Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Genetika dengan judul Medium Pemeliharaan


Lalat Buah ( Drosophilla Melanogaster) di susun oleh :
Nama : Syamsuddin B
NIM : 1514141004
Kelompok : III
Kelas : Biologi Sains
Telah diperiksa/dikoreksi oleh asisten/koordinator asisten dan dinyatakan di terima.

Makassar, 05 Desember 2016


Koordinator Asisten Asisten

Ferry Irawan S.pd Ferry Irawan S.pd

Mengetahui,

Dosen penanggung jawab

Hartati S.Si, M.Si, Ph.D


NIP : 19740405 200003 2 002
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B.

Campuran antara pisang ambon dan tape ketela pohon merupakan medium mula-
mula yang digunakan untuk pemeliharaan stock Drosophila melanogaster. dengan
perbandingan 6 : 1, medium tersebut dipakai selama lebih dari 15 tahun. Pada tahun
1984 mulai digunakan beberapa medium yang dicobakan untuk memelihara
jenis- jenis Drosophilla lainnya dan baru pada lima tahun terakhir digunakan
resep yang baru. Hal ini disebabkan oleh kualitas pisang dan tape yang tidak pernah
seragam, sehingga dianggap perlu untuk memperoleh medium yang lebih padat
dan dapat diandalka. resep baru yang dipakai merupakan modifikasi dari resep yang
telah ada dan yang disesuaikan untuk kondisi Indonesia

Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di


buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahun-tahun dalam kajian
genetika dan perilaku hewan. Lalat buah dipilih dalam penelitian genetika
dikarenakan memiliki beberapa kelebihan diantaranya, ukurannya yang kecil
sehingga tidak diperlukan ruang yang begitu besar, dan dalam pembuatan mediumnya
tidak diperlukan peralatan canggih hanya menggunakan peralatan sederhana, mudah
dibedakan hewan jantan maupun betina dan mempunyai waktu hidup yang singkat
serta menghasilkan banyak telur. Hal inilah yang dijadikan landasan dibuatnya
medium lalat buah agar dapat menjadi tempat tinggal lalat buah yang banyak
digunakan dalam kajian genetika.
C. Tujuan
Mengetahui cara pembuatan medium pemeliharaan lalat buah ( Drosophila
melanogaster)
D. Manfaat
Dengan dilakukannya praktikum ini diharapkan, praktikan dapat mengetahui cara
pembuatan medium pemeliharaan lalat buah (Drosophila melanogaster)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Lalat buah (Drosophila melanogaster) mungkin bagi kebanyakan orang


merupakan hewan yang mengganggu dan menjijikan apalagi hewan ini sering
kali menjadi musuh bagi para penjual buah-buahan maupun penjual minuman
jus. Kehadirannya akan membuat para pembeli enggan membeli buah atau jus bila
tempat menyimpan buah-buahan ataupun sisa buah yg busuk atau kulit buah yang
dibuang di tempat sampah banyak dikerumuni oleh lalat ini. Namun siapa sangka,
lalat buah di tangan orang biologi terutama bagi orang yang berkecimpung dalam
bidang Genetika justru lalat buah menjadi hewan primadona. lalat ini
memegang peranan yang penting dalam beberapa pengujian genetika, seperti
dalam pengujian Hipotesis Mendel, baik Hukum Mendel 1 atau Hukum Segregasi
dan Hukum Mendel II atau Hukum Pemisahan Secara Bebas, pautan seks, crossing
over, kromosm politen dan lain sebagainya.(Suryo, 2008)

Drosophila melanogaster mempunyai panjang tubuh sekitar 3 sampai 4 mm,


tubuhnya berwarna kuning kecoklatan.Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat
panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai
bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga
seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin
maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan,
yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput
tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua
tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut.
Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam
telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya
satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera
berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio. .(Silvia, 2003)
Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua
periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada
saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam.
Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan. Periode kedua
adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik
yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago ( fase seksual dengan
perkembangan pada sayap ). Formasi lainnya pada perkembangan secara
seksual terjadi pada saat dewasa. Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen,
berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat
kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya
berada pada ujung anterior dan posterior.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Selasa / 29 November 2016
Waktu : 13.30-15.30 WITA
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat :
a) Gelas Kimia 250 mL 1 buah
b) Gelas ukur 250 mL 1 buah
c) Batang pengaduk 1 buah
d) Blender 1 buah
e) Panci 1 buah
f) Spons 5 buah
g) Botol selai 5 buah
h) Neraca ohaus 1 buah
i) Neraca analitik 1 buah
j) Pisau 1 buah
k) Sendok pengaduk 1 buah
2. Bahan :
a) Pisang ambon
b) Agar-agar (swallow)
c) Ragi
d) Aquades
e) Gula merah
f) Nipagin
g) Asam sorbic
h) Kertas saring
i) Alkohoh 70%
C. Prosedur Kerja

Memotong pisang dan menghaluskannya


menggunakan blender
Melarutkan agar-agar 2 bungkus dengan aquades
hingga mendidih.

Menimbang gula merah sebanyak 155 gram, kemudian


memanaskannya hingga larut dengan air. Setelah larut tambahkan ke
agar-agar yang sementara dipanaskan

Menimbang nipagin sebanyak 3.5 gram dan asam sorbik sebanyak 0.5
gram menggunakan neraca analitik, kemudian masing-masing dilarutkan
ke dalam alcohol 70% sebanyak 7 mL dan 5 mL, aduk hingga larut.
Melarutkan ragi 1 bungkus ke dalam aquades 15 mL

Menuangkan ragi dan asam sorbic yang telah dilarutkan


kedalam agar-agar yang sementara dipanaskan.

Mengoleskan tutup botol selai dan mulut botol dengan


nipagin yang telah dilarutkan.
Menuangkan adonan ke dalam botol, kemudian meletakkan kertas
saring yang telah dilipat dan menutup botol seperti gambar diatas.

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
Keterangan :
1. Tutup spons / tutup gabus
1
2. Kertas saring
3. Botol selai
4. Adonan

B. Pembahasan
Dari hasil pengamatan cara pembuatan medium lalat buah yang terbuat dari
berbagai bahan yang dicampur dan setiap bahan tersebut memiliki fungsi yaitu:
a. Pisang ambon memiliki aroma tersendiri yang dapat merangsang datangnya
lalat buah
b. Gula merah dapat member rasa manis pada medium selain itu, sanagt
dibutuhkan oleh lalat betina untuk bertelur
c. Agar-agar berfungsi untuk memadatkan medium ketika disimpan pada botol
d. Ragi berfungsi mengembangkan madonan
e. Sorbic acid sebagai pengawet medium
f. Nipagin sebagai anti jamur yang dapat mencegah tumbuhnya jamur pada
medium
g. Kertas saring dapat menyerap kelebihan air pada botol dan sebagai tempat
lalat buah bertelur.
Selain bahan-bahan diatas, terdapat pula fungsi alat yang digunakan
yaitu :
a. Botol selai sebagai tempat penyimpanan medium yang telah dibuat
b. Sumbat spons sebagai penutup botol
c. Blender digunakan untuk melumatkan pisang
d. Gelas ukur berfungsi mengukur volume aquades yang digunkan
e. Panci sebagai wadah mencampur dan memasak adonan
f. Pengaduk digunakan mengaduk adonan hingga homogen
g. Kompor gas digunakan untuk memanaskan adonan
h. Timbangan berfungsi untuk mengukur komposisi bahan yang akan digunakan
Pembuatan medium diatas merupakan hasil penelitian para ahli yang
sebelumnya mengunakan campuran pisang ambon dan tape ketela pohon. Namun,
kualitas pisang dan tape tidak pernah seragam sehingga dilakukan penelitian untuk
menemukan suatu resep baru.
Cara pembuatan medium lalat buah yang telah digunakan adalah sebuah resep
baru yang mengandung lebih banyak nurtrien seperti karbohidrat dan air sebagai
sumber energi dan protein dapat meningkatkan kematangan seksual dan produksi
telur. Selain itu, medium ini mudah dibuat dan mudah diperoleh bahan-bahan yang
digunakan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah
medium pemeliharaan lalat buah adalah medium yang berfungsi untuk
mengembangbiakkan lalat buah (Drosophylla melanogasteri) dengan
menggunakan bahan-bahan yang sangat sederhana seperti buah-buahan yang
sangat disukai oleh lalat buah.

B. Saran
a. Laboratorium
Adapun saran yang dapat saya berikan untuk laboratorium atau laboran adalah
hendaknya laboran dapat lebih melengkapi semua alat dan bahan yang
digunakan.
b. Asisten
Praktikum kedepannya diharapkan jumlah asisten bertambah berhubung
praktikum yang dilakukan minggu lalu asisten sangat kewalahan
membingbing dan mengarahkan praktikan.
c. Praktikan
Para praktikan dalam melakukan praktikum hendaknya dapat bersungguh-
sunggu dan tidak main-main agar dapat memperoleh hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Regulasi dan espresi, http://id.wikipedia.org/wiki/ketgori:serangga (05 Des-

ember 2009).

Silvia, Triana, 2003. Mekanisme regulasi ekspresi gen. Jurusan Biologi Universitas

Padjdjaran: Bandung.

Suryo, 2008. Genetika Strata 1. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.


LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA
(...................................................................................................)

DisusunOleh :

Nama : Syamsuddin B
Nim : 1514141004
Kelompok : III (Tiga)
Asisten : Ferry Irawan S.pd

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Anda mungkin juga menyukai