Anda di halaman 1dari 3

LANDASAN TEORI

Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa


dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan
terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam
tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekresi
adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme
yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan
dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran
zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia
berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon.
Sistem ekskresi adalah sistem yang berperan dalam proses
pembuangan zat yang sudah tidak diperlukan atau zat yang
membahayakan tubuh, dalam bentuk larutan. Urine atau air seni
adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
dikeluarkan dalam tubuh melalui proses urinasi. Urine normal
berwarna jernih transparan warna kuning muda. Urine berasal
dari zat warna empedu. Urine berbau khas jika diberikan agak
lama, berbau ammonia pada kisar 6.8-7.2. kandungan air, urea,
asam urat, ammonia, keratin, asam oksalat, asam fosfat, asam
sulfat, klorida. Volume urine normal, kisaran 900-1200ml.
Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi
membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme
merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya:
karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat
warna empedu.Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak
berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat
racun dan dapat menimbulkan penyakit.
Buang air kecil merupakan suatu hal yang normal namun
kenormalan tersebut dapat menjadi tidak normal apabila urin
yang kita keluarkan tidak seperti biasanya. Mengalami perubahan
warna misalnya. Atau merasakan nyeri saat melakukan proses
buang air kecil. Dari contoh tersebut tentu saja terdapat sebab
mengapa hal itu dapat terjadi. Jika hal itu terjadi maka yang perlu
kita lakukan adalah dengan cara melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan pada urine dapat menentukan penyakit apa yang
sedang diderita oleh seseorang. Oleh sebab itu dalam makalah ini
kami akan membahas bagaimana proses pemeriksaan urine, alat-
alat yang digunakan dan apa saja kegunaan urine dalam
menentukan diagnosa suatu penyakit.
Dalam praktikum uji urine, peneliti dapat mengetahui
kandungan yang ada dalam urine. Begitu pula dapat mengetahui
zat-zat yang seharusnya tidak terkandung dalam urine. Apabila
zat yang seharusnya tidak terkandung dalam urine itu ada maka
kita dapat mengetahui secara lebih cepat.
Adapun proses pembentukan urine
1. Filtrasi (penyaringan)
Proses filtrasi terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus.
Dinding luar kapsul Bowman tersusun dari satu lapis sel epitel
pipih. Antara dinding luar dan dinding dalam terdapat ruang
kapsul yang berhubungan dengan lumen tubulus kontortus
proksimal. Dinding dalam kapsul Bowman tersusun dari sel-sel
khusus (prodosit).
Proses filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan
hidrostatik (tekanan darah) dan tekanan onkotik (tekanan osmotik
plasma), dimulai ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan
darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-
komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium
kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar, dan
melewati lempeng filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsul
Bowman.
2. Reabsorpsi (penyerapan)
Proses reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal,
lengkung henle, dan sebagian tubulus kontortus distal.reabsorpsi
dilakukan oleh sel-sel epitel di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya
zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-
zat yang direabsorpsi adalah air, glukosa, asam amino, ion-ion
Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO3-, HbO42-, dan sebagian urea.
Hasil reabsorpsi ini berupa urine skunder yang
memiliki kandungan air, garam, urea dan pigmen empedu yang
berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
3. Augmentasi (pengumpulan)
Urin sekunder dari tubulus distal akan turun menuju tubulus
pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi
penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urine
sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urine dibawa ke pelvis
renalis, urine mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria
(kantong kemih) yang merupakan tempat penimpanan sementara
urine.

Anda mungkin juga menyukai