Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aulia Ayu Suryanitha

Yuliati Jamilah
Kelompok 4/Offering C

RESUME GENETIKA REPLIKASI SEMIKONSERVATIF, REPLIKASI ROLLING


CIRCLE DAN TRANSKRIPSI BALIK
Ketika Watson dan Crick menyatakan bahwa struktur DNA adalah double helix dengan
pasangan basa yang komplementer, terdapat tiga macam kemungkinan mekanisme replikasi
yang terjadi pada DNA, yaitu:
1. Semikonservatif : Dimana setiap untai DNA induk akan terpisah dan berfungsi sebagai
cetakan langsung dalam sintesis untai baru. Sehingga menghasilkan dua salinan yang
masing-masing berisi satu untai induk dan satu untai baru.
2. Konservatif : Dimana DNA induk masih tetap utuh dan mengarahkan sintesis dari
DNA salinan yang terdiri dari dua untai baru dengan pasangan basa DNA baru.
3. Dispersif : Dimana setiap segmen dari DNA induk mengarahkan segmen dari
DNA salinan yang kemudian menghasilkan untaian keturunan baru yang merupakan
gabungan dari DNA induk dengan DNA salinan.
Eksperimen Meselson-Stahl
Pada tahun 1958, M. S. Meselson dan F. W. Stahl mempublikasikan hasil eksperimenya
bahwa mekanisme yang paling sesuai pada replikasi DNA adalah replikasi semikonservatif.
Dalam eksperimenya, mereka menggunakan kromosom dari bakteri E. coli. Dimana bakteri
ini ditumbuhkan dalam beberapa generasi pada medium isotop berat nitrogen yaitu 15N yang
menggantikan isotop normalnya yaitu 14N (lebih ringan) sehingga purin dan pirimidin dari
bakteri yang dibiakkan mengandung isotop 15N. Dalam eksperimenya Meselson-Stahl
menggunakan teknik equilibrium density gradient centrifugation dimana pemisahan molekul
berdasarkan massa jenisnya. Sehingga untuk mengetahui hasilnya, Meselson-Stahl mengikuti
perubahan massa jenis DNA yang selnya ditumbuhkan di medium 15N kemudian dipindahkan
ke medium 14N untuk beberapa generasi yang disebut density transfer experiments. Massa
jenis dari DNA hampir sama dengan massa jenis larutan garam berat seperti Cesium Klorida
(CsCl) sehingga DNA bakteri yang telah ditumbuhkan di isotop 15N ditambahkan ke dalam
sentrifugasi dari (CsCl) yang kemudian akan didapatkan hasil apabila terbentuk satu pita
berarti DNA bakteri yang dianalisis memiliki massa jenis yang sama dan apabila terbentuk
dua pita berbeda maka bakteri yang dianalisis memiliki massa jenis yang berbeda dimana
yang terdapat di bawah memiliki massa jenis yang lebih berat daripada pita yang terletak di
atasnya. Pada generasi pertama dimana bakteri yang telah ditumbuhkan pada isotop 15N
kemudian dipindahkan ke 14N diperoleh hasil dengan DNA yang massa jenisnya terletak
antara massa jenis DNA bakteri yang dibiakkan di isotop 15N dan 14N (DNA hibrid). Pada
generasi kedua dimana bakteri yang diletakkan pada medium isotop 14N lagi agar terus
berkembang biak diperoleh hasil bakteri dengan DNA hibrid dan DNA dengan massa jenis
ringan (isotop 14N). Berdasarkan hasil eksperimen ini dapat disimpulkan bahwa mekanisme
replikasi DNA secara semikonservatif.
Replikasi Rolling Circle
Replikasi rolling circle merupakan suatu mekanisme replikasi pada DNA yang
melingkar. Replikasi pada kromosom X174 dapat dibagi menjadi menjadi tiga tahap yaitu
pembentukan RF parental (untai ganda induk) dari untai positif virus dilanjutkan dengan
pembentukan RF turunan (untai ganda salinan) dari proses replikasi beberapa kali oleh RF
parental (untai ganda induk) dan terakhir pembentukan untai positif turunan dari RF turunan
(untai ganda salinan). Ketika virus X174 menginfeksi sel inang (E. coli) untai DNA tunggal
virus (untai +) diubah untuk membentuk RF parental yang beruntai ganda dengan mensintesis
untai komplementer (untai -). Replikasi rolling circle terjadi ketika urutan spesifik dari
aktivitas endonuklease pada protein gen A virus X174 memotong untai + pada RF parental.
Sehingga pada untai + menghasilkan 3-OH dan 5 fosfat dan untai masih tetap utuh
melingkar yang kemudian 5 fosfat dipindahkan untuk menjadi untai tunggal DNA turunan
yang positif dan DNA polimerase mengkatalis ekstensi kovalen 3-OH pada replikasi rolling
circle induk. Kemudian untai tunggal DNA turunan yang terbentuk melakukan sintesis untai
komplemen secara terputus-putus dengan untai tunggal DNA turunan sebagai cetakan
sehingga menghasilkan RF turunan (untai ganda turunan). Pembentukan untai DNA tunggal
turunan yang berasal dari RF turunan (untai ganda turunan) terjadi ketika protein yang
spesifik pada mantel virus diproduksi di sel. Prosesnya sama dengan pembentukan RF
turunan yaitu berawal dari pemotongan untai + oleh protein gen A kemudian 5 posfat
dipindahkan sedangkan DNA polimerase mengkatalis ekstensi kovalen pada 3OH untai +
(melanjutkan replikasi rolling circle). Ketika 5 posfat dipindahkan, mantel protein akan
mengikat 5 posfat sehingga mencegah pembentukan untai komplementer dan menghasilkan
untai tunggal (+) turunan.
Transkripsi Balik
Genom eukariotik mengandung unsur berpindah yang gerakannya tergantung pada
transkripsi balik RNA menjadi DNA. Pembalikan dalam aliran informasi genetik ini telah
menyebabkan para ahli genetika untuk meneliti elemen ini tentang retrotransposon. Genom
virus ini terdiri dari RNA yang beruntai tunggal. Ketika salah satu dari virus ini menginfeksi
sel, RNA yang disalin ke DNA untai ganda. Karena informasi genetik bergerak dari RNA ke
DNA, virus ini yang disebut dengan retrovirus. Retrovirus ditemukan dengan mempelajari
penyebab beberapa jenis tumor pada ayam, kucing, dan tikus. Dalam setiap kasus, virus RNA
yang terlibat dalam produksi tumor. Pada tahun 1970 David Baltimore, Howard Temin, dan
Satoshi Mizutani menemukan sebuah DNA polimerase RNA-dependent yaitu reverse
transcriptase yang memungkinkan virus ini untuk menyalin RNA menjadi DNA. Transkripsi
balik bertanggung jawab untuk mengisi genom dengan berbagai jenis urutan DNA yang
termasuk retrovirus. Oleh sebab itu penemuan reverse transcriptase membuka pandangan ke
komponen genom yang sebelumnya telah diselidiki.
Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan jenis retrovirus yang telah diisolasi
dan diidentifikasi, yang menyebabkan sindrom defisiensi imun mengakuisisi, atau AIDS,
penyakit yang sekarang mempengaruhi puluhan juta orang. AIDS pertama kali terdeteksi
pada abad kedua puluh dan merupakan penyakit yang serius dari sistem kekebalan tubuh.
Seperti seseorang kehilangan kemampuan untuk melawan infeksi oleh bermacam-macam
patogen. Tanpa pengobatan, orang yang terinfeksi menyerah pada infeksi ini, dan akhirnya
mereka akan mati. AIDS ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui cairan tubuh seperti
darah atau air mani yang telah terkontaminasi dengan HIV. Gejala awal dari penyakit ini
seperti flu. individu yang terinfeksi mengalami nyeri, demam, dan kelelahan. Setelah
beberapa minggu, gejala ini mereda dan nampak membaik. Perlu diketahui virus ini terus
berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh, menargetkan sel-sel khusus yang berperan
penting dalam sistem kekebalan tubuh. Akhirnya, sel-sel ini habis yang diakibatkan dengan
pembunuhan virus dalam sistem kekebalan tubuh gagal dan patogen oportunistik AIDS
merupakan penyebab utama kematian di antara subpopulasi di banyak negara misalnya,
antara intravena pengguna narkoba dan pekerja industri seks dan di sub-Sahara Afrika,
merupakan penyebab utama kematian pada populasi pada umumnya. Alasan penyakit ini
menjadi fokus penelitian adalah karena penyakit ini mematikan. Di dalam sel, membran lipid
dan mantel protein yang mengelilingi partikel virus dihilangkan, dan bahan dalam inti virus
dilepaskan ke sitoplasma sel. inti ini berisi dua RNA untai tunggal identik molekul genom
virus dan sejumlah kecil protein yang memfasilitasi replikasi genom, yang termasuk dua
molekul dari reverse transcriptase virus, satu terikat untuk setiap helai RNA virus.
Polimerase RNA biasa sel untuk menghasilkan sejumlah besar RNA virus, yang
berfungsi untuk mengarahkan sintesis protein virus dan juga menyediakan RNA genomik
untuk perakitan partikel virus baru. Partikel ini dikeluarkan dari sel oleh proses awal melalui
membran sel. Partikel diekstrusi kemudian dapat menginfeksi sel-sel lain dengan berinteraksi
dengan reseptor CD4 pada permukaannya. Dengan cara ini, materi genetik HIV direplikasi
dan disebarkan melalui populasi sel kekebalan rentan. Genom HIV berisi beberapa gen yaitu
gag (mengkodekan protein dari partikel virus), pol (mengkodekan reverse transcriptase dan
enzim lain yang disebut integrase, yang mengkatalisis penyisipan bentuk DNA dari genom
HIV ke dalam kromosom sel inang), dan env ( mengkodekan glikoprotein yang tertanam
dalam amplop lipid virus). Proses replikasi genom HIV yaitu dikatalisis oleh reverse
transcriptase yang dimulai dengan sintesis untai DNA tunggal melengkapi RNA untai tunggal
dari genom virus. Perlu diketahui bahwa konversi RNA virus ke DNA virus menghasilkan
urutan tanda tangan di kedua ujung molekul DNA. urutan ini, disebut terminal lama (LTRs)
yang diperlukan untuk integrasi genom virus ke dalam DNA sel inang. Integrasi dari DNA
virus yang dikatalisis oleh integrase enzim memiliki aktivitas endonuklease.
Retrovirus berada dalam genom vertebrata termasuk manusia, karena retrovirus ini
direplikasi bersama dengan sisa dari DNA, ditransmisikan ke sel anak selama pembelahan,
dan jika terintegrasi dalam sel germinal-line dan diteruskan ke generasi berikutnya melalui
gamet. Para ahli genetika menyebutkan urutan DNA diwariskan yang berasal dari transkripsi
balik dan integrasi genom virus retrovirus endogen.

Pertanyaan:
1. Bagaimana bisa dalam eksperimen Meselson-Stahl disebutkan bahwa replikasi yang
sesuai dengan DNA adalah replikasi semikonservatif? Bukan dispersif?
Jawab: Hasil dari eksperimen Meselson-Stahl membuktikan bahwa replikasi DNA yang
sesuai adalah semikonservatif, dimana hasilnya yaitu pada generasi kedua dihasilkan
separuh DNA yang memiliki isotop 15N bersama dengan 14N dan separuh lagi DNA yang
mengandung isotop 14N. Apabila replikasi secara dispersif seharusnya dalam eksperimen
Meselson-Stahl dihasilkan dua DNA yang mengandung isotop antara campuran isotop
14
N dan isotop 15N tetapi hal ini tidak terbukti dalam eksperimen Meselson-Stahl.
2. Dimana saja replikasi rolling circle berlangsung?
Jawab: Replikasi rolling circle ini berlangsung pada beberapa virus untuk melakukan
duplikasi genom, pada bakteri untuk menransferkan DNA dari sel pendonor ke sel
resipien selama pertukaran materi genetik, dan pada amfibi untuk memperkuat DNA
ekstrakromosomal dalam membawa gen RNA ribosom selama oogenesis.
3. Mengapa digunakan medium dengan isotop 15N untuk menggantikan isotop normalnya
yaitu 14N pada eksperimen Meselson-Stahl?
Jawab: Karena kandungan purin dan pirimidin pada DNA adalah nitrogen dan massa
jenis dari 15N lebih besar daripada 14N sehingga pada saat dilakukan sentrifugasi
dihasilkan massa jenis yang berbeda pada setiap generasi.
4. Apa peran protein gen A pada replikasi?
Jawab: 1. Protein gen A memiliki situs yang spesifik pada aktivitas endonuklease yang
memotong untai positif dan mempertahankan energi pada pemotongan phosphodiester
5. Apa perbedaan virus dan retrovirus?
Jawab :
Retrovirus adalah kelompok virus, tetapi retrovirus membawa karakteristik khusus,
yang tidak terlihat dalam virus.
Virus mengandung materi genetik DNA atau RNA, tetapi retrovirus hanya RNA.
Jika virus memiliki DNA, itu menyisipkan DNA ke dalam sel inang, dan terintegrasi
langsung ke dalam genom inang pada fase litik, sedangkan retrovirus memiliki RNA
sebagai materi genetik dan kebutuhan untuk mengkonversi RNA ke DNA sebelum
memasukkannya ke dalam genom inang.
Jadi, virus memiliki proses transkripsi, sedangkan retrovirus memiliki proses
transkripsi balik.
Generasi kedua dari retrovirus yang mungkin berbeda dari generasi pertama karena
ketidaktelitian dari proses transkripsi, sedangkan sebagian besar generasi kedua ini
mirip dengan generasi genetik pertama karena virus memiliki proses transkripsi yang
normal yang akurat dibandingkan dengan transkripsi terbalik.
Karena perubahan genetik luas dalam generasi kedua dari retrovirus, pengobatan
untuk penyakit yang disebabkan oleh mereka yang sulit, daripada pengobatan untuk
penyakit yang disebabkan virus. Sebagai contoh, seperti HIV tidak memiliki
pengobatan tertentu, sedangkan penyakit virus seperti rabies atau influenza memiliki
perawatan.

Anda mungkin juga menyukai