infeksi yang tidak berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu antara 48 jam dan
empat hari setelah pasien masuk rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan
lainnya, atau dalam waktu 30 hari setelah pasien keluar dari rumah sakit. Dalam hal
ini termasuk infeksi yang didapat dari rumah sakit tetapi muncul setelah pulang dan
infeksi akibat kerja terhadap pekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.
Pengetahuan tentang rantai penularan infeksi sangat penting karena apabila satu
mata rantai dihilangkan atau dirusak, maka infeksi dapat dicegah atau dihentikan.
Komponen yang diperlukan sehingga terjadi penularan adalah:
Kewaspadaan Isolasi
(Ini berlaku untuk semua pasien, kemungkinan atau terbukti infeksi, setiap
waktu di semua unit pelayanan kesehatan)
Kewaspadaan Standar
Kebersihan tangan/Handhygiene
1. Alat Pelindung Diri (APD) : sarung tangan, masker, goggle (kaca mata
pelindung), face shield (pelindungwajah), gaun
2. Peralatan perawatan pasien
3. Pengendalian lingkungan
4. Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
5. Kesehatan karyawan / Perlindungan petugas kesehatan
6. Penempatan pasien
7. Hyangiene respirasi/Etika batuk
8. Praktek menyuntik yang aman
9. Praktek pencegahan infeksi untuk prosedur lumbal pungsi
Tujuan untuk memutus rantai penularan mikroba penyebab infeksi. Diterapkan pada
pasien gejala/dicurigai terinfeksi atau kolonisasi kuman penyebab infeksi menular
yang dapat ditransmisikan lewat udatra, droplet, kontak kulit atau permukaan
terkontaminasi.
c. Transport pasien
Batasi transportasi pasien, Pasien harus pakai masker saat
keluar ruangan
Terapkan hyangiene respirasi dan etika batuk
Harus dihindarkan transfer mikroba pathogen antar pasien dan petugas saat
perawatan pasien rawat inap, perlu diterapkan hal-hal berikut :
1. Kewaspadaan terhadap semua darah dan cairan tubuh ekskresi dan sekresi
dari seluruh pasien
2. Dekontaminasi tangan sebelum dan sesudah kontak diantara pasien satu
lainnya
3. Cuci tangan setelah menyentuh bahan infeksius (darah dan cairan tubuh)
4. Gunakan teknik tanpa menyentuh bila memungkinkan terhadap bahan
infeksius
5. Pakai sarung tangan saat atau kemungkinan kontak darah dan cairan tubuh
serta barang yang terkontaminasi, disinfeksi tangan segera setelah melepas
sarung tangan. Ganti sarung tangan antara pasien.
6. Penanganan limbah feses, urine, dan sekresi pasien lain di buang ke lubang
pembuangan yang telah disediakan, bersihkan dan disinfeksi bedpan, urinal
dan obtainer/container pasien lainnya.
7. Tangani bahan infeksius sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO)
8. Pastikan peralatan, barang fasilitas dan linen pasien yang infeksius telah
dibersihkan dan didisinfeksi benar.
Kebersihan Tangan
Langkah 2 : Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan kanan, dan
lakukan sebaliknya
Langkah 4 : Gosok ruas-ruas jari tangan kiri dengan ibu jari tangan kanan
dan lakukan sebaliknya
Langkah 5 : Gosok Ibu Jari tangan kiri dengan telapak tangan kanan secara
memutar, dan lakukan sebaliknya
DAPUS: