Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KASUS ABORTUS INSIPENS

Contoh kasus Klien dengan Abortus Insipiens

Ny. A berusia 25 tahun masuk kerumah sakit dengan


keluhan nyeri abdomen dan terjadi perdarahan, diusia kehamilan
16 minggu. Dia mengatakan sering merasa mulas, kram perut
bagian bawah, dia juga mengatakan bahwa pernah mengalami
abortus sebelumnya. Ny. A mengatakan ia merasa cemas
terhadap penyakitnya tersebut karena ia tidak tahu apa yang
akan terjadi pada dirinya.

Dari pemeriksaan fisik pada abdomen tidak terdapat nyeri


tekan. Uterus dapat teraba pra abdomen.

A. Diagnosaa keperawatan
1. Deficit volume cairan b/d perdarahan
2. Gangguan aktifitas b/d kelemahan, penurunan sirkulasi
3. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d kerusakan jaringan intra
auteri.
4. Resiko tinggi infeksi b/d perdarahan, kondisi vulva lembab
5. Cemas b/d kurangnya pengetahuan.
B. Intervensi keperawatan
1. Deficit volume cairan b/d perdarahan
a. kaji kondisi status hemodinamika
b. ukur pengeluaran harian
c. Berikan sejumlah cairan pengganti harian
d. Evaluasi status hemodinamika
2. Gangguan sktifitas b/d kelemahan, penurunan sirkulasi
a. kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktifitas
b. kaji pengaruh aktifitass terhadap kondisi uterus
c. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktifitas sehari-
hari.
d. bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai
kemampuan/kondisi klien.
e. evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan
aktifitas.
3. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d kerusakan jaringan intra
auteri
a. kaji kondisi nyeri yang dialami klien
b. jelaskan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
c. kolaorasi pemberian analgetik
4. Resiko tinggi infeksi b/d perdarahan dengan kondisi vulva
lembab.
a. kaji kondisi keluar atau dischart yang keluar : jumlah warna
dan bau.
b. terangkan pada klien pentingnya perawtan vulva selama
masa perdarahan
c. lakukan pemeriksaan biakan pada dischart.
d. anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan
senggama selama masa perdarahan.
5. Cemas b/d kurangnya pengetahuan
a. kaji tingkat pengetahuan atau persepsi klien dan keluarga
terhadap penyakit.
b. Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan
c. terangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu diketahui oleh
klien dan keluarga
C. Implementasi
1. Devisit Volume cairan
a. Mengkaji kondisi status hemodinamika
b. Mengukur pengeluaran harian
c. Memberikan sejumlah cairan pengganti harian
d. Mengevaluasi status hemodinamika
2. Gangguan aktifitas b/d kelemahan, penurunan sirkulasi
a. Mengkaji tingkat kemampuan klien untuk beraktifitas
b. Mengkai pengaruh aktifitas terhadap kondisi uterus /
kandungan
c. Membantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktifitas
sehari-hari
d. Membantu klien untuk melakukan tindakan sesuai
kemampuan/kondisi klien.
e. Mengevaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan
aktifitas.
3. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d kerusakan jaringan intra
auteri
a. Mengkaji kondisi nyeri yang dialami klien
b. menerangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
c. mengkolaborasikan pemberian analgetik
4. Resiko tinggi infeksi b/d perdarahan, kondisi vulva lembab
a. mengkaji kondisi keluaran / dischart yang keluar : jumlah,
warna, dan bau
b. menerangkan kepadan klien pentingnya perawatan vulva
selama masa perdarahan
c. melakukan pemeriksaan biakan pada dischart
d. Menganjurkan pada suami untuk tidak melakukan
hubungan senggama selama masa perdarahan.
5. Cemas b/d kurangnya pengetahuan
a. Mengkaji tingkat pengetahuan atau persepsi klien dan
keluarga terhadap penyakit.
b. Membantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan
c. Menerangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu diketahui
oleh klien dan keluarga
DAFTAR PUSTAKA

Cunningham FG, MacDonald PC,Gant NF. Abortion. In Williams


Obstetrics 20th Ed. Appleton Lange, 1997, p 579

Arias F. Early pregnancy loss. In Practical Guide to High Risk


Pregnancy and Delivery. St Louis, Mosby Year Book,1993,
p57ng

Anda mungkin juga menyukai