PADA KULIT
DISUSUN OLEH :
Dani Dania D
Febry Firmansyah
Perceptor
Dr. Arief Guntara, Sp.B FInaCS
PENYEBAB
GEJALA
gatal-gatal.
DIAGNOSA
PENGOBATAN
1
Keratoakantoma adalah tumor kulit jinak yang berupa benjolan bulat dan
keras, biasanya berwarna seperti daging dengan bagian tengah seperti kawah yang
PENYEBAB
sehingga mereka hanya tumbuh di daerah kulit yang berambut. Cedera ringan
GEJALA
Pada mulanya tampak sebagai beruntusan/bisul kecil dengan bagian tengah yang
keras. Kemudian akan terbentuk benjolan bulat dan keras, biasanya berwarna
seperti daging dengan bagian tengah seperti kawah yang mengandung bahan yang
lengket.
2
Pertumbuhannya sangat cepat dan dalam waktu 1-2 bulan, ukurannya bisa
DIAGNOSA
diagnosis dan memastikan bahwa kelainan yang terjadi bukan merupakan suatu
dengan mikroskop).
PENGOBATAN
1. Pembekuan
nitrogen, baik dalam bentuk semprotan atau dioleskan dengan kapas. Setelah
pemberian nitrogen, akan terjadi pembengkakan dengan atau tanpa lepuhan, yang
minggu.
3. Eksisi
3
Keratoakantoma disayat membentuk elips dan bekas sayatan dijahit. 1
berbentuk garis.
4. Radioterapi
Pengobatan ini tidak menimbulkan nyeri dan penyembuhan akan terjadi beberapa
minggu sesudahnya.
Tahi Lalat (Nevi) adalah pertumbuhan kulit yang kecil dan biasanya
berwarna gelap, yang berasal dari sel-sel penghasil pigmen (melanosit) di kulit.
GEJALA
bisa halus atau kasar (menyerupai kutil) dan bisa berrambut. Biasanya berwarna
coklat tua atau hitam, tetapi bisa juga berwarna merah atau kuning-coklat. Hampir
semua orang memiliki sekitar 10 buah tahi lalat, yang biasanya tumbuh pada masa
karena itu tahi lalat bisa tumbuh, membesar atau bertambah gelap selama
kehamilan berlangsung.
#Peradangan
4
#Perubahan warna dalam bentuk bintik-bintik
#Perdarahan
#Luka terbuka
#Gatal
# Nyeri.
DIAGNOSA
terhadap tahi lalat yang sudah diangkat bisa membantu menentukan adanya
PENGOBATAN
daerah yang bergesekan dengan pakaian sehingga menimbulkan iritasi kulit, bisa
Tetapi beberapa tahi lalat sangat menyerupai keganasan (melanoma maligna) dan
5
sulit untuk membedakannya. Selain itu, tahi lalat yang jinak bisa berkembang
sebagai tahi lalat, karena itu tahi lalat yang mencurigakan sebaiknya diangkat dan
Jika telah terbukti bahwa sebuah tahi lalat bersifat ganas, maka perlu
gelap yang mendatar atau menonjol, tetapi lebih besar daripada tahi lalat biasa
(diameternya lebih dari 1 cm) dan bentuknya tidak selalu bulat; warnanya
bervariasi, mulai dari coklat sampai coklat tua, biasanya dengan latar belakang
pink.
PENYEBAB
seseorang yang keluarganya tidak memiliki riwayat tahi lalat atipik bisa
memilikinya.
Seseorang yang memiliki tahi lalat atipik dan memiliki 2 orang atau lebih
saudara dekat yang memiliki banyak tahi lalat atipik dan melanoma (menderita
GEJALA
Beberapa orang memiliki lebih dari 100 buah tahi lalat atipk dan tahi lalat
yang baru bisa terus tumbuh bahkan setelah usia pertengahan. Tahi lalat atipikal
bisa tumbuh di bagian tubuh manapun, meskipun lebih sering tumbuh di bagian
6
tubuh yang tertutup, seperti bokong, payudara dan kulit kepala. Ketiga daerah
tersebut merupakan lokasi penyebaran yang khas bagi tahi lalat atipik, yang
Tahi lalat atipik bisa mendatar atau menonjol, dengan ukuran lebih besar
dari tahi lalat biasa (diameternya lebih dari 1 cm) dan bentuknya tidak selalu
bulat. Warnanya bervariasi, mulai dari coklat sampai coklat tua, dengan latar
rutin (1 kali/tahun).
DIAGNOSA
PENGOBATAN
perkembangan dan perubahan pada tahi lalat atipik. Seseorang yang memiliki tahi
7
lalat atipik sebaiknya menghindari paparan sinar matahari. Gunakan selalu tabir
Skin Tags
Skin Tags adalah kulit lembut dan kecil yang menggelambir, berwarna seperti
daging atau sedikit lebih gelap, yang biasanya sering ditemukan di leher, ketiak
atau selangkangan.
Skin tags adalah pertumbuhan kulit jinak yang seringkali muncul setelah
usia pertengahan.
PENYEBAB
GEJALA
Skin tags merupakan suatu penonjolan kulit yang bisa memiliki tangkai
berukuran sampai 1 cm; berwarna seperti daging atau sedikit lebih gelap.
8
DIAGNOSA
PENGOBATAN
(kauterisasi).
Lipoma adalah tumor jinak yang tumbuh di bawah kulit dan merupakan
lainnya memiliki beberapa buah lipoma. Lipoma lebih sering ditemukan pada
wanita dan lebih sering tumbuh di lengan, batang tubuh dan leher bagian
belakang. Lipoma adalah tumor jinak dan jarang berubah menjadi ganas.
9
GEJALA
Lipoma tampak sebagai benjolan berbentuk bulat atau lonjong yang teraba
lembut pada lengan, batang tubuh atau leher bagian belakang. Lipoma jarang
DIAGNOSA
PENGOBATAN
Angioma
pembuluh getah bening yang biasanya ditemukan di dalam dan di bawah kulit dan
lahir dan bisa disebut sebagai tanda lahir. Sepertiga dari bayi-bayi yang baru lahir
10
memiliki angioma, yang gambarannya bervariasid an biasanya hanya
Port-wine stains
Disebut juga nevi flammeus, merupakan warna pink, merah atau ungu
yang mendatar dan dibawa sejak lahir. Biasanya bersifat menetap, tetapi nevi
kosmetik saja.
Hemangioma kapiler
merah terang dengan diameter 1-10 cm. Hemangioma kapiler biasanya timbul
segera setelah lahir dan cenderung membesar secara perlahan selama beberapa
11
bulan pertama. Lebih dari 75% kasus menghilang secara total pada usia 7 tahun,
kecoklatan.
prednison); paling efektif jika mulai diminum pada saat hemangioma mulai
membesar.
Hemangioma kavernosa
yang terjadi akibat pelebaran pembuluh darah dan merupakan bawaan lahir.
12
Kepada anak-anak diberikan prednison per-oral. Jika ukurannya kecil bisa
elektrik).
tungkai.
Spider angioma
Jika kita menekan bagian tengahnya, maka warna dari spider angioma
Spider angioma sering ditemukan pada penderita sirosis hati, wanita hamil
atau pemakai pil KB. Spider angioma biasanya tidak menimbulkan gejala; tanda
tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 6-9 bulan setelah
dengan elektrokoagulasi.
13
Limfangioma
tetapi ada juga yang berwarna kemerahan. Jika tertusuk, akan mengeluarkan
cairan bening.
Granuloma Piogenik
PENYEBAB
GEJALA
mengalami perdarahan karena kulit yang melapisinya sangat tipis. Sering timbul
Granuloma piogenik bisa timbul selama kehamilan, bahkan tumbuh di gusi (tumor
kehamilan).
14
DIAGNOSA
dilakukan biopsi untuk memastikan bahwa lesi ini bukan merupakan suatu
keganasan.
PENGOBATAN
Keratosis Seboreik adalah suatu tumor jinak pada lapisan kulit paling luar.
PENYEBAB
Penyebab yang pasti tidak diketahui. Tetapi hampir setiap orang pada
keratosis seboreik merupakan bagian dari penuaan karena lebih banyak ditemukan
pada usia lanjut. Paling sering tumbuh di batang tubuh dan pelipis.
GEJALA
15
Keratosis seboreik bisa hanya ditemukan 1 buah atau bisa juga membentuk
sekelompok tumor. Biasanya berwarna coklat, tetapi bisa bervariasi mulai dari
lambat.
Bentuknya bisa bulat atau lonjong, dan tampak seperti menempel di kulit
DIAGNOSA
PENGOBATAN
Jika mengalami iritasi atau terasa gatal atau mengganggu penampilan, maka bisa
meninggalkan bekas atau kadang meninggalkan bintik hitam yang lama-lama akan
memudar.
pisau bedah.
16
# Elektrosurgeri menggunakan arus listrik untuk membakar keratosis
seboreik.
Keloid (Keloidosis)
muncul diatas kulit yang mengalami cedera atau diatas luka operasi. Jika terdapat
PENYEBAB
GEJALA
Keloid tampak sebagai benjolan yang licin, berwarna pink muda dan
berbentuk seperti kubah. Keloid bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau rasa
gatal, dan ukurannya bisa jauh lebih besar daripada lukanya sendiri. Pada masa
17
penyembuhan luka, terbentuk jaringan parut yang pada awalnya berwarna merah.
Beberapa bulan kemudian jaringan parut ini akan mendatar dan warnanya
memudar.
banyak ditemukan di dada bagian atas dan bahu. Keloid tidak pernah berubah
DIAGNOSA
PENGOBATAN
memuaskan.
berulang dengan jarak sekitar 1 bulan, biasanya bisa memperkecil keloid dan
mengurangi iritasi. Keloid juga bisa diobati dengan gel silikon. krioterapi
menutup keloid dengan plester selama berada dibawah sinar matahari atau dengan
18
Kapalan dan Kutil
korneum atau lapisan keratin). Kutil merupakan daerah penebalan pada lapisan
PENYEBAB
pada telapak tangan atau telapak kaki yang sering mengalami gesekan atau
tekanan. Kutil biasanya tumbuh di atas atau di sisi jari kaki dan merupakan akibat
dari gesekan atau tekanan dari sepatu yang terlalu longgar atau terlalu sempit.
melindungi kulit.
GEJALA
lapisan-lapisan dan kering. Kutil yang keras timbul diatas persendian jari-jari
19
DIAGNOSA
PENGOBATAN
Kutil dan kapalan lebih mudah dicegah daripada diobati. Kapalan bisa
tangan, bantalan atau alat pelindung lainnya. Obat pelarut keratin bisa
digunakan dalam bentuk pasta atau bantalan. Pemakaian keratolitik ini harus hati-
melalui penyayatan dengan pisau bedah oleh dokter atau perawat. Pada penderita
diabetes, penyembuhan kutil dan kapalan terjadi secara lambat, terutama jika
PENCEGAHAN
Gunakan sepatu dengan ukuran yang sesuai dan lindungi tangan ketika
ditemukan tepat di bawah kulit dan mengandung kulit mati, ekskresi kulit dan
20
PENYEBAB
selubung akar rambut (folilek) yang membengkak. Cedera pada kulit juga bisa
GEJALA
Kista ini berukuran kecil dan bisa ditemukan di bagian tubuh manapun,
tetapi paling sering muncul di kulit kepala, telinga, wajah, leher, punggung atau
kantung zakar (skrotum). Kista ini teraba kenyal dan mudah digerakkan, biasanya
DIAGNOSA
PENGOBATAN
pisau bedah dan isinya dikeluarkan. Jika terjadi infeksi, sebelum kista diangkat
21
Kista epidermis ( epidermal cyst ) adalah benjolan yang berkembang
lambat terdiri dari kantung tipis pada bahan seperti kulit mengandung substansi
daging berwarna dengan panjang berkisar dari sampai 2 inci melintang. Meraka
bisa terlihat di mana saja tetapi paling umum pada kulit kepala, punggung, dan
wajah. Mereka cenderung kuat dan mudah untuk berpindah di dalam kulit. Kista
epiderma tidak berasa sakit sampai mereka menjadi terinfeksi atau meradang.
PENGOBATAN
Kista epidermis yang besar diangkat dengan cara operasi setelah anestesi
disuntikkan ke dalam daerah yang menonjol. Dinding kantung yang tipis harus
sepenuhnya diangkat atau kista akan kembali tumbuh. Kista yang kecil
PENCEGAHAN
orang dengan kulit agak terang disarankan untuk menghindari matahari dan untuk
22
Abses Kulit (Abses Kutaneus) adalah pengumpulan nanah yang
PENYEBAB
Abses kulit bisa terjadi setelah suatu infeksi, biasanya infeksi oleh
stafilokokus (paling sering Staphylococcus aureus). Abses kulit juga bisa terjadi
setelah suatu luka ringan, cedera atau sebagai komplikasi dari folikulitis atau
bisul.
Abses kulit bisa timbul di setiap bagian tubuh dan menyerang berbagai
usia. Abses kulit bisa menyumbat dan mengganggu fungsi jaringan di bawahnya.
Infeksi bisa menyebar, baik secara lokal maupun sistemik. Penyebaran infeksi
GEJALA
Akan tampak luka kulit, baik dalam bentuk luka terbuka, luka tertutup
maupun benjolan. Luka ini tampak merah dan bisa mengeluarkan cairan.
Terdapat pembengkakan yang keras, bila diraba terasa hangat dan nyeri.
Bakteri juga bisa menginfeksi pembuluh dan kelenjar getah bening di sekitarnya
23
dan menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Penderita bisa
mengalami demam.
DIAGNOSA
PENGOBATAN
lidokain).
Setalah semua nanah dibuang, luka dicuci dengan larutan garam. Kadang
kantong abses yang sudah dikeringkan ditutup dengan kasa dan dibuka 24-48 jam
kemudian.
Antibiotik diberikan bila infeksi sudah menyebar atau abses ditemukan di bagian
PENCEGAHAN
Usahakan agar kulit di sekeliling luka kecil tetap bersih dan kering. Obati
infeksi ringan secara tuntas. Waspada akan tanda-tanda terjadinya infeksi (demam,
24
Xanthelasma
yang paling sering dijumpai dari beberapa tipe klinik xantoma yang dikenal.
Selain itu Xanthelasma diartikan pula sebagai kumpulan kolesetrol di bawah kulit
dengan batas tegas berwarna kekuningan biasanya di sekitar mata, sehingga sering
dengan lipid normal dalam darah yang mempunyai HDL kolesterol rendah atau
lipoprotein, seperti HDL (high density lipoprotein). Gangguan ini sering ditemui
GEJALA KLINIS
Timbul plak irregular di kulit, warna kekuningan sering kali disekitar mata
terdapat di sisi medial kelopak mata atas. Lesi berwarna kekuningan dan lembut
berupa plaque berisi deposit lemak dengan batas tegas. Lesi akan bertambah besar
25
dan bertambah jumlahnya. Biasanya lesi-lesi ini tidak mempengaruhi fungsi
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
disarankan untuk pemeriksaan plasma lipid juga HDL dan LDL. Xanthelasma
biasanya dapat didiagnosa dengan jelas secara klinis dan jarang kelainan lain
memberi gambaran klinis sama. Jika ada keraguan, eksisi bedah dan analisis
PEMERIKSAAN HISTOLOGI
histiosit dengan deposit lemak intraseluler terutama dalam retikuler dermis atas.
DIAGNOSA BANDING
TERAPI
26
herediter yang diturunkan menyebabkan timbulnya xanthelasma ini bisa
mengindikasikan tingginya kolesterol dalam darah atau bisa juga tidak. Apabila
kolesterol di arteri).
OBAT-OBATAN
penting pada pasien dengan lipid abnormal tetapi hanya memberikan respon
TERAPI BEDAH
EKSISI BEDAH
Untuk lesi kecil yang linier eksisi direkomendasikan dimana scar akan
tercampur dalam jaringan kelopak. Lesi yang membengkak lebih kecil dapat
menggunakan teknik bedah mikroskop, menggali antara tumor dan okuli orbita
dengan blade nomer 11, mengangkat atap dan dengan hati-hati mengambil tumor
sepotong demi sepotong dengan gunting mikro dari sisi kebalikan dan
Pada eksisi lebih tebal, kelopak mata bawah cenderung mudah terjadi scar
karena jaringan yang diambil juga lebih tebal. Eksisi sederhana pada lesi yang
27
lebih luas beresiko terjadi retraksi kelopak mata, ektropion sehingga
hemostasis, member gambaran lebih baik, penutupan yang kurang dan lebih cepat
dalam menggunakan tehnik ini; scar dan perubahan pigmen dapat terjadi.
dilaporkan memberi hasil yang baik. Haygood menggunakan kurang dari 0.01 ml
dari 100% dichloracetic acid dengan hasil yang sempurna dan scar minimal.
EDUKASI
kolesterol juga trigliserid dan bagaimana cara untuk menurunkan kolesterol juga
PROGNOSIS
penelitian yang dilakukan pada eksisi bedah dapat terjadi kekambuhan pada 40%
pasien. Persentase ini lebih tinggi dengan eksisi sekunder. Kegagalan ini, terjadi
pada tahun pertama dengan persentase 26% dan lebih sering terjadi pada pasien
dengan sindrom hiperlipidemia dan bila terjadi pada 4 kelopak mata sekaligus.
28
GANGLIOMA
daerah sendi atau tendon. Pada daerah sendi, terdapat jaringan sinovium yang
muncul apabila sinovium ini dipenuhi oleh cairan sejenis jell bening lalu
membesar dan menimbulkan benjolan. Selain karena trauma khronis pada daerah
sendi, penyebab yang pasti dari ganglion masih menjadi tanda tanya besar.
Ganglion bisa muncul pada semua jenis sendi terutama pada daerah
pergelangan tangan dan kaki. Ganglion umumnya tidak sakit, tumbuh sebagai
sebuah benjolan terlokalisir. Ganglion bukan merupakan akibat dari suatu reaksi
Ganglion terkadang dapat pecah sendiri dan menghilang. Bila tidak mau
pecah, ganglion dapat diatasi dengan menyedot cairan yang ada didalamnya
dengan jarum suntik besar. Umumnya ganglion diambil dengan cara operasi.
Sayangnya, walau sudah diangkat, ganglion dapat tumbuh lagi dan perlu
berulang ulang.
Melanoma Maligna
29
Definisi
Melanoma maligna atau biasa juga disebut sebagai melanoma adalah
keganasan yang terjadi pada melanosit, sel penghasil melanin, yang biasanya
berlokasi di kulit tetapi juga ditemukan di mata, telinga, traktus GI,
leptomeninges, dan oral dan membran mukus genitalia. Karena sebagian besar sel
melanoma masih menghasilakn melanin, maka melanoma seringkali berwarna
coklat atau hitam.
Epidemiologi
Insiden melanoma maligna itu sendiri berbeda-beda di tiap negara, dengan
insiden tertinggi terjadi di Australia dan Selandia Baru. Sebagai kanker kulit yang
paling ganas, peada penemuan kasus kanker yang baru terdiagnosis, melanoma
menduduki urutan ke 6 laki-laki dan urutan ke 7 perempuan di Amerika.
Diperkirakan jumlah kasus baru Melanoma maligna di Amerika pada tahun 2008
sebesar 62.480 kasus, dengan 34.4950 kasus terjadi pada laki-laki dan 27.350
pada wanita. ,0
Melanoma merupakan salah satu kanker yang insidensnya terus
meningkat. Pada tahun 1930an di Amerika, resiko terkena melanoma maligna
adalah 1:1.500, sekarang ini resiko meningkat menjadi 1:74.
30
Selain itu, The annual incidence of invasive cutaneous melanoma
melaporkan bahwa terjadi peningkatan insidens pada perempuan Caucasian di
Amerika Serikat pada usia 15-39 antara tahun 1980-2004 sebesar 50%
dibandingkan ras lainnya.
31
akibat melanoma lebih banyak terjadi pada laki-laki dengan perbandingan antara
laki-laki dan perempuan yaitu 1,2:1.
Usia juga menentukan epidemiologi dari melanoma. Dikatakan bahwa
insiden kanker kulit, baik melanoma maupun non melanoma, meningkat seiring
dengan peningkatan usia. Emedicine.com menyatakan bahwa diagnosis melanoma
ditegakkan rata-rata pada usia 53 tahun. Namun, faktor usia tersebut tidaklah
mutlak karena insiden melanoma tergantung juga pada faktor-faktor lainnya.
Faktor Resiko
Yang dimaksud sebagai faktor resiko adalah segala sesuatu yang
meningkatkan kesempatan seseorang mendapat suatu penyakit, termasuk
didalamnya yaitu kanker, dalam hal ini adalah melanoma. Namun, memilki sebuah
faktor resiko atau bahkan beberapa, bukan berarti bahwa orang tersebut akan
terkena suatu penyakit tersebut. Identifikasi faktor resiko terhadap melanoma
maligna adalah penting untuk usaha pencegahan dan deteksi dini yang dilakukan.
Faktor resiko melanoma maligna diantaranya yaitu:
a) Tahi lalat (Nevus)
Tahi lalat atau dalam bahasa kedokterannya disebut juga sebagai nevus
merupakan salah satu tumor jinak pada melanosit. Nevus tersebut dapat timbul
sejak lahir atau saat masa kanak-kanak, bisa juga saat remaja.
Salah satu tipe nevus yang dapat berubah menjadi melanoma yaitu
dysplastic nevus atau tahi lalat atipik. Nevus displastik sedikit seperti nevus
normal biasa, namun juga terlihat seperti melanoma. Nevus displastik ini
seringkali merupakan faktor keluarga. Jika seseorang memiliki seorang
anggota keluarga yang mempunyai displastik nevus maka sekitar 50%
kemungkinan nevus tersebut akan berkembang.
Resiko melanoma sekitar 6% sampai dengan 10% pada mereka yang
memiliki nevus displastik, tergantung pada usia, faktor keluarga, jumlah nevus
displastik dan faktor-faktor lainnya. Sedangkan pada mereka yang memiliki
32
nevus melanotik sejak lahir, resiko berkembangnya melanoma yaitu sekitar
6%.
Pada studi case-control , individu yang memiliki nevus yang dianggap
dysplasia nevi apabila memenuhi 2 kriteria yaitu :
a. Diameter sekurang-kurangnya 5mm dengan tekstur yang datar (baik
seluruhnya maupun sebagian).
b. Dua dari kriteria berikut : warna yang bervariasi, asimetris atau batas
yang tidak jelas.
Adanya tahi lalat yang berubah, jumlahnya yang banyak (lebih dari
100 buah) dan adanya tahi lalat yang sangat besar dengan diameter >20 cm
pada orang dewasa menambah faktor resiko.
b) Faktor Keluarga
Resiko akan menjadi lebih besar pada mereka yang memiliki keluarga
yang didiagnosa melanoma pada hubungan keluarga primer, seperti ayah, ibu,
kakak, adek atau anak. Sekitar 10% seseorang dengan melanoma memiliki
sejarah keluarga yang menderita penyakit yang sama.
c) Fenotip
Fenotip yaitu ekspresi gen pada diri seseorang. Dan yang dimaksud
dalam hal ini yaitu ekspresi gen seseorang terhadap kulit yang terang,
berbintik-bintik, warna mata hijau atau biru, rambut merah atau pirang, dan
lain sebagainya.
Resiko terhadap orang kulit putih 20 kali lebih tinggi bila dibanding
dengan seorang Afrika Amerika. Hal ini disebabkan karena efek protektif oleh
pigmen kulit. Namun bukan berarti orang kulit hitam terbebas sama sekali dari
resiko melanoma, hanya saja tempat predileksi yang berbeda. Emedicine
menyatakan bahwa seorang Hispanik dan Afrika Amerika, melanoma lebih
sering ditemukan di daerah akral.
d) Supresi Sistem Imun
Orang yang telah diterapi dengan obat-obatan imun supresor, seperti
pada pasien-pasien transplantasi, akan meningkatkan resiko terkena
melanoma.
e) Pajanan Terhadap Radiasi Sinar UV yang Berlebihan
33
Sumber utama Radiasi Sinar UV adalah matahari. Sedangkan sumber
yang lain yaitu pada lampu-lampu yang biasanya dipakai di salon-salon
kecantikan untuk menggelapkan kulit.
Orang dengan pajanan sinar ultraviolet yang berlebihan memiliki
resiko yang lebih besar dibandingkan dengan yang tidak. Hal ini dikaitkan
juga dengan faktor lingkungan, yaitu tinggal dilokasi dekat dengan garis
ekuator, orang yang memiliki kebiasaan rekreasi outdoor atau orang yang
memiliki pekerjaan yang mengharuskannya terpajan sinar matahari lebih
banyak, seperti pelaut, petani, dll., Namun, pajanan terhadap sinar ultraviolet
yang intermitten namun sangat kuat lebih sering memiliki korelasi yang kuat
dengan terjadinya melanoma jika dibandingkan dengan pajanan kronik namun
dalam level rendah, meskipun jumlah total dosis sinar ultraviolet sama.
f) Usia
Sekitar setengah dari kejadian melanoma, terdapat pada orang-orang
pada usia lebih dari 50 tahun.
g) Xeroderma Pigmentosum
Xeroderma pigmentosum merupakan penyakit yang diturunkan
sebagai hasil dari defek pada enzim yang memperbaiki kerusakan pada DNA
dan jarang ditemukan. Seseorang dengan Xeroderma Pigmentosum memiliki
resiko tinggi terhadap kanker kulit, baik melanoma maupun nonmelanoma.
Hal ini dikarenakan adanya defek tersebut menyebabkan kemampuan orang
tersebut untuk memperbaiki DNA yang rusak karena terpajan sinar Ultraviolet
menurun atau tidak ada sama sekali.
h) Riwayat Terkena Melanoma
Orang yang pernah terkena melanoma akan memiliki resiko lebih
tinggi untuk terkena melanoma kembali atau residif.
34
Tabel 1. Faktor Resiko Melanoma
Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya melanoma maligna belum diketahui dengan jelas.
Diperkirakan terjadinya perubahan melanosit normal menjadi sel melanoma
(melanomagenesis) melibatkan proses rumit yang secara progresif mengakibatkan
mutasi genetik melalui percepatan terhadap proliferasi, diferensiasi dan kematian
serta pengaruh efek karsinogenik radiasi ultraviolet.
Primary cutaneous melanoma dapat timbul dalam bentuk prekursor, yakni
nevi mealnotik ( Tipe umum, kongeenital, atipikal/displastik), walaupun dipercaya
bahwa lebih dari 60% kasus adalah arise de novo ( tidak tumbuh dari lesi pigmen
yang telah ada.) Perkembangan dari melanoma adalah multifaktor, dimana banyak
hal yang berhubungan dengan perkembangan dan pertumbuhannya, dan
tampaknya berhubungan dengan faktor resiko yang multipel pula; termasuk
eksposur sinar matahari berlebih, moles yang tumbuh, riwayat keluarga akan
melanoma, mole yang berubah-ubah dan tidak sembuh, dan yang terpenting usia
yang lanjut.
Manifestasi Klinis
Secara Klinis, melanoma maligna ada 4 macam tipe, yaitu:
a) Superficial Spreading Melanoma
35
Merupakan tipe melanoma yang sering terjadi di Amerika Serikat,
yaitu sekitar 70% dari kasus yang didiagnosa sebagai melanoma. Dapat terjadi
pada semua umur namun lebih sering pada usia 30-50 tahun, sering pada
wanita dibanding pria dan merupakan penyebab kematian akibat kanker
tertinggi pada dewasa muda.
Pada stadium awal, tipe ini bisa berupa bintik yang datar yang
kemudian pigmentasi dari lesi mungkin menjadi lebih gelap atau mungkin
abu-abu, batasnya tidak tegas, dan terdapat area inflamasi pada lesi. Area di
sekitar lesi dapat menjadi gatal. Kadang-kadang pigmentasi lesi berkurang
sebagai reaksi imun seseorang untuk menghancurkannya. Tipe ini berkembang
sangat cepat. Diameter pada umumnya lebih dari 6mm. Lokasi pada wanita di
tungkai bawah, sedangkan laki-laki di badan dan leher.
36
Gambar 5. Histologi Superficial Spreading Melanoma
b) Nodular Melanoma
Merupakan tipe melanoma yang paling agresif. Pertumbuhannya
sangat cepat dan berlangsung dalam waktu mingguan sampai bulanan. Sebanyak
15%-30% kasus melanoma yang terdiagnosa sebagai melanoma merupakan
nodular melanoma. Dapat terjadi pada semua umur, namun lebih sering pada
individu berusia 60 tahun ke atas. Tempat predileksinya adalah tungkai dan tubuh.
Melanoma ini bermanifestasi sebagai papul coklat kemerahan atau biru hingga
kehitaman, atau nodul berbentuk kubah, atau setengah bola (dome shaped) atau
polopoid dan aksofitik yang dapat timbul dengan ulserasi dan berdarah dengan
trauma minor, timbul lesi satelit. Secara klinik bisa berbentuk amelanotik atau
tidak berpigmen. Fase perkembangannya tidak dapat dilihat dengan mudah, dan
sulit di identifikasi dengan deteksi ABCDE.,
37
Gambaran histologis Nodular melanoma pada epidermis didapatkan
melanosit berbentuk epiteloid, dan kumparan atau campuran, dapat ditemukan
pada daerah dermo epidermal. Gambaran dermis terlihat sel sel melanoma
menginvasi ke lapisan retikuler dermis, pembuluh darah dan subcutis.
38
Gambar 8. Lentigo melanoma
Tipe ini paling sering menyerang kulit hitam dan Asia yaitu sebanyak 29-
72% dari kasus melanoma dan karena sering terlambat terdiagnosis maka
prognosisnya buruk. Sering disebut sebagai hidden melanoma karena lesi ini
terdapat pada daerah yang sukar untuk dilihat atau sering diabaikan, yaitu terdapat
pada telapak tangan, telapak kaki, tumit, ibu jari tangan, atau dibawah kuku.,
Melanoma subungual bisa terlihat sebagai diskolorasi difus dari kuku atau
pita longitudinal berpigmen di dasar kuku. Melanoma ini memiliki bentukan yang
39
sama dengan benign junctional melanotic nevus. Pigmen akan berkembang dari
arah proksimal menuju ke arah laterla kuku yang disebut sebagai tanda
Hutchinson, sebuah tanda yang khusus untuk melanoma akral. Pada permukaan
timbul papul, nodul, ulcerasi, kadang-kadang lesi tidak mengandung pigmen. ,
Gambaran yang paling khas paling baik di lihat pada daerah macula
berpigmen. Tampak adanya gambaran proliferasi melanosit atipikal sepanjang
lapisan basal.
Selain 4 tipe tersebut terdapat juga salah satu tipe yaitu Non pigmentasi
hanya sebanyak <5% dari jumlah kasus melanoma di Amerika Serikat.. Tipe ini
tidak berpigmen dan secara klinis tampak pink atau gambaran
40
kemerahan.Variasinya yaitu Desmoplastic/ neurotropic melanoma, mucosal
(lentigenous melanoma), malignant blue nevus.
Sangat sulit membedakan bentuk dini karsinoma sel basal, karsinoma sel
skuamosa maupun melanoma maligna. Diagnosa pasti keganasan di tentukan
dengan pemeriksaan patologi anatomi. Kunci penyembuhan melanoma maligna
adalah penemuan dini, sehingga diagnosa melanoma harus ditingkatkan bila
penderita melaporkan adanya lesi berpigmen baru atau adanya tahi lalat yang
berubah.
Kapan memikirkan suatu Nevus mungkin menjadi ganas:
a. Nevus yang berubah:
Membesar
Warna bertambah hitam
Timbul satelitosis
Terasa gatal
Mudah berdarah
Timbul ulkus
Rambutnya rontok
41
b. Nevus yang berlokasi di:
Telapak tangan/kaki
Bawah kuku
Belakang telinga
Vulva
Asymmetry
Jika kita melipat lesi menjadi dua, maka tiap-tiap bagian tidak
sesuai
Border
Color
Diameter
42
Evolving
Gambar berikut menunjukkan tahi lalat atypical yang normal dan melanoma.
Benign Malignant
simetris asimetris
Borders are
Borders are uneven
even
43
Smaller than
Larger than 1/4
1/4 inch
Klasifikasi
Klasifikasi tingkat invasi menurut Clark.
Tingkat I : sel melanoma terletak di atas membrane basalis epidermis
(melanoma in situ/ intra epidermal)
Tingkat II : invasi sel melanoma samapi dengan lapisan papilaris
dermis (dermis superfisial), tetapi tidak mengisi papila
dermis.
Tingkat III : Sel melanoma mengisi papila dermis dan meluas sampai
taut dermis papiler dan retikuler.
Tingkat IV : Invasi sel melanoma sampai dengan lapisan retikularis
dermis.
Tingkat V : Invasi sel melanoma sampai dengan jaringan subkutan.
44
Gambar 16. Representatif skematik klasifikasi melanoma maligna menurut Breslow dan Clark
Diagnosis
Diagnosis melanoma ditegakkan dengan identifikasi klinik dengan
konfirmasi histologi. Identifikasi klinik dimulai dengan riwayat penyakit sekarang
pasien, riwayat penyakit terdahulu, dan pemeriksaan fisik terhadap lesi yang
dicurigai. ,
1. Anamnesa
Dari anamnesa yang dilakukan, diharapkan diketahui informasi
tentang keluhan umum pasien, dan riwayat perjalanan keluhan umum
tersebut. Perubahan sifat dari nevus merupakan keluhan umum yang
paling sering ditemukan pada pasien dengan melanoma, dan hal ini
merupakan peringatan awal melanoma. Perubahan tersebut diantaranya
peningkatan dalam hal diameter, tinggi atau batas yang asimetris pada
suatu lesi berpigmen memberikan data 80% pada pasien saat melanoma
ditegakkan.Dari perjalanan penyakit tersebut juga ditanyakan awal
mulanya lesi pada kulit tersebut muncul, dan kapan terjadi perubahan pada
lesi tersebut. Tentang tanda dan gejala melanoma, seperti adanya
45
perdarahan, gatal, ulserasi dan nyeri pada lesi. Pada anamnesa tersebut
juga ditanyakan tentang adanya faktor-faktor resiko pada pasien.,
2. Pemeriksaan fisik
Yang perlu dilakukan saat pemeriksaan fisik ini yaitu
memperhatikan lebih detail dengan inspeksi, palpasi dan bila perlu
inspeksi dengan bantuan kaca pembesar. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui ukuran, bentuk, warna dan tekstur dari nevus tersangka dan
mencari adanya perdarahan atau ulserasi. Pemeriksaan terhadap kelenjar
limfe yang berada dekat dengan lesi juga perlu dilakukan. Adanya
pembengkakan atau biasa disebut dengan limfadenopati menunjukkan
kemungkinan adanya penyebaran melanoma.
Pemeriksaan ditempat tubuh yang lain dapat dilakukan jika
terdapat kecurigaan atau untuk evaluasi dari pemeriksaan yang lalu pada
individu dengan faktor resiko. Di luar negeri, evaluasi terhadap seluruh
tubuh sudah dilakukan, yaitu dengan cara mendokumentasikan nevus-
nevus yang ada di seluruh tubuh. Dengan demikian, perubahan akan lebih
cepat terdeteksi dengan membandingkannya dengan dokumentasi
terdahulu.
Pemeriksaan di tempat yang menjadi predileksi pada macam-
macam bentuk klinis melanoma juga perlu dilakukan. Misalnya pada
melanoma superfisial dan melanoma nodular yang biasanya berada di
trunkus tubuh dan tungkai, sedangkan melanoma maligna bentuk lentigo
lebih banyak muncul di telapak tangan, telapak kaki dan dibawah kuku.
3. Pemeriksaan penunjang
46
Gambar 17. Perbandingan gambaran klinik (A) dan dengan menggunakan
epiluminescence microscopy (B)
47
yang lama, tidak menimbulkan bahaya radiasi dan aman digunakan
pada kehamilan.
48
Gambar19. PET Scan Whole Body staging for Melanoma
49
batas kulit yang diambil yaitu sekitar 1-3 mm sekitar lesi untuk
memperakurat diagnosis dan histologic mikrostaging. Kecuali pada
melanoma jenis lentigo, biopsi lebih mendalam diperlukan untuk
memperkecil terjadinya misdiagnosa.
50
Penatalaksanaan
a. Pembedahan
Pembedahan merupakan terapi utama dari melanoma maligna, yang hampir 100%
efektif pada masa-masa awal tumor. Pembedahan ini, dilakukan dengan cara
eksisi luas dan dalam dengan pinggir sayatan yang direkomendasikan sesuai tabel
berikut:
51
dengan metastase jauh dan 60% memiliki kelainan limfe yang tersembunyi.
Namun pada kenyataannya tindakan tersebut tidak memperbaiki survival rate dan
hingga sekarang masih dalam perdebatan. Pada penelitian yang dilakukan WHO,
angka metastasis sekitar 48% pada penderita yang dilakukan ELND. Sedangkan
pada penelitian lain yang dilakukan oleh The International Group Melanoma
Surgical trial menunjukkan adanya perbaikan survival rate pada pasien dengan
usia kurang dari 60 tahun dengan ketebalan tumor antara 1-4 mm.
Sentinel Lymph Node Dissection merupakan bentuk penatalaksanaan
pembedahan yang lain. Pada pembedahan ini, diseksi dilakukan pada kelenjar
limfe yang merupakan tempat utama melanoma untuk drainase. Adanya diseksi ini
dikatakan dapat mengidentifikasi mereka yang mempunyai resiko tinggi metastase
dan mereka yang mungkin mendapatkan keuntungan dengan diseksi lengkap
kelenjar limfe atau dengan terapi adjuvan.
52
Reintgen menemukan bahwa sel melanoma maligna menjalar lebih teratur dan
jelas dibandingkan dengan tumor padat lainnya. Jika pada sentinel node ini tidak
ditemukan metastasis maka kelenjar lain juga diasumsikan tidak mengandung
metastasis. Cara ini dipermudah dengan menggunakan lymphoscintigraphy
dengan penyuntikan Technitiun (TC99m) ke dalam tumor 1 hari sebelum operasi.
Dengan alat pelacak isotop akan dapat ditentukan tempat insisi kulit di daerah
kelenjar getah bening regional tumor tersebut. Pada penelitian dari 612 pasien
pada stage I/II tidak didapatkan angka recurrent sebesar 60%.,
b. Terapi Adjuvant
Karena pengobatan definitive dari melanoma kulit adalah dengan
pembedahan, maka terapi medikamentosa diberikan sebagai terapi tambahan dan
penatalaksanaan pada pasien melanoma stadium lanjut. Pasien yang memiliki
melanoma dengan tebal lebih dari 4 mm atau metastase ke limfonodi dengan
pemberian terapi adjuvant dapat meningkatkan angka ketahanan hidup. Studi di
berbagai center kesehatan menunjukkan pemberian interferon alpha 2b (IFN)
menambah lamanya ketahanan hidup dan ketahanan terhadap terjadinya rekurensi
Melanoma, sehingga oleh Food and Drug Administration (FDA) mengajurkan
IFN sebagai terapi tambahan setelah eksisi pada pasien dengan resiko recurrent.
IFN dilaporkan tidak efektif pada fase I atau II dari melanoma yang
bermetastase, namun potensi IFN yang merupakan mediator pembunuh alami
Limfosit T sitotoksik, sebuah pengaktivasi makrofag, dn HLA klas II ekspresi
antigen, merupakan hal yang tak dapat diabaikan.
Interleukin-2 (IL-2) pada penelitian terakhir, dalam dosis tinggi baik
diberikan sendiri maupun dengan kombinasi bersama sel lymphokine activated
killer menghasilkan respon pada pasien sebesar 15% sampai 20%, dengan respon
lengkap sebesar 4-6%.
Terapi adjuvan lain selain IFN yaitu Kemoterapi dengan macamnya yaitu:
Dacarbazine (DTIC), baik diberikan sendiri maupun kombinasi bersama
Carmustine (BCNU) dan Cisplastin.
Cisplastin, vinblastin, dan DTIC
53
Temozolomide merupakan obat baru yang mekanisme kerjanya mirip
DTIC, tetapi bisa diberikan per oral.
Melphalan juga dapat diberikan pada melanoma dengan prosedur tertentu.
Terapi-terapi adjuvan yang lainnya diantaranya yaitu dengan
biokemoterapi, yaitu merupakan kombinasi terapi antara kemoterapi dan
imunoterapi, imunoterapi sendiri dan gen terapi.
Dalam kepustakaan lain disebutkan juga adanya terapi radiasi pada
melanoma yang merupakan terapi paliatif. Radioterapi sering digunakan setelah
pembedahan pada pasien dengan lokal atau regional melanoma atau untuk pasien
dengan unresectable dengan metastasis jauh. Terapi ini dapat mengurangi
recurence lokal tetapi tidak memperbaiki prolong survival.
Radioimunoterapi pada metastase melanoma masih dalam penelitian, pada
penelitian yang dilakukan National Cancer Institute (NCI) terapi ini menunjukkan
kesuksesan. Terapi ini dengan memberikan auotologous lymphocytes yang
kemudian mengkode T cell receptors (TCRs) pada lymphosit pasien, kemudian
telah terbentuk manipulasi lymphosit yang melekat pada molekul di permukaan
sel melanoma yangf kemudian membunuh sel melanoma tersebut.
INSIDEN
Insiden mutlak karsinoma sel basal sulit untuk ditentukan, karena
kanker kulit non melanoma biasanya dieksklusikan dari register statistik kanker.
Tugas selanjutnya menjadi semakin rumit, ditandai dengan variabilitas geografis
dalam kejadian kanker kulit non melanoma. Namun, tren penyakit ini jelas
terhadap peningkatan jumlah kasus. Australia memiliki tingkat tertinggi
karsinoma sel basal di dunia, dengan daerah tertentu melaporkan kejadian hingga
2% per tahun. Umur-standar tingkat tahunan di Amerika Serikat telah
diperkirakan hingga 407 kasus karsinoma sel basal per 100.000 putih pria dan 212
kasus per 100.000 wanita kulit putih. Meskipun rata-rata tertinggi didapatkan pada
pria lanjut usia, pasien dengan penyakit ini semakin mungkin didapatkan pada
wanita usia muda.
54
FAKTOR RESIKO
Paparan radiasi ultraviolet secara umum diterima sebagai penyebab utama
karsinoma sel basal. Sedangkan karsinoma sel skuamosa tampaknya sangat terkait
dengan kumulatif paparan sinar matahari, hubungan antara paparan radiasi
ultraviolet dan resiko karsinoma sel basal yang lebih kompleks. Waktu, pola, dan
jumlah paparan radiasi ultraviolet semua tampaknya penting. Resiko penyakit ini
secara signifikan meningkat oleh paparan matahari selama masa kanak-kanak dan
remaja.
Paparan sinar matahari yang intens intermiten dikaitkan dengan resiko
lebih tinggi pada karsinoma sel basal daripada paparan terus-menerus. Faktor
fisik, termasuk kulit yang terang, rambut merah atau pirang, dan warna mata
terang, mempengaruhi respon terhadap radiasi ultraviolet tetapi juga dapat
menjadi faktor resiko independen.8 Terpajan oleh radiasi ionisasi, arsenik,
dan oral methoxsalen (psoralen) dan radiasi ultraviolet A11 juga telah dikaitkan
dengan perkembangan karsinoma sel basal (Tabel 1).
Tabel 1. Faktor resiko dari perkembangan karsinoma sel basal
Eksposur Arsenik
Aspal cair
sinar Radiasi
Merokok
Penggunaan Tanningbed
Sinar UV
Genodermatoses Albinism
Xeroderma Pigmentosum
Sindrom Rombo *
BazexDuprChristol Sindrom ( BazexS sindrom)
Nevoid basal-cell carcinoma Sindrom ( GorlinS
syndrome)
55
Imunosupresi merupakan faktor predisposisi untuk karsinoma sel basal.
Rasio 4:1 dari karsinoma sel basal dengan karsinoma sel skuamosa pada pasien
imunokompeten dilihat terbalik pada resepien transplantasi organ. Di antara orang
Australia yang merupakan resepien transplantasi jantung ada sebanyak 21 kali
kasus karsinoma sel basal dibandingkan dengan warga Australia yang bukan
merupakan resepien transplantasi jantung, dan terdapat 123 kali lebih banyak
kasus dibandingkan pada orang Amerika yang bukan merupakan resepien
transplantasi jantung. Resepien transplantasi ginjal memiliki resiko karsinoma sel
basal 10 kali lipat dari penduduk yang belum menerima transplantasi ginjal.
Dalam tujuh dari studi meta-analisis, studi Marcil dan Stern menunjukkan
bahwa setelah indeks kasus karsinoma sel basal, kejadian kasus selanjutnya antara
pasien seperti itu meningkat dengan faktor 10, dibandingkan dengan pada
populasi umum. Prediktor signifikan sejumlah besar basal-sel karsinoma
mencakup trunkal pada awal terjadinya, usia lebih dari 60, kehadiran subtipe
histologis superfisial, dan seks laki-laki. Kerentanan ke lokasi trunkal telah
dikaitkan dengan genetika polimorfisme dalam glutathione S -transferase dan
sitokrom P-450.
56
mengandung melanin, dapat berwarna biru coklat, atau hitam untuk lesi ini
(Gambar 1D). Tipe Morphea, juga dikenal sebagai sclerosing, fibrosis, atau
infiltratif karsinoma sel basal, biasanya muncul sebagai indurated, keputihan,
bekas luka seperti plak dengan tepi tidak jelas (Gambar 1E). lesi mencurigakan
terjadi di daerah beresiko tinggi, seperti bagian tengah wajah, harus menjalani
biopsi yang tepat untuk memperoleh waktu yang tepat untuk mempercepat
diagnosis dan pengobatan definitif. Biopsi kulit juga akan mengidentifikasi
amelanotic (nonpigmentasi) atau melanoma berpigmen minimal, yang kadang-
kadang bisa meniru karsinoma sel basal.
Dalam review dari 1039 kasus berturut-turut tentang karsinoma sel basal,
Sexton et al. Menemukan bahwa secara histologis subtipe yang paling umum
adalah campuran (38,6%), nodular (21,0%), superfisial (17,4%), dan
micronodular (14,5 %). Uncommon varian, termasuk basosquamous, keratotik,
granular-cell, adamantinoid, clear-cell, dan karsinoma sel basal dengan matrical
differensiation, juga telah dijelaskan. Nilai pengelompokan penampilan histologis
terletak pada hubungan antara subtipe secara histologis dan perilaku klinis. Varian
histologis yang agresif termasuk micronodular, infiltratif, basosquamous,
morpheaform, dan subtipe campuran. Nodular dan subtipe superfisial umumnya
memiliki perjalanan klinis kurang agresif.
57
Gambar 1. Jenis Karsinoma sel basal.
Panel A menunjukkan karsinoma sel basal tipe nodular dinding samping hidung bagian bawah,
dengan telangiectases dan pearly border. panel B menunjukkan karsinoma sel basal tipe nodular
memberikan gambaran sebagai pori-pori membesar. Panel C menunjukkan karsinoma sel basal
tipe superfisial pada abdomen sebelum di kuretase dan elektrodesikasi. Bentukan ini dapat
disalahartikan sebagai actinic keratosis, eksim, psoriasis, atau tinea korporis. Panel D
menunjukkan karsinoma sel basal nodular berpigmen pada pelipis. Lesi ini mungkin
membingungkan secara klinis dengan keratosis seboroik, nevus, atau bahkan melanoma. Dalam
Panel E, karsinoma sel basal tipe morphea pada kulit bibir memiliki penampilan seperti bekas luka
dengan klinis batas tepi tidak jelas. Karena penampilan yang biasa, karsinoma sel basal tipe
morphea mungkin tetap tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun.
PATOGENESIS MOLEKULAR
Terjadi aktivasi yang tidak sesuai pada jalur signal hedgehog (HH) yang
ditemukan secara sporadik pada kasus karsinoma sel basal familial,
medulloblastoma, rhabdomyosarcoma, dan tumor lainnya.
Awalnya dikenali sebagai penentu pada segmen polarity dalam spesies
lalat Drosophila melanogaster, jalur signal HH memainkan peranan penting dalam
pertumbuhan makhluk bertulang belakang. SHH yang disekresi akan mengikat
protein patched tumor-supressor homologue 1 (PTCH1), maka menghapuskan
supresi signal intraseluler yang disebabkan oleh PTCH1 oleh protein transmemran
yang lain, smoothed G-rotein-coupled receptor (SMO). Target berikutnya bagi
SMO termasuk faktor transkripsi family GLI.
58
Sonic hedgehog (SHH) berinteraksi dengan kompleks reseptor yang terdiri dari patched
tumor-supressor homologue 1 (PTCH1)-suatu tumor supresor -dan smoothed G-rotein-coupled
receptor (SMO). Tanpa SHH, PTCH1 berinteraksi dan mengsupresi signal transduksi dari SMO.
Ikatan antara SHH dengan PTCH1 menyebabkan SMO menghantar signal ke nukleus dengan
perantara faktor transkiptor golongan GLI. Kurangnya PTCH1 yang fungsional menyebabkan
transduksi signal dari SMO tidak mengalami interupsi dan menyebabkan aktivasi target.
PENATALAKSANAAN
Ketika kita membandingkan angka kesembuhan untuk perawatan individu
dalam studi yang berbeda, beberapa faktor harus dievaluasi: durasi tindak lanjut,
pemisahan primer dari tumor berulang, persentase beresiko tinggi tumor, dan
metode menghitung rekurensi. Dalam tinjauan yang luas dari literatur, Rowe
menemukan bahwa resiko terbesar kekambuhan terjadi dalam lima tahun pertama
setelah pengobatan. Angka kekambuhan kasus sebelumnya yang telah diobati
59
lebih tinggi dibandingkan dengan kasus primer dan harus dilaporkan secara
terpisah. Tujuan utama pengobatan adalah pemusnahan lengkap tumor dengan
pelestarian maksimal fungsi dan kosmetik.
Pengobatan karsinoma sel basal dapat berupa tindakan pembedahan atau
non pembedahan. Pendekatan bedah termasuk kuretase dan elektrodesikasi,
cryosurgery, bedah eksisi, dan operasi mikrografi Mohs. Rata-rata angka tingkat
kesembuhan selama lima tahun adalah 95% atau lebih tinggi, mungkin dengan
menggunakan kuretase maupun elektrodesikasi atau cryosurgery untuk lesi yang
beresiko rendah - yang kecil, yang didefinisikan dengan baik lesi primer pada
leher, tubuh, dan lengan dan kaki, dengan tampakan histologis yang tidak agresif.
Kuretase dan elektrodesikasi dan cryosurgery tidak sesuai untuk kasus yang
berulang atau tumor tipe morphea.
Eksisi bedah dan bedah Mohs adalah tindakan eksisi yang memiliki
keunggulan termasuk untuk mengevaluasi secara histologis. Lesi primer dari
berbagai ukuran pada leher, tubuh, dan lengan atau kaki memiliki angka
kesembuhan sangat tinggi untuk lima tahun (lebih dari 99%) dengan eksisi bedah.
36
Bedah eksisi lesi di kepala kurang efektif dengan meningkatnya ukuran tumor:
angka kesembuhan untuk lima tahun pada lesi kurang dari 6 mm diameter adalah
97%, dibandingkan dengan tingkat 92% untuk lesi yang 6 mm atau lebih besar.
Pasien dengan eksisi yang tidak lengkap pada lesi primer harus menjalani
pembedahan atau reexcision operasi dengan teknik Mohs segera setelah prosedur
awal untuk mengkonfirmasi adanya batas tepi yang jelas, prosedur seperti ini
menghasilkan tingkat kesembuhan yang meningkat dan mengurangi kebutuhan
selanjutnya untuk reseksi yang lebih rumit pada tumor yang berulang.
Bedah Mohs adalah teknik untuk pembuangan tumor ganas kulit yang
termasuk cepat, dengan pemeriksaan spesien horizontal frozen section diproses
untuk memasukkan 100% dari perifer dan pembedahan batas tepi yang dalam.
Jika ada bagian dari spesimen yang menunjukkan infiltrasi dari tepi tumor, serial
excisions dapat terbatas pada daerah yang terkena. Tekhnik Mohs memiliki nilai
angka kekambuhan yang terendah , 1% untuk tumor primer dan 5,6 % untuk
tumor yang rekuren. Karsinoma sel basal yang rekuren adalah paling baik
ditangani dengan operasi Mohs, karena tumor yang rekuren dapat berkembang
60
secara histologis menjadi subtype yang lebih agresif. Sebuah meta-analisis oleh
Thissen et al. Meninjau tentang pengobatan penyakit primer dari 18 studi besar,
prospektif dengan lima tahun tindak lanjut dan menegaskan bahwa tingkat
kekambuhan terendah adalah diperoleh dengan operasi Mohs, diikuti oleh operasi
eksisi, cryosurgery, dan kuretase dan elektrodesikasi.
Dalam sebuah penelitian eksperimental secara acak, Smeets et al. 41 tidak
menemukan perbedaan signifikan dalam tingkat kekambuhan antara pasien
dengan karsinoma sel basal primer diobati dengan teknik Mohs (2%) dan mereka
yang diobati dengan eksisi bedah (3%) dan antara pasien dengan penyakit
karsinoma sel basal rekuren yang diobati dengan teknik Mohs (0 %) dan yang
dioperasi dengan bedah eksisi (3%). Namun, penafsiran hasil ini berpotensi bias
oleh isu-isu tentang randomisasi, analisis crossover, dan tidak cukupnya durasi
untuk follow up.
Pendekatan nonsurgical meliputi radioterapi, topikal, terapi injeksi, dan
fotodinami terapi. Radioterapi merupakan pilihan penting bagi pasien dengan
tumor yang lokasinya sulit untuk diobati atau bagi mereka yang tidak untuk
dibedah, dan merupakan tambahan yang bermanfaat untuk tumor yang tidak dapat
dioperasi. Radioterapi tidak dianjurkan untuk pasien yang usianya kurang dari 60
tahun, dapat berpotensi sebagai karsinogenesis dan inferior cosmesis untuk
jangka panjang. Suatu perbandingan secara acak operasi dengan radioterapi untuk
karsinoma sel basal primer merupakan operasi yang lebih disukai pada dasar
efikasi pengobatan (tingkat kekambuhan setelah empat tahun 0,7% vs 7,5%) dan
cosmesis (rata-rata hasil dengan tingkat "baik" secara kosmetik 87% vs 69%).
PENCEGAHAN
Sebuah survei terbaru dari 300 orang putih dan Hispanik dari Amerika
Serikat menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden akrab dengan
karsinoma sel basal. Sebagian besar responden dilaporkan bahwa sumber utama
informasi mereka adalah media. Analisis liputan berita di Amerika antara tahun
1979 dan 2003 menunjukkan kurangnya perhatian yang relatif terhadap kanker
kulit dan tindakan pencegahan. Kampanye media meningkatkan kesadaran
masyarakat akan kebutuhan untuk perlindungan dari sinar matahari, tetapi mereka
61
menghasilkan hanya perubahan perilaku sementara. Sekitar 90% dari responden
mengidentifikasi korelasi antara kanker kulit dan paparan sinar matahari, namun
kurang dari setengah dilaporkan menerapkan tabir surya secara teratur. Orang
Australia Slip! Slop! Slap"dan Sun- smart campaign telah merubah sikap dan
perilaku mengenai perlindungan matahari dan kanker kulit dengan menyampaikan
pesan yang konsisten dan berkesinambungan untuk lebih dari dua dekade. Upaya
ini telah mulai untuk mempengaruhi kejadian dan tren kematian. Penghindaran
dari matahari dan perlindungan terhadap paparan sangat penting pencegahan
tindakan terhadap karsinoma sel basal. Meskipun tidak ada percobaan acak telah
menunjukkan efek dari penggunaan tabir surya pada kejadian karsinoma sel basal,
percobaan acak telah menunjukkan efek perlindungan terhadap perkembangan
actinic keratosis dan karsinoma sel skuamosa. akhirnya, The American Academy
of Dermatologys Melanoma/Skin Cancer Screening Program telah melakukan
lebih dari 1,4 juta masyarakat skrining gratis selama 20 tahun terakhir, namun
bukti menunjukkan bahwa ditargetkan skrining kanker kulit lebih efektif.
KARSINOMA SEL SKUAMOSA
yang berkembang dari epitel squamosa, serta tampak sebagai sel-sel kuboid dan
Bentuk yang timbul pada kulit ini biasanya terjadi pada daerah yang terpajan sinar
Tumor ini merupakan tumor kedua terbanyak, setelah karsinoma sel basal,
yang banyak terjadi pada daerah-daerah yang terekspos dengan matahari, dengan
62
insidens meningkat seiring bertambahnya usia. Karsinoma sel skuamosa lebih
tungkai bawah.
selain sinar matahari adalah karsinogen industri (tar dan minyak), ulkus kronis
dan osteomielitis yang membasah, luka bakar lama, ingesti arsen, radiasi pigmen,
1 Etiologi
Ras/herediter. Pada kulit berwarna ditemukan lebih banyak pada daerah tertutup
daripada terbuka/ Orang kulit putih lebih banyak daripada orang kulit berwarna.
(X.P). Pada X.P. ditemukan defek pembentukan DNA oleh karena pengaruh inar
ultra-violet.
Arsen inorganic yang terdapat dalam alam (air sumur), maupun yang dipakai
63
Penyebab eksogen tersering pada karsinoma sel skuamosa adalah pajanan
sinar ultraviolet, yang kemudian menyebabkan kerusakan DNA yang tidak dapat
besar mengalami tumor ini. Selain efeknya pada DNA, sinar UV juga dapat
diakibatkan paparan matahari, dapat pula diakibatkkan oleh infeksi virus (co:
HPV 36) dan paparan agen kimia yang menginduksi aktivasi onkogen.
2 Patogenesis
Karsinoma sel skuamosa berasal dari sel epidermis yang mempunyai beberapa
bermetastasis jauh.
3 Histopatologi
Tidak seperti keratosis aktinik, karsinoma sel skuamosa in situ ditandai dengan
lesi yang sangat atipik pada semua lapisan epidermis. Jika sel ini menembus
oleh sel skuamosa poligonal yang tersusun dalam lobulus teratur dan
64
oleh sel buat yang sangat anaplastik dengan fokus-fokus nekrosis serta keratinisasi
Karsinoma sel skuamosa invasif pada kulit biasanya ditemukan selagi masih
didiagnosis.
Gambar 1. Gambaran karsinoma sel skuamosa invasive. (A) lesi nodular dan
ulseratif di kulit yang terpajan matahari secara kronis (B) karsinoma menginvasi
dermis dalam bentuk tonjolan-tonjolan epitel skuamosa atipikal yang ireguler. (C)
Secara sitologis, sel tumor memiliki sitoplasma squamoid yang banyak, serta
mengandung ukleus yang besar gelap dengan kontur berlekuk dan nucleolus yang
mencolok
berskuama, dan berbatas tegas. Lesi tahap lanjut yang invasif tampak nodular, dan
65
Umur yang paling sering ialah 40-50 tahun (dekade V-VI) dengan
lokalisasi yang tersering di tungkai bawah dan secara umum ditemukan lebih
Tumor ini dapat tumbuh lambat, merusak jaringan setempat dengan kecil
getah bening.
1 Bentuk intraepidermal
ini dapat menetap dalam jangka waktu lama ataupun menembus lapisan basal
2 Bentuk invasif
a Bentuk intraepidermal
b Bentuk prakanker
Mula-mula tumor ini berupa nodus yang keras dengan batas-batas yang tidak
berkembang menjadi verukosa atau menjadi papiloma. Pada keadaan ini biasanya
66
Pada perkembangan lebih lanjut tumor ini biasanya menjadi keras,
bertambah besar ke samping maupun ke arah jaringan yang lebih dalam. Invasi ke
arah jaringan lunak maupun otot serta tulang akan memberikan perabaan yang
Ulserasi dapat terjadi umumnya ulai di tengah dan dapat timbul pada
waktu berukuran 1-2 cm. Ulserasi tersebut diikuti pembentukan krusta dengan
pinggir yang keras dan mudah berdarah. Bentuk papiloma eksofitik jarang
ditemukan.
Tumor didahului oleh prakanker (radio dermatitis, sikarik, ulkus, sinud fistula):
25%
Keratosis solaris: 2%
Tumor yang terletak di daerah bibir, anus, vulva, penis lebih cepat
Metastasis umumnya melalui saluran getah bening, engan perkiraan sekitar 0.1-
50% semua kasus. Perbedaan metastasis bergantung pada diagnosis dini, cara
67
Kulit putih. Queensland, Australia, memiliki angka kejadian kanker kulit
peduduknya adalah orang Inggris atau Irlandia yng mempuya kulit sensitif UV
Umur. Karsinoma sek skuamosa lebih sering terjadi pada orang tua. Umur rata-
Riwayat kanker kulit pada diri sendiri. Sekali terkena karsinoma sel skuamosa,
Sistem imun yang lemah. Hal ini terjadi antara lain pada: leukemia kronis,
kanker lain, atau HIV/AIDS, dan orang yang memperolh transplantasi organ yang
menyebabkan hal ini, mereka membuat teori bahwa tembakau merusak DNA,
6 Prognosis
Diagnosis dini
68
Kerjasama antara pasien dengan dokter
Prognosis yang paling buruk bila tumor tumbuh di atas kulit normal(de
novo), sedagka tumor yang ditemukan di kepala dan leher, prognosisnya lebih
7 Tatalaksana
untuk karsinoma sel basal yang kecil, tetapi tidak direkomendasikan untuk tumor
yang lebih besar atau yang ada di hidung, telinga, atau kelopak mata.
Eksisi sederhana. Dalam prosedur ini, dokter memotong jaringan kanker dengan
kulit sekat yang membatasinya. Pada beberapa kasus, dokter menyarankan eksisi
luas, yaitu memotong tambahan kulit normal di sekitar tur. Untuk minimalisasi
rekonstruksi kulit.
Bedah Mohs. Bedah mohs merupakan cara pengobatan karsinoma sel skuamosa
yang paling efektif, terutama untuk karsinoma yang lebih besar dari 3 cm,
69
kambuh, atau berlokaso di wajah, membran mukosa dan area genital. Dokter
membuang tumor lapis per lapis, memeriksa setiap lapisam di bawah mikroskop
hingga tidak adaa sel abnormal yang tertinggal. Hal ini memungkinkan
berlebihan. Karena hal ini membutuhkan seorang ahli, bedah Mohs hanya boleh
Terapi rasiasi, Ini dapat menjadi pilihan untuk merawat kanker yang besarm
seperti di kelopak mata, bibir, dan telinga yang merupakan area yang sulit untuk
diterapi secara bedah atau untuk tumor yang terlalu dalam untuk dipotong
Kemoterapi. Untuk kanker yang sangat superficiall, krim, atau lotin yang
Beberapa obat ini dapat menyebabkan inflamasi dan pembentukan parut yang
parah.
70