Disajikan sebagai
Oleh :
Nama :Asrifhal Alkhadr
No. Bp:1510921059
A. DEFINISI BENCANA
B
encana (disaster) adalah peristiwa atau rangkaian peristwa yang mengancam dan
mangganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor
alam dan atau faktor non alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
B. JENIS BENCANA
A. Tanah Longsor
Longsoran merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun pencampuran
keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari tergangguanya kestabilan tanah atau batuan
penyusunan lereng tersebut.
Gejala tanah longsor :
Muncul retakan retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing
Muncul mata air baru secara tiba tiba
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan
Contoh: Tanah Longsor yang terjadi Di kecamatan palupuh Agam.
BUKITTI
NGGI Tanah longsor kembali terjadi ke Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam. Kali ini tanah
longsor terjadi di Jorong Muaro, Nagari Koto Rantang.
Akibat tanah longsor itu jalur Bukittinggi-Pasaman kembali putus total, sebab material longsoran
setinggi 1 meter menutup badan jalan sepanjang 25 meter.
b. Banjir
Biasanya banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi diatas normal, sehingga sistem
pengaliran air yang terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem saluran drainase dan kanal
penampung banjir buatan yang ada tidak mampu menampung akumulasi air hujan tersebut meluap.
Biasanya nya banjir termasuk bencana yang paling banyak di jumpai di indonesia,menurut survey
banjir merupakan bencana yang mengalami kerugian yang paling banyak di indonesia
Biasanya nya banjir di sebabkan oleh manusia,Selain pengaruh tingginya curah hujan, banjir dapat
terjadi akibat kegiatan manusia, seperti penggundulan hutan dan kebiasaaan membuang sampah
sembarangan. Pepohonan akan menahan air hujan sehingga sebagian besar dapat terserap ke dalam
tanah. Penggundulan hutan menyebabkan sebagian besar air hujan mengalir di permukaan tanah,
apalagi di daerah perkotaan di mana sebagian besar permukaan tanah tertutup bangunan. Air hujan
tidak dapat terserap ke dalam tanah dan menyebabkan banjir. Kondisi ini akan semakin parah jka
masyarakat suka membuang sampah sembarangan, karena sampah akan menyumbat saluran air.
Contoh Banjir di Kota padang:
Akibat Banjir :
1) Menata daerah aliran-aliran air seperti sungai, danau, dan lain sebagainya sesuai
dengan fungsinya.
2) Tidak membuang sampah sembarangan ke danau, sungai, selokan.
3) Tidak membangun rumah ataupun bangunan dibantaran sungai.
4) Lakukan pengerukan sungai.
5) Perlu dilakukan reboisasi atau penghijauan hutan.
6) Sistem pemantau dan peringatan apabila terjadi bencana harus dibangun di daerah
yang rawan banjir.
c. Kekeringan
Kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan yang jauh dibawah kebutuhan air baik untuk
kebutuhan hidup, pertanian kegiatan ekonomi dan lingkungan. Kekeringan alamiah terjadi akibat
curah hujan dibawah normal, kekurangan pasokan komoditi ekonomi ; kekeringan antropogenik
terjadi akibat ketidak-taatan pada aturan tertentu (pola tanam, konservasi, kawasan tangkapan air.
Contoh Kekeringan :
Sebagian warga Desa Kamarang, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon terpaksa menggunakan air
yang sudah berlumut untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. (Liputan6.com/Panji Prayitno)
D. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang dapat disebabkan oleh tumbukan anatar
lempeng tektonik, akibat gunung berapi atau runtuhan batuan.
Berdasarkan Penyebabnya :
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Gempa Vulkanik
Gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunungapi, disebut gempa vulkanik. Contoh: gempa G.
Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.
b.Gempa Tektonik
Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi dizone
penunjaman disebut gempa tektonik. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang dahsyat. Contoh,
gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.
c. Gempa runtuhan atau terban
Gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya disebut gempa
runtuhan atau terban. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya
mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan.
Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling
parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus
dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami
transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi.
Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa
Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam,
seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi
atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi
dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal
ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.
Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
e. Tsunami
Tsunami yakni gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari
dasar laut (gempa tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran)
Tsunami terbesar dulu pernah terjadi di indonesia ialah tsunami :
Tsunami ini terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 akibat gempa berkekuatan 9,1 hingga 9,3 skala
Richter. Gelombang tsunami menyapu beberapa wilayah di Aceh, India, Sri Lanka, Thailand,
Maladewa, dan wilayah Afrika Timur.
Sejumlah 226.000 jiwa tewas akibat tsunami ini dengan 166.000 jiwanya merupakan warga negara
Indonesia. Gempa penyebab tsunami ini merupakan gempa terbesar keempat yang terjadi dalam
sejarah, sedangkan tsunaminya merupakan tsunami yang terbesar. Jumlah orang yang meninggal
mencapai 226.000 jiwa dengan 166.000 jiwanya merupakan orang Indonesia.
Penyebab Terjadinya Tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti
letusan gunung api, gempa bumi, longsormaupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami
adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh
gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Bencana gunung merapi ini terjadi di sumbar sudah sangat jarang, walapaun gunung merapi di sumbar
masih aktif terkahir kali gunung meletus pada malam tanggal 15/11/202015 terjadi letusan, dari
rekaman seismik, termasuk besar. Terjadi sekali dengan amplitudo 29.4 milimeter (mm), durasi
gempa 40 detik, di Padang, Sumatera Barat,
Dampak Letusan Gunung Berapi
Setiap bencana alam pasti membawa dampak tersendiri yang dirasakan oleh penduduk yang berada
disekitar bencana. Biasanya bencana alam identik dengan dampak negatif namun tidak demikian terjadi
pada letusan gunung berapi yang justru membawa dampak positif disamping terdapat juga efek
negatifnya.
Berikut ini adalah dampak letusan gunung berapi baik yang positif maupun negatif :
A. Dampak Negatif
Berikut adalah penjelasan mengenai dampak negatif mengenai letusan gunung berapi :
Asap dan debu yang banyak keluar saat sebelum ataupun sesudah letusan dapat menyebabkan
ISPA bagi masyarakat yang tinggal didekat lokasi bencana.
Dengan meletusnya gunung berapi, maka otomatis segala aktivitas penduduk menjadi lumpuh
sehingga ekonomi tidak berjalan dengan semestinya
Lava dan Lahar akan merusak semua yang dilaluinya seperti hutan, sungai, lahan pertanian
maupun pemukiman penduduk.
Karena lahar merusak hutan sekitar maka akan mempengaruhi ekosistem hayati wilayah tersebut.
Terjadinya pencemaran udara karena saat terjadi letusan, gunung berapi mengeluarkan debu dan
gas gas beracun yang mengandung Sulfur dioksida, Hidrogen sulfida, Nitrogen dioksida.
Menganggu Parawisata yang terdapat pada titik tertentu yang mana sebelum terjadinya bencana
menjadi tujuan destinasi wisata. Dengan letusan gunung berapi, beberapa lokasi wisata ditutup sehingga
menghambat laju ekonomi.
B. Dampak Positif
Berikut adalah penjelasan mengenai dampak positif pada letusan gunung berapi :
Saat terjadi letusan, banyak batu batu berbagai ukuran yang dimuntahkan gunung yang mana
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan bagunan.
Besarnya volume material vulkanik selama letusan berlangsung ternyata membawa berkah
tersendiri bagi masyarakat sekitar karena memiliki profesi baru yakni sebagai penambang pasir.
Tanah tanah sekitar gunung yang terkena material letusan akan semakin subur, tentu saja hal ini
sangat menguntungkan para petani dimana mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk membeli
pupuk.
Setelah gunung meletus, biasanya muncul mata air makdani yaitu mata air yang kaya dengan
kandungan mineral.
Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi sangat potensial untuk dijadikan
pembangkit listrik tenaga panas bumi yang tentu saja bernilai ekonomis.
g. Angin Topan
Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin
120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan,
kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan disebabkan oleh
perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini
umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang
ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam. Di Indonesia dikenal dengan sebutan angin badai.
Angin Topan jarang terjadi di indonesia,untuk di indonesia nama angin topan biasanya juga di sebut
angin puting beliuang
Belalai air, fenomena angin puting beliung yang membentuk pusaran air hingga menjulang dan terhubung ke awan.
Puting beliung melanda wilayah Kecamatan Kupang Tengah dan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa
Tenggara Timur (NTT) hingga menyebabkan sekitar 100 unit rumah penduduk rusak.
5.Berikut adalah beberapa penyebab angin topan yang dapat merusak bumi :
1. Angin topan terjadi karena adanya tekanan udara yang sangat berbeda sehingga tekanan udara
tersebut membuat sebuah pusaran dalam sistem cuaca. Angin topan ini lebih banyak terjadi di
samudera karena tekanan udaranya yang lebih berbeda dibandingkan dengan yang ada di daratan.
Biasanya angin topan lebih berpotensi muncul saat musim kemarau pada siang hari dimana suhu
sedang mencapai puncaknya sedangkan suhu di dalam samudera tidak bisa mengimbanginya oleh
karena itu di samudera angin topan menjadi hal yang sudah biasa terjadi.
2. Angin topan ini sering terjadi di wailayah samudera yang dekat dengan garis khatulistiwa
seperti samudera pasifik dan laut atlantik. Pada saat tengah hari, suhu akan mencapai lebih dari batas
normal yaitu sebesar 27 derajat naik sedemikian rupa sehingga membuat suhu permukaan laut menjadi
lebih tinggi dibandingkan denga suhu yang berada di dalam air. Hal ini akan membuat penguapan yang
sangat besar dan cepat, pada proses penguapan tersebut juga terjadi proses pembekuan sehingga
menyebabkan pusaran angin yang bergerak cepat.
3. Angin topan atau di Indonesia juga dikenal sebagai angin badai biasanya datang secara
mendadak namun sebelum itu telah terjadi proses pembentukan pusaran angin yang berlangsung
selama beberapa jam. Jadi, sebenarnya untuk menghindari angin topan ini bisa dilakukan asalkan sudah
ada alat deteksi angin topan. Apalagi saat ini sudah ada teknologi satelit yang bisa mendeteksi adanya
perbedaan suhu dan lainnya yang memungkinkan bisa memetakan wilayah mana yang berpotensi
terjadi angin topan. Teknologi ini sudah dimiliki oleh negara yang menjadi langganan angin topan
sehingga bisa melakukan deteksi dini dan bisa mengupayakan proses mitigasi bencana lebih awal.
4. Namun karena adanya kerumitan dalam hal cuaca dan udara yang sedemikian rupa, adakalanya
angin topan sangat sulit di deteksi keberadaannya. Jika angin topan berada di samudera atau laut
mungkin sudah biasa karena korban yang ditimbulkan tidak banyak bahkan tidak ada. Namun yang
dikhawatirkan adalah jika angin topan terjadi di daratan yang memiliki pemukiman warga maka ini
sangat berbahaya dan perlu dilakukan perlindungan secepatnya dan bisa menjadi penyebab tanah
longsor.
Dalam kasus puting beliung ada beberapa yang kasus yang menimbulkan korban jiwa
Menciptakan banyak puing-puing dari kerusakan materi serta sampah yang berserakan
Dampak buruk dari angin puting beliung, dapat meluluhlantahkan tempat dengan area seluas 5
kilometer. Dalam hal ini rumah serta banyak tanaman akan hancur serta tumbang akibat diterjang oleh
angin puting beliung. Bukan hanya itu namun makhluk hidup juga bisa mati akibat terlempar atau
terbentur oleh benda-benda keras yang ikut masuk dalam pusaran angin.
2) Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa
non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi dan wabah penyakit.
a) Kegagalan Teknologi
Kegagalan Teknologi adalah semua kejadian bencana yang diakibatkan oleh
kesalahan desain, pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan manusia dalam
penggunaan teknologi atau industri.
b) Epidemi, Wabah dan Kejadian Luar Biasa
Merupakan ancaman yang diakibatkan oleh menyebarnya penyakit menular yang
berjangkit di suatu daerah tertentu. Pada skala besar, epidemi atau wabah atau
Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah
penderita penyakit dan korban jiwa. Beberapa wabah penyakit yang pernah
terjadi di Indonesia dan sampai sekarang masih harus terus diwaspadai antara
lain demam berdarah, malaria, flu burung, anthraks, busung lapar dan HIV/AIDS.
Wabah penyakit pada umumnya sangat sulit dibatasi penyebarannya, sehingga
kejadian yang pada awalnya merupakan kejadian lokal dalam waktu singkat bisa
menjadi bencana nasional yang banyak menimbulkan korban jiwa. Kondisi
lingkungan yang buruk, perubahan iklim, makanan dan pola hidup masyarakat
yang salah merupakan beberapa faktor yang
dapat memicu terjadinya bencana ini.
3) Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas
masyarakat, dan teror.
Sumber Referensi :
Wikipidia.co.id
bnpb.go.id/ppid/file/UU_24_2007.pdf
ensiklopediasli.blogspot.com
www.liputan6.com/tag/bencana-alam
www.indonesia-investments.com
http://santrigaul.net/macam-macam-bencana-alam/