Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Retno Dwi Lestari

NIP : 8509256-Z
ASAL UNIT : AP2B Sistem Sulsel

TUGAS : ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK

1. Jelaskan mengenai sistem tanga listrik dan proses penyediaan tenaga listrik!

2. Sebutkan beberapa tujuan dari studi aliran beban!

3. Jelaskan mengenai Input dan Output dari studi Aliran Daya!

4. Jelaskan mengenai bus referensi, bus generator, dan bus pembebanan dalam
perhitungan aliran daya!

5. Sebutkan beberapa metode yang digunakan dalam perhitungan aliran daya !

6. Sebut dan jelaskan data-data apa saja yang diperlukan dalam analisa aliran
beban!

7. Jelaskan penggolongan panjang saluran transmisi berdasarkan panjang


salurannya!

8. Jelaskan mengenai kondisi sistem hasil dari analisa daya!

9. Sebut dan jelaskan mengenai komponen simetris suatu sistem tenaga listrik 3
phasa!

10. Sebutkan jenis-jenis gangguan hubung singkat!

Jawab:

1. Sistem tenaga listrik (Electric Power System) meliputi 3 komponen, yaitu :


a. Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik
Pembangkitan, yaitu produksi tenaga listrik, dilakukan dalam pusat tenaga
listrik atau sentral, dengan menggunakan penggerak mula dan generator.
b. Sistem Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi, atau penyaluran adalah memindahkan tenaga listrik dari pusat
tenaga listrik dengan nilai tegangan transmisi ke Gardu Induk, yang terletak
berdekatan dengan pusat pemakaian berupa kota atau industri besar. Saluran
transmisi merupakan mata rantai penghubung antara stasiun pembangkit dan
sistem distribusi dan menghubungkan dengan sistem-sistem daya lain melalui
interkoneksi.
c. Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Suatu sistem distribusi menghubungkan semua beban pada daerah tertentu
kepada saluran transmisi. Dari Gardu Induk tenaga listrik didistribusikan ke
Gardu Distribusi dan ke pemakai atau konsumen.
Gambar di bawah memperlihatkan secara skematis urutan dan fungsi-fungsi
pembangkitan, transmisi dan distribusi suatu sistem penyediaan tenaga listrik.

Arah Energi

Pembangkit Transmisi Distribusi

2. Beberapa tujuan dari studi aliran beban adalah :


a. Untuk mengetahui komponen jaringan sistem tenaga listrik pada umumnya.
b. Mengetahui besarnya tegangan pada setiap bus (rel) dari suatu sistem tenaga
listrik.
c. Menghitung aliran-aliran daya, baik daya nyata maupun daya reaktif yang
mengalir dalam setiap saluran, dan memeriksa apakah semua peralatan yang ada
dalam sistem cukup besar untuk menyalurkan daya yang diinginkan.
d. Efek penataan kembali rangkaian-rangkaian dan penggabungan sirkit-sirkit baru
pada pembebanan sistem.
e. Kondisi-kondisi berjalan dan distribusi beban sistem yang optimum.
f. Kerugian-kerugian sistem yang optimum.
g. Rating tranformator dan tap range tranformator yang optimum.
h. Perbaikan dan pergantian ukuran konduktor dan tegangan sistem.

3. Data input membutuhkan perhitungan aliran daya dan data output yang diperoleh dari
perhitungan aliran daya adalah sebagai berikut :

Konfigurasi sistem (data koneksi)


Kondisi Sistem Nilai impedansi yang tergantung pada tipe dan
Tenaga panjang saluran transmisi
Impedansi Trafo
Kondisi Supply (level output generator,
Input
tegangan terminal)
Kondisi permintaan (daya aktif dan reaktif
Kondisi Operasi
beban)
Fasilitas daya reaktif
Nilai tap trafo
Aliran Daya Saluran transmisi dan peralatan seri lainnya

Output Tegangan Sudut dan phasa tegangan tiap-tiap bus

Rugi-rugi transmisi Bagian efektif dan bagain tidak efektif

Sebagai tambahan dari data input dan data output seperti yang disebutkan diatas ada
beberapa point lain yang harus diperhatikan dalam perhitungan aliran daya, seperti nilai
kapasitas panas dari tiap-tiap peralatan seri dan setiap saluran transmisi dan interval
fluktuasi teganagan tiap-tiap bus yang diizinkan (meskipun tidak selamanya diinput
secara langsung). Beberapa hal dapat dipelajari dari perhitungan aliran daya.
4. Bus referensi, bus generator, dan bus pembebanan dalam perhitungan aliran daya
a. Bus Referensi
Adalah bus yang mempunyai besaran V tegangan dengan harga skalarnya
dan sudut fasa tegangan (v) dengan titik nol sebagai referensinya.
b. Generator Bus (Bus Pembangkitan)
Adalah bus yang diketahui daya nyata (P) dan tegangan V pada harga
skalarnya.
c. Bus Pembebanan
Adalah bus yang diketahui daya aktif beban (PL) dan daya reaktif beban (QL).

5. Metode yang digunakan dalam perhitungan aliran daya


a. Metode iterasi Gauss
b. Metode iterasi Gauss Sheidel
c. Metode Newton Raphson
d. Metode Fast Decoupled

6. Data-data yang diperlukan dalam analisa aliran beban


a. Data Saluran Transmisi
Data saluran transmisi yang dimaksud adalah besarnya harga-harga tahanan (R),
reaktansi (X) dan suseptansi dari setiap cabang saluran transmisi (Y/2) dan data ini
biasanya dalam p.u.
b. Data Transformator dan Tapnya
Untuk transformator adalah reaktansi dan tap-tapnya.
c. Data Bus (Rel)
Yaitu data pembangkitan dan pembebanan. Data bus (rel) yang dimaksud adalah
data pembangkitan dan data beban dalam per MW dan MVAR, serta data tegangan
bus dalam satuan per unit.
d. Data Tambahan, Data tambahan yang dimaksud adalah penggunaan kapasitor.

7. Penggolongan panjang saluran transmisi berdasarkan panjang saluran


a. Saluran pendek (< 80 km)
b. Saluran menengah (80 - 250 km)
c. Saluran panjang (> 250 km)
8. Kondisi sistem hasil dari analisa daya
Pada prinsipnya, studi aliran daya menghasilkan suatu kondisi sistem yang biasa
diperlukan yaitu :
a. Tingkat Pembebanan
Merepresentasikan aliran daya pada seluruh cabang, beban pada seluruh busbar
serta pembangkitan pada masing masing mesin pembangkit. Dapat juga diketahui
keseluruhan daya yang dibangkitkan.
b. Mutu tegangan
Tegangan hasil perhitungan pada seluruh gardu induk dapat dibaca. Dengan
mengamati besarnya tegangan maka dapat diidentifikasi tegangan yang kurang atau
tidak memenuhi syarat. Dalam hal seperti ini, siswa bisa memainkan perannya
dengan cara mencari alternatif dengan mengatur pembangkitan pada titik terdekat,
memasukkan kapasitor dll.
c. Rugi rugi
Seluruh rugi transmisi pada setiap cabang bisa dilihat, dan demikian pula secara
total sistem. Siswa bisa membuat percobaan dengan mengubah komposisi
pembangkit atau konfigurasi jaringan untuk menurunkan rugi rugi transmisi.

9. Komponen simetris suatu sistem tenaga listrik 3 phasa


a. Komponen Urutan Positip, yang terdiri atas tiga komponen
dengan besar yang sama dan berbeda sudut phasa sebesar 120 derajat dan 240
derajat secara berurutan. Urutan phasanya : abca..
Gambar :

Ic+

Ia+

Ib+

b. Komponen Urutan Negatif, yang terdiri atas tiga komponen


dengan besar yang sama dan berbeda sudut phasa sebesar 240 derajat dan 120
derajat secara berurutan. Urutan phasanya : acba..
Gambar :

Ib-

Ia-

Ic-

c. Komponen Urutan Nol, yang terdiri atas tiga komponen


dengan besar dan besar dan sudut phasa yang sama.
Gambar :
I a0
I b0
I c0
10. Jenis-jenis gangguan hubung singkat
a. Gangguan 3 phasa
b. Gangguan 2 phasa
c. Gangguan 2 phasa ke tanah
d. Gangguan 1 phasa ke tanah

Anda mungkin juga menyukai