Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PERCAKAPAN DI PUSKESMAS SIBERUT RUANG BP

KECAMATAN SIBERUT SELATAN


KABUPATEN TUA PEJAT
KEPULAUAN MENTAWAI

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan sarana vital dalam berkomunikasi, baik secara personal
maupun dalam lingkungan sosial. Hal ini di dorong oleh adanya kebutuhan
manusia dalam mengutarakan maksud tertentu, baik yang bersifat pribadi maupun
resmi. Dalam mengutarakan maksudnya, penutur membangun sarana komunikasi
yang dapat di mengerti antara penutur dengan lawan bicara. Fenomena inilah yang
mengakibatkan sarana komunikasi yang dapat digunakan penutur tertentu antara
satu daerah dengan daerah lain berbeda-beda. Kearifan sistem manasuka itulah
yang menyebabkan bahasa itu bersifat unik dan tidak mengikat.Umpanya
masyarakat pengguna bahasa mentawai menamai salah satu alat pemotong kayu
denagn Tegeh sementara dalam bahasa indonesia dinamai dengan Parang. Baik
Tegeh maupun parang sama sama dimaknai oleh pengguna bahasanya sebagai
salat untuk memotong kayu.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia, karena
dengan bahasa kita dapat mengetahui informasi yang kita butuhkan, selain itu kita
dapat menyampaikan ide dan gagasan kita melalui bahasa. Oleh sebab itu, kita
harus mampu menguasai bahasa dan elemen elemennya, seperti kosa kata,
struktur dan lain sebagainya. Bahasa muncul dan berkembang karena interaksi
antar individu dalam suatu masyarakat. Sehubungan dengan peran penting bahasa
sebagai bagian dari komunikasi dalam kehidupan manusia, Fromkin dan Rodman
( 1998 : 5 ) menyatakan secara singkat sifat bahasa manusia yaitu sebagai suatu
sistem arbitary dari symbol suara yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk
berkomunikasi dan mengenali satu sama lain.
Percakapan yang menjadi objek observasi penulis adalah bentuk
percakapan yang berlangsung secara tidak teratur dan tersruktur di puskesmas
siberut, percakapan yang berlangsung tanpa menggunakan panduan
pertanyaan.dengan begitu percakapan berlangsung secara natural, tidak di
kondisikan melainkan percakapan mengalir sesuai bentuk aslinya.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan makalah ini adalah Mendeskripsikan transkrip percakapan
dalam bentuk bahasa mentawai yang dialihbahasakan ke dalam bahasa indonesia.

C.Manfaat
Manfat dari penulisan makalah ini adalah Mendeskripsikan transkrip percakapan
dalam bentuk bahasa mentawai yang dialihbahasakan ke dalam bahasa indonesia
II. ANALISIS MASALAH
A. Transkrip Percakapan
Setting tempat percakapan ini berlangsung di ruang BP puskesmas siberut
kepulauan mentawai. Setting waktu percakapan berlangsung Senin, 5 Desember
2016 sekitar pukul 08.00- 09.00 WIB. Suasana percakapan terlaksana seperti
wawancara. Percakapannya sebagai berikut :
Penulis : Suatu hari di puskesma pauh di ruangan mawar ada seorang pasien
berobat berumur 60 tahun, namanya Ny Erna . ia mengeluh terasa nyeri pada lutur
sebelah kiri , kadang kadang terasa panas dan susah berjalan . Tensi 140/90
mmHg, nadi 88x/i. Ny A pergi konsul yang pertama kalinya.
Perawat : Anai Leuk ita ? (Selamat Pagi )
Pasien : ooooh Anai leukn ita ( Selamat pagi juga )
Ba pa oni ku si Ny Erna ( Pak nama saya ibu Erna)
Perawat : ee uni ku pak mantari amdoni , piga umur no ? Ka payah u lelek ?
( oooh nama saya pak mantari amdoni , berapa umur ibuk ? dan dimana alamat
ibuk ? )
Pasien : Umur ku 60 ngarura, kulelek ka puro (umur saya 60 tahun tinggal di
puro )
Perawat : pon nea ma besik sosoa sekarang ? (apa yang terasa sakit sekarang
buk ?)
Pasien : ma besik takep boku sikakasi katcu, ikieliek marokep tak muih kueno
ma susah ( saya merasa nyeri pada lutut sebelah kiri, terasa panas dan susah
berjalan )
Perawat : ooohh ma besik takep boku sikakasi katcu , ikieliek marokep , tak
muih kueno ma susah (ooh nyeri pada lutut ibu sebelah kiri dan terasa panas juga
susah berjalan)
Perawat : eeee, ku periksa boikik tensi , nadi boike e kalabai ? ( ooh saya periksa
dulu tensi dan nadi ibuk)
Pasien : ooh pak (iya pak)
Perawat : piga mujuad besik no ? ama pernan maupulageng boiki a ? ( sudah
berapa lama ibuk merasa sakit , sudah pernah berobat sebelumnya ?)
Pasien : ooh sngalagok peilek, ma pernah mupulageg ( oo baru satu bulan ini,
saya sudah pernah berobat )
Perawat : eee rematik nu kalabai ( ooh ibu menderita rematik )
Perawat : eee buik ma besik mincak bakop gulai paku , gulai cxubadak, syur
klangkung bak purau si soe bok . ee klabai ( ooh biar tidak kambuh lagi jangan
makan sayur paku, sayur cubadak, dan jangan sering mandi malam )
Pasien : ee yobara ku nabesik tak ku agai pantanagn na , ukop sange beri na
( ooh pantas saya merasa sering kambuh penyakitnya karena saya makan
semuanya )
Perawat : kan anu gai tu so a? ( kan sekarang ibu sudah tau )
Pasien : oo ku agai (ia saya sudah tau )
Perawat : soso a alak lagek no ka potik anek kertas resep na ( sekarang ambil
obat ibuk ka apotik ini kertasnya )
Pasien : surak sabeu pak ( terimahn kasih bnyak pak )
Perawat : makarek kalabi ( sama sama buk )
Pasien : permisi meanaku boiki pak ( permisi pak )
Pasien : ooo (iya )

Anda mungkin juga menyukai