Anda di halaman 1dari 33

1

RANCANGAN PENELITIAN

BUKAKAN PINTU KASIHMU


(OPEN THY GATE OF LOVE O LORD)

KARYA RONALD POHAN UNTUK MIXED CHOIR


(ANALISIS KOMPOSITORIS)

HERMANT IKA SINAPA

NIM. 08 312 509


2

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK

TAHUN 2012
3

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 9
C. Maksud dan Tujuan Penelitian 10
D. Manfaat Penelitian 11
E. Tinjauan Pustaka 11
F. Landasan Teori 15
G. Metode Penelitian 22
1. Pendekatan Penelitian 22
2. Ruang Lingkup Penelitian 23
3. Instrumen Penelitian 24

4. Tahapan Penelitian 24

5. Metode dan Teknik Pengumpulan Data 26


6. Analisis Data 29
H. Sistematika Penulisan 32

Sumber Pustaka 33

A. Latar Belakang

Seni sebagai buah karya cipta manusia senantiasa menampilkan

keindahan sebagai hasil realisasi dari ide, imajinasi, fantasi, mimpi, atau bentuk

neurosis, tekanan mental, psikis, ketergantungan, ketidakberdayaan, kecemasan

(anxiety), ketakutan (phobia), dan segala bentuk gangguan psikologis lainnya,

mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam konteks sosial dan budaya.

Ide-ide kreatif dalam karya seni adalah manifestasi dari kejeniusan seniman

mensublimasikan bentuk represi, sehingga menjadi sebuah karya seni yang indah.

Perkembangan seni tidak hanya pada tataran keindahan tanpa makna, tetapi lebih

jauh pada esensi yang terkandung dalam karya seni yang diciptakan, jadi bukan
4

hanya bentuk fisik yang menampilkan keindahan estetis, namun di balik karya

seni memiliki roh yang mampu memberikan pencerahan yang mempengaruhi

perenungan bagi penikmat atau audiensi untuk mencapai kesadaran estetis.

Berbicara tentang seni dalam arti luas, ataupun musik dalam lingkup yang

lebih kecil, tentu tidak terlepas dari arti seni itu sendiri, bahkan lebih khusus

menyangkut seniman pencipta (komposer), seniman pelaku (performer), maupun

karya seni (komposisi musikal) sebagai produk. Menurut Tolstoy, seni adalah

suatu kegiatan manusia yang secara sadar dengan perantara tanda-tanda lahiriah

tertentu menyampaikan pesan-pesan yang telah dihayatinya kepada orang lain

sehingga mereka kejangkitan perasaan-perasaan ini dan juga mengalaminya. 1

Musik sebagai karya seni bentuk inderawi yang diciptakan manusia, dengan

sendirinya memperagakan perasaan terhadap suatu nilai. Nilai yang dimaksud

adalah nilai estetis yang berkaitan dengan rasa yang timbul pada saat menghayati

bentuk-bentuk, baik yang alamiah maupun yang artistik secara murni. 2 Jadi, apa

yang disebut karya seni sesungguhnya dapat dilihat sebagai perpaduan antara

wujud lahiriah yang bisa diamati dan perasaan terhadap nilai tertentu yang

berdimensi rohaniah. Wujud lahiriah ini melalui ciri-ciri lahiriahnya

mengejawantahkan sikap batin atau perasaan terhadap nilai tertentu itu. Begitu

pula halnya dengan sikap batin itu akan memperoleh wujudnya yang harmonis

secara langsung.

1
The Liang Gie, 1976, Garis-Garis Besar Estetik (Filsafat Keindahan),Yogyakarta :
Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta. hal. 60.
2
Humar Sahman, 1993, Estetika Telaah Sistemik dan Historik. IKIP, Semarang Press. hal.
29.
5

Musik sebagai karya seni adalah hasil interpretasi atau penafsiran kehidupan

manusia, bahkan alam semesta. Segala bentuk proses yang dialami, dan bahkan

dibayangkan manusia pada akhirnya menjadi elemen utama dalam rangka

pengungkapan ide, gagasan, perasaan dan pengalaman batiniah manusia melalui

musik. Suatu komposisi musikal yang disusun secara sistematis, tentunya tidak

terlepas dari pesan, maksud dan tujuan komposisi itu dibuat, di mana semuanya

itu adalah sebagai bentuk upaya penyampaian pesan dari komposer kepada

khalayak pendengar. Melalui karya musikalnya, seorang komposer berusaha

sedapat mungkin untuk mengekspresikan ide, gagasan dan pengalaman

batiniahnya melalui musik, dan lebih dari pada itu agar pesan yang terkandung

dalam suatu karya musikal dapat dipahami oleh pendengar.

Adorno W. Theodore dalam menyatakan, bahwa3

Seorang komposer senantiasa menuangkan alam pemikiran, imajinasi,


pengalaman batin, filosofi, pandangan hidup, dan latar belakang
kehidupannya dalam suatu komposisi yang ditata secara apik dan khas
menurut komposer itu sendiri. Ide-ide musikal seorang komposer yang
tercermin melalui karya-karyanya adalah didasarkan pada pengalaman
dan alam pemikiran serta sistem penilaian keindahan musik menurut
komposer itu sendiri.

Sejak dahulu kala, musik telah menjadi sarana pengungkapan gagasan dan

ekspresi manusia. Musik sebagai bagian dari kehidupan manusia dan manusia

sendiri sebagai pelaku kegiatan musik. Musik adalah salah satu media

penyampaian ide, gagasan, bahkan sebagai wadah pengungkapan ekspresi

menyangkut perasaan dan kehidupan manusia. Pada kenyataannya, hampir semua

sisi dan aspek kehidupan manusia, musik senantiasa dimanfaatkan sebagai media

3
Adorno W. Theodore, 1932. Essay on Music. Berkeley, London : University Of California
Press, pp. 44-48.
6

dan sarana yang dapat mendukung aktifitas kehidupan manusia, misalnya musik

dalam promosi periklanan, film, musik hiburan maupun musik rohani yang dalam

hal ini digunakan dalam peribadatan.4


Segala bentuk daya upaya pada akhirnya dikembangkan dan diusahakan

manusia sebagai bentuk apresiasi terhadap musik dan fungsinya dalam kehidupan

manusia. Bentuk-bentuk apresiasi terhadap musik, diwujudkan pula dalam bentuk

kompetisi-kompetisi, festival yang secara nyata semakin marak sekarang ini.


Contoh dalam bidang Paduan Suara, selain vokal dan kemampuan penyanyi,

komposisi-komposisi Paduan Suara menjadi lahan eksperimentasi manusia.

Komposer-komposer menyusun karya-karya musik demi mengungkapkan

gagasan pemikiran mereka. Tentunya, komposisi-komposisi ini adalah wujud

karya musikal yang memiliki aturan dan konsep yang diterapkan oleh komposer

itu sendiri. Sebagai contoh, komposisi-komposisi musik Konvensional Barat

memiliki aturan-aturannya sendiri,. Akan tetapi, muncul suatu periode yang

disebut Modern, yang secara umum merupakan bentuk yang berlawanan dengan

konsep musik Konvensional, walaupun beberapa komposer pada periode ini

menerapkan kembali sistem musikal dan komposisi yang mengacu pada sistem

musik Konvensional dengan menambahkan beberapa perubahan berdasarkan

konsep dan ide mereka sendiri.5

Demikian halnya yang terjadi dalam perkembangan-perkembangan musik

sekarang ini. Perkembangan-perkembangan ini, menghasilkan begitu banyak

karya-karya komposisi musikal, sekaligus menjadi perbendaharaan bagi

4
Marcel Gabriel, 2005. Music and Philosophy. Milwaukee, Wisconsin: Marquette
University Press, p. 11
5
Tim Crawford and Lorna Gibson, 2009. Modern Method for Music Research. Burlington,
USA: Ashgate Publishing Company. pp. 93-95.
7

perpustakaan musik dunia. Seiring dengan maraknya kompetisi-kompetisi musik

dalam skala regional maupun internasional, maka secara tidak langsung

bermunculan pula sejumlah karya yang masing-masing membawa warna dan

karakteristiknya sendiri, baik dalam kategori Etnik, Kontemporer, Konvensional,

bahkan Modern. Berbagai tema-tema kehidupan, alam, fantasi, imajinasi, bahkan

pengalaman batiniah diangkat oleh komposer ke dalam karya-karya musikal

mereka.

Komposisi-komposisi musikal Indonesia pun telah mendapat perhatian

publik, baik dalam skala regional maupun internasional. Sebagai contoh, Perry

Rumengan dengan komposisi-komposisi Etnik dan Kontemporernya, yaitu

BAPA KAMI dan OPO EMPUNG RARAATEME KAI, memiliki popularitas

tersendiri yang mana tidak hanya ditampilkan pada kompetisi-kompetisi Paduan

Suara tingkat Nasional, akan tetapi dalam kompetisi-kompetisi Internasional.

Karya-karya beliau ini memiliki reputasi yang cukup baik di mata dunia

internasional. Contoh lainnya, seorang Pianis Indonesia yaitu Tri Sutji Kamal

dengan sejumlah karya-karya Kontemporer, maupun Modern berkali-kali

dipentaskan dalam festival-fesival tingkat Nasional maupun Internasional. Kedua

tokoh ini merupakan salah satu contoh di antara sekian bukti-bukti lain

menunjukkan suatu kemajuan luar biasa dalam dunia komposisi musik Indonesia.

Hal ini sangat membanggakan, sekaligus membuktikan, bahwa kiprah Indonesia

tidak boleh dipandang sebelah mata dalam kompetisi-kompetisi berskala

internasional.
8

Ronald Pohan adalah salah seorang komposer Indonesia yang cukup

dikenal baik di Indonesia, maupun di dunia Internasional. Beliau menciptakan

sejumlah komposisi yang telah dipentaskan dalam kompetisi regional dan

internasional. Ronald Pohan adalah seorang komposer musik yang bercerita

tentang kehidupan manusia, dan alam. Cerita yang didasari oleh rasa empati dan

simpati yang sangat dalam kepada setiap manusia yang terpojok, dan keberadaan

alam, serta sejumlah komposisi yang sifatnya religius. Beliau sampai sekarang ini

telah menciptakan sejumlah karya-karya musikal, terlebih khusus untuk Paduan

Suara kurang lebih 300-400 karya musikal, di mana semuanya itu mendapat

applause dan reputasi yang cukup baik di tingkat regional dan internasional.

Ronald Pohan, pada tahun 2007 melalui International Comitte for Who is

Who in Choral Music in The World dicantumkan sebagai salah satu dari 1000

komposer dan tokoh Paduan Suara dalam Encyclopedy Who is Who in Choral

Music in The World 1st Edition di bawah label Indonesia and composer profecy.
Merupakan kebanggaan Indonesia, manakala seorang anak bangsa

mendapatkan penghargaan seperti itu, dan tentu saja merupakan sesuatu yang

menarik untuk mengetahui perihal apa saja yang sudah dilakukan Ronald Pohan

untuk perkembangan musik dan Paduan Suara di Indonesia, serta bagaimana

teknik komposisi yang diterapkan Ronald Pohan, sehingga di dalam pandangan

dunia Internasional seakan-akan memberikan sesuatu yang berharga dan patut

diapresiasi.

Dalam bidang komposisi musik, beliau mendapat pengakuan-pengakuan

dari sejumlah komposer, musisi, conductor, pedagog musik, dan para pakar

mengenai komposisi-komposisi musikal beliau. Pengakuan-pengakuan dunia


9

terhadap Ronald Pohan adalah bukti, bahwa Indonesia telah mampu memberikan

kontribusi dalam perpustakaan musik dunia, sekaligus memberikan respect dan

respon positif terhadap perkembangan komposisi musikal Indonesia dan Ronald

Pohan sendiri.

Dari sekian komposisi-komposisi musikal yang sudah diciptakan beliau,

salah satunya adalah BUKAKAN PINTU KASIHMU (OPEN THY GATE OF

LOVE O LORD) untuk Mixed Choir. Karya ini diciptakan pada tahun 1985, dan

dipentaskan pertama kali sebagai lagu pilihan dalam Festival Paduan Suara

Gerejawi Nasional di Tomohon, Minahasa pada tahun 1985.

Sebagaimana diuraikan dalam pemaparan ini, maka menjadi sesuatu yang

menarik untuk diteliti mengenai apa yang sudah dilakukan Ronald Pohan untuk

perkembangan musik dan Paduan Suara di Indonesia, serta teknik komposisi yang

diterapkan Ronald Pohan yang mendapat respon dan apresiasi positif dari

sejumlah kalangan, dalam hal ini penulis mencoba mengangkatnya secara khusus

melalui komposisi Bukakan Pintu Kasih-Mu, karya Ronald Pohan dalam kajian

aspek kompositoris.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

bagaimana ASPEK KOMPOSITORIS BUKAKAN PINTU KASIHMU (OPEN

THY GATE OF LOVE O LORD), karya Ronald Pohan untuk mixed choir).
Yang dimaksud dengan aspek kompositoris adalah menyangkut kajian

keseluruhan terhadap suatu komposisi musikal, yang mana berhubungan dengan

kronologis pembuatan komposisi, analisis elemen-elemen musikal, pemberdayaan

ide musikal komposer, mencakup teknik penggarapan elemen (sistem


10

pemberdayaan elemen), dan aspek-aspek lainnya yang berhubungan dengan

kehidupan komposer.6 Aspek-aspek ini, memberikan kontribusi dan pengaruh

yang cukup mendalam terhadap komposisi musikalnya (dalam hal ini aspek

filosofi, pandangan hidup komposer, pandangan komposer mengenai musik dan

estetika, dan latar belakang pendidikan), serta pandangan-pandangan atau

penilaian-penilaian pakar terhadap komposisi yang dimaksud.

C. Maksud dan Tujuan Penelitian


Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian ilmiah dalam bentuk analisis

aspek kompositoris BUKAKAN PINTU KASIHMU (OPEN THY GATE OF

LOVE O LORD), karya Ronald Pohan. Melalui penelitian ini, dapat diketahui

perihal pemberdayaan elemen-elemen musikal yang digunakan komposer dalam

karya ini. Selain itu diharapkan nantinya dapat memberikan pemahaman yang

tepat terhadap interpretasi terhadap komposisi musikal ini, dan lebih daripada itu

untuk memberikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


Adapun tujuan penelitian ini secara umum untuk menghadirkan suatu

konsep praktis dalam kebutuhan analisis dan interpretasi terhadap komposisi

BUKAKAN PINTU KASIHMU (OPEN THY GATE OF LOVE O LORD karya

Ronald Pohan. Sedangkan secara khusus memiliki tujuan sebagai berikut.


1. Memperoleh gambaran mengenai sistem dan teknik pemberdayaan elemen

musikal yang digunakan dalam komposisi BUKAKAN PINTU KASIHMU

(OPEN THY GATE OF LOVE O LORD), karya Ronald Pohan.

6
Arnold Schoenberg, 1950. Style and Idea. New York: The Philosophical Library, p. 38.
11

2. Mengetahui teknik komposisi yang digunakan dalam komposisi

BUKAKAN PINTU KASIHMU (OPEN THY GATE OF LOVE O LORD),

karya Ronald Pohan.


3. Mengetahui aspek filosofis, latar belakang dan pandangan-pandangan

komposer mengenai estetika, musik dan kehidupan, yang tertuang dalam

komposisi-komposisinya secara umum.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini sebagai berikut:

1. Secara teoritis dapat diketahui teknik dan metode penggarapan komposisi

musikal yang berguna bagi para komposer dan musisi, dalam hal ini sebagai

bahan referensi.
2. Dapat dijadikan referensi bagi para pengamat sejarah perkembangan musik

dan komposisi Paduan Suara di Indonesia.


3. Memenuhi kebutuhan dalam hal interpretasi dan mengekspresikan lagu

tersebut secara tepat.


4. Memberikan manfaat dalam memperkaya khasanah pengetahuan

masyarakat, kritikus, akademisi, musisi serta pemerhati musik mengenai

konsep pengarapan komposisi Paduan Suara.

E. Tinjauan Pustaka
Sehubungan dengan topik penelitian ini, maka terlebih dahulu diadakan

pengkajian terhadap beberapa sumber pustaka ataupun literatur yang berkaitan

dengan penelitian ini. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh originalitas data

yang diperlukan, serta memberikan acuan layak tidaknya penelitian ini. Di

samping itu, selain sumber-sumber dimaksud dikaji, akan dijadikan pula sebagai

referensi pendukung dalam bedah permasalahan penelitian ini.


12

Beberapa buku yang dikaji antara lain; Thomas Busby dalam A Complete

Dictionary of Music (n.d.) memberikan penguraian mengenai istilah-istilah musik

yang umum digunakan. Kekhususan buku ini adalah menyangkut istilah-istilah

musik yang disertai dengan gambar-gambar dan aplikasi praktis untuk memahami

istilah-istilah yang berkenaan dengan musik. Essential Dictionary of Music

Notation (n.d), karangan Tom Gerou dan Linda Lusk memberikan penjelasan

secara khusus mengenai notasi-notasi musik, sejak musik Abad Pertengahan

sampai notasi musik Modern. Hal ini bermanfaat dalam mengidentifikasi dan

menganalisa latar belakang serta perkembangan sejarah musik, baik menyangkut

penggunaan istilah, maupun hal-hal teknis lainnya yang berhubungan dengan

istilah musikal.
Ilmu Bentuk Musik (1996) karangan Karl Edmund Prier SJ menjelaskan

mengenai struktur, serta elemen-elemen musikal yang mendukung terbentuknya

suatu komposisi ditinjau dari perkembangan sejarah dan latar belakang

penciptaannya. Dalam buku ini, Prier juga menguraikan mengenai sejarah,

periodisasi perkembangan musik yang mempengaruhi teoriteori musik yang

berkembang, dan bentuk musik yang menjadi ciri khas pada masa itu, serta apa

saja elemenelemen yang perlu digunakan dan diteliti dalam membuat analisa dan

kesimpulan terhadap suatu komposisi. Buku ini memberikan penguraian

mengenai cara dan teknik menggarap suatu komposisi dalam lingkup musik

Konvensional.
Waldo Selden Pratt dalam buku The History of Music (1907), menguraikan

tentang keseluruhan sejarah perkembangan musik sejak periode purba hingga

periode Modern. Buku ini dapat dijadikan sebagai dasar acuan untuk menemukan
13

konsep analisa dan interpretasi musik Paduan Suara, di mana dalam hal ini akan

diketahui kronologis perkembangan teori musik yang mempengaruhi struktur

musikal suatu komposisi.


Rhoderick McNeill, dalam buku Sejarah Musik I dan Sejarah Musik II,

(1998, 1999), secara sederhana namun jelas menguraikan tentang perkembangan

musik sejak periode Yunani Kuno hingga periode Barok, sejarah perkembangan

musik serta komposerkomposer yang berpengaruh pada era Klasik hingga

Romantik, Modern, Kontemporer, dan musik Populer, serta beberapa contoh

komposisi yang dapat mendukung penyusunan konsep analisa dan interpretasi

musik yang dimaksudkan dalam penulisan ini.


Aaron Copland dalam bukunya Music and Imagination (1952),

menerangkan mengenai hal ikhwal yang berhubungan dengan interpretasi musik

secara umum, dan interpretasi musik Modern secara khusus. Dalam buku ini,

dijelaskan pula mengenai konsep-konsep musik, pandangan-pandangan, latar

belakang penciptaan komposisi dari berbagai aspek dan persepsi.


Jonathan Harnum dalam Basic Music Theory (2001) menyatakan:7
Just as there can be no music without learning, no education is complete
without music.

Hal ini memberikan pemahaman mengenai pentingnya teori musik sebagai

suatu landasan dan pegangan untuk memulai suatu aktifitas bermusik, termasuk

menciptakan, menganalisis, dan menginterpretasi suatu komposisi. Musik

bukanlah sekedar eksperimentasi tanpa dasar-dasar yang jelas, akan tetapi lebih

dari pada itu haruslah memiliki pengetahuan dasar mengenai teori musik.
Walter Piston dalam bukunya yaitu, Harmony (1959), menjelaskan pula

mengenai prinsip-prinsip umum penggarapan harmoni dalam konsep musik

7
Jonathan Harnum, 2001. Basic Music Theory: How to read, write, and understand written
music. s.l.: Sol-Ut Press, p.vii.
14

Konvensional menyangkut susunan dan chord progression yang digunakan dalam

suatu komposisi. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, buku karangan Piston ini

merupakan referensi yang mana menyangkut elemen harmoni suatu komposisi.


Dalam General Principles of Harmony (2008), Alan Belkin mengemukakan

beberapa hal umum menyangkut harmoni dan teknik garapannya terhadap suatu

komposisi, di mana salah satunya menurut Belkin adalah mengeksplorasi

harmoni, yang mana tidak hanya dibatasi pada satu gaya dan harus meliputi

elemenelemen sebagai berikut:8

1) Karakteristik chord.

2) Hubungan antar chord.

3) Implikasi formal dalam hal kontras harmoni.

4) Gradasi kontras harmoni.

Alan Belkin dalam tulisannya yang lain yaitu, Musical Compositions

(2008), mengungkapkan tentang bagaimana struktur dan konstruksi komposisi

komposisi musik yang ada dengan memberikan contoh-contoh dalam bentuk

standar musik Klasik. Tulisan ini pada intinya menjelaskan tentang bagaimana

membuat suatu komposisi berdasarkan bentuk formal yang telah ada maupun

komposisi baru dengan memperhatikan elemenelemen musik yang akan digarap,

serta perihal bagaimana menginterpretasikan suatu komposisi secara tepat dengan

melakukan proses analisa terhadap keberadaan struktur musikal suatu komposisi.

Literatur-literatur yang disebutkan di atas merupakan material yang telah

dikaji menyangkut permasalahan dalam penelitian ini yakni analisa dan

8
Alan Belkin, 2008. General Principles of Harmony. [Online] (Updated 2008) Available at:
http://www.musique.umontreal.ca/personnel/Belkin /bk.H/ index.html. [Accessed November
2009].
15

interpretasi musik untuk Paduan Suara, sekalipun dalam beberapa sumber yang

disebutkan di atas belum menunjukkan adanya metode-metode yang praktis dalam

hal analisa dan interpretasi musik.

F. Landasan Teori

Sebagaimana lazimnya dalam musikologi dan teori musik Konvensional

Barat, sangat terkait dengan komposer sebagai kunci utama pemikiran dan

pendalaman mengenai komposisi-komposisi musikalnya. Hal ini begitu mendasar,

sehingga pada akhirnya menjadi contoh praktis bahwa sejumlah karya komposer-

komposer seperti Bach, Mozart, dan Beethoven dipelajari sebagai suatu prinsip

komposional.9

Ada dua cara utama yang dapat ditempuh untuk melakukan pendekatan

analitik terhadap suatu komposisi, sekalipun masing-masing cara ini memiliki

pembatasannya sendiri.10 Pertama adalah melalui perbandingan dengan komposisi

kontemporer (dalam arti komposisi terkini), akan tetapi secara teoretik sangat

jarang dibangun atas dasar komposisi yang sejenis dan sama. Hal ini disebabkan

oleh konsep, bahwa teori biasanya didasarkan atas komposisi musik yang sudah

dibuat, dan di sisi lain komposer sangat jarang mengacu pada teori dan seringkali

komposer menetapkannya secara individualistik, sehingga hal ini perlu dikaji

melalui investigasi proses yang ditempuh komposer dan analisa manuskrip

komposisi-komposisi. Dalam beberapa hal, alternatif lain yang ditempuh dalam

9
Robert S. Winter. "The Bifocal Close and the Evolution of the Viennese Classical Style."
Journal of the American Musicological Society 42 (1989): pp. 275-337.
10
Leonard B. Meyer, 1973. Explaining Music: Essays and Explorations. Berkeley and Los
Angeles: University of California Press, p. 120.
16

analisa suatu komposisi musikal adalah dengan melakukan komparasi antara

karya yang dimaksud dengan karya lainnya, sehingga dapat menunjukkan

bagaimana struktur komposisi tersebut dibentuk dan menghasilkan sesuatu yang

berbeda dengan komposisi lainnya. Akan tetapi, secara umum proses komposional

tidak dapat dikaji hanya dengan melalui sumber-sumber manuskrip saja, karena

pada dasarnya beberapa komposer memang dengan sengaja menciptakan

komposisi sekaligus menjadi teori seperti Jean-Philippe Rameau (16831764).11

Sejak akhir abad ke-19, komposer-komposer tertentu telah mencoba

menerangkan atau menganalisa karya mereka sendiri. Hal ini memberikan suatu

pemahaman tentang bagaimana komposer memandang musiknya, dan bagaimana

mereka menginginkan orang lain memandang karya musik mereka dengan cara

yang sama.12

Dalam kaitannya dengan analisa dan interpretasi musik secara umum,

dipandang penting dan merupakan suatu kemutlakan untuk memahami ciri dan

karakteristik yang dikandung suatu komposisi, di samping pengetahuan dan

pemahaman yang tepat sebagai dasar dalam analisa struktur, bentuk, dan gaya,

serta elemenelemen musik yang terkandung di dalam suatu komposisi, secara

khusus karya musikal BUKAKAN PINTU KASIHMU (OPEN THY GATE OF

LOVE O LORD), karya Ronald Pohan. Melalui proses identifikasi elemen

elemen musik yang terkandung dalam komposisi ini, dapat diketahui kronologis

dan teknik penggarapan komposisi yang dimaksud. Di sisi lain, hal ini menjadi

11
Tim Crawford and Lorna Gibson, 2009. Modern Method for Music Research. Burlington,
USA: Ashgate Publishing Company. p. 100.
12
_________________________, 2009. Modern Method for Music Research. Burlington,
USA: Ashgate Publishing Company. pp. 101-110.
17

bekal bagi seorang analis dan interpretator dalam menafsirkan ide yang

terkandung dalam suatu komposisi musikal, baik musik Vokal maupun

Instrumental.

Pada kesimpulannya, analisis musikal merupakan ide yang tepat untuk

memandang ke belakang dalam maksud berdasarkan cara pandang komposer itu

sendiri. Proses analisis musikal bukanlah membawa peneliti atau analis mendekati

apa yang dilakukan komposer, melainkan apa yang komposer inginkan dalam

penyajiannya.

Dalam hal analisis dan interpretasi suatu komposisi musikal, Alan Belkin

menyatakan bahwa Composer proceeds from the incomplete to the complete;

analyst begins with the work already whole. Pernyataan ini dapat dipahami

bahwa terdapat perbedaan sudut pandang antara komposer dan analis; komposer

memulai karyanya dari yang tidak ada atau belum lengkap sampai selesai secara

keseluruhan, sedangkan seorang analis memulai aktifitas melalui karya yang telah

ada dan telah selesai secara keseluruhan.13

Analisis musikal adalah usaha untuk menjawab pertanyaan mengenai

bagaimana suatu komposisi musik berlangsung (How does this music work).

Metode dipergunakan untuk menjawab pertanyaan ini, dan tentunya untuk

menjawab apa yang dimaksudkan dengan pertanyaan tersebut, berbeda antara

analis yang satu dengan yang lain, dan didasarkan pada maksud analisis ini.14

13
Alan Belkin, 2008. Musical Compositions. [Online] (Updated 2008) Available at:
http://www.musique. umontreal.ca/personnel/Belkin/bk.M/index.html. [Accessed November
2009].
14
Deborah Stein, 2005. Engaging Music: Essays in Music Analysis. New York: Oxford
University Press, pp. 33-38.
18

Di sisi lain, sebagaimana yang diungkapkan oleh Karl Edmund Prier, bahwa

pekerjaan menganalisa adalah suatu usaha untuk menguraikan kembali suatu

komposisi musikal bagian per bagian untuk memperoleh pemahaman yang lebih

detil. Prier menyatakan bahwa :15


Analisis musik adalah memotong (mengurai) dan memperhatikan detil
sambil melupakan keseluruhan dari karya musik. Keseluruhan berarti
memandang awal dan akhir dari seluruh lagu serta beberapa perhentian
sementara di tengahnya; gelombang-gelombang naik-turun (kontur melodi)
dan tempat puncaknya (klimaks); dengan kata lain dari segi struktur.

Dalam penelitian ini, akan diuraikan bagian per bagian menyangkut

komposisi BUKAKAN PINTU KASIHMU (OPEN THY GATE OF LOVE O

LORD) karya Ronald Pohan menurut elemen-elemen musikalnya yang

diberdayakan dengan teknik tertentu untuk memperoleh maksud penerapan dan

pemberdayaan elemen-elemen musikal tersebut.


Penelitian ini akan menggunakan kajian musikologi, yang mana dalam

kaitannya dengan analisis kompositoris suatu komposisi musikal, kebanyakan

musikolog mengasosiasikannya dengan sistem musikologi baru, yang mana

menggunakan analisis musikal (tradisional Barat/Konvensional) untuk

mendukung pemeriksaan yang berkenaan dengan kondisi sosial ketika suatu

komposisi musikal diciptakan. Oleh karena itu dipandang tepat untuk mengkaji

struktur musikal digunakan pendekatan musikologis.

Menyangkut analisa aspek kompositoris yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah kajian terhadap proses komposisional suatu komposisi,

terlebih khusus dalam kaitannya dengan keberadaan komposer, pandangan dan

filosifinya, sehingga bagi suatu kelompok Paduan Suara dapat menyanyikan ide

dan bukan sekedar melodi dari komposisi yang dimaksud.


15
Karl-Edmund Prier SJ, 1996. Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, hal. 1.
19

Dalam proses analisa, kajian struktur musikal serta elemen-elemen yang

terkandung dalam sebuah komposisi musikal, perlu untuk meninjau aspek-aspek

yang menjadi fokus sekaligus alat bedah dalam penelitian ini. Berikut ini

diuraikan beberapa rumusan elemen musikal yang dikemukakan para teoretikus,

yang mana akan dijadikan sebagai acuan dalam membedah permasalahan

penelitian ini.

Catherine Schmidt-Jones dalam The Basic Elements of Music membagi

elemen-elemen musikal sebagai berikut.16

1. Elemen Waktu (Time Element)

Elemen waktu dalam musik dibagi menjadi Ritme, Tanda Birama (Meter),

Tempo, Dinamika dan Aksentuasi (Dynamics and Accent)

2. Elemen Tinggi-Rendah Nada (Pitch Elements) mencakup Timbre (Color),

Melodi (Melody), dan Harmoni (Harmony)

3. Elemen Kombinasi (Combining Time and Pitch Elements) mencakup

Tekstur Musikal (Texture of Music), Counterpoint, Bentuk Musik (Music

Form), dan Bentuk dalam Musik (Form in Music)

Dalam uraian yang lebih detil, Ronald Pen menjabarkan elemen-elemen

musikal sebagai berikut.17

1) Dasar bunyi yang terdiri dari: durasi yang menguraikan

masalah konsep waktu, waktu dan pentingnya ingatan, serta tingkatan durasi

bunyi; pitch yang menguraikan masalah titik nada dan instrumen, nada-nada

musikal dan noise; dinamika yang mengurai tentang ukuran dinamika,


16
Catherine-Schmidt Jones, 2010. The Basic Elements of Music. Houston, Texas: Rice
University, pp. 3-111.
17
Ronald Pen, 1992. Introduction to Music. New York: McGraw-Hill, Inc., pp. 9-129.
20

penggunaan dinamika musikal, teknik instrumental, kombinasi instrumen,

jarak antara performer dan audience; timbre atau warna bunyi, nada-nada

fundamental, serta nada-nada yang berbunyi yang dikandung oleh suatu

nada ketika nada tersebut berbunyi (overtones), dan gelombang suara.

2) Musik sebagai satu ukuran waktu yang menyangkut: beat atau

pukulan; tempo; pengelompokan pola tekanan dari rangkaian pukulan-

pukulan (meter) seperti perempatan, pertigaan atau perduaan; ritme, baik

yang bersifat tetap maupun tambahan di luar pola yang tetap (aditive),

notasi ritmik, hubungan antara ritme dan tempo, istirahat; birama dan tanda-

tanda birama, tipe birama yang menyangkut birama sederhana, gabungan,

asimetris dan campuran.

3) Musik sebagai satu ukuran spasi atau jarak atau ruang yang

menguraikan tentang lambang-lambang jarak musikal yang terdiri dari titik

nada dan interval, organisasi interval, dan nama-nama interval; titik nada

dan notasi interval yang menyangkut nama-nama interval, kualitas interval;

melodi yang mengupas mengenai kontur melodi, struktur yang juga

mengupas mengenai nada, interval dan motif, frase, panjangnya frase, frase-

frase pasangan, cadence; tangga nada dan kunci.

4) Musik sebagai satu ukuran dinamika yang menguraikan

mengenai; metode pengontrolan dinamika yang mengupas soal dinamika

melalui teknik instrumental, orkestrasi yang meliputi petak-petak dinamika

dan kombinasi instrumen seperti batasan-batasan volume dan efek-efek

koor; dinamika melalui satu jarak; notasi dinamika termasuk aksentuasi.


21

5) Timbre musikal yang mengurai tentang warna suara termasuk

range atau rentangannya, warna ansambel vokal yang menyangkut

komposisi ansambel, kombinasi antara ansambel dan vokal, teknik vokal

Modern; warna suara instrumen menyangkut semua jenis instrumen.

6) Musik sebagai satu ukuran harmoni yang mengurai tentang:

conssonance dan dissonance; tangga nada dan hubungan-hubungan kunci,

penggunaan tangga nada dan kunci seperti tonic dan dominant; chord

termasuk fungsinya; kualitas chord termasuk notasi dan kualitas; pentingnya

kunci; chord progression; modulasi atau chord-chord perluasan; harmoni

non tersian.

7) Bentuk atau urutan dalam musik yang menguraikan: bentuk

sebagai prinsip pengorganisasian; hierarki dari unit formal seperti tone dan

interval, motif, melodi, frase, periode, seksi, karya-karya yang

menggunakan bagian tunggal maupun gabungan; prinsip-prinsip organisasi

musikal seperti kesatuan dan variasi, pengulangan, kontras dan variasi; tipe-

tipe bentuk musikal seperti bentuk strofik, bentuk aditif, bentuk biner,

bentuk pengulangan yang sederhana maupun gabungan, bentuk variasi

termasuk bentuk variasi yang terus menerus, dan bentuk-bentuk kombinasi.

8) Lagu: kesatuan antara musik dan teks yang menguraikan hal-

hal seperti: elemen-elemen musik vokal seperti hubungan ritmis, birama,

frase dan strofe, cadence, perkawinan antara tone dengan teks.

Aspek-aspek elemen musikal yang disebutkan di atas merupakan alat

sekaligus teori untuk mengkaji dan membedah permasalahan penelitian ini.


22

G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian

Merujuk pada latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini

dapat digolongkan berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut.

a) Berdasarkan Sifat Permasalahan

Berdasarkan sifat permasalahan, maka penelitian ini lebih berbentuk

penelitian deskriptif analitik,18 yaitu penelitian yang bertujuan memaparkan

gambaran keadaan objek penelitian sebagai sumber data yang dianalisa, dan

kemudian hasil penelitian diuraikan secara deskriptif untuk menjawab

permasalahan, dalam hal ini akan diuraikan aspek kompositoris komposisi

BUKAKAN PINTU KASIHMU (OPEN THY GATE OF LOVE O LORD),

karya Ronald Pohan.

b) Berdasarkan Taraf Penelitian


Berdasarkan taraf penelitian, maka penelitian ini berbentuk penelitian

kualitatif, sehingga hal-hal yang akan digambarkan dalam penelitian ini adalah

penggambaran objek tanpa pengujian hipotesis. Penelitian kualitatif dimaksudkan

sebagai bentuk penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang bersifat

deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman

audio-video, dan lain-lain,19 sehingga di dalam penelitian kualitatif perlu

ditekankan akan pentingnya kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian

18
Institut Teknologi Bandung, 2001. Metodologi Penelitian. ed. M. Anshar Amran
[Handout]. September 2001. Bandung: Institut Teknologi Bandung, hal. 3.
19
Dian S. Retno, 1996.Metodologi Penelitian. Semarang: STMIK Dian Nuswantoro. hal.
12.
23

untuk memperoleh pemahaman jelas mengenai realita dan kondisi kehidupan

nyata.20

Dalam penelitian ini, akan dijelaskan proses yang terjadi dari gejala proses

penelitian ini, di mana data yang mendukung diperoleh dari sumber-sumber

literatur, diskografi, wawancara dengan komposer, maupun informan atau

narasumber yang berkompeten dalam bidang yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian ini. Tujuannya untuk membandingkan serta mencari kesimpulan

terhadap data yang diperoleh. Selanjutnya, hasil penelitian ini dideskripsikan,

diberikan penjelasan data menyangkut aspek kompositoris komposisi BUKAKAN

PINTU KASIHMU (OPEN THY GATE OF LOVE O LORD), karya Ronald

Pohan.

2. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini menyangkut segala bentuk tempat,

media, narasumber, terlebih khusus komposer sebagai kunci utama untuk

memperoleh informasi mengenai komposisi BUKAKAN PINTU KASIHMU

(OPEN THY GATE OF LOVE O LORD), karya Ronald Pohan.

3. Instrumen Penelitian

Sebagai instrumen utama dalam penelitian ini, peneliti akan langsung

berinteraksi dengan sumber data sebagai yang obyek yang diteliti, maupun subyek

penelitian (informan, nara sumber, dan komposer karya musikal BUKAKAN

PINTU KASIHMU (OPEN THY GATE OF LOVE O LORD)). Hal ini dalam

tujuan memperoleh infomasi, pandangan-pandangan terhadap suatu kondisi,

fenomena, atau pun gejala-gejala yang berhubungan dengan penelitian ini.


20
S. Suryabrata, 1992. Metodologi Penelitian. Jakarta: CV Rajawali. hal. 7.
24

Penggunaan alat bantu seperti alat rekam audio-video untuk mengambil gambar

dan suara, serta media internet untuk memperoleh informasi-informasi aktual,

serta melakukan komunikasi atau pun wawancara dengan narasumber, informan,

serta komposer karya musikal BUKAKAN PINTU KASIHMU (OPEN THY

GATE OF LOVE O LORD).

4. Tahapan Penelitian

Terdapat dua tahap penelitian yang akan ditempuh dalam penelitian ini

yaitu:

a) Tahap Persiapan Penelitian

1) Penentuan Objek dan Subyek Penelitian


Obyek penelitian ini adalah komposisi musikal BUKAKAN PINTU

KASIHMU (OPEN THY GATE OF LOVE O LORD), yang mana

merupakan data utama, di samping literatur dan informasi tertulis lainnya

yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Komposer dan narasumber lain

(informan) sebagai subyek penelitian ini. Informan penelitian diambil

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan untuk memilih orang-orang

yang dapat memberikan data yang akurat yang berkaitan dengan topik

penelitian ini.
2) Penentuan Latar atau Setting Penelitian
Sebagai bentuk penelitian pustaka, maka setting atau latar penelitian ini

adalah segala bentuk tempat yang dapat diperoleh informasi literatur dan

diskografi yang berhubungan dengan topik penelitian ini, seperti

perpustakaan, sumber elektronik, maupun studi internet, termasuk kegiatan

wawancara dengan komposer dan nara sumber lainnya.

b) Tahap Pelaksanaan Penelitian


25

Peneliti akan melakukan studi terhadap data utama yaitu komposisi

BUKAKAN PINTU KASIHMU (OPEN THY GATE OF LOVE O LORD), serta

sumber-sumber data berupa literatur-literatur, komposisi-komposisi musikal yang

berhubungan dengan topik penelitian ini, mengadakan wawancara dengan

komposer dan informan lainnya, kemudian melakukan analisa dan perbandingan

terhadap elemen-elemen musikal, membandingkan dengan perspektif narasumber,

dikaitkan dengan teori musikologi, kemudian melakukan interprestasi data.

Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian ini, maka diberikan saran-saran untuk

pengembangan penelitian-penelitian selanjutnya.

5. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

a) Metode Pengumpulan Data

Moleong menyatakan, bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif

adalah kata-kata dan tindakan, sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah

data tambahan.21 Pengumpulan data dalam penelitian ini akan menggunakan

metode-metode sebagai berikut.

1) Wawancara Tidak Terstruktur.


Wawancara ini hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan kepada

narasumber termasuk komposer BUKAKAN PINTU KASIHMU (OPEN

THY GATE OF LOVE O LORD), yaitu Ronald Pohan.


2) Observasi

21
Lexy J. Moleong, 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. hal.
157.
26

Selain wawancara, penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan

metode observasi. Observasi dibutuhkan untuk memahami proses terjadinya

wawancara, sehingga hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya.

Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku

subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang

dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil

wawancara.
3) Studi Dokumenter (Documentary Study)
Studi dokumenter merupakan suatu metode pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis

(catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah), data gambar maupun data

elektronik berupa diskografi audio, video dan sebagainya, termasuk partitur

komposisi BUKAKAN PINTU KASIHMU (OPEN THY GATE OF LOVE

O LORD), karya Ronald Pohan. Dokumen yang diperoleh, kemudian

dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis), sehingga

membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. 22 Jadi, studi

dokumenter dalam penelitian ini tidak sekedar mengumpulkan dan

menuliskan, atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang

sejumlah dokumen, akan tetapi yang dilaporkan dalam penelitian ini adalah

hasil analisis terurai berdasarkan kajian musikologi terhadap dokumen-

dokumen tersebut, terutama partitur komposisi BUKAKAN PINTU

KASIHMU (OPEN THY GATE OF LOVE O LORD). Penggunaan metode

22
Dian S. Retno, 1996. Metodologi Penelitian. Semarang: STMIK Dian Nuswantoro, hal.
15.
27

ini didasarkan pada pertimbangan, bahwa apabila ada kekeliruan, sumber

datanya masih tetap dan belum berubah.


b) Alat Bantu dan Teknik Pengumpulan Data

Menurut Patton, penulis sangat berperan dalam seluruh proses penelitian,

mulai dari memilih topik, mendeteksi topik tersebut, mengumpulkan data, hingga

analisis, menginterprestasikan dan menyimpulkan hasil penelitian. 23Dalam

mengumpulkan data-data penulis membutuhkan alat bantu (instrumen penelitian).

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan 3 alat bantu, yaitu :

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak

menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya

berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

2. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan agar peneliti dapat melakukan pengamatan

sesuai dengan tujuan penelitian. Pedoman observasi disusun berdasarkan hasil

observasi terhadap perilaku subjek selama wawancara dan observasi terhadap

lingkungan atau setting wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku

subjek dan informasi yang muncul pada saat berlangsungnya wawancara.

3. Alat Perekam

23
Michael Quinn Patton, 1987. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods.
Beverly Hills: Sage Publications, pp. 22.
28

Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara, agar peneliti

dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk

mencatat jawaban-jawaban dari subjek. Dalam pengumpulan data, alat

perekam baru dapat dipergunakan setelah mendapat ijin dari subjek untuk

mempergunakan alat tersebut pada saat wawancara berlangsung.

Untuk teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu,

analisa secara langsung terhadap komposisi BUKAKAN PINTU KASIHMU

(OPEN THY GATE OF LOVE O LORD), karya Ronald Pohan, baik pada

partiturnya maupun melalui rekaman audio dan video dengan mencocokkan pada

persepsi komposer, pandangan-pandangan pakar, informan dan nara sumber yang

berkompeten. Selain itu, dilakukan pengkajian terhadap buku-buku, tulisan-

tulisan, yang dapat menunjang penulisan ini.


Selain pengumpulan data melalui buku dan literatur lainnya, peneliti juga

akan melakukan wawancara dengan para ahli, komposer, musikolog, penyanyi,

pelatih, dirigen yang memiliki hubungan baik langsung atau tidak langsung

dengan komposisi serta oknum yang dianggap berkompeten dalam bidang musik,

kemudian hasil wawancara dikaji kembali serta ditinjau secara ilmiah agar dapat

diterima dan dipertanggung jawabkan sebagai suatu sumber yang akurat dan dapat

dipercaya.
Komposer sebagai sumber utama data penelitian ini, maka melalui

wawancara yang dilakukan, diharapkan dapat memperoleh hal-hal yang lebih

mendalam menyangkut komposer dan karya musikalnya, dalam hal ini proses

penciptaan, latar belakang dan riwayat hidup komposer sendiri.


6. Analisis Data
29

Wayne dalam The Craft of Research mengajukan teknik analisa data

kualitatif untuk proses analisis data dalam. Di mana dalam menganalisa penelitian

kualitatif terdapat beberapa tahapan-tahapan yang perlu dilakukan di antaranya: 24

a) Mengorganisasikan Data

Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara

mendalam (indepth inteviwer), di mana data tersebut direkam dan dibantu alat

tulis lainya. Selanjutnya dibuat transkip dengan mengubah hasil wawancara dari

bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbatim. Data yang diperoleh

dibaca berulang-ulang agar dapat dipahami dengan benar data atau hasil yang

diperoleh.

b) Pengelompokan Berdasarkan Kategori, Tema dan Pola Jawaban

Pada tahap ini dibutuhkan pengertian yang mendalam terhadap data,

perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar apa

yang ingin ditemukan. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara,

peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman

dalam melakukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti membaca kembali

transkip wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang

relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan penjelasan

singkat, dikelompokan atau dikategorikan berdasarkan kerangka analisis yang

telah dibuat.

Pada penelitian ini, dianalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman

terhadap hal-hal diungkapkan oleh pihak yang diwawancarai. Data yang telah

24
Wayne C Booth, 2003. The Craft of Research. Chicago: University of Chicago Press, pp.
221-223.
30

dikelompokan tersebut oleh peneliti, dicoba untuk dipahami secara utuh dan

ditemukan tema-tema penting serta kata kuncinya, sehingga peneliti dapat

menangkap pengalaman, permasalahan, dan dinamika yang terjadi pada subjek.

c) Menguji Asumsi atau Permasalahan Terhadap Data

Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data

tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini

kategori yang telah diperoleh melalui analisis, ditinjau kembali berdasarkan

landasan teori, sehingga dapat ditemukan persamaan antara landasan teoritis

dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis

tertentu, namun dari landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai

hubungan antara konsep-konsep dan faktor-faktor yang ada.

d) Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data

Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud,

peneliti masuk ke dalam tahap penejelasan. Berdasarkan kesimpulan yang telah

diperoleh, dipandang perlu untuk mencari alternatif penjelasan lain tentang

kesimpulan yang diperoleh. Dari hasil analisis, terdapat kemungkinan hal-hal

yang menyimpang dari asumsi. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif

lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada

bagian pembahasan, kesimpulan dan saran.

e) Menulis Hasil Penelitian

Penulisan data subjek yang telah dikumpulkan merupakan hal yang sangat

membantu untuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah

selesai. Dalam penelitian ini, penulisan yang dipakai adalah presentase data yang
31

diperoleh yaitu, penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara

mendalam dan observasi dengan subjek. Proses dimulai dari data-data yang

diperoleh dari subjek, dibaca berulang kali, sehinggga dipahami permasalahannya,

dianalisis, sehingga diperoleh gambaran penghayatan pengalaman dari subjek.

Selanjutnya dilakukan interprestasi secara keseluruhan, di mana di dalamnya

mencangkup keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian.

H. Sistematika Penulisan

Adapun hasil penelitian ini akan ditulis dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I Berisi latar belakang permasalahan, rumusan masalah,

maksud, tujuan dan manfaat penelitian, landasan teori,

tinjauan pustaka, dan metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian.

BAB II Pada bagian ini akan diuraikan mengenai riwayat hidup

komposer, pandangan dan aspek filosofi komposer yang

mempengaruhi komposisi musikalnya, serta pandangan-

pandangan pakar musik tentang komposer dan komposisinya.

BAB III Bagian ini berisi mengenai uraian atau kajian keseluruhan

aspek kompositoris komposisi BUKAKAN PINTU

KASIHMU (OPEN THY GATE OF LOVE O LORD) karya

Ronald Pohan untuk Mixed Choir.


BAB IV Berisi kesimpulan keseluruhan dari penelitian ini.
32

SUMBER PUSTAKA

Apel, Willi. 1965. Harvard Dictionary of Music. Cambridge, Massachusetts:


Harvard University Press.
Belkin, Alan 2008. General Principles of Harmony. [Online] (Updated
2008) Available at: http://www.musique.umontreal.ca/personnel/Belkin /bk.H/
index.html. [Accessed November 2009].
________, 2008. Musical Compositions. [Online] (Updated 2008) Available
at: http://www.musique.umontreal.ca/personnel/Belkin/bk.M/index.html .
[Accessed November 2009].
Booth, Wayne C. 2003. The Craft of Research. Chicago: University of
Chicago Press.
Crawford, Tim and Lorna Gibson, 2009. Modern Method for Music
Research. Burlington, USA: Ashgate Publishing Company.
Gabriel, Marcel 2005. Music and Philosophy. Milwaukee, Wisconsin:
Marquette University Press.
Harnum, Jonathan 2001. Basic Music Theory: How to read, write, and
understand written music. s.l.: Sol-Ut Press.
Institut Teknologi Bandung, 2001. Metodologi Penelitian. ed. M. Anshar
Amran [Handout]. September 2001. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Jones, Catherine-Schmidt. 2010. The Basic Elements of Music. Houston,
Texas: Rice University.
33

Meyer, Leonard B. 1973. Explaining Music: Essays and Explorations.


Berkeley and Los Angeles: University of California Press.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Rosdakarya.
Nasution, S. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung:
Tarsito.
Patton, Michael Quinn. 1987. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of
New Methods. Beverly Hills: Sage Publications.
Pen, Ronald. 1992. Introduction to Music. New York: McGraw-Hill, Inc.
Prier SJ, Karl-Edmund. 1996. Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta: Pusat Musik
Liturgi.
Retno, Dian S. 1996.Metodologi Penelitian. Semarang: STMIK Dian
Nuswantoro.
Sahman, Humar. 1993, Estetika Telaah Sistemik dan Historik. IKIP,
Semarang Press.
Schoenberg, Arnold 1950. Style and Idea. New York: The Philosophical
Library.
Stein, Deborah 2005. Engaging Music: Essays in Music Analysis. New
York: Oxford University Press.
Suryabrata, S. 1992. Metodologi Penelitian. Jakarta: CV Rajawali.
The Liang Gie, 1976, Garis-Garis Besar Estetik (Filsafat
Keindahan),Yogyakarta : Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta.
Theodore, Adorno W. 1932. Essay on Music. Berkeley, London : University
Of California Press.
Universitas Indonesia, 2009. Metodologi Penelitian. ed. Saptawati
Bardosono [Handout]. April 2009. Jakarta: Universitas Indonesia.
Winter. Robert S. "The Bifocal Close and the Evolution of the Viennese
Classical Style." Journal of the American Musicological Society 42 (1989).

Anda mungkin juga menyukai