Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN

PENGARUH PENCEMARAN UDARA (ATMOSFIR)


TERHADAP KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

RINTA TRI YUNISIA,S.KM

WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS JALAN GEDANG

DINAS KESEHATAN KOTA BENGKULU


TAHUN 2013
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah,SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah Kesehatan Lingkungan yang berjudul Pengaruh Pencemara Udara
(Atmosfir) Terhadap Kesehatan

Dalam penyusunan Makalah ini , kami menyadari masih banyak


kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran
dari semua pihak demi penyempurnaan dalam penyusuna Makalah ini dimasa
masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Bengkulu, 2013

Penulis

Rinta Tri Yunisia,S.KM


NIP.19880614 201101 2 002

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................
2
1.3 Tujuan...........................................................................................
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 2
2.1 Pencemaran Udara........................................................................
3
2.2 Terjadinya Pencemaran Udara......................................................
2.3 Komposisi dan Struktur Atmosfer................................................ 3
2.4 Dampak Dari Pencemaran Udara..................................................
4
2.5 Pengaruh Udara Terhadap Kesehatan...........................................
2.6 Udara Bebas.................................................................................. 5
2.7 Pengendalian Kualitas Udara........................................................
6
BAB III : PEMBAHASAN...............................................................................
BAB IV : PENUTUP........................................................................................ 8
4.1 Kesimpulan...................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
10
13
16
16
17

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidup sehat merupakan interaksi empat faktor utama : lingkungan, perilaku
individu, masyarakat, pelayanan kesehatan, serta faktor bawaan (genetik).
Bagaimana cara mencapai taraf hidup yang sehat melalui keseimbangan
lingkungan dengan lingkungan hidup yang terencana , terorganisasi, dan yang
dikelola secara baik dari semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia.
Dan, kajian ini telah menjadi studi otonom yang di sebut ilmu kesehatan
lingkungan.
Satu di antara sekian problem dan kritis yang dialami penduduk bumi adalah
rusaknya lingkungan alam yang menjadi daya dukung utama hidup kita, seperti
pencemaran udara, air dan tanah yang mengakibatkan terjadinya pemanasan
global. Pertumbuhan penduduk yang tak pernah surut dan laju pembangunan
sentra-sentra industri serta pemukiman mendorong semakin tingginya kebutuhan
masyarakat terhadap penggunaan sumber daya alam seperti air dan tanah, serta
sumber daya alam yang hayati dan hewani beserta unsur-unsur lain yang
mendukung.
Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses
yang wajar dan terlaksana sejak manusia dilahirkan sampai ia meninggal dunia.
Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur-unsur
lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Udara, air, makanan, sandang, papan,
dan seluruh kebutuhan manusia harus diambil dari lingkungan hidupnya.
Cara pengelola lingkungan yang terintegrasi adalah salah satu pendekatan
yang diperlukan agar manusia dapat memandang permasalahan kesehatan
lingkungan ini dengan lebih menyeluruh, sehingga tidak ada lagi keraguan dalam
menghadapi musim banjir dan kemarau, tidak ada lagi kesangsian dengan potensi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat dalam menghadapi
masalah pencemaran udara dan kegamangan pada penyakit-penyakit yang
berbasis lingkungan karena dimulai pemimpinan hingga tokoh masyarakat dan

1
diikuti segenap lapisan masyarakat telah memberikan tindakan nyata untuk akrab
dengan menggunakan moda transportasi umum, tindakan konversi lahan dan
hutan untuk perlindungan air, udara dan tanah melalui kebijakan dan perbuatan
yang menyatu dan melekat dalam budaya PHBS.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Pencemaran Udara?
2. Bagaimana Terjadinya Pencemaran Udara ?
3. Bagaimana Komposisi Dan Struktur Atmosfer ?
4. Bagaimana Dampak Pencemaran Udara ?
5. Apa Saja Pengaruh Pencemaran Udara Bagi Kesehatan ?
6. Bagaimana Cara Pengendalian Kualitas Udara?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian
pencemaran udara (atmosfer) , mengetahui bagaimana terjadinya pencemaran
udara, mengetahui bagaimana komposisi dan struktur atmosfer, mengetahui
dampak dari pencemaran udara, untuk mengetahui pengaruh pencemaran udara
bagi kesehatan, dan untuk mengetahui cara pengendalian kualitas udara. Serta
agar dapat menambah wawasan bagi kami sendiri khususnya dibidag promkes.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2
2.1 Pencemaran Udara
Menurut Keputusan Mentri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup
RI. No.KEP-03/MENKHL/II/1991 menyebutkan bahwa :
Pencemaran udara adalah masukan atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau
proses alam, sehingga kualitas udara turun smapai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya. (Sumantri.2010.hal 191)
Pencemaran udara ialah jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat atau
radiasi yang berpengaruh jelek terhadap organisme hidup. (Sastrawijaya. 2009.
Hal 192)
Pencemara udara dibedakan menjadi dua yaitu (Sumantri.2010.hal 185) :
Pencemaran primer adalah substansi pencemaran yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah
contoh dari pencemaran udara primer karena ia merupakan hasil dari
pembakaran.
Pencemaran sekunder adalah substansi pencemaran yang dibentuk dari
reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam
smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

Lingkungan atmosfer terdiri dari campuran gas yang meliputi kira-kira 10-
16 km dari permukaan bumi. Atmosfer terdiri dari oksigen (21%), nitrogen (7%),
karbon dioksida (sekitar 0,03%), argon (kurang dari 1%) dan gas runutan lainnya
serta uap air yang jumlahnya beragam. Komposisi ini telah terbentuk secara
perlahan-lahan sejak awal kehidupan bumi, sebelum jumlah karbon dioksida jauh
melebihi kandungan oksigen. Sejalan dengan evolusi tanaman hijau, karbon
dioksida diubah melalui fotosintesis menjadi oksigen atmosfer dan karbon
disimpan dilapisan sedimen. (Sumantri.2010.hal 185-186)

2.2 Terjadinya Pencemara Udara


Kelembapan udara tergantung pada konsentrasi uap air, dan H 2O yang
berbeda-beda konsentrasinya di setiap daerah. Kondisi udara di dalam atmosfer
tidak pernah ditemukan dalam keadaan bersih, melainkan sudah tercampur dengan
gas-gas lain dan partikulat-partikulat yang tidak diperlukan. Gas-gas dan

3
partikulat-partikulat yang berasal dari aktivitas alam dan juga yang dihasilkan
dari aktivitas manusia ini terus-menerus masuk ke dalam udara dan
mengotori/mencemari udara di lapisan atmosfer khususnya lapisan tropsfer.
(Sumantri.2010. hal 186)
Pencemaran udara terjadi apabila mengandung satu macam atau lebih bahan
pencemar diperoleh dari hasil proses kimiawi seperti gas-gas CO, CO 2, SO2, SO3,
gas dengan konsentrasi tinggi atau kondisi fisik seperti ukuran suhu yang sangat
tinggi bagi manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. (Sumantri.2010. hal 186)
Gas-gas CO, SO2, H2S, partikulat padat dan partikulat cair yang dapat
mencemari udara secara alami ini disebut bahan pencemar udara alami,
sedangkan yang dihasilkan karena kegiatan manusia disebut bahan pencemar
buatan, (Sumantri.2010. hal 186)
Dengan menggunakan paramwter konsentrasi zat pencemar dan waktu
lamanya kontak antara bahan pencemar atau polutan dan lingkungan (udara),
WHO menetapkan empat tingkat pencemaran sebagai berikut (Sumantri.2010. hal
188) :
Pencemaran tingakat pertama, yaitu pencemaran yang tidak
menimbulkan kerugian bagi manusia.
Pencemaran tingkat kedua, yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan
kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita.
Pencemaran tingkat ketiga, yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi
pada faal tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis.
Pencemaran tingkat keempat, yaitu pencemaran yang telah menimbulkan
sakit akut dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-
tumbuhan.
Belakangan ini pertumbuhan menimbulkan keprihatinan akan efek dari
emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan
global yang di pengaruhi (Sumantri.2010. hal 189) :
Kegiatan manusia :
Transportasi
Industri
Pembangkit listrik
Pembakaran (perapian, kompor, furnance, incinerator dengan berbagai
jenis bahan bakar
Gas buang pabrik yang menghasiklan gas berbahaya seperti (CFC)

4
Sumber alami
Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
Nitrifikasi dan idenitrifikasi biologi
Sumber-sumber lain
Transprotasi amonia
Kebocoran tangki klor
Timbutnya gas metanadari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah
Uap pelarut organik

2.3 Komposisi dan Struktur Atmosfer


Atmosfer adalah lingkungan udara, yakni udara yang meliputi planet bumi
ini. Atmosfer terdiri atas empat zona dengan perbedaan tempratur yang skstrem
sebagai akibat perbedaan penyerapan sinar matahari pada tiap lapisan tersebut.
Zona terdekat dari permukaan bumi disebut troposphere yang lapisannya setinggi
18 km di atas ekuator dan 8 km d atas kutub. (Sumantri.2010. hal 189)
Temperatur pada puncak troposphere dapat turun sampai dengan -60 0C.
Komponen gas terbanyak pada zona ini adalah Nitrogen (78%) dan OIksigen
(21%). Di atas zona troposphere terdapat zona stratosfer yang ketinggiannya
sampai kira-kira 50 km dan temperatur zona -20C s/d -600C. (Sumantri.2010. hal
189)
Unsur terpenting pada zona ini adalah uap air dan Ozone (O 3). Ozon
dihasilakn melalui reaksi berikut (Sumantri.2010. hal 190) :
O2+Ultra Violet O+O
O+O2 O3
Ozon melindungi permukaan bumi dari radiasi ultraviolet. Di atas stratosfer
terdapat zona mesosphere yang ketinggiannya sampai kira-kira 80 km.
Mesosphere dapat memiliki temperatur minimum sampai -800C. (Sumantri.2010.
hal 190)
Di atas mesosphere terdapat zona thermosphere, wilayah yang kaya dengan
ion dan ketinggiannya sampai 1600 km dari permukaan bumi. Pada wilayah ini
temperatur sangat tinggi karena adanya energi matahari dan ragiasi kosmik.
(Sumantri.2010.hal 190)

2.4 Dampak dari Pencemaran Udara

5
Di bawah ini merupakan dampak dari pencemaran udara
(Sumantri.2010.hal. 192-199)
a. Hujan Asam
Di dalam sistem alamiah bahan-bahan hasil penguraian hewan dan tanaman,
kegiatan gunung berapi, dan erosi oleh angin dapat mengakibatkan pelepasan
beberapa gas. Gas-gas ini selalu mengandung karbon, sulfur, dan nitrogen yang
diperlukan dalam proses fotosintesis untuk produksi protein, asam nukleat, dan
zat-zat lainnya di dalam tanaman dan hewan.
Sebagai tambahan untuk mengambil zat-zat makanan dari atmosfer,
tanaman dapat mengambil sebagian dari kebutuhan mereka yang terlarut dalam
hujan, demikian juga dari tanah. Meskipun spesies molekular d dalam amosfer
dan yang terlarut di dalam presipitat berguna pada kepekatan yang rendah, pada
kepekatan yang lebih tinggi mereka akan membahayakan tanaman, hewan, dan
jasad renik.

b. Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC. Metana, ozon,dan
N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan
oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan gelobal. Dampak dari pemanasan global
yaitu:
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
c. Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara
alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Pada zona stratosfer, ozon merupakan gas yang merugikan, tetapi
keberadaan ozon pada zona stratosfer sangat penting untuk melindungi permukaan
bumi dari radiasi ultraviolet (UV). Pada tahun 1998 ditemukan terjadinya
lubang ozon seluas 27,3 juta km2 di atas Antartika. Radiasi UV-B dari sinar

6
matahari dapat merusak materi genetik DNA dan merupakan penyebab utama
kangker kulit.
d. Dampak Negatif dan Dampak Positif
Kebakaran hutan dan gunung api yang meletus menyebabkan banyak hewan
yang kehilangan tempat berlindung, banyak hewan dan tumbuhan mati bahkan
punah. Gas-gas oksida belerang (SO2 dan SO3)bereaksi dengan uap air, dan air
hujan dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat merusak gedung-
gedung, jembatan sehingga mengakibatkan tumbuhan mati atau tidak bisa
tumbuh.
Gas karbon monoksida bila terhisap masuk ke dalam paru-paru bereaksi
dengan hemoglobin menyebabkan terjadinya keracunan darah dan masih banyak
lagi dampak negatif yang disebabkan oleh pencemaran udara.
Pencemaran udara selain memberikan dampak negatif, juga dapat
memberikan dampak positif antara lain, lahar dan partikulat-partikulat yang
disemburkan gunung berapi yang meletus, bila sudah dingin menyebabkan tanah
menjadi subur, pasir dan batuan yang dikeluarkan gunung berapi yang meletus
dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
Gas karbon monoksida bila bereaksi dengan oksigen di udara menghasilkan
gas karbon dioksida dapat dimanfaatkan bagi tumbuh-tumbuhan untuk
melangsungkan fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat yang sangat berguna
bagi makhluk hidup.

2.5 Pengaruh Udara Terhadap Kesehatan


Manusia setiap detik, selama hidupnya akan membutuhkan udara. Secara
rata-rata manusia tidak dapat mempertahankan hidupnya tanpa udara lebih dari
tiga menit. Karena udara berbentuk gas, ia terdapat dimana-mana, sebagai
akibatnya manusia tidak pernah memikirkannya atau memperhatikannya. (Slamet.
2011. Hal 68)
Sampai di Belgia terjadi wabah penyakit paru-paru yang disebabkan
pencemaran udara. Tahun-tahun berikutnya pencemaran udara menyebabkan
terjadinya kematian dalam proporsi epidemik di beberapa tempat di dunia.
(Slamet. 2011. Hal 68)

7
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran
pernafasan akut), termasuk di antaranya asma, bronkitis, dan gangguan
pernapasan lainnya. (Sumantri. 2010. Hal 199)
Penyakit-penyakit yang disebabkan pencemaran udar sangat menyerupai
penyakit umum. Misalnya, penyakit jantung dan paru-paru akibat pencemaran
udara sama saja dengan penyakit jantung dan paru-paru pada umumnya.
Demikian pula apabila didapat penyakit kulit, penyakit mata, ginjal, hati, bahkan
juga demam. Karena itu, kesadaran akan pentingnya udara bersih berjalan sangat
lambat. (Slamet. 2011. Hal 70)
Untuk dapat mempelajari pengaruh kualitas udara terhadap kesehatan, udara
perlu dibagi ke dalam dua bagian, yakni udara bebas dan udara tidak bebas. Udara
bebas adalah udara yang secara alamiah ada di sekitar kita di alam bebas,
sedangkan udara yang tak bebas adalah udara yang berada di dalam ruang
bangun-bangunan seperti industri, perumahan, sekolah, rumah sakit, sumur-sumur
dan tambang-tambang. (Slamet. 2011. Hal 68)
Kualitas udara perlu di kelompok sedemikian karena kualitas udara tak
bebas sebagian besar sangat ditentukan oleh yang merencanakan bangunan
maupun oleh yang memanfaatkan bangunan tersebut. Secara nalar, dapat di
mengerti bahwa udara di dalam gedung seharusnya tidak membahayakan
penghuninya, karena yang membuat bangunan itu pun manusia sendiri, sehingga
dapat di ubah atau di buat sehingga aman. Berbeda dengan udara bebas yang
sebagian besar di pengaruhi oleh keadaan iklim. (Slamet. 2011. Hal 68)

2.6 Udara Bebas


Udara bebas atau juga dikenal sebagai udara ambient, yang ada disekitar
manusia dapat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Pengaruh tersebut
dikelompokkan menjadi, pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung
(Slamet. 2011. hal 70-75) :
a. Pengaruh langsung
Adalah proses pernapasan dan kontak seluruh tubuh dengan udara.
Pengaruh udara terhadap kesehatan sangat ditentukan oleh komposisi
kimia, biologis maupun fisis udara.
b. Pengaruh tidak langsung

8
Adalah pengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Misalnya ,
nitrogen dalam udara dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk
urea dengan menggunakan proses haber.
c. Sistem pernapasan
Pencemaran udara didalam troposfir terutama akan berpengaruh
terhadap sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, kulit, mata, dan
selaput lendir. Sitem pernapasan manusia mensuplay kebutuhan
manusia akan oksigen serta membuang segala buangan yang berbentuk
gas.
d. Efek zat kimia pengotor/pencemar udara
Beberapa zat pencemar udara akan dibahas sepintas efeknya terhadap
kesehatan.
1. Sulfur dioksida dihasilkan dari sumber alamiah maupun sumber
buatan. Sumber-sumber SO2 buatan adalah pembakaran bahan
bakar minyak, gas, dan batu bara yang mengandung sulfur tinggi.
Dalam udara, sulfur dioksida mengalami reaksi-reaksi fotokimia
dan berubah menjadi berbagai macam senyawa sebelum jatuh ke
permukaan bumi. Selain pengeruhnya terhadap kesehatan, sulfur
dioksida juga berpengaruh terhadap tumbuhan dan hewan.
2. Ozon O3 adalah gas yang tidak stabil, berwarna biru, mudah
mengoksidasi, dan bersifat iritan yang kuat terhadap saluran
pernafasan. Ozon dapat memasuki saluran pernafasan lebih dalam
dari pada SO2.
3. Nitrogen Oksida (NO2)
NO2 adalah gas yang toksis bagi manusia.
4. Karbon Monoksida
Efeknya terhadap kesehatan disebabkan karena CO dapat
menggeser oksigen yang terikat pada hemoglobin (
Hb) dan mengikat Hb menjadi karboksi-hemoglobin (COHB).

2.7 Pengendalian Kualitas Udara


Berikut cara-cara pengandalian kualitas udara (Sumatri.2010.hal 204-207) :
1. Pengendalian emisi
Beberapa jenis alat pengendalian emisi antara lain :
a. Filter udara

9
Filter udara yang dimaksud untuk menyaring partikel yang ikut keluar
pada cerobong (stack), agar tidak ikut terlepas ke lingkungan sehingga
hanya udara bersih saja yang keluar dari tutup cerobong.
b. Pengendapan siklon
Pengendapan siklon adalah pengendapan partikel yang ikut dalam
emisi dengan pemanfaatan gaya sentripugar dari partikel yang sengaja
dihembuskan melalui tepi dinding siklon sehinnga pertikel yang lebih
berat akan jatuh kebawah.
c. Pengendapan sistem gravitasi
Alat pengendap ini berupa ruang panjang yang sedemikian rupa yang
dialiri dengan udara kotor yang mengandung pertikel secara perlahan,
sehingga memungkinkan terjadinya pengendapan partikel kebawah
akibat beratnya sendiri.
d. Pengendapan elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara
yang kotor (volume yang relatif besar).
e. Filter basah
Nama lain filter basah adalah scrubber atau wet collector. Prinsip kerja
scrubber adalah melewati bahan pencemar melalui larutan penyerap.
2. Pengendalian Khusus
Disamping penggunaan alat pengandalian udara, beberapa pencemar dapat
dikelola dengan metode yang lebih spesifik.
a. Pengendalian sulfur dioxida (SO2)
Terutama dilakukan dengan pengurangi penggunaan bahan bakar
bersulfur tinggi atau menukar nya dengan bahan bakar bersih
dilingkungan.
b. Pengendalian oksida nitrogen (NOx)
Umumnya NOx dihasilkan dari pembakaran bahan bakar posil seperti
gas alam. Ada 2 pendekatan utama dalam pengelolaan NOx adalah :
Proses pembakaran modivikasi untuk mencegah pembentukkan
NOx.
Memperlakukan gas buang secra kimia, untuk mengkonversi
NOx menjadi N2.
c. Pengendalian volatile organic compounds (VOCs)
Ada beberapa alternatif dalam pengelolaan VOCs.
Substitusi dengan bahan tidak mengandung VOCs.

10
BAB III

PEMBAHASAN

Atmosfer adalah lingkungan udara, yakni udara yang meliputi planet bumi
ini. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pencemaran lingkungan
adalah pencemaran yang terjadi jika di udara (atmosfer) terjadi campuran radiasi
atau zat yang berpengaruh buruk terhadap organisme hidup, sehingga

11
menyebabkan udara tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan fungsi yang
seharusnya.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun
kegiatan manusia. Beberapa gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi
atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,
regional, maupun global.
Atmosfer terdiri dari oksigen (21%), nitrogen (7%), karbon dioksida (sekitar
0,03%), argon (kurang dari 1%) dan gas runutan lainnya serta uap air yang
jumlahnya beragam.
Terjadinya pencemaran udara karena adanya gas-gas dan partikulat-
partikulat yang berasal dari aktivitas alam dan juga yang dihasilkan dari aktivitas
manusia yang terus-menerus masuk ke dalam udara dan mengotori/mencemari
udara di lapisan atmosfer khususnya lapisan tropsfer.
Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara
adalah transportasi, industri, pembangkit listrik dan gas buang pabrik, dan sumber
alami yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara adalah gunung
berapi, rawa-rawa, dan kebakaran hutan, serta sumber-sumber lain yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran udara adalah transportasi amonia, kebocoran
tangki klor,dan tempat akhir pembuangan sampah.
pencemara udara dapat menimbulkan kerugian bagi manusia seperti
terjadinya iritasi pada kulit manusia, terjadinya penyakit yang kronis, dan
pencemaran udara juga dapat menyebabkan kematian bagi manusia, hewan, dan
tumbuhan.
Atmosfer terdiri atas empat zona dengan tempratur yang berbeda, zona
terdekat dari permukaan bumi disebut troposphere yang lapisannya setinggi 18 km
di atas ekuator dan 8 km d atas kutub. Komponen gas terbanyak pada zona ini
adalah Nitrogen (78%) dan OIksigen (21%).
Di atas zona troposphere terdapat zona stratosfer yang ketinggiannya sampai
kira-kira 50 km dan temperatur zona -2 0C s/d -600C. Temperatur pada puncak
troposphere dapat turun sampai dengan -600C. Unsur terpenting pada zona ini
adalah uap air dan Ozone (O3). Ozon melindungi permukaan bumi dari radiasi
ultraviolet.

12
Di atas stratosfer terdapat zona mesosphere yang ketinggiannya sampai kira-
kira 80 km. Mesosphere dapat memiliki temperatur minimum sampai -800C. Di
atas mesosphere terdapat zona thermosphere, wilayah yang kaya dengan ion dan
ketinggiannya sampai 1600 km dari permukaan bumi.
Pencemaran udara dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia, sepeti
terjadinya penyakit ISPA (infeksi saluran pernafasan akut), asma, bronkitis, dan
gangguan pernapasan lainnya. Serta juga dapat mengakibatkan timbulnya
penyakit kulit, penyakit mata, ginjal, hati, bahkan juga demam.
Oleh karena itu masyarakat disekitarrnya harus mempunyai kesadaran
bahwa pentingnya menjaga udara bersih. Udara bebas, yang ada disekitar manusia
dapat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Pengaruh tersebut
dikelompokkan menjadi, pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung
Pengaruh langsung adalah proses pernapasan dan kontak seluruh tubuh
dengan udara. Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh terhadap kesejahteraan
masyarakat.
Pengendalian udara dapat dilakukan dengan cara, Filter udara ( Filter udara
adalah proses penyaringan udara yang bertujuan untuk mengikat udara kotor dan
mengeluarkan udara bersih). Pengendapan siklon (pengendapan siklon adalah
proses pemisahan udara bersih dan udara kotor).
Pengendapan sistem gravitasi (alat pengendap ini berupa ruang panjang
yang sedemikian rupa yang dialiri dengan udara kotor yang mengandung pertikel
secara perlahan, sehingga memungkinkan terjadinya pengendapan partikel
kebawah akibat beratnya sendiri).
Pengendapan elektrostatik (alat pengendap elektrostatik digunakan untuk
membersihkan udara yang kotor (volume yang relatif besar). Filter basah (nama
lain filter basah adalah scrubber atau wet collector Prinsip kerja scrubber adalah
melewati bahan pencemar melalui larutan penyerap)

13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pencemaran udara terjadi apabila mengandung satu macam atau lebih bahan
pencemar diperoleh dari hasil proses kimiawi seperti gas-gas CO, CO 2, SO2, SO3,
gas dengan konsentrasi tinggi atau kondisi fisik seperti ukuran suhu yang sangat
tinggi bagi manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Pencemaran udara dapat
ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa
gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap
sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara
dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sastrawijaya, A. Tresna. 2009. Pencemaran Lingkungan. Jakarta : Renika Cipta

Slamet, Julisoemirat. 2011. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada


University Press

Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Kencana Pranada Media


Group

15

Anda mungkin juga menyukai