2, Mei 2015
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh intensitas daya dan waktu reaksi terhadap rendemen dan karakteristik
ELRGLHVHO GDUL PLQ\DN MHODQWDK \DQJ GLKDVLONDQ PHODOXL UHDNVL WUDQVHVWHUL¿NDVL \DQJ GLEDQWX GHQJDQ SHPEHULDQ
gelombang mikro (PLFURZDYH). Minyak jelantah diperoleh dari pabrik kerupuk yang berlokasi di Sukarame, Bandar
Lampung. Reaksi pembuatan biodiesel dilakukan menggunakan gelas erlenmeyer yang dipanaskan di dalam oven
PLFURZDYHberdaya 399 watt dan frekuensi 2.450 MHz yang telah dilengkapi dengan pengaduk listrik berkecepatan
1446 RPM. Penelitian menggunakan rancangan acak faktorial dengan dua faktor. Kedua faktor adalah intensitas daya
gelombang mikro dengan tiga taraf [(30, 50, dan 70%) dan waktu reaksi, juga dengan tiga taraf (30, 60, dan 120 detik).
6HWLDS NRPELQDVL SHUODNXDQ GLODNXNDQ GHQJDQ WLJD NDOL XODQJDQ 5HDNVL WUDQVHVWHUL¿NDVL GLODNXNDQ GHQJDQ PO
minyak jelantah pada perbandingan molar minyak jelantah terhadap metanol 1:6. Parameter yang dianalisis meliputi
rendemen, bilangan asam, massa jenis, dan viskositas biodiesel. Data dianalisis menggunakan ANOVA diikuti uji beda
Q\DWDWHUNHFLO%17SDGDWLQJNDWVLJQL¿NDQVLĮ = 5% dan Į = 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas daya
gelombang mikro dan waktu reaksi tidak berpengaruh terhadap bilangan asam, viskositas, dan massa jenis biodiesel.
Biodiesel yang dihasilkan memiliki bilangan asam 2,98–4,20 mgKOH/g, massa jenis 0,87–0,88 g/mL, dan viskositas
1,9–2,0 cSt. Intensitas daya gelombang mikro dan waktu reaksi serta interaksinya berpengaruh nyata pada rendemen
biodiesel. Dalam penelitian ini, tanpa memperhatikan intensitas daya gelombang mikro, waktu reaksi terbaik adalah 30
detik saat rendemen biodiesel rata-rata mencapai 91,1%.
Kata kunci%LRGLHVHOPLQ\DNMHODQWDKWUDQVHVWHUL¿NDVLJHORPEDQJPLNUR
ABSTRACT
The purpose of this research was to study the effect of power intensity and reaction time on the yield and the characteristic
RIELRGLHVHOPDGHIURPZDVWHFRRNLQJRLOYLDWUDQVHVWHUL¿FDWLRQUHDFWLRQDVVLVWHGE\PLFURZDYH:DVWHFRRNLQJRLOZDV
FROOHFWHGIURPDFUDFNHULQGXVWU\ORFDWHGLQ6XNDUDPH%DQGDU/DPSXQJ7KHWUDQVHVWHUL¿FDWLRQUHDFWLRQLVFRQGXFWHG
using an erlenmeyer glass heated in a microwave oven with power capacity of 399 watt and frequency of 2,450
0+]ZKLFKKDVEHHQ¿WWHGZLWKDQHOHFWULFVWLUUHUDW530$FRPSOHWHO\UDQGRPL]HGGHVLJQZLWK[IDFWRULDO
arrangements was used in this experiment. Treatment consisted of two factors, namely power intensity and reaction
time. The power intensity included three levels (30, 50, and 70%). Similarly did for the reaction time (30, 60, and 120
VHFRQGV7UDQVHVWHUL¿FDWLRQUHDFWLRQZDVFDUULHGRXWZLWKPOZDVWHFRRNLQJRLODWDPRODUUDWLRRIZDVWH
cooking oil to methanol). Parameters to be analyzed included biodiesel yield, acid number, density, and viscosity of
ELRGLHVHO'DWDZDVDQDO\]HGXVLQJ$129$IROORZHGE\OHDVWVLJQL¿FDQWGLIIHUHQFHWHVWDWDOHYHORIĮ DQGĮ
= 1%. The results showed that both microwave power intensity and reaction time and their interaction had no effect
on the viscosity, acid number and density of produced biodiesel. Biodiesel produced has acid number of 2.98 to 4.20
mgKOH/g, density of 0.87 to 0.88 g/mL, and viscosity of 1.9 to 2 cSt. Microwave power intensity and reaction time and
WKHLULQWHUDFWLRQKDGVLJQL¿FDQWO\DIIHFWHGWKH\LHOGRIELRGLHVHO5HJDUGOHVVWKHPLFURZDYHSRZHULQWHQVLW\UHDFWLRQ
time of 30 seconds was adequate for microwave-assisted biodiesel synthesis with an average yield reaching 91.1%.
Keywords%LRGLHVHOZDVWHFRRNLQJRLOWUDQVHVWHUL¿FDWLRQPLFURZDYH
234
AGRITECH, Vol. 35, No. 2, Mei 2015
METODE PENELITIAN
Bahan
*DPEDU6NHPDUHDNVLWUDQVHVWHUL¿NDVLPHQJJXQDNDQPHWDQRO
Bahan yang digunakan adalah minyak jelantah yang
%LRGLHVHOMXJDGDSDWGLSURVHVPHODOXLUHDNVLHVWHUL¿NDVL diperoleh dari pabrik kerupuk di Kecamatan Sukarame,
PHQJJXQDNDQ NDWDOLV DVDP $]L] GDQ HVWHUL¿NDVL Bandar Lampung. Untuk memisahkan partikel kasar, minyak
WUDQVHVWHUL¿NDVL %HUULRV GNN 3HPLOLKDQ UHDNVL jelantah disaring menggunakan kain kasa. Minyak jelantah
bergantung pada kandungan asam lemak bebas (ALB) di diuji untuk mengetahui massa jenis, bilangan asam, angka
235
AGRITECH, Vol. 35, No. 2, Mei 2015
asam lemak bebas (ALB). Metanol dan katalis NaOH yang 1:6 (Jagadale dan Jugulkar, 2012). Sebanyak 100 ml minyak
digunakan dalam penelitian ini adalah berkualitas teknis jelantah dicampur dengan 20 ml larutan metoksida (NaOH
(WHFKQLFDOJUDGH). Bahan kimia lain adalah aquades, indikator dalam metanol) dalam erlenmeyer. Selanjutnya campuran
PP, isopropil alkohol, dan KOH. minyak dan metoksida dipanaskan di dalam oven PLFURZDYH
berpengaduk listrik (Gambar 1). Biodiesel yang dihasilkan
Alat didiamkan selama kurang lebih 24 jam untuk mengendapkan
Peralatan yang digunakan adalah oven mLFURZDYH gliserol. Setelah dipisahkan dari gliserol, biodiesel dicuci
dengan daya keluaran maksimum 399 W dan frekuensi menggunakan aquades tiga sampai empat kali hingga jernih.
gelombang 2450 MHz \DQJ WHODK GLPRGL¿NDVL GL EDJLDQ
atasnya untuk menempatkan pengaduk listrik dengan Pengamatan dan Pengukuran
kecepatan 1446 RPM (Gambar 2). Peralatan lain meliputi Parameter yang diamati meliputi suhu reaksi, rendemen
peralatan gelas, pengaduk listrik, spatula, buret, IDOOLQJ EDOO biodiesel, bilangan asam, massa jenis, dan viskositas biodiesel.
YLVFRPHWHU, neraca analitik, piknometer, dan pemanas (KRW Rendemen biodiesel dihitung menggunakan Persamaan (2):
SODWH).
hasil biodiesel (g)
Rendemen u 100% ………… (2)
minyak jelantah (g)
236
AGRITECH, Vol. 35, No. 2, Mei 2015
Karakteristik Nilai
Massa jenis (g/mL) 0,910
Bilangan asam (mgKOH/g) 5,6
ALB (%) 2,81
Warna Gelap, keruh
Tabel 2. Rendemen dan karakteristik biodiesel yang dihasilkan dari perlakuan intensitas daya gelombang mikro dan waktu reaksi
Perlakuan
Rendemen rata- Bilangan asam Viskositas Massa jenis
Intensitas daya D (%) Waktu reaksi T (detik) rata (%) (mgKOH/g) (cSt) (kg/L)
F TAB
Sumber Keragaman db JK KT FHIT
0,05 0,01
Perlakuan 8 581,97 72,75 14,66
Intensitas Daya (D) 2 243,98 121,99 25,18* 3,55 6,01
Waktu Reaksi (T) 2 102,75 51,38 10,60* 3,55 6,01
D×T (DT) 4 230,54 57,64 11,90* 2,93 4,58
GALAT 18 87,21 4,85
TOTAL 26 1253,24
*) berbeda nyata
237
AGRITECH, Vol. 35, No. 2, Mei 2015
Tabel 4. Hasil uji BNT untuk rendemen biodiesel Hal yang sama terjadi pada waktu reaksi 60 detik (rendemen
rata-rata 88,3%). Secara umum rendemen biodiesel yang
Perlakuan
tinggi diperoleh pada waktu reaksi yang lebih singkat
Intensitas Waktu reaksi Rendemen (%) Į (30 detik) tanpa memperhatikan besarnya intensitas daya
daya D (%) T (detik) gelombang mikro. Meningkatkan waktu reaksi menjadi 60
30 30 76,67 a
GHWLN WLGDN VHFDUD VLJQL¿NDQ PHQJXEDK UHQGHPHQ ELRGLHVHO
30 60 87,72 b
untuk reaksi dengan intensitas daya gelombang mikro 50
30 120 88,51 bc GDQ WHWDSL VHFDUD VLJQL¿NDQ PHQXUXQNDQ UHQGHPHQ
50 30 88,52 bc untuk reaksi dengan intensitas daya 30%. Dari waktu reaksi
50 60 89,18 bcd 60 hingga 120 detik, rendemen biodiesel tidak berubah
50 120 90,06 bcd untuk reaksi dengan intensitas daya 30 dan 50%, tetapi turun
70 30 90,45 bcd VLJQL¿NDQXQWXNUHDNVLGHQJDQLQWHQVLWDVGD\D
70 60 92,71 cd Gambar 3 juga memperlihatkan bahwa pada perlakuan
93,58 d intensitas daya gelombang mikro 70% mengakibatkan
70 120
WHUMDGLQ\DSHQXUXQDQUHQGHPHQELRGLHVHO\DQJVLJQL¿NDQGDUL
DQJND\DQJGLLNXWLKXUXI\DQJVDPDSDGDEDULVGDQNRORPĮ\DQJVDPD
berarti tidak berbeda nyata.
89,2% pada waktu reaksi 30 detik menjadi 76,7% pada waktu
reaksi 120 detik. Hal ini terjadi karena transfer panas yang
efektif mengakibatkan naiknya suhu reaksi secara cepat. Hasil
Gambar 3 memperlihatkan bahwa pada waktu reaksi 30
pengukuran menunjukkan bahwa suhu reaksi dapat mencapai
detik, perlakuan daya menghasilkan rendemen biodiesel yang
hingga 84oC pada intensitas daya 70% dan waktu reaksi 120
tidak berbeda nyata dengan nilai rendemen rata-rata 91,1%.
detik (Gambar 4). Suhu ini lebih tinggi dari suhu penguapan
ϭϬϬ
metanol (65 oC) sehingga sebagian metanol berada dalam fase
uap dan menurunkan efektivitas reaksi. Penurunan rendemen
pada suhu tinggi (70 oC) juga terjadi pada proses produksi
biodiesel secara konvensional (Aziz, 2011). Pemberian
ZĞŶĚĞŵĞŶŝŽĚŝĞƐĞů;йͿ
ϵϬ
kondensor pada sistem reaksi dapat mengembalikan fase uap
metanol menjadi cair. Tetapi, efektivitas kondensor masih
ϴϬ perlu dikaji mengingat waktu reaksi yang sangat singkat.
ϯϬй
ϱϬй ϵϬ
ϳϬ ϴϰ͘ϭ
ϴϬ
ϳϬй
ϳϬ ϲϮ͘ϴ
^ƵŚƵZĞĂŬƐŝ;ŽͿ
ϲϬ ϲϮ͘ϵ
ϲϬ ϰϰ͘ϱ
ϱϬ
ϰϵ͘ϭ ϰϱ͘ϱ
Ϭ ϭϱ ϯϬ ϰϱ ϲϬ ϳϱ ϵϬ ϭϬϱ ϭϮϬ
ϰϬ ϯϵ͘ϯ
tĂŬƚƵZĞĂŬƐŝ;ĚĞƚŝŬͿ ϯϬй
ϯϬ ϯϰ͘ϯ ϯϳ͘ϴ
ϭϬϬ ϱϬй
ϮϬ
ϳϬй
ϭϬ
Rendemen Biodiesel (%)
Ϭ
ϵϬ
Ϭ ϭϱ ϯϬ ϰϱ ϲϬ ϳϱ ϵϬ ϭϬϱ ϭϮϬ ϭϯϱ
tĂŬƚƵZĞĂŬƐŝ;ĚĞƚŝŬͿ
ϴϬ
30 detik
Gambar 4. Hubungan antara intensitas daya dan waktu reaksi terhadap suhu
60 detik
reaksi
ϳϬ 120 detik
238
AGRITECH, Vol. 35, No. 2, Mei 2015
menit. Transfer panas melalui gelombang mikro berlangsung digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar. Oleh sebab
secara efektif mengakibatkan pemanasan yang lebih cepat itu dipandang perlu untuk melihat potensi pemanfaatannya
yang pada gilirannya meningkatkan laju reaksi. sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah. Untuk itu
dilakukan uji kapilaritas untuk mengetahui seberapa jauh
Bilangan Asam biodiesel yang dihasilkan mampu diserap oleh sumbu
Bilangan asam di dalam bahan bakar dapat kompor minyak tanah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
mempengaruhi sifat korosinya terhadap mesin. Semakin biodiesel yang dihasilkan memiliki kapilaritas yang tidak
tinggi bilangan asam maka korosivitasnya semakin tinggi. kalah dari minyak tanah, yaitu setinggi 37,5 cm hingga 38,5
Bilangan asam dalam biodiesel yang dihasilkan berkisar dari cm (Tabel 5).
2,98 mgKOH/g hingga 4,20 mgKOH/g. Jika dibandingkan
dengan bilangan asam bahan baku minyak jelantah, yaitu
5,6 mgKOH/g (Tabel 1), maka bilangan asam biodiesel yang
dihasilkan telah mengalami penurunan. Meskipun demikian,
nilai bilangan asam biodiesel yang dihasilkan masih lebih
tinggi dari nilai SNI, yaitu 0,8 mgKOH/g. Hal ini menunjukkan
bahwa biodiesel yang dihasilkan masih memiliki kandungan
asam yang tinggi sehingga belum dapat digunakan sebagai
campuran minyak solar untuk menggerakkan motor diesel.
Tingginya bilangan asam karena penggunaan metanol
teknis (70%) sebagai pereaksi sehingga mengakibatkan Gambar 5. Hubungan antara intensitas daya dan waktu reaksi terhadap
reaksi kurang sempurna. Satriana dkk (2012) menunjukkan viskositas
bahwa penurunan konsentrasi metanol dari 90% hingga 70%
telah mengakibatkan terjadinya peningkatan bilangan asam Tabel 5. Tabel perbandingan kapilaritas minyak tanah dan
biodiesel dari 0,8 mgKOH/g menjadi 3,73 mgKOH/g. biodiesel
239
AGRITECH, Vol. 35, No. 2, Mei 2015
rata mencapai 91,1% tanpa memperhatikan intensitas daya An overview. -RXUQDO RI 6XVWDLQDEOH (QHUJ\
gelombang mikro. Biodiesel yang dihasilkan berpotensi dapat (QYLURQPHQW2: 71-75.
digunakan sebagai pengganti bahan bakar kompor minyak Kheang, L.C., May, C.Y., Foon, C.S. dan Ngan, M.A. (2006).
tanah. Recovery and conversion of palm olein-derived used
frying oil to methyl esters for biodiesel. -RXUQDORI2LO
UCAPAN TERIMA KASIH 3DOP5HVHDUFK 18: 247-252.
Penelitian ini didanai oleh DIPA Fakultas Pertanian, Knothe, G., Gerpen, J.V. dan Krahl, J. (editor). (2005). 7KH
Universitas Lampung dengan Kontrak No. 270.A/UN26/4/ %LRGLHVHO+DQGERRN. AOCS Press, Champaign, Illinois.
DT/2013, tanggal 25 Februari 2013. Kwartiningsih, E., Setyawardhani, D.A., Widyawati, E.D.
dan Adi, W.K. (2007). Pengaruh temperatur terhadap
DAFTAR PUSTAKA kinetika reaksi metanolisis minyak jelantah menjadi
Aziz, I. (2011) .LQHWLND UHDNVL WUDQVHVWHUL¿NDVL PLQ\DN biodiesel (ditinjau sebagai reaksi homogen). -XUQDO
goreng bekas. -XUQDO9DOHQVL 1: 19-23. (NXLOLEULXP 6(2): 71-74.
Barnard, T.M., Leadbeater, N.E., Boucher, M.B., Stencel, Lin, Y.C., Lin, J.F., Hsiao, Y.H. dan Hsu, K.H. (2012).
/0 GDQ :LOKLWH %$ &RQWLQXRXVÀRZ Soybean oil biodiesel production assisted a microwave
preparation of biodiesel using microwave heating. system and sodium methoxide catalyst. 6XVWDLQDEOH
(QHUJ\DQG)XHOV 21: 1777-1781. (QYLURQPHQW5HVHDUFK 22(4): 247-254.
Berrios, M., Martín, M.A., Chica, A.F. dan Martín, A. Ma, F. dan Hanna, H.A. (1998). Biodiesel production: A
6WXG\RIHVWHUL¿FDWLRQDQGWUDQVHVWHUL¿FDWLRQLQ review. %LRUHVRXUFH7HFKQRORJ\ 70: 1-15.
biodiesel production from used frying oils in a closed Manurung, R. (2006). Transesterifrikasi minyak nabati.
system. &KHPLFDO(QJLQHHULQJ-RXUQDO 160: 473-479. -XUQDO7HNQRORJL3URVHV 5(1): 47-52.
Canakci, M, dan van Gerpen, J.H. (2003). Comparison Motasemi, F. dan Ani, F.N. (2012). A review on microwave-
of engine performance and emissions for petroleum assisted production of biodiesel. 5HQHZDEOH DQG
dieselfuel, yellow-grease biodiesel and soybean-oil 6XVWDLQDEOH(QHUJ\5HYLHZV 16: 4719-4733.
biodiesel. 7UDQVDFWLRQVRIWKH$6$( 46: 937-944. 5LEHLUR$&DVWUR)GDQ&DUYDOKR-,QÀXHQFHRI
Freedman, B., Pryde, E.H. dan Mounts, T.L. (1984). Variables free fatty acid content in biodiesel production on non-
DIIHFWLQJ WKH \LHOGV RI IDWW\ HVWHU IURP WUDQVHVWHUL¿HG edible oils. VW ,QWHUQDWLRQDO &RQIHUHQFH RQ :$67(6
vegetable oils. -RXUQDO RI $PHULFDQ 2LO &KHPLVWV¶ 6ROXWLRQV 7UHDWPHQWV DQG 2SSRUWXQLWLHV. September
6RFLHW\ 61(10): 1638-43. 12th-14th 2011.
van Gerpen, J. (2005). Biodiesel processing and production. Ryan, D. 2004. %LRGLHVHO $ 3ULPHU. National Center for
)XHO3URFHVVLQJ7HFKQRORJ\ 86: 1097-1107. Appropriate Technology. 13 hal. Davis, California.
Haas, M.J., Scott, K.M., Alleman, T.L. dan McCormick, R.L. Satriana, N.E. Husna, Desrina dan Supardan, M.D. (2012).
(2001). Engine performance of biodiesel fuel prepared .DUDNWHULVLWN ELRGLHVHO KDVLO WUDQVHVWHUL¿NDVL PLQ\DN
from soybean soapstock: A high quality renewable fuel jelantah menggunakan teknik kavitasi hidrodinamik.
produced from a waste feedstock. (QHUJ\DQG)XHOV 15: -XUQDO7HNQRORJLGDQ,QGXVWUL3HUWDQLDQ4(2): 15-20.
1207-1212. Sinaga, S.V., Haryanto, A. dan Triyono, S. (2014). Pengaruh
Hernando, J., Leton, P., Matia, M.P., Novella, J.L. dan suhu dan waktu reaksi pada proses pembuatan biodiesel
Alvarez-Builla, J. (2006). Biodiesel and FAME dari minyak jelantah. -XUQDO7HNQLN3HUWDQLDQ3(1): 27-
synthesis assisted by microwaves: Homogeneous batch 34.
DQGÀRZSURFHVV)XHO 86: 1641-1644. Widodo, C.S., Nurhuda, M., Aslama, A., Hexa, A. dan Rahman,
Jagadale, S.S. dan Jugulkar, L.M. (2012). Review of various S. (2007). Studi penggunaan PLFURZDYH pada proses
reaction parameters and other factors affecting on WUDQVHVWHUL¿NDVL VHFDUD NRQWLQ\X XQWXN PHQJKDVLONDQ
production of chicken fat based biodiesel. ,QWHUQDWLRQDO biodiesel. -XUQDO7HNQLN0HVLQ 9(2): 54-58.
-RXUQDO RI 0RGHUQ (QJLQHHULQJ 5HVHDUFK 2(2): 407- Yuniawati, M. dan Karim, A.A. (2009). Kinetika reaksi
411. pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas
Jaichandar, S. dan Annamalai, K. (2011). The status of (jelantah) dan metanol dengan katalis KOH. -XUQDO
biodiesel as an alternative fuel for diesel engine - 7HNQRORJL 2(2): 130-136.
240