Chapter 1
Konsep Dasar
Tujuan
Untuk membahas jenis masalah yang disajikan dalam buku ini dan isu yang telibat dalam
pemilihan prosedur statistik
Isi
1 Hal Penting
2 Deskriptif dan statistik inferensial
3 Skala pengukuran
4 Penggunaan komputer
5 Perencanaan buku
Stress adalah sesuatu yang kita semua di paksa untuk menghadapi sepanjang hidup, hal
itu muncul dalam interaksi kehidupan sehari-hari dengan orang-orang di sekeliling kita,dalam
interaksi dengan lingkungan,dalam menghadapi ujian yang akan datang,dan untuk banyak murid
mereka diwajibkan untuk mengambil kursus statistik. Meskipun begitu sebagian besar dari kita
belajar untuk merespon dan beradaptasi dengan stress,proses pembelajarannya pun seringkali
lamban dan menyakitkan. Pendahuluan yang agak seram ini mungkin tidak terdengar seperti cara
yang bagus untuk memperkenalkan kursus statistik,tetapi mengarah ke deskripsi proyek
penelitian praktis,yang pada gilirannya menggambarkan sejumlah konsep penting statistik. Saya
terlibat dalam sebuah proyek yang sangat mirip beberapa tahun yang lalu,jadi contoh ini adalah
jauh dari hipotesis.
1 Istilah-istilah penting
Meskipun program dalam manajemen stress di rancang untuk murid SMA,itu jelas tidak
mungkin menerapkannya pada populasi seluruh siswa SMA di negeri ini. Pertama,ada terlalu
banyak murid. Selain itu,tidak mungkin untuk menerapkan program untuk semua orang
sampai kita tahu apakah program tersebut berguna. Bukan berurusan dengan populasi murid
SMA, kita akan menarik sampel siswa dari populasi itu dan menerapkan program untuk
mereka. Tapi kami tidak akan menarik sembarang sampel lama. Kami ingin menarik sampel
secara acak, meskipun saya akan mengatakan dengan singkat bahwa sampel yang benar-
benar acak biasanya sangat tidak praktis jika tidak mustahil untuk menarik sampel acak,kami
akan mengikuti serangkaian prosedur tertentu untuk memastikan bahwa setiap elemen dari
populasi meliki kesempatan yang sama untuk terpilih(contoh umum untuk menggambarkan
sampel acak adalah untuk berbicara tentang menuliskan nama di topi dan menggambarakn
dengan mata tertutup. Meskipun hampir tidak ada yang pernah dapat melakukan dengan
tepat, hal ini adalah ilustrasi yang bagus tentang apa yang kita miliki dalam pikiran). Setelah
di tarik sampel dari murid,kita akan menentukan secara acak setengah dari subyek pada
kelompok yang akan menerima program manajemen stress dan setengah untuk kelompok
yang tidak akan menerima program.
Deskripsi ini sudah membawa beberapa konsep yang di butuhkan untuk perluasan
selanjutnya,yaitu sebuah populasi,sebuah sampel,sebuah sampel acak dan penugasan acak.
Sebuah populasi adalah seluruh perkumpulan dari peristiwa(skor siswa,pendapatan
orang,kecepatan berjalan tikus)yang mana telah menarik perhatian mu. Dengan demikian,jika
kamu tertarik dengan skor harga diri murid SMA di United States. Kemudian,kumpulan dari
skor harga diri murid SMA tersebut akan membentuk suatu populasi pada kasus ini adalah
sebuah populasi dari juataan elemen. Begitupula sebaliknya, jika kamu tertarik hanya dengan
skor harga diri murid SMA di Fairfax, Vermont (sebuah kota tidak lebih dari 4000
penduduk),populasi hanya akan terdiri sekitar 100 elemen saja.
Intinya adalah bahwa sebuah populasi dapat berupa dalam berbagai apapun. Mereka bisa
berkisar dari angka relatif kecil,yang bisa dengan mudah di kumpulkan, hingga angka yang
besar tapi terbatas,yang akan menjadi tidak praktis untuk mengumpulkannya secara utuh.
Pada kenyataannya mereka bisa tidak terbatas jumlahnya, Seperti gambaran kartun yang
mungkin dapat dihasilkan oleh siswa secara teoritis, yang mana akan tidak memungkinkan
untuk mengumpulkannya. Sayangnya bagi kita,populasi yang membuat kita tertarik biasanya
dalam ukuran yang sangat besar. Praktisnya adalah kita jarang, pernah mengukur seluruh
populasi. Sebagai ganti nya,kita terpaksa hanya mengambil sebuah sampel observasi dari
populasi itu dan menggunakan sampel itu untuk menyimpulkan tentang karakterisitik dari
populasi.
Mengasumsikan bahwa sampel benar benar acak, kita bukan hanya dapat memperkirakan
karakter dari sebuah populasi, tetapi juga dapat memiliki ide bagus tentang bagaimana
keakurasian asumsi kita itu. Untuk sejauh mana bahwa sampel tidak acak, asumsi kita
mungkin berarti ataupun tidak, karena mungkin sampel bisa akurat atau tidak sebagai
gambaran dari seluruh populasi.
Dalam studi stress kami, sangat tidak mungkin bahwa kami akan serius
mempertimbangkan untuk menggambarkan sample secara acak dari murid SMA Amerika
Serikat dan mengelola program manajemen stress bagi mereka. Hal ini hanya tidak praktis
dilakukan. Lalu bagaimana kita akan mengambil keuntungan dari metode-metode dan
prosedur-prosedur yang didasarkan pada asumsi sampling acak? Satu-satunya cara yang kita
bisa lakukan ialah dengan berhati-hati untuk menerapkan metode-metode dan prosedur-
prosedur tersebut hanya ketika kita memiliki keyakinan bahwa hasil kami akan secara umum
mewakili kepentingan populasi. Jika kita tidak dapat membuat asumsi ini, kita perlu untuk
mendesain ulang pembelajaran kita. Masalahnya bukan satu dari perbaikan statistik begitu
banyak karena hal itu adalah salah satu dari akal sehat. Untuk sejauh mana kita berfikir
bahwa sampel kita tidak mewakili murid SMA U.S secara keseluruhan, kita harus
membatasi intepretasi kita pada hasil. Sejauhmana sampel mewakili populasi, estimasi kita
harus tepat.
Konsep dasar
Dalam statistik, kita membagi konsepnya menjadi variabel bebas dan variabel
terikat. Sebagai contoh, anggota grup adalah variabel bebas, karena kita bisa mengontrolnya.
Kita yang menentukan apa tindakan yg akan kita lakukan dan siapa yang akan menerimanya.
Kita yang akan menentukan bahwa grup ini akan menerima perlakuan manajemen stress dan
grup yang satunya tidak. Bila kita membandingkan antara laki-laki dan perempuan kita tidak
akan mengontrol jenis kelamin, tapi memutuskan jenis mana yang akan kita pelajari dan yang
kita ingin bandingkan dari wanita dan pria. Pada sisi lain data, seperti nilai harga diri, nilai
pengendalian diri, dan yang lainnya adalah termasuk variabel terikat. Pada dasarnya
pembelajaran adalah variabel bebas, dan data dari pembelajaran adalah variabel terikat.
Variabel bebas bisa jadi kuantitatif ataupun kualitatif dan berlainan atau berkelanjutan,
sedangkan variabel terikat pada umumnya, tapi tentu tidak selalu, kuantitatif dan
berkelanjutan, tergantung kita mau menetapkan yang mana.
Kita membuat perbedaan antara variabel berlainan seperti jenis kelamin atau kelas
di SMA, yang hanya akan menggunakan nilai yang terbatas, dan variabel berkelanjutan
seperti umur dan nilai harga diri, yang dapat diasumsikan, paling tidak dalam teori, beberapa
nilai pada skala dari yang terendah dan tertinggi. Seperti yang kamu lihat, perbedaan ini
memiliki peran penting dalam cara kita memperlakukan data.
Pada sisi lain, data kategori juga dikenal sebagai data frekuensi atau data kualitatif
mengilustrasikan sebagi pernyataan,terdapat 34 perempuan dan 26 laki-laki pada stidi kita
atau 15 murid di kelas dengan tingkat kecemasan yang tinggi, 33 netral, dan 12 lainnya
dengna tingkat kecemasan yang rendah. Disini kita mengkategorikan sesuatu dan data kita
berisi frekuensi dari setiap kategori oleh karena itu dinamakan data kategori. Beberapa ratus
subyek mungkin termasuk di studi kita, tetapi hasil(data) berisi 2 atau 3 angka, beberapa
subyek gagal pada setiap kategori kecemasan. Sebaliknya, jika mengganti orang pilihan
dengan kriteria tingkat kecemasan tinggi, sedang dan rendah, kita sudah menetapkan setiap
skor dasar mereka pada skala tingkat kecemasan lebih atau kurang berkelanjutan. Kita akan
berurusan dengan pengukuran data dan data akan termasuk pada skor untuk setiap subyek
pada variabel tersebut. Perlu dicatat bahwa pada kedua situasi tersebut variabel dinamakan
kecemasan. Seperti kebanyakan perbedaan, satu diatara pengukuran dan data kategori dapat
ditekan terlalu jauh. Perbedaan sangat berguna , bagaimana pun, jawaban pertanyaan dari
apakah variabel adalah pengukuran atau kategori hampir selalu jelas dalam praktek.