1
kekuasaan ini mencakup penerimaan wewenang suatu jabatan oleh anggota-
anggota dalam suatu organisasi.
d. Kekuasaan Karena Keahlian.
Kekuasaan karena keahlian (Expert power) adalah pengaruh yang
diperoleh dari keahlian, ketrampilan khusus, pengetahuan. Keahlian telah menjadi
salah satu sumber pengaruh yang paling kuat karena dunia sudah semakin
berorientasi pada teknologi.
2) Kelangkaan.
Suatu sumber daya harus bisa dilihat sebagai sesuatu yang langka guna
menciptakan ketergantungan. Hubungan kelangkaan ketergantungan lebih jauh
dapat dilihat dalam kekuasaan yang termasuk kategori jabatan. Individu-individu
yang memiliki jabatan di mana persediaan personil relative rending dibandingkan
dengan kebutuhannya dapat merundingkan paket-paket kompensasi dan tunjangan
yang jauh lebih manarik disbanding bila jumlah calonnya banyak.
2
4. Pelecahan Seksual : Ketidakseimbangan Kekuasaan di Tempat Kerja
5. Perilaku Politik
3
8. Tujuh Teknik untuk Membuat Orang Lain Terkesan
4
Implikasi bagi Para Manajer
Jika ingin membuat segala sesuatu terlaksana dalam sebuah kelompok atau
organisasi, ada baiknya Anda memiliki kekuasaan, yang ingin memaksimalkan
kekuasaan. Dengan kata lain, kekuasaan adalah jalan dua arah. Anda tidak akan sendirian
dalam upaya membangun basis kekuasaan anda. Orang lain, terutama teman sejawat dan
karyawan, akan berusaha membuat anda tergantung kepada mereka. Hasilnya adalah
sebuah pertempuran terus-menerus. Terdapat bukti bahwa orang merespon berbagai basis
kekuasaan secara berbeda-beda.
Manajer yang efektif menerima sifat politis organisasi. Dengan menilai perilaku
dalam kerangka politik, anda dapat memprediksi secara lebih baik tindakan-tindakan
orang lain dan menggunakan informasi ini untuk merumuskan strategi politik yang akan
mendatangkan keuntungan bagi anda dan unit kerja anda.
SUMBER :
Robbins Stephen P, 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima,
Erlangga, Jakarta.
5
KESIMPULAN
Dari semua landasan kekuasaan formal dan pribadi, yang paling menarik adalah
penelitian secara cukup jelas menunjukkan bahwa sumber-sumber kekuasaan yang bersifat
pribadilah yang paling efektif. Kekuasaan karena keahlian maupun rujukan secara positif
berkaitan dengan kepuasan karyawan berhadap penyeliaan, komitmen keorganisasian mereka,
dan kinerja, sedangkan kekuatan imbalan dan legitimasi tampak tidak terkait secara langsung
hasil-hasil semacam ini.
Para manajer memiliki tanggung jawab untuk melindungi karyawan mereka dari
lingkungan kerja yang tidak menyenangkan, tetapi mereka juga perlu melindungi diri mereka
sendiri.
Perilaku politik yang sah (legitimate political behavior) mengacu pada politik sehari-hari
yang wajar, menyampaikan keluhan kepada penyelia, memotong rantai komando, membangun
koalisi, menentang kebijakan atau keputusan organisasi lewat pemogokan atau dengan terlalu
berpegang ketat pada ketentuan yang ada. Perilaku politik yang tidak sah (Ilegitimate political
behavior) yang menyimpang dari aturan main yang digariskan, misalnya sabotase, melaporkan
kesalahan, dan protes-protes simbolik.