Anda di halaman 1dari 2

Oleh:

Yang Mulia Al-Fadhil Abu Syech. H. Hasanoel Bashry. HG ( Abu Mudi)


Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB.HUDA)
Pimpinan Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga

Sebentar lagi tahun 1435 H akan berakhir dan tahun baru 1436 H akan datang. Kesempatan menjalani tahun baru
berarti Allah masih memberikan nikmatNya berupa umur panjang yang merupakan satu nikmat yang wajib
disyukuri. Cara nensyukuri nikmat Allah adalah dengan menggunakan nikmat tersebut pada tempat tujuan
penciptaannya. Untuk mensyukuri nikmat umur yang Allah berikan maka kita harus menggunakan umur tersebut
untuk beribadah kepada Allah. Maka di akhir tahun dan di awal tahun baru sangatlah dianjurkan untuk
memperbanyak doa dan amalan sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Berikut ini beberapa amalan
yang kami kutip dari kitab para ulama yang dapat diamalkan dalam mengakhiri tahun ini dan menyambut tahun
baru, semoga Allah mengampunkan dosa kita dalam tahun yang telah lalu dan Allah memberikan tahun kedepan
sebagai tahun yang penuh rahmat dan jauh dari tipu daya syaithan, sehingga kita sempat menjalaninya dengan
beribadah kepada Allah dengan niat yang ikhlas. Amiin Ya Rabbal Alamiin.

Doa Akhir tahun.

( )

( )



.

Amalan Awal tahun

Puasa.

Salah satu amalan yang dapat dilaksanakan pada awal hari pertama bulan Muharram adalah puasa.

Al-Hafidh Ibnu Hajar al-Asqalani meriwayatkan :

Barang siapa berpuasa pada akhir dari bulan Zulhijjah dan awal dari bulan Muharram akan Allah jadikan
baginya keampunan lima tahun dan puasa sehari di bulan Muharram bagaikan puasa 30 hari.

Bulan Muharram adalah bulan yang sangat di anjurkan untuk berpuasa terlebih lagi di sepuluh awal bulan
Muharram, terutama pada hari Tasu`a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram). Bahkan bulan Muharram adalah
bulan yang lebih utama untuk berpuasa setelah bulan Ramadhan.

Doa-doa di awal tahun.

Banyak doa yang warid dari Rasulullah dan yang di amalankan oleh para ulama pada awal tahun, antara lain:

Membaca ayat kursi sebanyak 360 kali disertai dengan basmalah pada setiap kali bacaan, kemudian
dilanjutkan dengan membaca doa di bawah ini:

Imam Sayyid Zaini Dahlan mengatakan bahwa beliau selalu mengamalkan amalan tersebut setiap awal tahun dan
sangat berfaedah sebagai benteng dari syaithan. Guru beliau Syeikh Usman ad-Dimyathy juga selalu mengamalkan
amalan tersebut.

Syeikh Hasan al-`idawy al-Hamzawy mengatakan bahwa faedah amalan tersebut adalah memelihara pengamalnya
dalam setahun tersebut dari hal-hal yang ia benci.
Membaca doa di bawah ini sebanyak tiga kali :

)(


) .(




.

Doa ini berfaedah memelihara manusia dari gangguan syaithan pada tahun tersebut.

Doa Nabi Khidir as.

Disebutkan dalam satu riwayat bahwa Imam Ghazali menceritakan : saya berada di Makkah pada awal hari tahun
baru Hijriyah, saya melakukan thawaf Baitil Haram. Kemudian tergores dalam hati saya supaya bisa melihat Nabi
Khidir as pada hari tersebut, kemudian Allah mengilhami saya untuk berdoa, maka saya berdoa supaya Allah
menghimpunkan saya dengan Nabi Khidir pada hari tersebut. Belum selesai saya berdoa tampaklah bagiku Nabi
Khidir di tempat Thawaf, sayapun berthawaf bersama beliau dan mengerjakan apa yang beliau kerjakan, dan
)mengikuti bacaannya sehingga selesai thawaf, kemudian saya duduk sambil melihat rumah yang mulia (ka`bah
kemudian beliau berpaling kepada saya dan berkata hai Muhammad, apa yang membuatmu meminta kepada
Allah untuk menghimpunkan saya dengan dirimu pada hari ini di tanah haram yang mulia ini? Saya menjawab
Ya Sayyidi, hari ini adalah tahun baru, saya mencintai mengikuti engkau dalam menghadapi tahun baru dengan
ibadat dan tadharumu. Nabi Khidir menjawab ya. Kemudian beliau berkata rukuklah dengan rukuk yang
sempurna. Maka saya segera berdiri dan shalat sebagaiman beliau perintahkan, ketika selesai dari shalat beliau
berkata berdoalah dengan doa matsur ini yang menghimpunkan bagi kebaikan dan barakah. Doa tersebut
adalah :

) .(
) .(





)(






)

(

Salah satu doa yang berfaedah memelihara diri dari syaithan dalan setahun adalah doa bawah ini, dibaca
setiap hari dari hari pertama Muharram hingga sepuluh Muharram sebanyak tiga kali:

(



.

Referensi:

Syeikh Abdul Hamid Qudus, Kanz Najah wa al-Surur fi Ad`iyyah allati Tusyrih al-Shudur

Sumber: fans page : Abu Mudi

Anda mungkin juga menyukai