Disusun oleh :
Andrian Valerius C.D (030.11.025)
Derianti Nur Hidayah (030.11.068)
Pembimbing :
dr. Gita Tarigan , M.S
dr. Rebekka
dr. Febby
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS / KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 23 JANUARI 2017 1 APRIL 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
1
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Andrian Valerius C.D (030.11.025)
Derianti Nur Hidayah (030.11.068)
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kelurahan
dr. Febby
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hid`ayah-Nya, kami dapat menyelesaikan evaluasi program yang berjudul
UPAYA PENINGKATAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6
BULAN DI WILAYAH KELURAHAN MAMPANG PRAPATAN TAHUN 2016.
Evaluasi Program ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat tugas
kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Kecamatan
Mampang Prapatan periode 23 Januari 2017 1 April 2017.
Dalam mengerjakan tugas ini, kami banyak memperoleh bimbingan dan
dukungan dari banyak pihak, dan dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1 dr. Gita Tarigan selaku pembimbing yang selalu meluangkan waktunya
untuk memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan evaluasi
program ini.
2 dr. Febby selaku kepala Puskesmas Kelurahan Mampang prapatan yang
selalu memberikan motivasi dan masukan kepada kami selama penyusunan
evaluasi program ini.
3 Kepada semua pihak di Puskesmas Kecamatan Mampang dan Puskesmas
Kelurahan Mampang prapatan yang telah membantu dan membimbing
selama kami berada di puskesmas.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan ini, oleh
karena itu segala saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.
DAFTAR ISI
Lembar Judul...........................................................................................................1
Lembar Pengesahan.................................................................................................2
Kata Pengantar.........................................................................................................3
Daftar Isi..................................................................................................................4
Daftar Tabel.............................................................................................................5
Daftar Gambar.........................................................................................................6
Daftar Singkatan.....................................................................................................7
BAB I Pendahuluan................................................................................................8
BAB II Tinjauan Pustaka.......................................................................................12
BAB III Data Umum dan Data Khusus Puskesmas Kelurahan Mampang
prapatan..................................................................................................................22
BAB IV Metode Diagnostik Komunitas................................................................46
BAB V Analisis Masalah.......................................................................................49
BAB VI Analisis Pemecahan Masalah..................................................................64
BAB VII Hasil Intervensi Kegiatan.......................................................................72
BAB VIII Penutup.................................................................................................81
BAB IX Daftar Pustaka.........................................................................................83
Lampiran................................................................................................................84
BAB I
PENDAHULUAN
3 Bagi Masyarakat
Manfaat evaluasi ini bagi masyarakat adalah meningkatkan pemberian
ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan untuk meningkatkan derajat kesehatan
bayi dan anak di Kelurahan Mampang Prapatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1 Definisi ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan air susu hasil sekresi dari kelenjar mammae
setelah ibu melahirkan . ASI merupakan suatu emulsi lemak,laktosa dan garam-garam
anorganik yang berguna sebagai makanan untuk bayi.7
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa tambahan cairan seperti susu formula,
jeruk, air teh madu air putih dan tanpa tambahan makanan padat selama enam bulan.
Terdapat beberapa gerakan yang mendukung serta mengayomi para Ibu memberikan
ASI eksklusif untuk bayi nya, yaitu Kelompok Pendukung Ibu dan Asosiasi Ibu
Menyusui Indonesia. 8
Kelompok Pendukung (KP) Ibu merupakan kelompok yang terdiri dari beberapa
orang , yang bertemu secara rutin untuk berbagi pengalaman, kesulitan, keberhasilan,
informasi dalam rangka mencapai tujuan yang sama. KP Ibu secara khusus
diselenggarakan untuk para ibu yang terkait dengan perawatan dan gizi selama
kehamilan, serta mendukung ibu yang ingin mempraktekkan pemberian makan bayi
dan anak secara optimal mulai dari Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI Ekslusif 6
bulan, dan meneruskan pemberian ASI hingga dua tahun atau lebih dengan makanan
pendamping yang bergizi.9
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) merupakan suatu lembaga yang
dibentuk atas dasar kepedulian beberapa ibu yang sangat menyadari pentingnya
pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan. Lembaga ini juga memiliki visi dan misi
yang jelas dalam menggalakkan pemberian ASI eksklusif dan 2 tahun setelahnya.10
2.2 Epidemiologi
Berdasarkan data badan kesehatan dunia (WHO) tahun 2012, rata-rata pemberian
ASI di dunia hanya mencapai 38%.8 Cina merupakan salah satu negara yang
mendominasi permintaan susu formula bayi memiliki tingkat menyusui eksklusif
hanya 28%.1 Di Indonesia sendiri pemberian ASI Eksklusif hanya mencapai 42
%, sedangkan target kementerian kesehatan terhadap pemberian ASI eksklusif
adalah 80%.1
Selain itu ASI juga terdiri dari vitamin yang larut air. Hampir semua vitamin
yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat, vitamin C terdapat dalam ASI
Mineral
Mineral utama yang terdapat di dalam ASI adalah kalsium yang mempunyai
fungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan
pembekuan darah. Selain itu ASI juga mengandung besi dan zinc yang berguna
untuk pertumbuhan.
dapat meningkatkan kesehatan dan kecerdasan bayi serta meningkatkan jalinan kasih
sayang ibu dan anak (bonding).
2.4.2 Manfaat Menyusui bagi ibu
Bagi ibu ASI juga mempunyai manfaat sebagai berikut:12
1. Mengurangi Pendarahan Setelah Melahirkan. Apabila bayi disusukan segera
setelah dilahirkan, maka kemungkinan terjadinya pendarahan setelah
melahirkan (post partum) akan berkurang. Pada ibu menyusui terjadi
peningkatan kadar oksitosin yang berguna juga untuk kontraksi atau
penutupan pembuluh darah sehingga pendarahan akan lebih cepat berhenti.
4. Pemberian ASI membantu mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia
kapan dan dimana saja. ASI selalu bersih, sehat dan tersedia dalam suhu yang
cocok.
1. Faktor Internal
Adapun yang termasuk kedalam faktor Internal yaitu:
a. Pengetahuan
Dalam hal ini, banyak sekali alasan kenapa orang tua memberikan MPASI < 6
bulan. Umumnya banyak ibu yang beranggapan kalau anaknya kelaparan dan
akan tidur nyenyak jika diberi makan. Meski tidak ada relevansinya banyak yang
beranggapan ini benar. Karena, belum sempurnanya sistem pencernaan sehingga
harus bekerja lebih keras untuk mengolah dan memecah makanan. Kadang anak
yang menangis terus menerus dianggap sebagai anak yang tidak kenyang.
Padahal menangis bukan semata-mata tanda anak yang kelaparan. Hal ini
menunjukan bahwa pengetahuan orang tua masih sangat rendah.
b. Pendidikan
c. Pekerjaan ibu
d Penyakit ibu
Penyakit menahun yang memerlukan obat yang akan memasuki air susu ibu
dan membahayakan bayi, misalnya obat-obat anti tiroid, antikanker,
antihipertensi atau obat-obat yang bisa mengubah suasana hati, misalnya lhitium,
penenang, atau sedatif. Jika anda menggunakan obat-obat saperti ini, tanyakan
terlebih dahulu kepada dokter anda sebelum anda mulai menyusui
2. Faktor eksternal
Adapun hal yang termasuk dalam faktor eksternal yaitu :
2. Sarana Pendidikan
PAUD :7
TK :2
SD / MI :8
SLTP / Mts :2
SLTA / SMK :1
Universitas :1
Dapat dilihat dari data mata pencaharian penduduk, total penduduk yang
memiliki pencaharian adalah 3730 dari jumlah pendudduk 21.633. Berdasarkan data
diatas disimpulkan terdapat17.903 penduduk tidak memiliki mata pencaharian. Dapat
dilihat mata pencaharian penduduk tertinggi adalah di bidang pedagang dan yang
terendah adalah pada pensiunan.
2. Fasilitas Umum
Tabel 4. Fasilitas Umum di Mampang Prapatan
Jenis Jumlah
Perumahan:
Rumah permanen 4731
Rumah semi permanen 68
Rumah non permanen 0
Septic tank
Lain-lain
Sarana pengelolaan sampah sementara
Sarana penyediaan air bersih
SGL 0
SPT 0
PAM 148
Pompa listrik 3544
Salon 0
Rumah makan 8
Pasar swalayan 5
Perkantoran 205
Air isi ulang 4
3. Fasilitas Kesehatan
a. SKDN
Peningkatan Gizi b. Status gizi
c. Vitamin A
Tabel 10. Hasil Kegiatan Pelayanan KIA di Puskesmas Kelurahan Mampang Prapatan
Cakupan
Target Sasaran Pencapaian
Indikator Persen
Imunisasi (%) 1 Tahun Kegiatan (%)
(%) indikator sudah mencapai
Dari hasil kegiatan imunisasi tahun 2016, semua
Kunjungantarget.
100 435 428 98,3 98,35
bumil K1
Kunjungan
Tabel 11. Hasil98Kegiatan Imunisasi di Puskesmas Kelurahan Mampang
435 409 96,8 98,7 Prapatan
bumil K4
Pertolongan
Indikator Target Sasaran Cakupan Pencapaian (%)
persalinan (%) 1 tahun
98 435 409
Kegiatan 94,9
Persen 96,6
oleh tenaga
kesehatan (%)
Imunisasi
Kunjungan 80 412 414 100,4 125,5
98 431 408 94,6 96,5
nifas HB 0
KunjuganImunisasi 80 412 413 100,2 125,2
97 397 389 98 101
neonatesBCG
Imunisasi
Penanganan 80 412 413 100,2 125,2
Polio 4
Komplikaasi 100 60 54 90 90
neonatesImunisasi 80 412 413 100,2 125,2
Kunjungan
92 1658 1537 92,7 100
Balita
Kunjungan
97 412 380 95,7 98,6
bayi
DPT/ HB-
Hib
Imunisasi
80 412 413 100,2 125,2
Campak
Imunisasi
80 412 413 100,2 125,2
Lengkap
Cakupan
Target Sasaran 1 Pencapaian
Indikator
(%) tahun Kegia Persen (%)
- tan (%)
Peserta KB
76,92 1173 817 69,7 90,6
aktif
Cakupan Penca
Target Sasaran
Indikator paian
(%) 1 Tahun Persen
Kegiatan (%)
(%)
Cakupan program
95 1521 300
(K/S) 78,90 83,05
Partisipasi
80 1521 270
masyarakat (D/S) 71,01 88,76
Kesinambungan
program UPGK 70 1475 251
(D/K) 68,07 97,24
Tren
kecenderungan 65 1061 201 75,8 116,6
status gizi (N/D)
Efektivitas program
45 1521 208 54,7 121,6
(N/S)
b. Pelayanan gizi
Indikatornya adalah :
1. Cakupan bayi (6-11 bulan) yang diberi kapsul vitamin A dosis
tinggi 1x/tahun
2. Cakupan balita (12-59 bulan) yang diberi kapsul vitamin A dosis
tinggi 2x/tahun
3. Pemberian ASI Eksklusif bayi usia 0-6 bulan
4. Penimbangan balita
5. Cakupan bumil yang diberi 90 tablet Fe
Dari data tahun 2016, indikator pelayanan gizi yang masih belum mencapai
target adalah Cakupan bayi (6-11 bulan) yang diberi kapsul vitamin A dosis tinggi
1x/tahun dan pemberian ASI Eksklusif bayi usia 0-6 bulan
Tabel 14. Hasil Kegiatan Pelayanan Gizi Puskesmas Mampang Prapatan Tahun 2016
Cakupan Penca
Target Sasaran
Indikator paian
(%) Persen
Kegiatan (%)
(%)
Bayi (6-11 bulan) yang
diberi kapsul vitamin A
dosis tinggi 1x/tahun 100 150 109 72,6 72,6
Balita (12-59 bulan) yang
diberi kapsul vitamin A
dosis tinggi 2x/tahun 100 992 966 97,3 97,3
Bayi 0-6 bulan yang
mendapatkan ASI esklusif 80 1250 755 60,4 75,5
Penimbangan balita 85 566 556 98,2 115
Bumil yang diberi 90 tablet
Fe 100 396 433 109 109
Cakupan
Target Sasaran
Indikator Pencapaian (%)
(%) Persen
Kegiatan
(%)
Penemuan kasus
70 26 11 42,3 60,4
BTA(+)
Cakupan balita
100 463 291 62,8 62,8
dengan diare
3.1.1.1.5 Promosi Kesehatan
Pelayanan promosi kesehatan merupakan upaya di bidang kesehatan yang
menitikberatkan pada peningkatan kesehatan taraf hidup masyarakat melalui upaya
upaya pembinaan dan pengembangan peran aktif masyarakat melalui media
penyuluhan. Tujuan dari program promosi kesehatan adalah untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Jenis kegiatan :
a) Melakukan pelayanan kesehatan kelompok dengan sasaran masyarakat
umum, sekolah, dan posyandu
b) Mengikutsertakan masyarakat supaya berperan aktif dalam program
kesehatan khususnya dalam program promosi posyandu
b. Dokter Kecil
Tabel 19. Tabel Hasil Kegiatan Dokter Kecil
No Nama sekolah Jumlah dokter kecil
1 SDN 01 20
2 SDN 02
3 SDN 03 20
4 SDN 04
5 SDN 05
6 SDN 06
7 M.I. Al-falah
8 M.I al-khariyah pagi
9 M.I al-khariyah petang
10 SMPN 43
Jumlah 40
Sumber:Laporan Tahunan Puskesmas Mampang Prapatan
Ketua Puskesmas
dr. Febby Hallytha
Tata Usaha
Erna
6.
Masalah adalah kesenjangan antara harapan atau tujuan yang ingin dicapai
dengan kenyataan sesungguhnya sehingga menimbulkan rasa tidak puas. Adapun alur
pemecahan masalah dapat diselesaikan dengan menggunakan siklus pemecahan
masalah yang melputi:
1. Identifikasi/ Inventarisasi masalah
Menetapkan keadaan spesifik yang diharapkan dan yang ingin dicapai,
kemudian menetapkan indikator tertentu sebagai dasar pengukuran kinerja.
Untuk hal ini digunakan format atau blanko SPM. Setelah itu adalah
membandingkan antara hasil kegiatan pelaksanaan pelayanan kesehatan dengan
sasaran dan target yang sudah ditentukan.
2. Penentuan prioritas masalah
Untuk mengetahui permasalahan, dapat dilakukan berbagai cara. Diantaranya
melakukan penelitian, mempelajari laporan, dan berdiskusi dengan para ahli.
Namun dalam penentuan masalah ini, metode yang kami gunakan adalah metode
Hanlon.
3. Penentuan penyebab masalah
Analisis penyebab masalah merupakan kegiatan untuk mengaitkan masalah
dengan faktor-faktor penyebabnya. Beberapa metode untuk menganalisis
penyebab masalah antara lain fish bone analysis system (diagram tulang ikan),
analisis sistem, pendekatan H.L.Bloem, analisis epidemiologi, dan pohon
masalah. Dalam hal ini, kami menggunakan metode fish bone analysis untuk
menentukan penyebab masalahnya.
4. Memilih penyebab yang paling mungkin
Bertujuan untuk mengurangi faktor-faktor penyebab yang ada, antara lain
dengan cara:
a. menetapkan tujuan dan sasaran
b. mencari alternatif pemecahan masalah
Penyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab-sebab yang
didukung oleh data atau konfirmasi
5. Menentukan alternatif pemecahan masalah
Seringkali pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dari penyebab
yang sudah diidentifikasi. Jika penyebab sudah jelas maka dapat langsung pada
alternatif pemecahan.
LINGKUNGAN
Fisik, Kependudukan, Sosial Budaya, Sosial Ekonomi, Kebijakan
Langkah 2:
Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess :
k = 1 + 3,3 Log n
Keterangan:
k = jumlah kolom/kelas
n = jumlah masalah
Masukkan ke rumus : k = 1 + 3,3 log 12
= 1 + 3,3 log 12
= 1+ 3,3 (1,07)
= 4,56 dibulatkan menjadi 5
Langkah 3 :
Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar
dengan terkecil kemudian di bagi kelas/kolom.
Nilai besar masalah : terbesar 39,6 %
terkecil 1,3%
Interval : Nilai terbesar nilai terkecil
k
: 39,6 - 1,3
5
: 7,6
Langkah 4. Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah
kolom/kelas:
Tabel 23. Pembagian interval Kelas
Kolom/Kelas Skala Interval Nilai
Skala 1 1,3 8,9 1
Skala 2 9 16,6 2
Skala 3 16,7 24,3 3
Skala 4 24,4 32 4
Skala 5 32,1 39,7 5
1 Kunjungan X 1
bumil K1
2. Kunjungan X 1
bumil K4
Pertolonga X 1
n
persalinan
3
oleh
tenaga
kesehatan
4 Kunjungan X 1
nifas
Penangana X 2
n
5
Komplikaas
i neonates
6 Kunjungan X 1
bayi
Peserta KB X 1
7
aktif
Bayi (6-11 X 4
bulan)
yang diberi
kapsul
8
vitamin A
dosis
tinggi
1x/tahun
Balita (12- X 1
59 bulan)
yang diberi
kapsul
9
vitamin A
dosis
tinggi
2x/tahun
Bayi 0-6 X 4
bulan yang
1
mendapatk
0
an ASI
esklusif
Penemuan X 5
1
kasus
1
BTA(+)
Cakupan X 5
1 balita
2 dengan
diare
N MASALAH Nilai
o
1 Kunjungan bumil K1 4
2. Kunjungan bumil K4 3
Pertolongan persalinan oleh 4
3
tenaga kesehatan
4 Kunjungan nifas 3
Penanganan Komplikaasi 3
5
neonates
6 Kunjungan bayi 3
7 Peserta KB aktif 4
Bayi (6-11 bulan) yang diberi 4
8 kapsul vitamin A dosis tinggi
1x/tahun
Balita (12-59 bulan) yang 4
9 diberi kapsul vitamin A dosis
tinggi 2x/tahun
Bayi 0-6 bulan yang 4
10
mendapatkan ASI esklusif
11 Penemuan kasus BTA(+) 3
12 Cakupan balita dengan diare 3
Kriteria D: Faktor PEARL
Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau
tidak nya suatu program dilaksanakan, faktor-faktor tersebut adalah:
Kesesuaian (Propriety)
Secara Ekonomis murah (Economic)
Dapat diterima (Acceptability)
Tersedianya sumber (Resources availability)
Legalitas terjamin (Legality)
7 Peserta KB aktif 1 11 4 1 48 48 IV
Bayi (6-11 bulan) 4 12 4 1 64 64 I
yang diberi kapsul
8
vitamin A dosis tinggi
1x/tahun
Balita (12-59 bulan) 1 12 4 1 52 52 III
yang diberi kapsul
9
vitamin A dosis tinggi
2x/tahun
Bayi 0-6 bulan yang 4 12 4 1 64 64 II
10 mendapatkan ASI
esklusif
Penemuan kasus 5 11 3 1 48 48 V
11
BTA(+)
Cakupan balita dengan 5 11 3 1 48 48 VI
12
diare
62
Menghimbau masyarakat mengenai pentingnya ASI
Media promosi sangat eksklusif pada saat promosi kesehatan di puskesmas
kurang
Kurangnya dukungan
keluarga Mengadakan penyuluhan kepada ibu menyusui
63
6.4. PENENTUAN PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH DENGAN
KRITERIA MATRIKS
Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya
dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Penentuan prioritas
alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria
matriks dengan rumus M x I x V/ C.
Masing-masing cara penyelesaian masalah diberi nilai berdasar kriteria:
Magnitude: Besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan
Dengan nilai 1-5 dimana semakin mudah masalah yang
dapat diselesaikan maka nilainya mendekati angka 5.
Importancy: Pentingnya cara penyelesaian masalah
Dengan nilai 1-5 dimana semakin pentingnya masalah
untuk diselesaikan maka nilainya mendekati angka 5.
Vulnerability: Sensitifitas cara penyelesaian masalah
Dengan nilai 1-5 dimana semakin sensitifnya cara
penyelesaian masalah maka nilainya mendekati angka 5.
Cost: Biaya (sumber daya) yang digunakan
Dengan nilai 1-5, dimana semakin kecil biaya yang
dikeluarkan nilainya mendekati angka 1.
64
Tabel 28. Hasil Akhir Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah
Hasil
Nilai Kriteria
Penyelesaian akhir
Urutan
Masalah (M x I x
M I V C
V) / C
Memberikan penjelasan isi dan manfaat dari buku
4 4,3 3 3,3 16,8 I
KIA
Menghimbau masyarakat mengenai pentingnya ASI
eksklusif pada saat promosi kesehatan di 4,7 1,7 2 1,3 12,3 VI
puskesmas.
Membuat pamflet yang memberikan informasi
3,7 3,7 3,3 3,3 13,7 IV
mengenai ASI eksklusif
Memberikan informasi mengenai ASI eksklusif
melalui WhatsApp (WA) kepada ibu menyusui yang 3,3 2,3 2,3 1,3 13,4 V
terdata di puskesmas kelurahan Cipete Selatan.
Mengadakan penyuluhan kepada ibu menyusui 3 4,7 4 3,7 15,2 III
Mengikutsertakan keluarga dalam penyuluhan saat
3 4,7 3,7 3,3 15,8 II
penyuluhan ke rumah-rumah
65
Tabel 29. Plan of Action
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Penanggung Pelaksana Waktu Dana Metode Tolak uk
Jawab
1 Memberikan memaksimalkan Ibu Wilayah Kepala Pemegang Desember - Memberikan Terdapat
penjelasan isi manfaat penggunaan menyusui kerja Puskesmas program 2016 kartu pada mengenai
dan manfaat buku KIA dan Puskesmas gizi dan peserta KP yang suda
buku KIA mendapatkan data Kelurahan dokter ibu dan belum
mengenai ibu yang Cipete muda mendapat
sudah atau belum Selatan konseling
mendapatkan konseling
2 Mengikutsertaka Mengoreksi kesalahan Keluarga Rumah Kepala Kader, dan Januari - Memberikan Meningka
n keluarga dalam persepsi dari keluarga ibu peserta KP Puskesmas dokter 2016 penyuluhan a cakupan
penyuluhan saat ibu agar selanjutnya menyusui ibu muda mengenai peserta A
penyuluhan ke keluarga ikut manfaat ASI eksklusif
rumah-rumah. mendukung ibu untuk eksklusif
memberikan ASI
eksklusif
3 Mengadakan Meningkatkan Ibu Wilayah Kepala Kader, dan Januari - Memberikan Meningka
penyuluhan pengetahuan dan menyusui kerja Puskesmas dokter 2016 penyuluhan a cakupan
kepada ibu kesadaran ibu Puskesmas muda mengenai peserta A
menyusui. menyusui mengenai Kelurahan manfaat ASI eksklusif
pentingnya ASI Cipete eksklusif
eksklusif Selatan
66
4 Membuat Mempromosikan ASI Masyarak Wilayah Kepala Pemegang Desember - Memberikan Tersedia
pamflet yang eksklusif pada at Cipete kerja Puskesmas program 2016 pamflet pamflet b
memberikan masyarakat Selatan Puskesmas gizi, mengenai masyarak
informasi Kelurahan promosi ASI eksklusif
mengenai ASI Cipete kesehatan,
eksklusif Selatan dan dokter
muda
5 Memberikan Mempromosikan ASI Ibu Wilayah Kepala Pemegang Desember - Mengirim Meningka
informasi eksklusif pada ibu menyusui kerja Puskesmas program 2016 WA yang a cakupan
mengenai ASI menyusui Puskesmas gizi, berisi peserta A
eksklusif melalui Kelurahan promosi informasi eksklusif
WhatsApp (WA) Cipete kesehatan, mengenai
kepada ibu Selatan dan dokter ASI eksklusif
menyusui yang muda
terdata di
puskesmas
kelurahan Cipete
Selatan.
6 Menghimbau Mempromosikan ASI Masyarak Wilayah Kepala Pemegang Desember - Pemberitahua Meningka
masyarakat eksklusif pada at Cipete kerja Puskesmas program 2016 n saat a cakupan
mengenai masyarakat Selatan Puskesmas gizi, promosi peserta A
pentingnya ASI Kelurahan promosi kesehatan dan eksklusif
eksklusif pada Cipete kesehatan, posyandu
saat promosi Selatan dan dokter
kesehatan di muda
puskesmas.
67
DAFTAR PUSTAKA
1. Pusat Data dan Informasi. Situasi dan Analisis ASI Eksklusif. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2014 p. 01-06.
2. Kementerian Kesehatan. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012.
Jakarta: Badan Pusat Statistik; Agustus 2013 p. 164.
3. UNICEF. ASI adalah penyelamat hidup paling murah dan efektif di dunia.
New York: 2013. [Cited February 14 th 2017]. Available at:
https://www.unicef.org/indonesia/id/media_21270.html
4. Dwiharso. Christoforus Nata. Tingkat Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia
Masih Rendah. 2010. [cited February 14th 2017]. Available at: http://
www.rri.co.id /index.php?option= comcontent&task=view&id=4282.
5. Kementerian Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar. 2013. [Cited February 14 th
2017]. Available at:
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
%202013.pdf
6. UNICEF. ASI eksklusif, artinya ASI, tanpa tambahan apapun. 2012. [Cited
February 14th 2017]. Available at:
https://www.unicef.org/indonesia/id/reallives_19398.html
7. World Health Organization. Community-Based strategies for Breastfeeding
Promotion and Support in Developing Countries. 2003. [Cited December 9th
2016]. Available at: www.who.int/nutrition/topics/exclusive_breastfeeding/en/
8. Depkes RI. Ibu Berikan ASI Eksklusif Baru Dua Persen. 2004. Available at:
www.depkes.go.id/index.php.
9. Kelompok Pendukung (KP) Ibu Indonesia. 2014. [Cited Deember 9th 2016].
Available at: www.kpibu.blogspot.co.id
10. Latar Belakang AIMI. Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. 2015. [Cited
Deember 9th 2016]. Available at: www.aimi-asi.org
11. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Nilai Nutrisi Air Ibu. 2013. [Cited December
9th 2016]. Available at: www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-susu-
ibu.
12. Depkes RI. Manajemen Laktasi: Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas
Kesehatan di Puskesmas. Jakarta: Dit Gizi Masyarakat-Depkes RI. 2005.
13. Roesli, U. Panduan Praktis Menyusui. Jakarta: Puspaswara. 2005. p.10-17.
14. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Pedoman Pemberian Makanan Bayi dan
Anak Dalam Situasi Darurat. 2007. [Cited December 9th 2016]. Available at:
http://gizi.depkes.go.id/skpg/download/pmba-situasi-darurat.pdf
15.
68