Yuliati Jamilah
Kelompok 4/Offering C
Pertanyaan:
1. Bagaimana bisa dalam eksperimen Meselson-Stahl disebutkan bahwa replikasi yang
sesuai dengan DNA adalah replikasi semikonservatif? Bukan dispersif?
Jawab: Hasil dari eksperimen Meselson-Stahl membuktikan bahwa replikasi DNA yang
sesuai adalah semikonservatif, dimana hasilnya yaitu pada generasi kedua dihasilkan
separuh DNA yang memiliki isotop 15N bersama dengan 14N dan separuh lagi DNA yang
mengandung isotop 14N. Apabila replikasi secara dispersif seharusnya dalam eksperimen
Meselson-Stahl dihasilkan dua DNA yang mengandung isotop antara campuran isotop
14
N dan isotop 15N tetapi hal ini tidak terbukti dalam eksperimen Meselson-Stahl.
2. Dimana saja replikasi rolling circle berlangsung?
Jawab: Replikasi rolling circle ini berlangsung pada beberapa virus untuk melakukan
duplikasi genom, pada bakteri untuk menransferkan DNA dari sel pendonor ke sel
resipien selama pertukaran materi genetik, dan pada amfibi untuk memperkuat DNA
ekstrakromosomal dalam membawa gen RNA ribosom selama oogenesis.
3. Mengapa digunakan medium dengan isotop 15N untuk menggantikan isotop normalnya
yaitu 14N pada eksperimen Meselson-Stahl?
Jawab: Karena kandungan purin dan pirimidin pada DNA adalah nitrogen dan massa
jenis dari 15N lebih besar daripada 14N sehingga pada saat dilakukan sentrifugasi
dihasilkan massa jenis yang berbeda pada setiap generasi.
4. Apa peran protein gen A pada replikasi?
Jawab: 1. Protein gen A memiliki situs yang spesifik pada aktivitas endonuklease yang
memotong untai positif dan mempertahankan energi pada pemotongan phosphodiester
5. Apa perbedaan virus dan retrovirus?
Jawab :
Retrovirus adalah kelompok virus, tetapi retrovirus membawa karakteristik khusus,
yang tidak terlihat dalam virus.
Virus mengandung materi genetik DNA atau RNA, tetapi retrovirus hanya RNA.
Jika virus memiliki DNA, itu menyisipkan DNA ke dalam sel inang, dan terintegrasi
langsung ke dalam genom inang pada fase litik, sedangkan retrovirus memiliki RNA
sebagai materi genetik dan kebutuhan untuk mengkonversi RNA ke DNA sebelum
memasukkannya ke dalam genom inang.
Jadi, virus memiliki proses transkripsi, sedangkan retrovirus memiliki proses
transkripsi balik.
Generasi kedua dari retrovirus yang mungkin berbeda dari generasi pertama karena
ketidaktelitian dari proses transkripsi, sedangkan sebagian besar generasi kedua ini
mirip dengan generasi genetik pertama karena virus memiliki proses transkripsi yang
normal yang akurat dibandingkan dengan transkripsi terbalik.
Karena perubahan genetik luas dalam generasi kedua dari retrovirus, pengobatan
untuk penyakit yang disebabkan oleh mereka yang sulit, daripada pengobatan untuk
penyakit yang disebabkan virus. Sebagai contoh, seperti HIV tidak memiliki
pengobatan tertentu, sedangkan penyakit virus seperti rabies atau influenza memiliki
perawatan.