Anda di halaman 1dari 4

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan output dari pemetaan indeks penduduk terpapar Kabupaten
Sukabumi, dapat diketahui bahwa semua kecamatan di Kabupaten Sukabumi
memiliki tingkat kerentanan sosialnya yang sedang. Dari peta indeks penduduk
terpapar tersebut dilakukan overlay dengan peta indeks ancaman tsunami sehingga
menghasilkan peta risiko bencana tsunami Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan
output dari pemetaan risiko tsunami Kabupaten Sukabumi, dapat diketahui bahwa
terdapat 4 klasifikasi risiko tsunami, yaitu :
1. Risiko terpapar tsunami rendah,
2. Risiko terpapar tsunami sedang,
3. Risiko terpapr tsunami tinggi ,
4. Tidak berisiko tsunami.
Wilayah yang tepapar tsunami terbesar yaitu pada wilayah yang terpapar
risiko tsunami tinggi seluas 6,968.95 Ha. Luas wilayah yabg terppar tsunami
berisiko sedang yaitu seluas 4,007.86 ha. Sedangkan luas wilayah terkecil yang
terpapar tsubami yaitu pada wilayah yang terpapar tsunami rendah dengan luasan
7.546847 ha.
Dari peta risiko bencana tsunami tersebut kemudian dioverlay dengan peta
pola ruang Kabupaten Sukabumi. Sehingga menghasilkan output berupa peta pola
ruang di kawasan bencana tsunami. Berdasarkan hasil pemetaan pola ruang di
daerah rawan tsunami dapat diketahui bahwa terdapat 13 jenis pola ruang yang
berada di kawasan rawan bencana tsunami di Kabupaten Sukabumi. Pola ruang
yang ada di kawasan rawan bencana tsunami, yaitu : kawasan hutan produksi,
PLTA, kawasan hutan lindung, tubuh air, sepadan pantai, kawasan peruntukan
pemukiman perkotaan, kawasan peruntukan pemukiman pedesaan, sepadan
sungai, kawasan hutan produksi terbatas, kawasan hutan konservasi, kawasan
peruntukan perkebunan, kawasan peruntukan pertanian lahan kering, dan kawasan
peruntukan pertanian lahan basah. Pola ruang terluas yang berada di kawasan
rawan tsunami yaitu pada kawasan peruntukan pertanian lahan basah seluas

Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk Pemetaan Risiko Tsunami di Kabupaten Sukabumi 90
8,224.28 ha. Sedangkan Luasan pola ruang terkecil yang berada di kawasan rawan
tsunami yaitu pada kawasan hutan produksi seluas 48.98 Ha.
Dari penjelasan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2012 tentang RTRW
Kabupaten Sukabumi tersebut, dapat diketahui bahwa kegiatan yang
diperbolehkan di kawasan lindung yaitu hanya bersifat konservasi dan pembatasan
pendirian bangunan kecuali untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana dan
kepentingan umum. Berdasarkan data hasil pemetaan pola ruang di kawasan
rawan bencana tsunami Kabupaten Sukabumi, dapat diketahui terdapat beberapa
pola ruang yang tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2012
tentang RTRW Kabupaten Sukabumi. Pola ruang yang tidak sesuai dengan Perda
Nomor 22 Tahun 2012 ada 5 (lima), yaitu:
1. Kawasan Peruntukan Pemukiman Pedesaan
2. Kawasan Peruntukan Pemukiman Perkotaan
3. Kawasan Peruntukan Perkebunan
4. Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan Basah
5. Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan Kering

5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis pola ruang di daerah rawan tsunami, diketahui banyak
sekali kecamatan yang pola ruangya belum sesuai dengan Peraturan Daerah
Nomor 22 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Sukabumi. Oleh karena itu,
diperlukan revisi terhadap pola ruang yang ada di Kabupaten Sukabumi dengan
mempertimbangkan kawan rawan bencana. Pola ruang yang pelu dilakukan revisi
dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut.

Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk Pemetaan Risiko Tsunami di Kabupaten Sukabumi 91
Tabel 5.1 Rekomendasi Pola Ruang yang Pelu Dilakukan Revisi di Kawasan Rawan Tsunami Kabupaten Sukabumi
Risiko Tsunami Rendah Risiko Tsunami Sedang Risiko Tsunami Tinggi
No. Kecamatan Luas Luas
Pola Ruang Pola Ruang Luas (Ha) Pola Ruang
(Ha) (Ha)
1. Bantar Gadung Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 17.46 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 0.9 - -
2. Bantar Gadung Kaw. Peruntukan Perkebunan 3.03 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 31.04 - -
3. Bantar Gadung Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 89.84 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 3.29 - -
4. Bantar Gadung Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 25.42 - - - -
8. Cibitung Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 0.46 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 2.19 Kaw. Peruntukan Perkebunan 0.01
9. Cibitung Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 21.42 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 24.48 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 18.56
10. Cibitung Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 314.79 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 132.53 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 52.44
16. Ciemas Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 26.35 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 77.18 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 193.37
17. Ciemas Kaw. Peruntukan Perkebunan 304.5 Kaw. Peruntukan Perkebunan 226.68 Kaw. Peruntukan Perkebunan 159.46
18. Ciemas Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 105.04 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 481.43 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 1,592.70
19. Ciemas Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 540.7 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 252.29 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 315.04
24. Cikakak Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 24.66 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 22.67 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 9.79
25. Cikakak Kaw. Peruntukan Perkebunan 34.56 Kaw. Peruntukan Perkebunan 9.02 Kaw. Peruntukan Perkebunan 0.14
26. Cikakak Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 7.18 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 1.49 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 9.84
27. Cikakak Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 59.95 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 39.84 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 20.16
32. Ciracap Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 134.21 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 16.63 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 31.68
33. Ciracap Kaw. Peruntukan Perkebunan 1,284.38 Kaw. Peruntukan Perkebunan 684.92 Kaw. Peruntukan Perkebunan 595.37
34. Ciracap Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 1,171.06 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 478.37 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 706
35. Ciracap Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 410.38 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 112.69 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 75.6
38. Cisolok Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 34.48 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 14.36 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 10.57
39. Cisolok Kaw. Peruntukan Perkebunan 0.16 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 20.62 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 32.56
40. Cisolok Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 22.5 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 50.67 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 17.74
41. Cisolok Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 147.98 - - - -
44. Jampangkulon Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 0.16 - - - -
51. Palabuhanratu Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 49.65 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 13.4 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 8.57
52. Palabuhanratu Kaw. Peruntukan Pemukiman Perkotaan 234.51 Kaw. Peruntukan Pemukiman Perkotaan 135.82 Kaw. Peruntukan Pemukiman Perkotaan 275.75
53. Palabuhanratu Kaw. Peruntukan Perkebunan 100.78 Kaw. Peruntukan Perkebunan 6.28 Kaw. Peruntukan Perkebunan 3.31
54. Palabuhanratu Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 99.49 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 111.75 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 89.4
55. Palabuhanratu Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 197.66 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 80.05 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 33.75
61. Simpenan Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 77.46 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 78.52 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 63.24

Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk Pemetaan Risiko Tsunami di Kabupaten Sukabumi 92
62. Simpenan Kaw. Peruntukan Pemukiman Perkotaan 4.85 Kaw. Peruntukan Pemukiman Perkotaan 5.75 Kaw. Peruntukan Pemukiman Perkotaan 208.69
63. Simpenan Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 60.36 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 87.45 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 251.23
64. Simpenan Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 337.33 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 238.5 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 82.54
69. Surade Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 113.98 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 17.94 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 6.35
70. Surade Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 732.68 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 199.07 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 131.03
71. Surade Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 1,723.73 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 872.24 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 270.54
76. Tegalbuleud Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 20.47 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 41.87 Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 108.47
77. Tegalbuleud Kaw. Peruntukan Perkebunan 599.34 Kaw. Peruntukan Perkebunan 387.33 Kaw. Peruntukan Perkebunan 252.21
78. Tegalbuleud Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 155.43 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 351.74 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 1,128.56
79. Tegalbuleud Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 411.68 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 260.27 Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 352.27
83. Warung Kiara Kaw. Peruntukan Pemukiman Pedesaan 4.87 - - - -
84. Warung Kiara Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Basah 11.96 - - - -
85. Warung Kiara Kaw. Peruntukan Pertanian Lahan Kering 16.45 - - - -
Luas Total 9,733.35 Luas Total 5571.27 Luas Total 7,106.94
Sumber: Hasil Analisis Permodelan Spasial

Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk Pemetaan Risiko Tsunami di Kabupaten Sukabumi 93

Anda mungkin juga menyukai