For Seminar Brother
For Seminar Brother
RANCANGAN PENELITIAN
TAHUN 2012
3
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 9
C. Maksud dan Tujuan Penelitian 10
D. Manfaat Penelitian 11
E. Tinjauan Pustaka 11
F. Landasan Teori 15
G. Metode Penelitian 22
1. Pendekatan Penelitian 22
2. Ruang Lingkup Penelitian 23
3. Instrumen Penelitian 24
4. Tahapan Penelitian 24
Sumber Pustaka 33
A. Latar Belakang
keindahan sebagai hasil realisasi dari ide, imajinasi, fantasi, mimpi, atau bentuk
mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam konteks sosial dan budaya.
Ide-ide kreatif dalam karya seni adalah manifestasi dari kejeniusan seniman
mensublimasikan bentuk represi, sehingga menjadi sebuah karya seni yang indah.
Perkembangan seni tidak hanya pada tataran keindahan tanpa makna, tetapi lebih
jauh pada esensi yang terkandung dalam karya seni yang diciptakan, jadi bukan
4
hanya bentuk fisik yang menampilkan keindahan estetis, namun di balik karya
Berbicara tentang seni dalam arti luas, ataupun musik dalam lingkup yang
lebih kecil, tentu tidak terlepas dari arti seni itu sendiri, bahkan lebih khusus
karya seni (komposisi musikal) sebagai produk. Menurut Tolstoy, seni adalah
suatu kegiatan manusia yang secara sadar dengan perantara tanda-tanda lahiriah
Musik sebagai karya seni bentuk inderawi yang diciptakan manusia, dengan
adalah nilai estetis yang berkaitan dengan rasa yang timbul pada saat menghayati
bentuk-bentuk, baik yang alamiah maupun yang artistik secara murni. 2 Jadi, apa
yang disebut karya seni sesungguhnya dapat dilihat sebagai perpaduan antara
wujud lahiriah yang bisa diamati dan perasaan terhadap nilai tertentu yang
mengejawantahkan sikap batin atau perasaan terhadap nilai tertentu itu. Begitu
pula halnya dengan sikap batin itu akan memperoleh wujudnya yang harmonis
secara langsung.
1
The Liang Gie, 1976, Garis-Garis Besar Estetik (Filsafat Keindahan),Yogyakarta :
Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta. hal. 60.
2
Humar Sahman, 1993, Estetika Telaah Sistemik dan Historik. IKIP, Semarang Press. hal.
29.
5
Musik sebagai karya seni adalah hasil interpretasi atau penafsiran kehidupan
manusia, bahkan alam semesta. Segala bentuk proses yang dialami, dan bahkan
musik. Suatu komposisi musikal yang disusun secara sistematis, tentunya tidak
terlepas dari pesan, maksud dan tujuan komposisi itu dibuat, di mana semuanya
itu adalah sebagai bentuk upaya penyampaian pesan dari komposer kepada
batiniahnya melalui musik, dan lebih dari pada itu agar pesan yang terkandung
Sejak dahulu kala, musik telah menjadi sarana pengungkapan gagasan dan
ekspresi manusia. Musik sebagai bagian dari kehidupan manusia dan manusia
sendiri sebagai pelaku kegiatan musik. Musik adalah salah satu media
sisi dan aspek kehidupan manusia, musik senantiasa dimanfaatkan sebagai media
3
Adorno W. Theodore, 1932. Essay on Music. Berkeley, London : University Of California
Press, pp. 44-48.
6
dan sarana yang dapat mendukung aktifitas kehidupan manusia, misalnya musik
dalam promosi periklanan, film, musik hiburan maupun musik rohani yang dalam
manusia sebagai bentuk apresiasi terhadap musik dan fungsinya dalam kehidupan
karya musikal yang memiliki aturan dan konsep yang diterapkan oleh komposer
disebut Modern, yang secara umum merupakan bentuk yang berlawanan dengan
menerapkan kembali sistem musikal dan komposisi yang mengacu pada sistem
4
Marcel Gabriel, 2005. Music and Philosophy. Milwaukee, Wisconsin: Marquette
University Press, p. 11
5
Tim Crawford and Lorna Gibson, 2009. Modern Method for Music Research. Burlington,
USA: Ashgate Publishing Company. pp. 93-95.
7
mereka.
publik, baik dalam skala regional maupun internasional. Sebagai contoh, Perry
Karya-karya beliau ini memiliki reputasi yang cukup baik di mata dunia
internasional. Contoh lainnya, seorang Pianis Indonesia yaitu Tri Sutji Kamal
tokoh ini merupakan salah satu contoh di antara sekian bukti-bukti lain
menunjukkan suatu kemajuan luar biasa dalam dunia komposisi musik Indonesia.
internasional.
8
tentang kehidupan manusia, dan alam. Cerita yang didasari oleh rasa empati dan
simpati yang sangat dalam kepada setiap manusia yang terpojok, dan keberadaan
alam, serta sejumlah komposisi yang sifatnya religius. Beliau sampai sekarang ini
Suara kurang lebih 300-400 karya musikal, di mana semuanya itu mendapat
applause dan reputasi yang cukup baik di tingkat regional dan internasional.
Ronald Pohan, pada tahun 2007 melalui International Comitte for Who is
Who in Choral Music in The World dicantumkan sebagai salah satu dari 1000
komposer dan tokoh Paduan Suara dalam Encyclopedy Who is Who in Choral
Music in The World 1st Edition di bawah label Indonesia and composer profecy.
Merupakan kebanggaan Indonesia, manakala seorang anak bangsa
mendapatkan penghargaan seperti itu, dan tentu saja merupakan sesuatu yang
menarik untuk mengetahui perihal apa saja yang sudah dilakukan Ronald Pohan
diapresiasi.
dari sejumlah komposer, musisi, conductor, pedagog musik, dan para pakar
terhadap Ronald Pohan adalah bukti, bahwa Indonesia telah mampu memberikan
Pohan sendiri.
LOVE O LORD) untuk Mixed Choir. Karya ini diciptakan pada tahun 1985, dan
dipentaskan pertama kali sebagai lagu pilihan dalam Festival Paduan Suara
menarik untuk diteliti mengenai apa yang sudah dilakukan Ronald Pohan untuk
perkembangan musik dan Paduan Suara di Indonesia, serta teknik komposisi yang
diterapkan Ronald Pohan yang mendapat respon dan apresiasi positif dari
sejumlah kalangan, dalam hal ini penulis mencoba mengangkatnya secara khusus
melalui komposisi Bukakan Pintu Kasih-Mu, karya Ronald Pohan dalam kajian
aspek kompositoris.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
THY GATE OF LOVE O LORD), karya Ronald Pohan untuk mixed choir).
Yang dimaksud dengan aspek kompositoris adalah menyangkut kajian
yang cukup mendalam terhadap komposisi musikalnya (dalam hal ini aspek
LOVE O LORD), karya Ronald Pohan. Melalui penelitian ini, dapat diketahui
karya ini. Selain itu diharapkan nantinya dapat memberikan pemahaman yang
tepat terhadap interpretasi terhadap komposisi musikal ini, dan lebih daripada itu
6
Arnold Schoenberg, 1950. Style and Idea. New York: The Philosophical Library, p. 38.
11
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini sebagai berikut:
musikal yang berguna bagi para komposer dan musisi, dalam hal ini sebagai
bahan referensi.
2. Dapat dijadikan referensi bagi para pengamat sejarah perkembangan musik
E. Tinjauan Pustaka
Sehubungan dengan topik penelitian ini, maka terlebih dahulu diadakan
dengan penelitian ini. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh originalitas data
samping itu, selain sumber-sumber dimaksud dikaji, akan dijadikan pula sebagai
Beberapa buku yang dikaji antara lain; Thomas Busby dalam A Complete
musik yang disertai dengan gambar-gambar dan aplikasi praktis untuk memahami
Notation (n.d), karangan Tom Gerou dan Linda Lusk memberikan penjelasan
sampai notasi musik Modern. Hal ini bermanfaat dalam mengidentifikasi dan
istilah musikal.
Ilmu Bentuk Musik (1996) karangan Karl Edmund Prier SJ menjelaskan
berkembang, dan bentuk musik yang menjadi ciri khas pada masa itu, serta apa
saja elemenelemen yang perlu digunakan dan diteliti dalam membuat analisa dan
mengenai cara dan teknik menggarap suatu komposisi dalam lingkup musik
Konvensional.
Waldo Selden Pratt dalam buku The History of Music (1907), menguraikan
periode Modern. Buku ini dapat dijadikan sebagai dasar acuan untuk menemukan
13
konsep analisa dan interpretasi musik Paduan Suara, di mana dalam hal ini akan
musik sejak periode Yunani Kuno hingga periode Barok, sejarah perkembangan
secara umum, dan interpretasi musik Modern secara khusus. Dalam buku ini,
suatu landasan dan pegangan untuk memulai suatu aktifitas bermusik, termasuk
bukanlah sekedar eksperimentasi tanpa dasar-dasar yang jelas, akan tetapi lebih
dari pada itu haruslah memiliki pengetahuan dasar mengenai teori musik.
Walter Piston dalam bukunya yaitu, Harmony (1959), menjelaskan pula
7
Jonathan Harnum, 2001. Basic Music Theory: How to read, write, and understand written
music. s.l.: Sol-Ut Press, p.vii.
14
suatu komposisi. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, buku karangan Piston ini
beberapa hal umum menyangkut harmoni dan teknik garapannya terhadap suatu
harmoni, yang mana tidak hanya dibatasi pada satu gaya dan harus meliputi
1) Karakteristik chord.
standar musik Klasik. Tulisan ini pada intinya menjelaskan tentang bagaimana
membuat suatu komposisi berdasarkan bentuk formal yang telah ada maupun
8
Alan Belkin, 2008. General Principles of Harmony. [Online] (Updated 2008) Available at:
http://www.musique.umontreal.ca/personnel/Belkin /bk.H/ index.html. [Accessed November
2009].
15
interpretasi musik untuk Paduan Suara, sekalipun dalam beberapa sumber yang
F. Landasan Teori
Barat, sangat terkait dengan komposer sebagai kunci utama pemikiran dan
sehingga pada akhirnya menjadi contoh praktis bahwa sejumlah karya komposer-
komposer seperti Bach, Mozart, dan Beethoven dipelajari sebagai suatu prinsip
komposional.9
Ada dua cara utama yang dapat ditempuh untuk melakukan pendekatan
kontemporer (dalam arti komposisi terkini), akan tetapi secara teoretik sangat
jarang dibangun atas dasar komposisi yang sejenis dan sama. Hal ini disebabkan
oleh konsep, bahwa teori biasanya didasarkan atas komposisi musik yang sudah
dibuat, dan di sisi lain komposer sangat jarang mengacu pada teori dan seringkali
9
Robert S. Winter. "The Bifocal Close and the Evolution of the Viennese Classical Style."
Journal of the American Musicological Society 42 (1989): pp. 275-337.
10
Leonard B. Meyer, 1973. Explaining Music: Essays and Explorations. Berkeley and Los
Angeles: University of California Press, p. 120.
16
berbeda dengan komposisi lainnya. Akan tetapi, secara umum proses komposional
tidak dapat dikaji hanya dengan melalui sumber-sumber manuskrip saja, karena
menerangkan atau menganalisa karya mereka sendiri. Hal ini memberikan suatu
mereka menginginkan orang lain memandang karya musik mereka dengan cara
yang sama.12
dipandang penting dan merupakan suatu kemutlakan untuk memahami ciri dan
pemahaman yang tepat sebagai dasar dalam analisa struktur, bentuk, dan gaya,
elemen musik yang terkandung dalam komposisi ini, dapat diketahui kronologis
dan teknik penggarapan komposisi yang dimaksud. Di sisi lain, hal ini menjadi
11
Tim Crawford and Lorna Gibson, 2009. Modern Method for Music Research. Burlington,
USA: Ashgate Publishing Company. p. 100.
12
_________________________, 2009. Modern Method for Music Research. Burlington,
USA: Ashgate Publishing Company. pp. 101-110.
17
bekal bagi seorang analis dan interpretator dalam menafsirkan ide yang
Instrumental.
sendiri. Proses analisis musikal bukanlah membawa peneliti atau analis mendekati
apa yang dilakukan komposer, melainkan apa yang komposer inginkan dalam
penyajiannya.
Dalam hal analisis dan interpretasi suatu komposisi musikal, Alan Belkin
analyst begins with the work already whole. Pernyataan ini dapat dipahami
bahwa terdapat perbedaan sudut pandang antara komposer dan analis; komposer
memulai karyanya dari yang tidak ada atau belum lengkap sampai selesai secara
keseluruhan, sedangkan seorang analis memulai aktifitas melalui karya yang telah
bagaimana suatu komposisi musik berlangsung (How does this music work).
analis yang satu dengan yang lain, dan didasarkan pada maksud analisis ini.14
13
Alan Belkin, 2008. Musical Compositions. [Online] (Updated 2008) Available at:
http://www.musique. umontreal.ca/personnel/Belkin/bk.M/index.html. [Accessed November
2009].
14
Deborah Stein, 2005. Engaging Music: Essays in Music Analysis. New York: Oxford
University Press, pp. 33-38.
18
Di sisi lain, sebagaimana yang diungkapkan oleh Karl Edmund Prier, bahwa
komposisi musikal bagian per bagian untuk memperoleh pemahaman yang lebih
komposisi musikal diciptakan. Oleh karena itu dipandang tepat untuk mengkaji
filosifinya, sehingga bagi suatu kelompok Paduan Suara dapat menyanyikan ide
yang menjadi fokus sekaligus alat bedah dalam penelitian ini. Berikut ini
penelitian ini.
Elemen waktu dalam musik dibagi menjadi Ritme, Tanda Birama (Meter),
masalah konsep waktu, waktu dan pentingnya ingatan, serta tingkatan durasi
bunyi; pitch yang menguraikan masalah titik nada dan instrumen, nada-nada
jarak antara performer dan audience; timbre atau warna bunyi, nada-nada
yang bersifat tetap maupun tambahan di luar pola yang tetap (aditive),
notasi ritmik, hubungan antara ritme dan tempo, istirahat; birama dan tanda-
3) Musik sebagai satu ukuran spasi atau jarak atau ruang yang
nada dan interval, organisasi interval, dan nama-nama interval; titik nada
mengupas mengenai nada, interval dan motif, frase, panjangnya frase, frase-
penggunaan tangga nada dan kunci seperti tonic dan dominant; chord
non tersian.
sebagai prinsip pengorganisasian; hierarki dari unit formal seperti tone dan
musikal seperti kesatuan dan variasi, pengulangan, kontras dan variasi; tipe-
tipe bentuk musikal seperti bentuk strofik, bentuk aditif, bentuk biner,
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Merujuk pada latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini
gambaran keadaan objek penelitian sebagai sumber data yang dianalisa, dan
kualitatif, sehingga hal-hal yang akan digambarkan dalam penelitian ini adalah
sebagai bentuk penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang bersifat
18
Institut Teknologi Bandung, 2001. Metodologi Penelitian. ed. M. Anshar Amran
[Handout]. September 2001. Bandung: Institut Teknologi Bandung, hal. 3.
19
Dian S. Retno, 1996.Metodologi Penelitian. Semarang: STMIK Dian Nuswantoro. hal.
12.
23
nyata.20
Dalam penelitian ini, akan dijelaskan proses yang terjadi dari gejala proses
Pohan.
3. Instrumen Penelitian
berinteraksi dengan sumber data sebagai yang obyek yang diteliti, maupun subyek
PINTU KASIHMU (OPEN THY GATE OF LOVE O LORD)). Hal ini dalam
Penggunaan alat bantu seperti alat rekam audio-video untuk mengambil gambar
4. Tahapan Penelitian
Terdapat dua tahap penelitian yang akan ditempuh dalam penelitian ini
yaitu:
yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Komposer dan narasumber lain
yang dapat memberikan data yang akurat yang berkaitan dengan topik
penelitian ini.
2) Penentuan Latar atau Setting Penelitian
Sebagai bentuk penelitian pustaka, maka setting atau latar penelitian ini
adalah segala bentuk tempat yang dapat diperoleh informasi literatur dan
adalah kata-kata dan tindakan, sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah
21
Lexy J. Moleong, 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. hal.
157.
26
subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang
wawancara.
3) Studi Dokumenter (Documentary Study)
Studi dokumenter merupakan suatu metode pengumpulan data dengan
(catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah), data gambar maupun data
membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. 22 Jadi, studi
sejumlah dokumen, akan tetapi yang dilaporkan dalam penelitian ini adalah
22
Dian S. Retno, 1996. Metodologi Penelitian. Semarang: STMIK Dian Nuswantoro, hal.
15.
27
mulai dari memilih topik, mendeteksi topik tersebut, mengumpulkan data, hingga
1. Pedoman Wawancara
2. Pedoman Observasi
3. Alat Perekam
23
Michael Quinn Patton, 1987. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods.
Beverly Hills: Sage Publications, pp. 22.
28
Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara, agar peneliti
dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk
perekam baru dapat dipergunakan setelah mendapat ijin dari subjek untuk
Untuk teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu,
(OPEN THY GATE OF LOVE O LORD), karya Ronald Pohan, baik pada
partiturnya maupun melalui rekaman audio dan video dengan mencocokkan pada
pelatih, dirigen yang memiliki hubungan baik langsung atau tidak langsung
dengan komposisi serta oknum yang dianggap berkompeten dalam bidang musik,
kemudian hasil wawancara dikaji kembali serta ditinjau secara ilmiah agar dapat
diterima dan dipertanggung jawabkan sebagai suatu sumber yang akurat dan dapat
dipercaya.
Komposer sebagai sumber utama data penelitian ini, maka melalui
mendalam menyangkut komposer dan karya musikalnya, dalam hal ini proses
kualitatif untuk proses analisis data dalam. Di mana dalam menganalisa penelitian
a) Mengorganisasikan Data
mendalam (indepth inteviwer), di mana data tersebut direkam dan dibantu alat
tulis lainya. Selanjutnya dibuat transkip dengan mengubah hasil wawancara dari
bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbatim. Data yang diperoleh
dibaca berulang-ulang agar dapat dipahami dengan benar data atau hasil yang
diperoleh.
perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar apa
peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman
relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan penjelasan
telah dibuat.
terhadap hal-hal diungkapkan oleh pihak yang diwawancarai. Data yang telah
24
Wayne C Booth, 2003. The Craft of Research. Chicago: University of Chicago Press, pp.
221-223.
30
dikelompokan tersebut oleh peneliti, dicoba untuk dipahami secara utuh dan
Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data
tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini
dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis
Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud,
yang menyimpang dari asumsi. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif
lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada
Penulisan data subjek yang telah dikumpulkan merupakan hal yang sangat
selesai. Dalam penelitian ini, penulisan yang dipakai adalah presentase data yang
31
mendalam dan observasi dengan subjek. Proses dimulai dari data-data yang
H. Sistematika Penulisan
Adapun hasil penelitian ini akan ditulis dengan sistematika sebagai berikut:
dalam penelitian.
BAB III Bagian ini berisi mengenai uraian atau kajian keseluruhan
SUMBER PUSTAKA