Anda di halaman 1dari 7

TUGAS DASAR-DASAR MANAJEMEN

TIPE KEPEMIMPINAN

Oleh :

Rian Monterry
111201182
TPC

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN
INDRAMAYU
2014
Tipe Kepemimpinan

1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis


Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan
pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia
mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal
yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan
ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman,
yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang
kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada
pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh
dan daya tarik yang amat besar.

2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis


Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan
yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut:
Mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum
dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan,
Mereka bersikap terlalu melindungi,
Mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil
keputusan sendiri,
Mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
berinisiatif,
Mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada
pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas
mereka sendiri,
Mereka selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

3. Tipe Kepemimpinan Maternalistis


Tipe kepemimpinan maternalistis tidak jauh beda dengan tipe
kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan
maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat
menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
4. Tipe Kepemimpinan Militeristis
Tipe kepemimpinan militeristis ini sangat mirip dengan tipe
kepemimpinan otoriter tapi lebih ke arah militer. Adapun sifat-sifat dari tipe
kepemimpinan militeristik adalah:
Lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat
otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana,
Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan,
Sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda
kebesaran yang berlebihan,
Menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya,
Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari
bawahannya,
Komunikasi hanya berlangsung searah.

5. Tipe Kepemimpinan Otokratis


Seorang pemimpin yang tergolong otokratik memiliki serangkaian
karakteristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang negatif.
Seorang pemimpin otokratik adalah seorang yang egois. Egoismenya akan
memutarbalikkan fakta yang sebenarnya sesuai dengan apa yang secara
subjektif diinterpretasikannya sebagai kenyataan. Dengan egoismenya,
pemimpin otokratik melihat peranannya sebagai sumber segala sesuatu dalam
kehidupan organisasional. Egonya yang besar menumbuhkan dan
mengembangkan persepsinya bahwa tujuan organisasi identik dengan tujuan
pribadinya. Dengan persepsi yang demikian, seorang pemimpin otokratik
cenderung menganut nilai organisasional yang berkisar pada pembenaran
segala cara yang ditempuh untuk pencapaian tujuannya. Pada tipe
kepemimpinan ini ketentuan dibuat oleh pimpinan, tingkah laku dari kegiatan
kelompok diputuskan oleh pimpinan, pimpinan selalu memberikan tugas pada
setiap anggota, pimpinan dapat memuji atau mencela pekerjaan anggota.
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain:
Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi,
Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal,
Berambisi untuk merajai situasi,
Setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri,
Bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan
tindakan yang akan dilakukan,
Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas
pertimbangan pribadi,
Adanya sikap eksklusivisme,
Selalu ingin berkuasa secara absolut,
Sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku,
Pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.

6. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire


Pada tipe kepemimpinan ini pemimpin seperti tidak memimpin, dia
membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri, dengan
anggapan bahwa anggota organisasi sudah mengetahui dan cukup dewasa
untuk taat pada peraturan yang berlaku Ciri-ciri kepemimpinan Laissez Faire
adalah sebagai berikut:
Pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif,
Memberikan kebebasan pada para bawahan,
Tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya,
Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya
sendiri,
Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis,
tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu
melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja
yang kooperatif,.
Intervensi pemimpin dalam perjalanan organisasi berada pada tingkat yang
minimal.

7. Tipe Kepemimpinan Populistis


Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat
yang tradisonal, kepemimpinan populistis adalah kepemimpinan yang dapat
membangunkan solidaritas rakyat. tidak mempercayai dukungan kekuatan serta
bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan
penghidupan kembali sikap nasionalisme.

8. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif


Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya
biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang
mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena
itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam
pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan
teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial
ditengah masyarakat.

9. Tipe Kepemimpinan Demokratis


Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan
bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan
pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal
(pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis
tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari
setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau
mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para
spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas
setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat. Ciri-ciri
kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi,
Bersifat terbuka,
Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran, pendapat, bahkan kritik,
Dalam pengambilan keputusan mengutamakan musyawarah untuk mufakat,
Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan team work dalam usaha
mencapai tujuan,
Menghargai potensi individu.

10. Tipe Kepemimpinan Open Leadership


Tipe ini hampir sama dengan tipe demokratis. Perbedaannya terletak
dalam hal pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ada ditangan
pemimpin.

11. Tipe Kepemimpinan Transaksional


Kepemimpinan transaksional dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan seorang pemimpin dalam menggerakkan anggotanya dengan
menawarkan imbalan/akibat terhadap setiap kontribusi yang diberikan oleh
anggota kepada organisasi. gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin
menfokuskan perhatiannya pada transaksi interpersonal antara pemimpin
dengan karyawan yang melibatkan hubungan pertukaran. Pertukaran tersebut
didasarkan pada kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran, standar kerja,
penugasan kerja, dan penghargaan. Ciri-ciri kepemimpinan transaksional adalah
sebagai berikut:
Pemimpin menggunakan serangkaian imbalan untuk memotivasi para
anggota, Imbalannya berupa kebutuhan tingkat fisiolois,
Pemimpin akan memberi tindakan koreksi atau pembatalan imbalan atau
sanksi apabila anggota gagal mencapai sasaran prestasi yang ditetapkan,
Pemimpin mengetahui keinginan bawahan,
Pemimpin terampil Memberikan imbalan atau janji yang tepat,
Responsif terhadap kepentingan bawahan.

12. Tipe Kepemimpinan Transformasional


Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang membawa
organisasi pada sebuah tujuan baru yang lebih besar dan belum pernah dicapai
sebelumnya dengan memberikan kekuatan mental dan keyakinan kepada para
anggota agar mereka bergerak secara sungguh-sungguh menuju tujuan
bersama tersebut dengan mengesampingkan kepentingan/keadaan
personalnya. Ciri-ciri kepemimpinan transformational adalah sebagai berikut:
Adanya pemberian wawasan serta penyadaran akan misi, membangkitkan
kebanggaan, serta menumbuhkan sikap hormat dan kepercayaan pada para
bawahannya,
Adanya proses menumbuhkan ekspektasi yang tinggi melalui pemanfaatan
simbol-simbol untuk memfokuskan usaha dan mengkomunikasikan tujuan-
tujuan penting dengan cara yang sederhana,
Adanya usaha meningkatkan intelegensia, rasionalitas, dan pemecahan
masalah secara seksama,
Pemimpin memberikan perhatian, membina, membimbing, dan melatih setiap
orang secara khusus dan pribadi.

Anda mungkin juga menyukai