Anda di halaman 1dari 2

Dolar Perkasa, Industri Migas Tetap Merana

Diemas Kresna Duta, CNN Indonesia


Senin, 24/08/2015 17:38 WIB

Fasilitas produksi milik Conocophillips. (Dok. Conocophillips).

Jakarta, CNN Indonesia -- Pelemahan nilai tukar rupiah yang kini telah menyentuh level Rp 14.068 per
dolar Amerika Serikat (AS) dinilai tak memberikan dampak windfall profit pada kinerja keuangan
perusahaan minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia.

Meskipun menjual sumber daya alam tersebut dalam denominasi dolar, namun anjloknya harga minyak
yang sudah menyentuh level US$ 40 per barel sejak beberapa waktu terakhir memberi kerugian yang jauh
lebih besar kepada perusahaan migas.

Hal tersebut membuat Lukman Mahfoedz, Board of Director Indonesian Petroleum Association (IPA)
meyakini pelemahan rupiah tak memberi dampak yang signifikan pada kinerja keuangan perusahaan
migas yang beroperasi di Indonesia.

"Fall-nya sudah terlihat dengan adanya harga minyak yang rendah, jatuh lebih dari 50 persen
(dibandingkan tahun lalu). Sedangkan wind-nya masih dicari," ujar Lukman saat dihubungi Senin (24/8).

Seperti yang diketahui, tren melemahnya nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa hari terakhir
sejatinya bisa menjadi katalis positif menyusul kejatuhan harga minyak dunia yang terjadi sejak akhir tahun
lalu.

Akan tetapi, Lukman bilang lantaran kejatuhan harga minyak saat ini sudah mencapai lebih dari 50 persen
dirinya pesimistis fenomena tadi bisa menjadi penolong untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan
migas.

Oleh karena itu, perusahaan anggota IPA menurutnya hanya dapat berharap pada kinerja produksi gas
bumi yang harga jualnya relatif lebih stabil ketimbang minyak.

"Secara komersial (pelemahan rupiah) tidak banyak berarti dibandingkan dengan tajamnya penurunan
harga minyak. Yang ada produksi gasnya agak tertolong (menjadi penolong)," tutur Presiden Direktur PT
Medco Energi Internasional Tbk ini.

Minta Pengecualian

Di tengah minimnya katalis positif terhadap kinerja keuangan perusahaan migas, para petinggi IPA
mendesak pemerintah mengesampingkan kewajiban penggunaan Rupiah seperti yang termaktub dalam
Surat Edaran BI (SEBI) Nomor 17/11/DKSP tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain berpotensi menggangu pendapatan perusahaan, Lukman menilai kewajiban penggunaan rupiah
dalam bertransaksi juga menyalahi kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) yang sudah
diteken antara pemerintah dengan kontraktor kontrak kerjasama (KKKS).

"Yang paling terpenting sekarang adalah bagaimana KKKS bisa tetap mendapatkan revenue dalam dolar,
sesuai dengan ketentuan PSC. Di mana kontraktor berhak atas entitlement dan menjualnya. Sementara
untuk biaya-biaya terkait operasi, dan lain-lain masih bisa dikelola dengan rupiah dan ini tidak ada
masalah," jelas Lukman.

Berangkat dari hal tersebut, dirinya pun kembali meminta pemerintah mengecualikan kewajiban
penggunaan rupiah untuk setiap transaksi penjualan produk dan penunjang jasa migas.

"Di waktu yang sulit ini hendaknya Pemerintah bisa juga membantu industri Migas," tandasnya.

Anda mungkin juga menyukai

  • ALAT
    ALAT
    Dokumen17 halaman
    ALAT
    Muh Faisal Pebrianto
    Belum ada peringkat
  • Arthropoda
    Arthropoda
    Dokumen11 halaman
    Arthropoda
    Muh Faisal Pebrianto
    Belum ada peringkat
  • Sudut
    Sudut
    Dokumen6 halaman
    Sudut
    Muh Faisal Pebrianto
    Belum ada peringkat
  • 27 GBPP Geokomp
    27 GBPP Geokomp
    Dokumen4 halaman
    27 GBPP Geokomp
    Muh Faisal Pebrianto
    Belum ada peringkat
  • Analisis Ukuran Butir Pasir
    Analisis Ukuran Butir Pasir
    Dokumen7 halaman
    Analisis Ukuran Butir Pasir
    Muh Faisal Pebrianto
    Belum ada peringkat
  • Arthropoda
    Arthropoda
    Dokumen11 halaman
    Arthropoda
    Muh Faisal Pebrianto
    Belum ada peringkat
  • Ciri
    Ciri
    Dokumen7 halaman
    Ciri
    Muh Faisal Pebrianto
    Belum ada peringkat
  • SWG
    SWG
    Dokumen1 halaman
    SWG
    Muh Faisal Pebrianto
    Belum ada peringkat
  • Alfabet
    Alfabet
    Dokumen6 halaman
    Alfabet
    Muh Faisal Pebrianto
    Belum ada peringkat
  • Bismillahi Rohmani Rahim
    Bismillahi Rohmani Rahim
    Dokumen2 halaman
    Bismillahi Rohmani Rahim
    Muh Faisal Pebrianto
    Belum ada peringkat
  • Alfabet
    Alfabet
    Dokumen6 halaman
    Alfabet
    Muh Faisal Pebrianto
    Belum ada peringkat
  • Laporan Lipatan
    Laporan Lipatan
    Dokumen15 halaman
    Laporan Lipatan
    Muh Faisal Pebrianto
    Belum ada peringkat