Anda di halaman 1dari 9

KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA MALANG DALAM PEMBERIAN IZIN

PEMBANGUNAN APARTEMEN KEPADA PENGEMBANG DI WILAYAH


KELURAHAN PENANGGUNGAN
(MALANG GOVERNMENT POLICY DEVELOPMENT OF LICENSE TO
DEVELOPER APARTMENTS IN THE PENANGGUNGAN VILLAGE)

Dwi Iriani
Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, FIS, Universitas Negeri Malang, Jl.
Semarang 5 Malang 65145, Indonesia

ABSTRAK

Iriani, Dwi. 2013. Kebijakan Pemerintah Kota Malang dalam Pemberian Izin Pembangunan
Apartemen Kepada Pengembang di Wilayah Kelurahan Penanggungan. Skripsi,
Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan FIS Universitas Negeri Malang. Pembimbing:
(I) Dra. Arbaiyah Prantiasih M.Si, (II) Drs. Margono, M.Pd., M.Si.

Apartemen merupakan jenis bangunan yang difungsikan sebagai hunian berbentuk vertikal.
Bebeda dengan hotel, jenis hunian apartemen dapat dikomersialisasikan dengan sistem sewa maupun
beli. Sistem sewa dalam apartemen bersifat jangka panjang, sama halnya dengan sistem sewa rumah
dalam lingkungan permukiman. Meningkatnya jumlah penduduk kota Malang dengan keterbatasan
lahan untuk permukiman membuat apartemen menjadi pemilihan untuk dikembangkan oleh
pemerintah kota Malang. Berkaitan dengan hal itu, maka diperlukan pembahasan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peranan pemerintah dalam
kebijakan mengeluarkan surat izin mendirikan bangunan pada gedung apartemen di kawasan
Kelurahan Penanggungan kota Malang sesuai dengan Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2012 tentang
bangunan gedung. Selain itu dalam penelitian ini akan diketahui apakah terdapat penyalahgunaan
izin dari pembangunan gedung apartemen di Kelurahan Penanggungan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk pengumpulan
data peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Sampel data pada saat
wawancara dilakukan dengan purposive sampling dimana pemilihan informan didasarkan atas
pengetahuan mereka yang mendalam terhadap permasalahan.Untuk mengecek keabsahan data
penelitian ini menggunakan triangulasi.
Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diperoleh empat simpulan hasil penelitian sebagai
berikut. Pertama, tujuan pengembang melakukan pembangunan gedung di jalan veteran nomor 8
tersebut tidak dilakukan sosialisasi secara transparan tentang fungsi gedung. Sehingga warga dan
aparat kelurahan belum mengetahui terdapat pergantian fungsi gedung dari apartemen menjadi
condotel. Kedua, Proses kebijakan mengeluarkan izin mendirikan bangunan Apartemen yang
dilakukan oleh PT Mutiara Citra Sentosa di jalan Veteran nomor 8 Kelurahan penanggungan
Kecamatan Klojen dinyatakan sah menurut hukum, karena telah memenuhi syarat-syarat kelengkapan
administratif dan juga teknis izin mendirikan bangunan yang diwajibkan oleh perda nomor 1 tahun
2012 tentang bangunan gedung. Namun, dalam praktek di lapangan terdapat beberapa kegiatan yang
tidak sesuai dengan aturan, yaitu telah dikeluarkannya surat IMB baru dengan fungsi condotel tanpa
dilengkapi dengan izin gangguan. Ketiga Peran pemerintah daerah dalam mengeluarkan izin
mendirikan bangunan telah sesuai dengan administrasi dan teknis yang ditentukan. Keempat
pembangunan gedung Penanggungan tidak menjadi solusi bagai peningkatan kesejaterahaan warga
sekitar bahkan menimbulkan rasa tidak nyaman di lingkungan kampung. Kelima, pemerintah tidak
mengakomodasi kegiatan ekonomi UKM pengrajin keramik di area kelurahan penanggung.
Kata Kunci: Kebijakan, Izin Mendirikan Bangunan, Apartemen,
ABSTRACT

Iriani , Dwi . , 2013. Malang Government Policy in Development Permit To Apartment Developers in
Urban Areas Guarantee. Thesis, Department of Justice and Citizenship FIS State
University of Malang . Supervisor : ( I) Dra . Arbaiyah Prantiasih M.Si , ( II ) Drs .
Margono , M.Pd. , M.Sc.

The apartment is a type of building that functioned as occupancy is vertical . In contrast to


hotels , apartment dwelling types can be commercialized on a lease or purchase . Apartment rental
system in the long term , as well as home rental system in the settlements. The increasing population of
the city of Malang with limited land for settlements make the selection for the apartments to be
developed by the city of Malang . In that regard , it is necessary discussion .
This study was conducted to determine the role of government in a policy letter issued
building permits in an apartment building in the Village area of the city of Malang STEPS accordance
with Local Rule No. 1 of 2012 on the building . Also in this study will be known whether there is abuse
of the construction permit apartment buildings in the Village STEPS .
This study used a qualitative descriptive approach . As for the data collection the researcher
used interview techniques , observation and documentation . Sample data at the time the interview was
conducted with a purposive sampling where the selection of informants based on their deep knowledge
of the permasalahan.Untuk check the validity of the research data using triangulation .
Based on the results of the data analysis , four conclusions obtained the following results .
First , the purpose of the developer doing road construction on veteran number 8 is not done in a
transparent dissemination of building functions . So that residents and village officials do not yet know
the function of the building there is the turn of the apartment into a condotel . Second , the policy
process apartment building permits issued by PT Citra Pearl Sentosa in Jalan Veteran No. 8 Urban
District of Klojen underwriting declared lawful , because it has met the terms of the administrative and
technical building permits that are required by regulation number 1 in 2012 about the building .
However , in practice in the field there are some activities that do not comply with the rules , namely
the issuance of a new permit with a letter condotel functions without interference fitted with
permission . The third role of local government in issuing building permits in accordance with the
prescribed administrative and technical . Fourth STEPS building is not a solution like kesejaterahaan
enhancement of local residents even cause discomfort in the village. Fifth, the government does not
accommodate economic activities of ceramics small and medium enterprises in penanggungan
village. (kosong satu spasi tunggal 10 pt)

Keywords : Policy , Building permit , Apartments

1. PENDAHULUAN sesuai dengan karakteristik wilayah. Pembangunan


Ditetapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dengan pendekatan tersebut juga akan memberi peluang
tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor pada percepatan pembangunan daerah termasuk
25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara pembangunan daerah yang relatif masih terbelakang.
Pusat dan Pemerintah Daerah, yang telah diganti dengan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar Negara
Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 tahun Republik Indonesia Tahun 1945, melalui Pasal 10
2004 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang
pemerintah daerah, membawa implikasi terbukanya pemerintah daerah dan Pasal 2, Pasal 10 undang-undang
peluang pembangunan dengan pendekatan yang lebih nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan
antara Pusat dan pemerintah daerah, Pemerintah daerah
berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan yang mengatakan, dalam waktu dekat di Kota Malang
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas akan dibangun 9 apartement dan condotel. Diantaranya,
pembantuan. Pemberian otonomi luas kepada daerah adalah di daerah Soekarno Hatta, Apartement Malang
diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan City Point di daerah Dieng, juga apartement di daerah
masyarakat melalui peningkatan pelayanan, River Side. Selain itu, juga akan berdiri Condotel yang di
pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Jalan Veteran (jatim.tribunnews.com, 6 juli 2012).

Kemajuan suatu kota ditandai dengan adanya Apartemen adalah bangunan yang memuat beberapa grup
keberhasilan dalam pembangunan. Menurut Daluarti hunian, yang berupa rumah flat atau rumah petak
(2009:2) kota secara demografis adalah suatu tempat berpetak yang diwujudkan untuk mengatasi masalah
dimana terdapat pemusatan atau konsentrasi penduduk perumahan akibat kepadatan tingkat hunian dan
yang sangat tinggi dibandingkan wilayah sekitarnya. keterbatasan lahan dengan harga yang terjangkau di
Secara sosial ekonomis merupakan suatu lingkungan perkotaan. Bebeda dengan hotel, jenis hunian apartemen
dengan kegiatan perekonomian dan kegiatan usaha yang dapat dikomersialisasikan dengan sistem sewa maupun
beragam dan didominasi oleh kegiatan usaha bukan beli. Sistem sewa dalam apartemen bersifat jangka
pertanian yaitu jasa, perdagangan, perangkutan, dan panjang, sama halnya dengan sistem sewa rumah dalam
perindustrian. Sedangkan secara fisik kota merupakan lingkungan permukiman. Jika diperjuabelikan secara
suatu lingkungan dimana terdapat suatu tatanan umum maka dapat disamakan dengan jual beli
lingkungan fisik yang didominasi oleh struktur binaan. perumahan dalam suatu lingkungan perumahan.
Bedanya, apartemen merupakan kumpulan hunian yang
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kota disusun secara vertikal, umumnya sebagai respon
adalah suatu tatanan lingkungan fisik dengan konsentrasi terhadap tingginya harga tanah. Apalagi pada umumnya
penduduk yang sangat tinggi dengan sifat masyarakat apartemen dibangun di tempat-tempat strategis sebagai
yang heterogen dan memiliki kegiatan perekonomian dan solusi masalah jarak hunian dan tempat kerja (Daluarti,
usaha bukan pertanian. Untuk mengembangkan kegiatan 2009:49).
perekonomian dan usaha bukan pertanian keberadaan
tanah menjadi salah satu faktor yag sangat penting Keberadaan tanah yang tidak bertambah, membuat
keberadaannya. Sehingga pembangunan pada dasarnya adanya tanah menjadi langka dan harganya semakin
adalah suatu upaya untuk menciptakan atau tinggi. Sempitnya ruang perkotaan utamanya di kota
mengembangkan wilayah menjadi lingkungan yang Malang serta minimnya lahan kosong yang ada di Kota
nyaman baik untuk kepentingan ekonomi, sosial budaya. Malang ini bagi mereka yang memiliki banyak uang,
akan menjadikan tanah sebagai tempat investasi.
Pembangunan di kota Malang dewasa ini semakin
kompleks dan dinamis. Hal ini dapat dilihat dengan Secara kependudukan Kota Malang mengalami
menjamurnya kawasan permukiman di kota Malang. perubahan. Menurut Peraturan Pemerintah Republik
Menurut UU No.1 tahun 2011 tentang perumahan dan Indonesia Nomor 15 tahun 1987 tentang perubahan batas
kawasan permukiman menyebutkan bahwa permukiman wilayah kotamadya daerah tingkat II Malang dan
adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas kabupaten daerah tingkat II kota Malang memiliki luas
lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai area 11.426,16 Ha dengan jumlah penduduk menjadi
prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai sebesar 596.688 jiwa, maka tingkat kepadatan penduduk
penunjang kegiatan fungsi lain dikawasan perkotaan atau tahun 1981 adalah 85 jiwa/Ha. Luas efektif 6.154,66
kawasan perdesaan. Ha, sedangkan sisanya seluas 1.538 Ha merupakan
areal yang sulit dimanfaatkan karena terdiri dari dataran
Salah satu pembangunan yang dilakukan dan marak tinggi dan rawa-rawa.
diperbincangkan adalah apartemen. Seperti yang ditulis
pada media online bahwa nilai transaksi properti di Namun, dewasa ini menurut hasil Survey Sosial Ekonomi
Malang raya samapai semester I/2012 mencapai Rp 1 Nasional dengan luas wilayah efektif tersebut dan dengan
triliun dan sampai akhir tahun akan menembus Rp 2 laju pertumbuhan penduduk 2,14% per tahun, maka
triliun. Indikasi yang terjadi menurut Ketua Real Estate jumlah penduduk kota Malang tahun 2010 sebesar 987.1
Indonesia adalah unit ruko, apartemen, dan rumah yang 50 jiwa dengan kepadatan rata-rata efektif sebesar 160
terjual mencapai 6000 unit (bisnis.com, 8 juli 2012). Hal jiwa/Ha. Tersebar di 5 Kecamatan (Klojen = 125.824
itu didukung dengan pernyataan Ketua Real Estate jiwa, Blimbing = 167.301 jiwa, Kedungkandang =
Indonesia (REI) komisariat Malang pada sebuah media 152.285 jiwa, Sukun = 174.184 jiwa, dan Lowokwaru =
162.516 jiwa), 57 Kelurahan, 10 Desa, 505 RW dan disebabkan terjadi penarikan kendaraan bermotor menuju
3.649 RT. (Malangkab.bps.go.id). Itu artinya Kota arah matos.
Malang mengalami penambahan 13.015 jiwa
pertahunnya. Kedua, jika musim hujan tiba, terjadi beberapa genangan
air di ruas jalan veteran. Hal itu dikarenakan sistem
Dari jumlah penduduk perkotaan yang terus meningkat drainase yang kurang baik. Drainase adalah suatu ilmu
dari waktu ke waktu tersebut maka akan memberikan tentang pengeringan tanah. Drainase (drainage) berasal
dampak pada tingginya tekanan terhadap pemanfaatan dari kata to drain yang artinya mengosongkan air. Dalam
ruang kota. Tumbuh kembangnya jumlah penduduk bidang teknik sipil, drainase secara umu dapat
tersebut juga diikuti dengan pertumbuhan kawasan didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk
hunian, fasilitas umum, dan sosial. Untuk pemenuhan mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari hujan,
pembangunan kawasan-kawasan tersebut, alih fungsi rembesan, maupun kelebihan air irigasi/lahan sehingga
lahan besar-besaran pada ruang terbuka hijau kota fungsi dari kawasan/lahan tidak terganggu (Supirin,
Malang tidak dapat dihindari. Seperti pada alih fungsi 2004:14). Drainase menyangkut pengaliran kelebihan air
tanah seluas 28 hektar berupa taman APP yang permukaan dan air tanah ke badan air atau ke bangunan
merupakan bekas kampus Akademi Penyuluh Pertanian peresapan. Menurut Surat Keputusan Standar Nasional
(APP) menjadi kawasan perumahan mewah melalui Indonesia (SKSNI) T-07-1990-F, drainase perkotaan
Rancangan Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Peraturan adalah drainase di wilayah kota yang berfungsi
Daerah Nomor 7 Tahun 2001 tentang Rencana Tata mengendalikan kelebihan air permukaan sehingga tidak
Ruang wilayah (RTRW) kota Malang, pembangunan mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat
Malang Town Square di kawasan resapan air pada bekas bagi kegiatan kehidupan masyarakat. Lingkup sistem
SNAKMAAPP di Jalan Veteran, pembangunan Mall drainase perkotaan meliputi drainase permukiman,
dan Hotel Malang Olimpic Garden yang memakan lebih drainase jalan raya, drainase lapangan terbang, sistem
dari 8 hektar buka lahan warga Kota Malang di kawasan drainase khusus dan pengisian air tanah.
stadion Gajayana (Kompas, 14 September 2008).
Tujuan prasarana drainase kota adalah untuk (1).
Berdasar data tahun 2002 dari Dinas Pertamanan Kota Menjamin kesehatan dan kesejahteran masyarakat. (2)
Malang, dibanding total wilayah Kota Malang yang Melindungi alam dan lingkungan, seperti tanah, udara,
mencapai 11.005,66 hektare, luasan hutan kota hingga dan kualitas air (3) Menghindari bahaya, kerusakan
kini hanya 71,623 hektare. Itu berarti cuma 0,65 persen materiil, kerugian, dan beban-beban lain yang disebabkan
dari total luas kota Malang. Sementara luasan terbangun oleh genangan air (4) Memperbaiki kualitas lingkungan
sudah hampir mencapai 60 persen dari total luasan. (5) Mengkonservasi sumber daya air. Sedangkan fungsi
Artinya semakin banyak pepohonan yang menghilang dari drainase perkotaan, antara lain : (1) Mengeringkan
dari kota Malang. daerah genangan air (2) Mengendalikan akumulasi
limpasan air hujan yang berlebihan (3) Mengendalikan
Permasalahan dimulai dari pengamatan peneliti secara erosi, kerusakan jalan dan bangunan-bangunan.
langsung dan didukung dengan penelitian-penelitian
sebelumnya semenjak menjamurnya pebangunan Ketiga, berkurangnya ruang terbuka hijau di Kota
bangunan gedung di Malang. Secara umum, terdapat Malang. Dahulu arsitek Belanda Thomas Karsten
beberapa penelitian dahulu yang telah membahas memberi julukan kota Malang sebagai kota taman dan
tentangn lingkungan disekitaran wilayah perbelanjaan kota perisitirahatan. Hal ini dikarenakan suhu di Malang
@MX dan Matos. Pertama, sering terjadi kemacetan di yang masuk dalam kategori sejuk. Pada tahun 1990 suhu
ruas jalan veteran dan persimpangan ITN. Hal ini di minimum masih berkisar 15,50C, tahun 2006 suhu
dukung dengan penelitian yang dilakukan oleh minimum Malang mencapai 20C. Sedangkan, suhu
Wicaksono, dkk (2008) menyebutkan bahwa arus lalu maksimum absolut Malang tahun 1990 berkisar 29,10C-
lintas di ruas jalan veteran bertambah dari 3315,9 satuan 33,20C, di tahun 2006 dapat mencapai 33,80C
mobil penumpang per jam dengan derajat kejenuhan 0,6 (Kompas, 14 September 2008). Kenaikan suhu ini
di tahun 2006 menjadi 5082,5 smp/jam dengan derajat dikarenakan lahan-lahan hijau banyak dialihfungsikan
kejenuhan 1,04 ditahun 2010. Maka disimpulkan oleh menjadi kawasan perdagangan, kawasan permukiman,
mereka bahwa terjadi ketidakstabilan dan kemacetan. kawasan industri, jaringan transportasi, serta sarana dan
Sedangkan, pada arus perempatan ITN disebutkan bahwa prasarana kota lainnya seiring dengan pertumbuhan
terjadi penghentian kendaraan diatas 10 menit. Hal ini penduduk kota.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah, minimal ruang pemerintah kepada pihak pengembang yaitu PT. Mutiara
terbuka hijau adalah 20% dari luas kota. Pasal 54 tahun Citra Sentosa. Tujuan penelitian ini adalah :
2011 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Malang
tengah menyebutkan bahwa rencana koefisien 1. Mengetahui tujuan pengembang membangun
(baca:perubahan) dasar hijau dilakukan dengan (a). apartemen di kawasan Kelurahan Penanggungan.
kawasan perdagangan dan kawasan industri ditetapkan 2. Mengetahui proses kebijakan dalam mengeluarkan
komposisi antara terbangun dan non terbangun adalah surat izin mendirikan bangunan gedung di kota
sebesar 60 % : 40 % (b). kawasan permukiman padat Malang sesuai dengan Peraturan Daerah nomor 1
ditetapkan minimal 1 rumah mempunyai 1 pohon (c). tahun 2012 tentang bangunan gedung.
kawasan militer juga tetap menggunakan komposisi 60 % 3. mengetahui peran pemerintah Kota Malang dalam
: 40 % dengan ketentuan ruang terbuka dimanfaatkan mengeluarkan surat izin mendirikan bangunan.
untuk menunjang aktivitas masingmasing. 4. mengetahui pendapat masyarakat terhadap
pembangunan apartemen di kawasan Kelurahan
Sedangkan secara khusus, terdapat beberapa peristiwa Penanggungan.
yang melibatkan warga RW 6 dengan management
apartemen Swissbell-in yang saat ini masih dibawaah 2. LANDASAN TEORI
kelolaan PT Mutiara Citra Sentosa. Dirunut dari
peristiwa terbaru, tepatnya pada tanggal 17 Februari 2013 Berdasarkan penelitian yang dilakukan Eckert (Budi,
lalu, berdasarkan pemeberitaan Jawa Pos Radar Malang 2009:129) Permintaan terhadap pasar perumahan
warga RW 6 kelurahan Penanggungan melakukan boikot dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, faktor
jalan Cibogo yang mengalami kerusakan. Menurut harian ekonomi, perubahan faktor ekonomi yang bisa
tersebut, warga menganggap kerusakan Jalan Cibogo mempengaruhi permintaan perumahan adalah
dikarenakan banyaknya kendaraan yang keluar masuk pendapatan, suku bunga, kebijakan pinjaman, tingkat
@MX Mall yang merupakan akses keluar-masuk sewa dan harga rumah. Kedua, faktor sosial, yaitu
kendaraan proyek dan parkir sepeda motor pengunjung kepadatan penduduk, ukuran keluarga, pendidikan,
mall. tingkat kejahatan, dan distribusi umur. Ketiga, faktor
pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan
Mundur ke belakang, tepatnya tanggal 12 september pemerintah kota dan tingkat pajak masyarakat. Keempat,
2009, warga RW 6 juga melakukan aksi perusakan pagar faktor lingkungan, yaitu bentuk lahan, kondisi tanah, dan
seng pembatasan di lokasi pembangunan apartemen. Hal beberapa kemudahan fasilitas pendukung seperti parkir,
ini dikarenakan beberapa rumah warga mengalami pusat perbelanjaan, sekolah, tempat ibadah, kesempatan
kerusakan berupa retak pada dinding rumah dan kerja, transportasi, dan pelayanan izin-izin pendirian
terganggu dengan suara saat jam istirahat malam hari usaha.
akibat penancapan tiang pancang apartemen.
Disebutkan oleh Hutagalung (Hutagalung, 2009:7)
Pada dasarnya kota terdiri dari bangunan tempat tinggal, bahwa rumah susun merupakan terjemahan dari kata
perkantoran, dan perniagaan. Perumahan, keterbatasan condominium, flat, atau apartment. Condominium sendiri
tanah, sarana dan prasarana kota seharusnya menjadi terdiri dari kata co yang artinya bersama-sama,
pertimbangan yang bijak dalam mengeluarkan izin dominium artinya pemilikan. Di inggris menggunakan
mendirikan bangunan. Dalam mengeluarkan izin istilah joint property, Amerika menggunakan istilah
mendirikan bangunan seharusnya pemerintah memenuhi condominium, dan Australia dan Singapura
prasyarat peizinan bangunan yang sesuai dengan menggunakan istilah strata title.
Peraturan Daerah kota Malang No. 1 Tahun 2004, yang
saat ini telah dirubah dengan Peraturan Daerah kota Menurut Halim (1987:15-16), hukum kondominium
Malang No. 1 Tahun 2012. memiliki pengertian pemilikan bersama itu bukanlah
berupa suatu perkongsian atau persekutuan melainkan
Melihat terdapat beberapa permasalahan yang sedang dalam Hukum Kondominium, obyek hukum yang
dialami masyarakat dewasa ini dan kemungkinan akan bersangkutan itu terbagi-bagi atas beberapa bagian. Tiap-
menjadi efek bola salju dikemudian hari bagi kota tiap bagian tersebut masing-masing dimiliki oleh satu
Malang maka penulis mencoba mengkaji kebijakan pihak tertentu yang hak miliknya tentu saja sama sekali
dalam pemberian izin mendirikan bangunan apartemen di terpisah dari hak milik pihak lainnya atau bagian yang
Kelurahan Penganggungan - kota Malang oleh lainnya pula dari obyek hukum yang bersangkutan
tersebut. Keadaan inilah yang dapat dikatakan merupakan
pertanda khas dari keadaan hukum apartemen atau berjangka waktu singkat. Kedua, bagi yang memiliki
kondominium. apartemen hal itu sama dengan tinggal dirumah sendiri,
sedangkan condotel terdapat sistem sewa yang dikelola
Sehingga penulis dapat menarik kesimpulan bahwa oleh manajemen. Artinya, pemilik bisa menyerahkan
keberadaan property dengan sistem pengelolaan ruangannya kepada manajemen untuk disewakan sebagai
kondominium masih belum memiliki produk hukum fungsi hotel.
yang mengaturnya lebih jelas. Namun, keberadaan
kondominium di Indonesia sudah diakomodasi dalam Aturan penyelenggaraan bangunan gedung telah diatur
Undang-Undang nomor 20 tahun 2011 tentang rumah dalam peraturan daerah nomor 1 tahun 2012. Bangunan
susun. gedung menurut pasal 1 peraturan daerah nomor 1 tahun
2012 adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang
Berbeda dengan kondominium, hotel menurut kamus menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau
besar bahasa Indonesia (2013) adalah bangunan seluruhnya berada diatas dan /atau di dalam tanah
berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat untuk dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia
menginap dan tempat makan orang yang sedang berada melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat
dalam perjalanan, bentuk akomodasi yang dikelola secara tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan
komersial, disediakan bagian setiap orang untuk sosial,budaya, maupun kegiatan khusus.
memperoleh pelayanan, penginapan, makan, dan minum.
Secara garis besar condominium hotel beroperasi sebagai Apartemen yang terdapat di jalan veteran merupakan
hotel pada umumnya. Satu-satunya perbedaan adalah jenis bangunan gedung untuk kepentingan umum.
setiap orang bisa memiliki kamar untuk dimiliki. Dalam Artinya bangunan ini termasuk kategori yang memiliki
bisnis ini terdapat dua pemain yaitu pemilik kamar dan fungsi bangunan sebagai usaha, dengan kekhususan
pengelola kamar. Si pemilik kamar menyerahkan dan apartemen.
menerima hasil dari tim manajemen pengelola sebagai
pihak yang menangani semua aspek operasional dan Disebutkan dalam pasal 2 bahwa maksud dari perda
sewa harian. pengaturan bangunan gedung adalah untuk
mengendalikan bangunan gedung agar tertib administrasi
Sedangkan apartemen adalah bangunan yang memuat dan teknis. Sehingga tujuan yang ingin diseragamkan
beberapa grup hunian, yang berupa rumah flat atau oleh pemerintah kota disebutkan selanjutnya dalam pasal
rumah petak berpetak yang diwujudkan untuk mengatasi 3 yaitu serasi dan selaras dengan lingkungan, tertib
masalah perumahan akibat kepadatan tingkat hunian dan penyelenggaraan bangunan gedunga dengan jaminan
keterbatasan lahan dengan harga yang terjangkau di keandalan teknis bangunan, dan mewujudkan kepastian
perkotaan. Bebeda dengan hotel, jenis hunian apartemen hukum.
dapat dikomersialisasikan dengan sistem sewa maupun
beli. Sistem sewa dalam apartemen bersifat jangka Aturan penyelenggaraan bangunan gedung melewati
panjang, sama halnya dengan sistem sewa rumah dalam beberapa 3 proses. Pertama, pemilik bangun atau
lingkungan permukiman. Jika diperjuabelikan secara perencana arsitekur yang diberi kuasa bermaterai
umum maka dapat disamakan dengan jual beli mengajukan permohonan IMB yang telah disediakan
perumahan dalam suatu lingkungan perumahan. oleh pemerintah daerah dengan melampirkan dokumen
Bedanya, apartemen merupakan kumpulan hunian yang administratif, dokumen teknis, serta surat-surat
disusun secara vertikal, umumnya sebagai respon pendukung yang terkait. Menurut pasal 104 ayat 1
terhadap tingginya harga tanah. Apalagi pada umumnya Dokumen administratif yang dimaksud adalah berupa
apartemen dibangun di tempat-tempat strategis sebagai dokumen status hak atas tanah. Dokumen teknis berupa
solusi masalah jarak hunian dan tempat kerja (Daluarti, dokumen rencana teknis pembangunan. Sedangkan surat
2009:49). yang terkait yang dimaksud adalah surat izin penunjukan
dan penggunaan tanah. Kedua, setiap permohonan IMB
Dari penjelasn yang dikemukakan beberapa ahli tentang yang diajukan oleh pemohon diproses dengan urutan
condominium hotel dan apartemen, maka peneliti meliputi pemeriksaan dan pengkajian. Pemeriksan yang
menarik kesimpulan bahwa terdapat persamaan antara dimaksudkan adalah pencatatan dan penelitian
condotel dan apartemen, yaitu memiliki fungsi sebagai kelengkaoan dokumen administratif dan dokumen
tempat hunian. Sedangkan yang membuat beda adalah rencana teknis. Sedangkan pengkajian yang dimaksudkan
waktu dan sistem manajemennya. Pertama, Orang yang meliputi, pengkajian pemenuhan persyaratan teknis,
tinggal di apartemen relatif dalam jangka waktu yang pengkajian kesesuaian dengan persyaratan tata bangunan,
lama, sedangkan orang tinggal di condotel hanya pengkajian persyaratan keandalan bangunan gedung,
dengar pendapat publik, dan pertimbangan oleh tim ahli Namun, pada dasarnya IMB sendiri merupakan keluaran
bangunan gedung. atau output dari berbagai input yaitu berupa kejelasan
status hak atas tanah, status kepemilikan, dan persyaratan
Ketiga, jika dokumen telah memenuhi persyaratan, untuk teknis yang memiliki keterkaitan sangat erat. Sehingga
kemudian disetujui dan disahkan oleh walikota atau dalam penelitian ini peneliti hanya bertugas mengkroscek
pejabat yang ditunjuk. Pengesahan dokumen rencana apakah IMB yang dikeluarkan sesuai dengan yang
teknis inilah yang menjadi dasar penerbitan IMB. tercantum dalam peraturan daerah.
Dari serangkaian proses penerbitan IMB maka yang Permohonan IMB dilakukan dengan mengisi formulir
berwenang menjamin penyelenggaraan bangunan gedung permohonan IMB dan melampirkan dokumen
berjalan sesuai dengan tujuan, maka hal itu kemudian administratif dan dokumen teknis, serta dokumen/surat-
diatur dengan terang pada pasal 6 dan 7. Walikota surat pendukung yang terkait.
Malang adalah pimpinan pemerintahan kota Malang,
yang disebutkan pada pasal 6 berwenang menerbitkan Persyaratan administratif, bangunan gedung harus sesuai
izin sepanjang persyaratan teknis dan administratif sesuai dengan perda kota Malang tentang retribusi IMB,
dengan ketentuan perundang-undangan. peraturan walikota Malang nomor 8 tahun 2009 tentang
Di dalam pasal 6 huruf a hingga i perda nomor 1 tahun tata cara pelayanan perizinan pada badan pelayanan
2012 juga diatur bahwa walikota berhak menghentikan, perizinan terpadu kota Malang, keputusan walikota
menutup, menolak, melakukan perbaikan bangunan Malang nomor 188.45/18/35.73.112/2009 tentang
gedung jika dinilai tidak sesuai dengan lingkungan kota pendelegasian sebagian kewenangan pemrosesan,
dan demi kepentingan umum. Wewenang yang begitu penandatanganan dan pencabutan di bidang perizinan
luas berdasarkan pasal 7 mengharuskan walikota kepada kepala BP2T, dan berita acara terkait dengan
bertanggung jawab yang besar juga terhadap perumusan pemeriksaan struktur dan kontruksi izin mendirikan
kebijakan dibidang penyelenggaraan bangunan gedung. bangunan.
Berdasarkan pasal 15 perda nomor 1 tahun 2012
disebutkan bahwa pemerintah daerah menetapkan fungsi 3. TEMUAN PENELITIAN
dan klasifikasi bangunan gedung dalam dokumen Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) berdasarkan pengajuan Peneliti mulai melakukan pengamatan lapangan sejak
pemohon yang memenuhi persyaratan fungsi. Lebih terjadinya demo warga RW 6 terkait dengan pemblokiran
lanjut dalam ayat 2 di pasal yang sama bahwa jalan Cibogo tanggal 17 Februari 2013 hingga 10 April
permohonan fungsi bangunan gedung harus mengikuti 2013. Dari hasil pengamatan diperoleh temuan fakta-
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRWK), Rencana fakta dilapangan bahwa terdapat beberapa permasalahan
Detail Tata Ruang Kota (RDTRK), dan/atau Rencana yang belum tuntas antara kelurahan, warga RW 6, RW 4,
Tata Bangunan Lingkungan (RTBL). dan pihak PT Mutiara Citra Sentosa.
Disebutkan pula dalam pasal 16 ayat 1, fungsi dan
klasifikasi bangunan gedung harus sesuai dengan Tujuan Pengembang Membangun Apartemen Di
peruntukan lokasi yang diatur dalam RTRWK, RDTRK, Kawasan Kelurahan Penanggungan
RTBL, dan/ atau peraturan zonasi. Ayat 2 menyebutkan
bahwa fungsi dan klasifikasi bangunan gedung diusulkan Dari fakta yang terjadi dilapangan peneliti menemukan
oleh pemilik banguna gedung dalam pengajuan pertama, tujuan pengembang membangun gedung tidak
permohonan IMB. transparan kepada warga. Ketidaktransparanan itu
Secara peraturan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung ditunjukkan dengan kesimpangsiuran fungsi banguan
dapat diubah melalui permohonan baru IMB dengan apakah dipergunakan untuk apartemen ataukah
persyaratan (a) pemilik/ pengguna mengajukan condominium hotel.
permohonan baru sesuai dengan ketentuan tata cara yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah. (b) fungsi dan Kedua, peneliti menemukan dua kepemilikan surat izin
klasifikasi bangunan gedung yang baru harus sesuai mendirikan bangunan tanpa ada keterangan dari dinas
dengan peruntukan lokasi sesuai dengan RTRWK, perizinan bahwa surat izin bangunan yang lama telah
RDTRK, dan RTBL. (3) fungsi dan klasifikasi bangunan dicabut.
gedung yang baru harus memenuhi persyaratan
administratif dan teknis yang ditetapakan. Dari poin-poin Ketiga, peneliti menemukan tujuan pengembang
diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa untuk merubah berubah. Dari yang semula membangun apartemen,
fungsi dan klasifikasi bangunan gedung, maka pemilik/ pertanggal 19 Maret 2013 berubah menjadi condominium
pengguna harus mengurus IMB dari awal dan tidak ada hotel (condotel).
dua jenis IMB dalam kepemilikan.
Keempat, tujuan pengembang membangun apartemen di keputusan walikota tentang pemeberian izin lokasi. Hal
kelurahan Penanggungan lebih menitikberatkan pada tersebut bisa mengakibatkan timbulnya genangan air dan
aspek bisnis tetapi kurang memperhatikan kenyamanan banjir waktu musim hujan.
lingkungan disekitarnya.
Ketiga, belum adanya forum komunikasi yang memang
Proses Kebijakan Mengeluarkan Surat Izin Mendirikan sangat diperlukan warga Penanggungan agar semua
Bangunan Apartemen Di Kota Malang masalah bisa dimusyawarahkan dan tersepakatinya win
Pada proses kebijakan mengeluarkan surat izin win solution antara pengembang dan warga tanpa ada
mendirikan bangunan apartemen peneliti menemukan aksi demo dan pemblokiran.
pertama, proses surat izin mendirikan bangunan dengan
fungsi apartemen telash sesuai dengan urutan dan syarat Pendapat Masyarakat Tentang Pembangunan Apartemen
teknis dan administratif untuk mendirikan suatu Di Kawasan Kelurahan Penanggungan
bangunan gedung. Mulai dari keputusan walikota Malang
nomor 188.45/283/35.73.112/2009 tentang pemeberian Dari hasil temuan di lapangan peneliti menemukan
izin lokasi untuk keperluan pembangunan apartemen pertama, 5 dari 7 orang yang mengisi diwawancarai
(rumah susun hunian) dan kawasan bisnis terletak di berpendapat kurang mendukung dengan kehadiran
Kelurahan Penanggungan Kecamatan Klojen, surat bangunan gedung apartemen milik PT Mutiara Citra
persetujuan walikota nomor 660/1808/35.73.406/2009 Sentosa. Hal itu dikarenakan pihak PT Mutiara Citra
perihal persetujuan kelayakan lingkungan pembangunan Sentosa tidak memiliki niat baik untuk meminimalisir
pusat bisnis dan apartemen mutiara square. Itu artinya, dampak yang ditimbulkan dari pembangunan gedung
berdasarkan hasil penilaian analisa dampak lingkungan tersebut.
(AMDAL), rencana pengelolaan lingkungan (RKL), dan
rencana pemantauan lingkungan (RPL) telah terdisetujui Kedua, terdapat dampak secara kerusakan fisik dan juga
sejak oleh komisi penilai AMDAL kota Malang pada hilangnya rasa nyaman warga Penanggungan akibat
Kamis 17 september 2009, keterangan rencana (advice pembangunan gedung apartemen milik PT Mutiara Citra
planing) dinas pekerjaan umum kota Malang nomor Sentosa. Dampak kerusakan secara fisik misalnya berupa
2873/AP/XII/2009 tertanggal 14 desember 2009, laporan dinding retak. Sedangkan hilangnya rasa nyaman adalah
berita acara pemeriksaan struktur dan konstruksi izin bisingnya suara pembangunan dan suara musik diskotik
mendirikan bangunan nomor 034/IMB.PU.II/2010 dari MX.
tertanggal 11 Februari 2010, dan surat izin mendirikan
bangunan apartemen milik PT Mutiara Citra Sentosa Ketiga, berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara
nomor 64011074/35.73.407/2010. yang dilakukan peneliti, ditemukan bahwa terjadi
perubahan kondisi sosial bermasyarakat. Hal itu sesuai
Kedua, peneliti menemukan IMB baru pertanggal 19 fakta lapangan bahwa warga ada yang pulang malam,
Maret 2013 dengan nomor 640/0971/35.73.407/2013 kemacetan dipagi hari, dan seringnya terjadi tindakan
untuk fungsi condominium hotel (condotel ). perampasan tas secara paksa di area Penanggungan.
Peran Pemerintah Daerah Dalam Mengeluarkan Surat Sehingga warga berinisiatif membangun portal guna
Izin Mendirikan Bangunan mencoba mengembalikan kondisi perkampungan seperti
semula.
Menurut temuan peneliti peran pemerintah daerah dalam
mengeluarkan surat izin mendirikan bangunan kurang Keempat, berdasarkan pengamatan dan wawancara
berpihak pada kepentingan warga Malang pada secara mendalam pemerintah tidak mengakomodasi
umumnya dan warga Penanggungan pada khususnya. Hal kegiatan ekonomi UKM pengrajin keramik di area
itu karena pertama, muncul beberapa masalah kelurahan penanggung. Hal tersebut di dukung dengan
pascapembangunan gedung apartemen. Khususnya temuan di lapangan bahwa lebih dari sepuluh pengrajin
perihal terganggunya kenyamanan warga Penanggungan keramik berhenti berproduksi dan berpindah mata
selama pembangunan berlangsung. Padahal telah pencaharian lain. Seperti supir angkot, pedagang di pasar,
ditetapkan oleh dinas pekerjaan umum dan dinas atau kuli bangunan.
lingkungan hidup bahwa telah sesuai dengan penilaian
AMDAL, RKL, dan RPL. Daftar Pustaka
Buku
Kedua, peneliti tidak menemukan dokumen yang Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu
menyatakan perusahaan telah mengganti daerah resapan Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
air baru disekitaran Malang sesuai dengan amanah surat
Arie S Hutagalung.2009. Sistem Condominium Kamus besar bahasa indonesia.
Indonesia: Implikasi dan Manfaatnya bagi Pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/ diakses 11 april
Developer/Properti Owner. (makalah program 2013.
pendidikan lanjutan ilmu hukum bidang Undang-Undang Dasar Negara Republik lndonesia
konsultan hukum dan kepengacaraan FH UI. Tahun 1945
Daluarti, Meitri H.C. 2009. Perencanaan Kota. Bahan Undang-Undang Pokok-Pokok Agraria Nomor 5 Tahun
kuliah online. 1960
Dwidjowijoto, Riant Nugroho. 2006. Kebijakan publik Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi
Untuk Negara-Negara Berkembang. Jakarta: Daerah
Gramedia. Undang-Undang No.1 tahun 2011 Tentang Perumahan
Marbu, B.N. 2004. Kota Indonesia Masa depan: Masalah Dan Kawasan Permukiman
dan Prospek. Jakarta: Erlangga. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15
Nawawi, Hadari. 1994. Metode Penelitian Ilmiah. tahun 1987 tentang perubahan batas wilayah
Jakarta: rineka cipta kotamadya daerah tingkat II Malang dan
Nazir, Muhammad.1986. Metode Penelitian. Bandung: kabupaten daerah tingkat II kota Malang
remaja Rosdakarya Peraturan Daerah no 10 tahun 2009 Tentang Retribusi
Rahardjo, Satjipto. 1983. Masalah Penegakan Hukum: Perizinan Rumah Susun
Suatu Tinjauan Sosiologis. Bandung: CV. Sinar Peraturan Daerah No. 4 tahun 2011 Tentang Rencana
Baru. Detail Tata Ruang Tengah Kota Malang
Soedirman, Basofi. 1997. Diantara pena dan pedang Peraturan Daerah No. 1 tahun 2012 Pengganti Peraturan
Antum a'lamu bi umuuri dunyaakum. Yayasan Daerah No.1 Tahun 2004 Tentang
Biografi Indonesia. Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Sunggono, Bambang. 2002. Metode Penelitian Hukum. Peraturan Daerah No.7 tahun 2010 Tentang Andalalin
Jakarta: RajaGrafindo Persada Peraturan Walikota Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Suryani, Ade Irma. 2008. Tesis: Implementasi Penerbitan Perubahan Atas Peraturan Walikota Malang
Izin Mendirikan Bangunan (Imb) Dalam Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Perspektif Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang Pelaksanaan Kegiatan Stimulan Pembangunan Di
Baik Di Kabupaten Sukamara. Kelurahan Kota Malang.
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Warga Boikot Jalan Cibogo.Jawa Pos Radar Malang, 18
Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Februari 2013.
Makalah, Tugas Akhir, Laporan penelitian. Melawan Banjir dengan Perbaikan Drainase.
Malang: UM Mampukah?. Radar Malang. 19 August 2010
Varma, S.P. 2007. Teori Politik Modern. Jakarta: Transaksi Properti Malang tembus 2T. www.bisnis.com,
Rajagrafindo Persada. 8 juli 2012
Wicaksono, Asril Kurniadi& Dendy Indriya Efendi. /jatim.tribunnews.com/2012/07/06
Studi Tingkat Pelayanan Jalan Akibat /64.203.71.11/kompas-cetak/0605/10/jatim/52657.htm
Pembangunan Malang Town Square Pada Ruas tempointeraktif.co.id
Jalan Veteran. Jurnal Rekayasa Sipil / Volume 2, media-indonesia.com/berita.asp
No.3 2008 ISSN 1978 5658. Malangkab.bps.go.id
Wahab, Solichin Abdul. 1997. Analisis Kebijaksanaan: kabarbisnis.com. teguh kinarto, transformasi sang tukang
Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan kredit keliling. 17 maret 2011.
Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahab, Solichin Abdul. 1990. Pengantar Analisis
Kebijakan Negara. Jakarta: Rineka Cipta.
Wahab, Solichin Abdul. 1999. Analisis Kebijakan Publik
Teori dan Aplikasinya. Malang: PT Danar
Wijaya.
Yetti, Yusni. Analisis Kebijakan AMDAL Dalam
Mencegah Kerusakan. Volume 41 No. 3
Desember 2007.
Hal 1. Dikutip dari lontar.ui.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai