Anda di halaman 1dari 15

ARTIKEL TENTANG BENCANA

Pembahasan Bencana,Efek Bencana,Dampak Bencana

Disajikan sebagai

Tugas Mata Kuliah Pengetahuan Dasar Kebencanaan

Oleh :
Nama :Asrifhal Alkhadr
No. Bp:1510921059

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017

ARTIKEL TENTANG BENCANA

APA SIH BENCANA DAN JENISNYA?

A. DEFINISI BENCANA

B
encana (disaster) adalah peristiwa atau rangkaian peristwa yang mengancam dan
mangganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor
alam dan atau faktor non alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

B. JENIS BENCANA

a. Jenis-jenis bencana menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007, antara lain:


1) Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

A. Tanah Longsor
Longsoran merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun pencampuran
keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari tergangguanya kestabilan tanah atau batuan
penyusunan lereng tersebut.
Gejala tanah longsor :
Muncul retakan retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing
Muncul mata air baru secara tiba tiba
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan
Contoh: Tanah Longsor yang terjadi Di kecamatan palupuh Agam.

BUKITTI
NGGI Tanah longsor kembali terjadi ke Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam. Kali ini tanah
longsor terjadi di Jorong Muaro, Nagari Koto Rantang.

Akibat tanah longsor itu jalur Bukittinggi-Pasaman kembali putus total, sebab material longsoran
setinggi 1 meter menutup badan jalan sepanjang 25 meter.

Dampak negatif tanah longsor


Secara jelas kita akan mengetahui dampak negatif dari bencana yang berhubungan dengan tanah
tersebut. Bahkan belum lama ini kita dikejutkan dengan berita adanya bencana tanah longsor yang
melanda Banjarnegara dan menelan banyak korban jiwa. Adapun dampak negatif dari terjadinya
bencana tanah longsor adalah sebagai berikut:

Jatuhnya korban jiwa yang membuat sedih keluarga maupun kerabat.


Kerugian negara akibat rusaknya insfrastruktur yang tertimbun tanah longsor.

Perekonomian yang tersendat, khusunya di wilayah terjadinya tanah longsor.

Menurunnya harga tanah di daerah setempat.

Trauma psikis bagi para korban selamat sehingga menimbulkan


berbagai gangguan jiwa baik ringan maupun berat.

b. Banjir
Biasanya banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi diatas normal, sehingga sistem
pengaliran air yang terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem saluran drainase dan kanal
penampung banjir buatan yang ada tidak mampu menampung akumulasi air hujan tersebut meluap.
Biasanya nya banjir termasuk bencana yang paling banyak di jumpai di indonesia,menurut survey
banjir merupakan bencana yang mengalami kerugian yang paling banyak di indonesia
Biasanya nya banjir di sebabkan oleh manusia,Selain pengaruh tingginya curah hujan, banjir dapat
terjadi akibat kegiatan manusia, seperti penggundulan hutan dan kebiasaaan membuang sampah
sembarangan. Pepohonan akan menahan air hujan sehingga sebagian besar dapat terserap ke dalam
tanah. Penggundulan hutan menyebabkan sebagian besar air hujan mengalir di permukaan tanah,
apalagi di daerah perkotaan di mana sebagian besar permukaan tanah tertutup bangunan. Air hujan
tidak dapat terserap ke dalam tanah dan menyebabkan banjir. Kondisi ini akan semakin parah jka
masyarakat suka membuang sampah sembarangan, karena sampah akan menyumbat saluran air.
Contoh Banjir di Kota padang:

Pasca banjir di Koto Panjang, jalan akses terputus


Penyebab Banjir:
-Penebangan hutan liar
-Buang sampah sembarangan
-Pemukiman di bantaran sungai atau aliran air
-Dataran rendah
-Curah hujan yang tinggi
-Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan Amdal
-Bendungan yang jebol
-Salah sistem kelola tata ruang
-Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air

Akibat Banjir :

1) Menyebarnya berbagai bibit-bibir penyakit.


2) Kehilangan harta benda.
3) Pertanian, tanaman, atau ladang yang rusak.
4) Menimbulkan banyak korban apabila terjadi banjir bandang.
5) Fasilitas umum, sarana dan prasarana yang menjadi rusak.
6) Jarang air karena sebelumnya sudah terkontaminasi dengan banjir.
7) Pohon-pohon yang lama terendam banjir akan mati.
8) Dampaknya dalam jangka panjang, jumlah wisatawan yang datang ke daerah tersebut
akan menurun.
9) Pemulihan kembali wilayah bencana membutuhkan waktu yang lama.
9) Mahalnya biaya untuk membangun sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir.
10) Terjadi kenaikan harga, hal ini karena bahan makanan yang menjadi langka.

Cara mengatasi banjir :

1) Menata daerah aliran-aliran air seperti sungai, danau, dan lain sebagainya sesuai
dengan fungsinya.
2) Tidak membuang sampah sembarangan ke danau, sungai, selokan.
3) Tidak membangun rumah ataupun bangunan dibantaran sungai.
4) Lakukan pengerukan sungai.
5) Perlu dilakukan reboisasi atau penghijauan hutan.
6) Sistem pemantau dan peringatan apabila terjadi bencana harus dibangun di daerah
yang rawan banjir.

c. Kekeringan
Kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan yang jauh dibawah kebutuhan air baik untuk
kebutuhan hidup, pertanian kegiatan ekonomi dan lingkungan. Kekeringan alamiah terjadi akibat
curah hujan dibawah normal, kekurangan pasokan komoditi ekonomi ; kekeringan antropogenik
terjadi akibat ketidak-taatan pada aturan tertentu (pola tanam, konservasi, kawasan tangkapan air.

Contoh Kekeringan :
Sebagian warga Desa Kamarang, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon terpaksa menggunakan air
yang sudah berlumut untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Penyebab Kekeringan dan Dampaknya


Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow onset
disaster), berlangsung lama sampai musim hujan tiba, berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor
(ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain). Kekeringan merupakan fenomena alam yang
tidak dapat dielakkan dan merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami. Variasi alam dapat
terjadi dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad. Dengan melakukan penelusuran data
cuaca dalam waktu yang panjang, akan dapat dijumpai variasi cuaca yang beragam, misalnya: bulan
basah-bulan kering, tahun basah-tahun kering, dan dekade basah-dekade kering.
Faktor penyebab kekeringan adalah :
1.adanya penyimpangan iklim.
Penyimpangan iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi dari
kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan penyimpangan iklim terhadap
kondisi normalnya. Jumlah uap air dan awan yang rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan,
apabila curah hujan dan intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan.
2.adanya gangguan keseimbangan hidrologis.
Gangguan keseimbangan hidrologis, kekeringan juga dipengaruhi oleh adanya gangguan hidrologis
seperti: 1) terjadinya degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama bagian hulu mengalami alih
fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non vegetasi yang menyebabkan terganggunya sistem peresapan
air tanah; 2) kerusakan hidrologis daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan waduk dan saluran
irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tampung air menurun tajam; 3) rendahnya cadangan air waduk
yang disimpan pada musim penghujan akibat pendangkalan menyebabkan cadangan air musim kemarau
sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan.
3.kekeringan agronomis.
Kekeringan agronomis, terjadi sebagai akibat kebiasaan petani memaksakan menanam padi pada musim
kemarau dengan ketersediaan air yang tidak mencukupi.
Dampak terjadinya kekeringan antara lain :
produksi tanaman turun/rendah/puso bahkan menyebabkan tanaman mati sehingga merugikan petani
Karena produksi rendah secara riil mengalami kerugian material maupun finansial yang besar dan
bila terjadi secara luas, akan mengancam ketahanan pangan nasional
menyebabkan terganggunya hidrologis lingkungan yang berakibat terjadinya kekurangan air pada
musim kemarau.

Cara Penanggulangannya Dampak Kekeringan dalam pertanian


Kemarau dan hujan adalah bagian dari unsur dalam persenyawaan hidup manusia dan mahluk
hidup lainnya di muka bumi. Manusia tentu harus beradaptasi dalam menghadapi kekeringan dan
melakukan upaya agar tidak berdampak pada bencana ekologi yang semakin parah. Berangkat dari
penyebab kekeringan itu sendiri, maka ada beberapa usulan sebagai jawaban. Pasti jawaban mujarab,
ada pada petani, pengambil kebijakan, para ahli dan praktisi. Usulan yang bisa diajukan diantaranya .
Untuk mengatasi kekeringan dapat dilakukan dengan cara:
gerakan masyarakat melalui penyuluhan;
membangun/rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi;
membangun/ rehabilitasi/pemeliharaan konservasi lahan dan air;
memberikan bantuan sarana produksi (benih dan pupuk, pompa spesifik lokasi);
mengembangkan budidaya hemat air dan input (menggunakan metode SRI/PTT).
Selanjutnya untuk mengatasi penyebab klimatologis perlu melakukan;
penyebaran informasi prakiraan iklim lebih akurat;
membuat kalender tanam;
menerapkan dan memperhatikan peta rawan kekeringan yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian
melalui data interpretasi.

D. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang dapat disebabkan oleh tumbukan anatar
lempeng tektonik, akibat gunung berapi atau runtuhan batuan.
Berdasarkan Penyebabnya :
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Gempa Vulkanik
Gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunungapi, disebut gempa vulkanik. Contoh: gempa G.
Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.
b.Gempa Tektonik
Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi dizone
penunjaman disebut gempa tektonik. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang dahsyat. Contoh,
gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.
c. Gempa runtuhan atau terban
Gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya disebut gempa
runtuhan atau terban. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya
mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan.
Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling
parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus
dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami
transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi.
Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa
Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam,
seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi
atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi
dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal
ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.
Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

Akibat Gempa Bumi


Bangunan roboh
Kebakaran
Jatuhnya korban jiwa
Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
Tanah longsor akibat guncangan
Banjir akibat rusaknya tanggul
Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami

Upaya penanggulangan setelah terjadi gempa:


o Periksa diri Anda dan orang di sekeliling Anda apakah baik-baik saja atau mengalami luka-lukaa.
o Jika terdapat korban yang mengalami luka-luka, gunakan kotak P3K sebagai pertolongan pertama
dan segera bawa ke Puskesmas/rumah sakit terdekat.
o Nyalakan radio atau televise untuk mengetahui informasi dari instansi pemerintah.
o Jika getaran gempa cukup kuat, dirikanlah untuk sementara tenda-tenda darurat di halaman atau
tanah lapang untuk menghindari gempa susulan.
o Periksa keadaan rumah dan sekeliling rumah Anda, jika terdapat puing-puing segera dibersihkan

e. Tsunami
Tsunami yakni gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari
dasar laut (gempa tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran)
Tsunami terbesar dulu pernah terjadi di indonesia ialah tsunami :
Tsunami ini terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 akibat gempa berkekuatan 9,1 hingga 9,3 skala
Richter. Gelombang tsunami menyapu beberapa wilayah di Aceh, India, Sri Lanka, Thailand,
Maladewa, dan wilayah Afrika Timur.
Sejumlah 226.000 jiwa tewas akibat tsunami ini dengan 166.000 jiwanya merupakan warga negara
Indonesia. Gempa penyebab tsunami ini merupakan gempa terbesar keempat yang terjadi dalam
sejarah, sedangkan tsunaminya merupakan tsunami yang terbesar. Jumlah orang yang meninggal
mencapai 226.000 jiwa dengan 166.000 jiwanya merupakan orang Indonesia.
Penyebab Terjadinya Tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti
letusan gunung api, gempa bumi, longsormaupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami
adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh
gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.

Dampak Terjadinya Tsunami


Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya.
Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan,
pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.Kebanyakan kota di sekitar Samudra Pasifik,
terutama di Jepang juga diHawaii, mempunyai sistem peringatan dan prosedur pengungsian sekiranya
tsunami diramalkan akan terjadi. Tsunami akan diamati oleh berbagai institusi seismologisekeliling
dunia dan perkembangannya dipantau melalui satelit. Bukti menunjukkan tidak mustahil
terjadinya megatsunami, yang menyebabkan beberapa pulau tenggelam.

Hal yang Harus Dilakukan Saat dan Setelah Terjadi Tsunami


Jika tsunami datang
1.Jangan panik.
2.Jangan menjadikan gelombang tsunami sebagai tontonan. Apabila gelombang tsunami dapat
dilihat, berarti kita berada di kawasan yang berbahaya.
3.Jika air laut surut dari batas normal, tsunami mungkin terjadi.
4 Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.

f. Letusan Gunung Api


Gunung api merupakan lubang kepundan/rekahan pada kerak bumi tempat keluarnya magma, gas
atau cairan lainnya ke permukaan.
Bencana gunung meletus disebabkan oleh aktifnya gunung berapi sehingga menghasilkan erupsi.
Bahaya gunung merapi ada beberapa macam yaitu:
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat
berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
Hujan Abu yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena
sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu
letusan ini bisa menganggu pernapasan.
Awan panas yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini
terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 C. Awan
panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki
dan juga dapat menyebabkan sesak napas.

Bencana gunung merapi ini terjadi di sumbar sudah sangat jarang, walapaun gunung merapi di sumbar
masih aktif terkahir kali gunung meletus pada malam tanggal 15/11/202015 terjadi letusan, dari
rekaman seismik, termasuk besar. Terjadi sekali dengan amplitudo 29.4 milimeter (mm), durasi
gempa 40 detik, di Padang, Sumatera Barat,
Dampak Letusan Gunung Berapi

Setiap bencana alam pasti membawa dampak tersendiri yang dirasakan oleh penduduk yang berada
disekitar bencana. Biasanya bencana alam identik dengan dampak negatif namun tidak demikian terjadi
pada letusan gunung berapi yang justru membawa dampak positif disamping terdapat juga efek
negatifnya.

Berikut ini adalah dampak letusan gunung berapi baik yang positif maupun negatif :

A. Dampak Negatif

Berikut adalah penjelasan mengenai dampak negatif mengenai letusan gunung berapi :

Asap dan debu yang banyak keluar saat sebelum ataupun sesudah letusan dapat menyebabkan
ISPA bagi masyarakat yang tinggal didekat lokasi bencana.

Dengan meletusnya gunung berapi, maka otomatis segala aktivitas penduduk menjadi lumpuh
sehingga ekonomi tidak berjalan dengan semestinya

Lava dan Lahar akan merusak semua yang dilaluinya seperti hutan, sungai, lahan pertanian
maupun pemukiman penduduk.

Karena lahar merusak hutan sekitar maka akan mempengaruhi ekosistem hayati wilayah tersebut.

Terjadinya pencemaran udara karena saat terjadi letusan, gunung berapi mengeluarkan debu dan
gas gas beracun yang mengandung Sulfur dioksida, Hidrogen sulfida, Nitrogen dioksida.

Menganggu Parawisata yang terdapat pada titik tertentu yang mana sebelum terjadinya bencana
menjadi tujuan destinasi wisata. Dengan letusan gunung berapi, beberapa lokasi wisata ditutup sehingga
menghambat laju ekonomi.

B. Dampak Positif

Berikut adalah penjelasan mengenai dampak positif pada letusan gunung berapi :

Saat terjadi letusan, banyak batu batu berbagai ukuran yang dimuntahkan gunung yang mana
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan bagunan.

Besarnya volume material vulkanik selama letusan berlangsung ternyata membawa berkah
tersendiri bagi masyarakat sekitar karena memiliki profesi baru yakni sebagai penambang pasir.

Tanah tanah sekitar gunung yang terkena material letusan akan semakin subur, tentu saja hal ini
sangat menguntungkan para petani dimana mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk membeli
pupuk.
Setelah gunung meletus, biasanya muncul mata air makdani yaitu mata air yang kaya dengan
kandungan mineral.

Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi sangat potensial untuk dijadikan
pembangkit listrik tenaga panas bumi yang tentu saja bernilai ekonomis.

g. Angin Topan
Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin
120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan,
kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan disebabkan oleh
perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini
umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang
ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam. Di Indonesia dikenal dengan sebutan angin badai.
Angin Topan jarang terjadi di indonesia,untuk di indonesia nama angin topan biasanya juga di sebut
angin puting beliuang

Belalai air, fenomena angin puting beliung yang membentuk pusaran air hingga menjulang dan terhubung ke awan.

Puting beliung melanda wilayah Kecamatan Kupang Tengah dan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa
Tenggara Timur (NTT) hingga menyebabkan sekitar 100 unit rumah penduduk rusak.

5.Berikut adalah beberapa penyebab angin topan yang dapat merusak bumi :

1. Angin topan terjadi karena adanya tekanan udara yang sangat berbeda sehingga tekanan udara
tersebut membuat sebuah pusaran dalam sistem cuaca. Angin topan ini lebih banyak terjadi di
samudera karena tekanan udaranya yang lebih berbeda dibandingkan dengan yang ada di daratan.
Biasanya angin topan lebih berpotensi muncul saat musim kemarau pada siang hari dimana suhu
sedang mencapai puncaknya sedangkan suhu di dalam samudera tidak bisa mengimbanginya oleh
karena itu di samudera angin topan menjadi hal yang sudah biasa terjadi.
2. Angin topan ini sering terjadi di wailayah samudera yang dekat dengan garis khatulistiwa
seperti samudera pasifik dan laut atlantik. Pada saat tengah hari, suhu akan mencapai lebih dari batas
normal yaitu sebesar 27 derajat naik sedemikian rupa sehingga membuat suhu permukaan laut menjadi
lebih tinggi dibandingkan denga suhu yang berada di dalam air. Hal ini akan membuat penguapan yang
sangat besar dan cepat, pada proses penguapan tersebut juga terjadi proses pembekuan sehingga
menyebabkan pusaran angin yang bergerak cepat.

3. Angin topan atau di Indonesia juga dikenal sebagai angin badai biasanya datang secara
mendadak namun sebelum itu telah terjadi proses pembentukan pusaran angin yang berlangsung
selama beberapa jam. Jadi, sebenarnya untuk menghindari angin topan ini bisa dilakukan asalkan sudah
ada alat deteksi angin topan. Apalagi saat ini sudah ada teknologi satelit yang bisa mendeteksi adanya
perbedaan suhu dan lainnya yang memungkinkan bisa memetakan wilayah mana yang berpotensi
terjadi angin topan. Teknologi ini sudah dimiliki oleh negara yang menjadi langganan angin topan
sehingga bisa melakukan deteksi dini dan bisa mengupayakan proses mitigasi bencana lebih awal.

4. Namun karena adanya kerumitan dalam hal cuaca dan udara yang sedemikian rupa, adakalanya
angin topan sangat sulit di deteksi keberadaannya. Jika angin topan berada di samudera atau laut
mungkin sudah biasa karena korban yang ditimbulkan tidak banyak bahkan tidak ada. Namun yang
dikhawatirkan adalah jika angin topan terjadi di daratan yang memiliki pemukiman warga maka ini
sangat berbahaya dan perlu dilakukan perlindungan secepatnya dan bisa menjadi penyebab tanah
longsor.

Dampak Angin Puting Beliung


Ada beberapa dampak angin puting beliung yang dapat menimbulkan banyak sekali kerusakan yang
tidak ringan bahkan ada yang menimbulkan kerugian yang tidak sedikit yang akan mengganggu ruang
publik untuk kehidupan. Berikut dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh angin puting beliung
yang bersifat merusak seperti:

Kerusakan pada rumah serta infrastruktur pada suatu daeah

Dalam kasus puting beliung ada beberapa yang kasus yang menimbulkan korban jiwa

Menimbulkan kerugian material

Merusak kebun-kebun warga

Menciptakan banyak puing-puing dari kerusakan materi serta sampah yang berserakan

Dapat menganggu jalannya ekonomi

Dampak buruk dari angin puting beliung, dapat meluluhlantahkan tempat dengan area seluas 5
kilometer. Dalam hal ini rumah serta banyak tanaman akan hancur serta tumbang akibat diterjang oleh
angin puting beliung. Bukan hanya itu namun makhluk hidup juga bisa mati akibat terlempar atau
terbentur oleh benda-benda keras yang ikut masuk dalam pusaran angin.
2) Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa
non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi dan wabah penyakit.

a) Kegagalan Teknologi
Kegagalan Teknologi adalah semua kejadian bencana yang diakibatkan oleh
kesalahan desain, pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan manusia dalam
penggunaan teknologi atau industri.
b) Epidemi, Wabah dan Kejadian Luar Biasa
Merupakan ancaman yang diakibatkan oleh menyebarnya penyakit menular yang
berjangkit di suatu daerah tertentu. Pada skala besar, epidemi atau wabah atau
Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah
penderita penyakit dan korban jiwa. Beberapa wabah penyakit yang pernah
terjadi di Indonesia dan sampai sekarang masih harus terus diwaspadai antara
lain demam berdarah, malaria, flu burung, anthraks, busung lapar dan HIV/AIDS.
Wabah penyakit pada umumnya sangat sulit dibatasi penyebarannya, sehingga
kejadian yang pada awalnya merupakan kejadian lokal dalam waktu singkat bisa
menjadi bencana nasional yang banyak menimbulkan korban jiwa. Kondisi
lingkungan yang buruk, perubahan iklim, makanan dan pola hidup masyarakat
yang salah merupakan beberapa faktor yang
dapat memicu terjadinya bencana ini.

3) Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas
masyarakat, dan teror.

Sumber Referensi :

Wikipidia.co.id
bnpb.go.id/ppid/file/UU_24_2007.pdf
ensiklopediasli.blogspot.com
www.liputan6.com/tag/bencana-alam
www.indonesia-investments.com
http://santrigaul.net/macam-macam-bencana-alam/

Anda mungkin juga menyukai