualitas makanan yang tinggi

Konsisten
Bersahabat dengan konsumen atau ramah dalam pelayanan

Bersih dalam hal > makanan dan ruangan

TAHAP 5. MENGANALISI KOMPETISI

Kebanyakan pemilik usaja kecil mengidentifikasi perusahaan mereka dan respon yang paling umum
adalah kompetisi.

Internet telah meningkatkan keganasan dalam lingkup kompetisi bagi pengusaha dan telah
memaksa banyak pemilik usaha untuk benar-benar mengubah cara mereka dalam berbisnis. Strategi
kompetitif pemilik usaha kecil bergantung pada para saingan mereka. (STRATEGI KOMPETISI)

Memberikan kualitas tertinggi 86.3%

Menawarkan layanan yang lebih baik 83.4%

Menjaga minimal overhead 51.0%

Menggunakan teknologi masimum 48.5%

Target yang baik dan buruk untuk disajikan kepada konsumen 39.7%

Menawarkan lebih banyak pilihan dan seleksi 39.4%

Menggunakan pendekatan pemasaran yang unik 37.7%

Menawarkan harga yang lebih rendah 34.4%

Tujuan utama dari program intellijen kompetitif meliputi :

Menghindari kejutan dari pesaing baik dalam hal strategi ataupun taktik

Mengidentifikasi potensi kompetisi baru

Meningkatkan waktu atau tindakan untuk pesaing


Mengantisipasi tindakan strategis selanjutnya

Etika dan kewirausahaan.

Beberapa keputusan tentang menyelesaikan rencana bisnis menurut Nate Anderson :

Mengumpulkan intelijen kompetitif yang tidak etis

Kunjungi web site untuk masyarakat professional intelijen kompetitif dan meninjau
organisasi kode etik.

Apakah pengumpulan informasi tentang pesaing kewirausahaan harus melanggar standar


etika.

Analisis pesaing.

Latihan intelijen kompetitif yang memungkinkan pengusaha untuk memperbaharui pengetahuan


mereka tentang pesaing dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

Siapa pesaing utama anda dan dimana lokasinya?

Apa inti khas yang mereka miliki dan mereka kembangkan?

Bagaimana struktur biaya mereka dibandingkan dengan anda? sumber dana keuangan anda?

Bagaimana mereka memasarkan produk dan layanan mereka?

Apa kata konsumen tentang mereka?

Apa kunci strategis mereka?

Apa kekuatan/kelebihan mereka?

Apa kelemahan mereka?


Apakah ada pesaing baru memasuki bisnis anda?

TAHAP 6. MEMBUAT TUJUAN DAN SASARAN PERUSAHAAN

Matrik profil kompetitif adalah alat yang memungkinkan pemilik usaha/bisnis untuk mengevaluasi
perusahaan mereka terhadap pesaing, dengan menggunakan factor kunci sukses bagi pasar.

Sampel kompetitif profil matrix

Ada 4 tahap factor kunci kesuksesan :

Kualitas

Retensi pelanggan

Lokasi

Nilai persepsi

Biaya control

Tujuan

Tujuan adalah sebuah atribut mencari usaha untuk mencapai ; mereka cenderung menjadi umum
dan kadang-kadang bahkan abstrak. Menangani isu-isu yang luas akan membantu anda fokus pada
pengembangan tujuan yang spesifik dan realistis.

Tujuan memiliki karakteristik sebagai berikut :

Spesifik

Terukur

Royalti

Realistis
Tepat waktu

TAHAP 7. MERUMUSKAN PILIHAN STRATEGIS DAN MEMILIH STRATEGIS YANG


SESUAI

Michael Porter mendefinisikan 3 strategi :

Biaya kepemimpinan

Diferensiasi

Fokus

Biaya strategi kepemimpinan adalah strategi dimana sebuah perusahaan berusaha untuk menjadi
produsen murah dibandingkan pesaingnya dalam industry.

Strategi diferensiasi adalah strategi dimana sebuah perusahaan untuk membangun loyalitas
pelanggan dengan posisi barang atau jasa dengan cara yang berbeda dan unik.

Walaupun beberapa bisnis mempunyai keunikan, tujuan perusahaan dalam mengejar diferensiasi
strategi adalah untuk menciptakan keunikan itu dalam pikiran dari pelanggan mereka. Kunci dari
diferensiasi strategi yang sukses adalah dengan membangun sebuah kompetensi, sebuah hal kecil
yang dapat dilakukan sebuah perusahaan sehingga keunikan tersebut menjadi pembanding dengan
para competitor. Dasar yang umumnya dijadikan diferensiasi strategi adalah dukungan after sales
service yang baik, fitur spesial dari produk, kategori produk yang lengkap, dan pengetahuan tentang
produknya. Agar berhasil dan sukses, sebuah diferensiasi strategi harus bisa menciptakan sebuah
persepsi dan nilai yang positif di mata pelanggannya.

Perusahaan kecil menghadapi resiko ketika mengejar diferensiasi strategi. Salah satu resiko yang
dihadapi adalah ketika perusahaan itu mencoba untuk mendiferensiasi produk atau jasa dengan
dasar dari sesuatu yang tidak meningkatkan performa penjualan produk itu sendiri. Salah satu
kesalahan lainnya adalah terlalu membedakan dan memberi harga jual yang tinggi terhadap
produknya dari harga pasar. Resiko lainnya adalah terlalu fokus hanya kepada sebuah karakterisik
fisik dari produk atau jasa tersebut dan membiarkan faktor psikologi seperti status, prestige, dan
imej, dimana itu bisa menjadi sebuah sumber kekuatan dari diferensiasi tersebut.
Sebuah focus strategy adalah sebuah strategi yang menyadari bahwa tidak di semua pasar
mempunyai karakteristik yang sama. Karena pada kenyataannya, terdapat berbagai macam segmen
pelanggan, yang masing-masing mempunyai kebutuhan, keinginan, dan karakteristik yang berbeda.
Konsep awal atau ide dari focus strategy yaitu dengan memilih satu segmen atau lebih, kemudian
perusahaan mengidentifikasi kebutuhan, keinginan, dan ketertarikan dari pelanggan, dan perusahaan
menyediakan para pelanggan tersebut servis yang bagus dalam usahanya memberikan apa yang
pelanggan inginkan.

Walaupun focus strategy bisa menjadi sebuah strategi yang menguntungkan, bukan berarti dalam
menjalankannya tidak terdapat resiko. Terkadang perusahaan harus berjuang untuk mendapatkan
bagian yang cukup besar dari sebuah pasar untuk mendapatkan keuntungan. Apabila perusahaan
kecil berhasil mendapatkan posisinya di pasar, ada kemungkinan resiko dari competitor yang lebih
besar memasuki pasar dan mengambil keuntungan.

TAHAP 8. MENGUBAH RENCANA STRATEGIS MENJADI RENCANA TINDAKAN.

Tidak ada rencana strategis yang sempurna sampai rencana itu dilakukan dengan tindakan;
merencanakan strategi perusahaan dan mengimplementasikannya dilakukan dengan bergandengan
tangan. Wirausaha harus bisa mengubah rencana strategis menjadi rencana operasi yang menuntun
perusahaan mereka dalam kegiatan sehari-hari dan menjadi terlihat, sebuah bagian yang aktif dalam
bisnis.

Mengimplementasikan Strategi. Mengimplementasikan sebuah strategi yang sukses membutuhkan


sebuah proses yang selaras dengan budaya perusahaan dan orang yang berkomitmen agar proses
tersebut berjalan. Mendapatkan orang yang tepat dalam posisi ini dimulai dengan proses seleksi
yang mencakup setiap aspek dari fungsi sumber daya manusia; dari bentuk pekerjaan dan pelatihan
untuk metode motivasi. Agar rencana strategi mereka berhasil, wirausaha harus membagi mereka
dalam sebuah proyek, dengan hati-hati mendefinisikan satu persatu dengan poin sebagai berikut:

Purpose (Tujuan)

Scope (Jangkauan)

Contribution (Kontribusi/Kerja sama)


Resource requirements (Kebutuhan sumber daya)

Timing (Pemilihan waktu)

Melibatkan karyawan dalam sebuah proyek atau seluruh aktivitas perusahaan baik untuk insiatif
perubahan, perbaikan berkelanjutan, proyek khusus, hingga proyek amal untuk masyarakat sekitar.
Dengan keterlibatan ini karyawan merasa dapat mengaktualisasikan dengan baik dalam misi
perusahaan. Ini akan menciptakan loyalitas dalam bekerja, yang akan membantu komitmen
karyawan dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan.

TAHAP 9. MEMBANGUN KONTROL YANG AKURAT

Mengendalikan Strategi. Perencanaan tanpa kontrol mempunyai sedikit nilai operasional; oleh
karena itu, program perencanaan membutuhkan latihan dari proses kontrol. Rencana dan objektif
yang dibuat dalam proses perencanaan strategis menjadi standar dalam mengukur performa aktual.
Ini penting untuk dipahami oleh setiap orang dalam organisasi dan untuk terlibat dalam proses
perencanaan dan pengendalian.

Mengendalikan perencanaan dan proyek dan tetap membuatnya tetap sesuai jadwal berarti seorang
wirausaha harus mengidentifikasi dan menelusuri kunci dari indikator prestasi. Sumber dari
indikator ini adalah data operasi dari aktifitas bisnis perusahaan, contoh:

Data Keuangan

Data Produksi

Data Penjualan

Data Persediaan

Kualitas

Kepuasan pelanggan
Perusahaan untuk mengetahui ke-efektifan dari strategi mereka, mengembangkan atau
menggunakan balanced scorecards,suatu mekanisme system manajemen yang mampu
menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam tindakan nyata di lapangan. Balanced
Scorecards adalah salah satu alat manajemen yang telah terbukti telah membantu banyak
perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya.

Balanced Scorecards memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki system strategi manajemen
tradisional. Strategi manajemen tradisional hanya mengukur kinerja organisasi dari sisi keuangan
saja dan lebih menitik beratkan pengukuran pada hal-hal yang bersifat tangible, namun
perkembangan bisnis menuntut untuk mengubah pandangan bahwa hal-hal intangible juga berperan
dalam kemajuan organisasi.

Keunggulan pendekatan Balanced Scorecards dalam system perencanaan strategis adalah mampu
menghasilkan rencana strategis, yang memiliki karakteristik sebagai berikut komprehensif, koheren,
seimbang, dan terukur.

Idealnya sebuah Balanced Scorecards melihat sebuah bisnis dari lima perspektif, yaitu:

1. Perspektif Pelanggan

Bagaimana pelanggan melihat perusahaan. Pelanggan melihat perusahaan dari empat standar; yaitu:
waktu, kualitas, pekerjaan (performa), dan pelayanan (servis).

2. Perspektif Proses Bisnis Internal

Faktor internal yang harus diperhatikan seorang manajer adalah sesuatu yang mempunyai efek
terbesar dalam tingkat kepuasan konsumen dan ke-efektifan dan efisiensi terhadap perusahaan.

3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Inovasi)

Perusahaan menyadari bahwa target yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan tidak akan selalu
statis, tetapi akan selalu berubah secara konstan. Perusahaan harus melakukan inovasi dan
improvisasi berkesinambungan agar mencapai kesuksesan.

4. Perspektif Keuangan

Perusahaan fokus terhadap faktor profitability, growth, dan shareholder value. Dan menjadikannya
sebagai alat ukur keberhasilan strategi perusahaan.
PENGERTIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

Pembiayaan bermasalah adalah suatu penyaluran dana yang dilakukan oleh lembaga
pembiayaan seperti bank syariah yang dalam pelaksanaan pembayaran pembiayaan oleh nasabah itu
terjdi hal-hal seperti pembiayaan yang tidak lancer, pembiayaan yang debiturnya tidak memenuhi
persyaratan yang dijanjikan, serta pembiayaan tersebut tidak menepati jadwal angsuran.

Penyebab Pembiayaan Bermasalah

Ada beberapa faktor penyebab pembiayaan bermasalah:1[8]

1. Faktor intern (berasal dari pihak bank)


a. Kurang baiknya pemahaman atas bisnis nasabah
b. Kurang dilakukan evaluasi keuangan nasabah
c. Kesalahan setting fasilitas pembiayaan (berpeluang melakukan sidestreaming)
d. Perhitungan modal kerja tidak didasarkan kepada bisnis usaha nasabah
e. Proyeksi penjualan terlalu optimis
f. Proyeksi penjualan tidak memperhitungkan kebiasaan bisnis dan kurang memperhitungkan
aspek kompetitor
g. Aspek jaminan tidak diperhitungkan aspek marketable
h. Lemahnya supervisi dan monitoring
i. Terjadinya erosi mental: kondisi ini dipengaruhi timbali balik antara nasabah dengan pejabat
bank sehingga mengakibatkan proses pemberian pembiayaan tidak didasarkan pada praktek
perbankan yang sehat.

2. Faktor ekstern
a. Karakter nasabah tidak amanah (tidak jujur dalam memberikan informasi dan laporan
tentang kegiatannya)
b. Melakukan sidestreaming penggunaan dana
c. Kemampuan pengelolaan nasabah tidak memadai sehingga kalah dalam persaingan usaha
d. Usaha yang dijalankan relatif baru
e. Bidang usaha nasabah telah jenuh
f. Tidak mampu menanggulangi masalah/ kurang menguasai bisnis
g. Meninggalnya key person
h. Perselisihan sesama direksi
i. Terjadi bencana alam
j. Adanya kebijakan pemerintah: peraturan suatu produk atau sektor ekonomi atau industri
dapat berdampak positif maupun negatif bagi perusahaan yang berkaitan dengan industri
tersebut. Kualitas pembiayaan ditetapkan menjadi 5 (lima) golongan yaitu Lancar, Dalam
Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet, yang dikategorikan pembiayaan
bermasalah adalah kualitas pembiayaan yang mulai masuk golongan dalam perhatian khusus
sampai golongan Macet. Bank syariah wajib untuk menggolongkan kualitas aktiva produktif

1
2
[10] sesuai dengan kriterianya dan dinilai secara bulanan, sehingga jika bank syariah tidak
melakukannya maka akan dikenakan sanksi administratif sebagaimana dimaksud Pasal 56
Undang-Undang Perbankan Syariah.

Solusi untuk Pembiayaan Bermasalah menggunakan prinsip penilaian dikenal dengan 5 C + 1


S , yaitu :

a. Character

Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima pembiayaan dengan tujuan untuk
memperkirakan kemungkinan bahwa penerima pembiayaan dapat memenuhi kewajibannya.

b. Capacity

Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan penerima pembiayaan untuk melakukan
pembayaran. Kemampuan diukur dengan catatan prestasi penerima pembiayaan di masa lalu yang
didukung dengan pengamatan di lapangan atas sarana usahanya seperti toko, karyawan, alat-alat,
pabrik serta metode kegiatan.

c. Capital

Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon penerima pembiayaan yang
diukur dengan posisi perusahaan secara keseluruhan yang ditujukan oleh rasio finansial dan
penekanan pada komposisi modalnya.

d. Collateral

Yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan. Penilaian ini bertujuan untuk lebih
meyakinkan bahwa jika suatu resiko kegagalan pembayaran tercapai terjadi , maka jaminan dapat
dipakai sebagai pengganti dari kewajiban.

e. Condition

Bank syariah harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi di masyarakat secara spesifik melihat
adanya keterkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan oleh calon penerima pembiayaan. Hal

2
tersebut karena kondisi eksternal berperan besar dalam proses berjalannya usaha calon penerima
pembiayaan.

f. Syariah

Penilaian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa usaha yang akan dibiayaai benar-benar usaha
yang tidak melanggar syariah sesuai dengan fatwa DSN Pengelola tidak boleh menyalahi hukum
syariah Islam dalam tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah.

Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Secara umum strategi yang dijalankan sebagai upaya penyelesaian pembiayaan bermasalah
dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Stay Strategy adalah strategi saat Bank masih ingin mempertahankan hubungan bisnis dengan
nasabah dalam konteks waktu jangka panjang.
a. Penagihan intensif
b. Rescheduling
1) Memperpanjang jangka waktu pembiayaan
2) Dalam hal ini si debitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu pemiayaan
misalnya perpanjangan jangka waktu pembiayaan dari 6 bulan menjadi satu tahun sehingga
si debitur mempunyai waktu yang lebih lama untuk mengembalikannya.
3) Memperpanjang jangka waktu angsuran
4) Memperpanjang angsuran hampir sama dengan jangka waktu pembiayaan. Dalam hal ini
jangka waktu angsuran pembiayaannya diperpanjang pembayarannya pun misalnya dari 36
kali menjadi 48 kali dan hal ini tentu saja jumlah angsuran pun menjadi mengecil seiring
dengan penambahan jumlah angsuran
c. Reconditioning
1) Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti;
i. Penundaan pembayaran marjin sampai waktu tertentu.

Dalam hal penundaan pembayaran marjin sampai waktu tertentu, maksudnya hanya
marjin yang dapat ditunda apembayarannya, sedangkan pokok pinjamannya tetap harus
dibayar seperti biasa.

ii. Penurunan marjin

Penurunan marjin dimaksudkan agar lebih meringankan beban nasabah. Sebagai contoh
jika marjin per tahun sebelumnya dibebankan 20 % diturunkan menjadi 18 %. Hal ini
tergantung dari pertimbangan yang bersangkutan.
Penurunan marjin akan mempengaruhi jumlah angsuran yang semakin mengecil,
sehingga diharapkan dapat membantu meringankan nasabah.

Pembebasan marjin

Dalam pembebasan marjin diberikan kepada nasabah dengan pertimbangan nasabah


sudah akan mampu lagi membayar pembiayaan tersebut. Akan tetapi nasabah tetap
mempunyai kewajiban untuk membayar pokok pinjamannya sampai lunas.

d. Restructuring
1) Dengan menambah jumlah pembiayaan
2) Dengan menambah equity
Indikator kesehatan kredit koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha
Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/PER/M.KUKM/XII/2009. Peraturan Menteri
ini mencakup 24 indikator yang mewakili tentang kondisi keuangan yang terdiri dari :

1. Aspek Permodalan Terdiri dari :

a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset


b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang berisiko
c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif Terdiri dari :

a. Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan


b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman yang diberikan
c. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah
d. Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan

3. Aspek Manajemen Terdiri dari :

a. Manajemen Umum
b. Kelembagaan
c. Manajemen Permodalan
d. Manajemen Aktiva
e. Manajemen Likuiditas

4. Aspek Efisiensi Terdiri dari :

a. Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto


b. Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor
c. Rasio efisiensi pelayanan

5. Aspek Likuiditas Terdiri dari :

a. Rasio Kas
b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

6. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan Terdiri dari :

a. Rentabilitas asset
b. Rentabilitas Modal Sendiri
c. Kemandirian Operasional Pelayanan

7. Aspek Jatidiri Koperasi Terdiri dari :


a. Rasio partisipasi bruto
b. Rasio promosi ekonomi anggota (PEA)

Penetapan Kesehatan Koperasi Berdasarkan hasil perhitungan penilaian terhadap 7


komponen sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan 7, diperoleh skor keseluruhan. Skor
dimaksud dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP Koperasi yang
dibagi dalam 5 golongan yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat.
Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP tersebut adalah sebagai berikut:

Skor Predikat

1. 80 < x < 100Sehat

2. 60 < x < 80Cukup Sehat

3. 40 < x < 60Kurang Sehat

4. 20 < x < 40Kurang Sehat

5. < 20 x Sangat Tidak Sehat

Anda mungkin juga menyukai