Fisiologi Tekanan Intaokular
Fisiologi Tekanan Intaokular
Aqueous Humor adalah cairan jernih yang mengisi camera oculi anterior, dan camera
oculi posterior. Volume normal aqueous humor adalah sekitar 0.25 ml. Cairan ini berfungsi
untuk menjaga tekanan intraokular, selain itu berperan juga untuk memberikan nutrisi bagi
cornea dan lensa yang cendrung avaskular. Aqueous humor diproduksi melalui proses aktif
yaitu transpor aktif (sekresi), dan proses pasif yaitu difusi, dan ultrafiltrasi. Aqueous humor
berasal dari plasma darah yang berjalan melalui processus ciliaris. Proses pembentukan
aqueous humor ini berlangsung di sel-sel nonepitelial pada corpus ciliareis (Jogi, 2009).
Aqeuous humor akan disekresikan ke camera oculi posterior, kemudian cairan ini
akan berjalan ke camera oculi anterior melalui pupil. Drainase dari Aqueous humor terjadi
melalui 2 jalur, yaitu melalui trabecular meshwork yang terdapat pada angulus iridocornealis
(jalur conventional), dan melalui jalur uveosclearal. 80% - 90% Aqueous humor dialirkan
melalui trabecular meshwork pada angulus iridocornealis, kemudian aqueous humor akan
dialirkan melalui Canalis Schlemm menuju ke vena episcleralis. 20% aqueous humor akan
didrainase melalui jalur uveoscleral, yaitu melalui corpus ciliaris menuju ke spatium
suprachoroideal, dan kemudian bermuara di vena vena yang mengurus corpus ciliaris,
choroid, dan sclera (Jogi, 2009).
Perubahan berkepanjangan tekanan intra okuli dapat disebabkan oleh 3 faktor utama
yaitu :
Sekitar 60 juta orang memiliki glaukoma. Diperkirakan 3 juta orang Amerika yang
terkena, dan kasus ini, sekitar 50% tidak terdiagnosis. Sekitar 6 juta orang buta dari
glaukoma, termasuk sekitar 100.000 orang Amerika, sehingga penyebab utama kebutaan
yang dapat dicegah di Amerika Serikat. Glaukoma sudut terbuka primer merupakan
glaukoma yang paling banyak ditemukan di populasi berkulit putih dan berkulit gelap. Di
Amerika Serikat sekitar 1.29% - 2% orang berusia diatas 40 tahun menderita glaukoma,
prevalensi ini terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia, dimana pada orang berusia
>75 tahun, prevalensi penyakit ini adalah sebesar 4.7%. Insidensi penyakit ini sama antara
pria dan wanita (Riordan-Eva and Cunningham Jr., 2011) (Vaughan, 2007)
Terdapat berbagai faktor risiko glaukoma sudut terbuka kronis. Penyakit ini
berhubungan dengan usia, dimana biasanya penyakit ini ditemukan pada populasi berusia 40
70 tahun. Selain itu penyakit ini juga berhubungan dengan ras, dimana pada ras kulit hitam
penyakit ini 4x lebih sering ditemukan pada usia muda. Selain itu komplikasi penyakit ini 4
6x lebih sering terjadi pada populasi kulit hitam. Penyakit ini juga memiliki predisposisi
genetik, dimana orang-orang dengan riwayat keluarga terkena glaukoma memiliki risiko yang
lebih tinggi untuk terkena penyakit ini juga. Berbagai penelitian juga menyatakan bahwa ada
korelasi antara glaukoma sudut terbuka kronis. Berbagai penyakit sistemik yang berhubungan
dengan vaskular juga memiliki korelasi dengan penyakit ini (Kanski, 2007).