BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
Bioteknologi adalah cabang ilmu dari biologi yang mempelajari tentang pemanfaatan
makhluk hidup dengan tujuan menghasilkan barang dan jasa yang berguna untuk kepentingan
manusia.
Sebenarnya manusia sudah mengenal tentang pemanfaatan makhluk hidup sejak jaman
dahulu. Namun mereka belum mengenalnya sebagai bioleknologi. Bukti tersebut dapat
diperkuat dengan adanya bir, fermentasi anggur, pembuatan roti, yoghurt dan keju yang
sudah diproduksi oleh manusia yaitu sekitar 3000 SM.
Berdasarkan proses dan alat yang dipergunakan dalam bioteknologi, maka terdapat dua
jenis bioteknologi yaitu:
1. Bioteknologi konvensional
2. Bioteknologi Modern
b. saringan
c. mangkok / baskom
d. spatula
D. Cara Pembuatan
1. Didihkan susu segar yang telah di siapkan. Lalu dinginkan susu di lemari es hingga
menjadi 2 lapisan. Lapisan atas berupa bekuan (mirip krim) yang disebut kepala susu
dan lapisan bawah merupakan cairan.
2. Ambil kepala susu dari baskom tersebut dan pindahkan ke baskom yang lain.
4. Tambahkan starter sebanyak 3% dan diaduk hingga rata. Biarkan pada suhu kamar
hingga kepala susu menjadi asam (biasanya memerlukan waktu sekitar 6 jam) dan
disimpan dalam lemari es, didinginkan hingga suhu mencapai -40C.
1. Tutup permukaan bowl mixer supaya cream tidak mengotori dapur kita saat dikocok
2. Kocok dengan kecepatan sedang selama 5 - 7 menit bila menggunakan mixer jenis
heavy duty
3. Hentikan mixer pada saat mentega sudah terpisah dari cairan cream
4. Keluarkan kocokan butter dari dalam bowl mixer, kemudian saring menggunakan
saringan yang bersih
5. Pastikan bahwa semua cairan sudah turun dan terpisah dengan mentega
6. Beri mentega dengan sedikit air yang bertujuan untuk benar-benar membersihkan
mentega dari campuran cairan sisa heavy cream
7. Aduk mentega dengan menggunakan spatula supaya halus dan tidak bergerindil. aduk
selama 2 menit.
8. Bila kita ingin membuat jenis mentega yang asin, kita bisa menambahkan garam saat
proses mengaduk ini berlangsung
9. Bila sudah halus, simpan mentega dalam wadah tertutup dan siap digunakan
Keterangan:
Sisa cairan hasil menyaring mentega tadi biasanya disebut buttermilk. Kita bisa
menggunakan buttermilk untuk campuran bahan dalam membuat pancake, cupcake,
dll. Jadi, sebaiknya kita simpan cairan tersebut dalam wadah tertutup dan taruh di
lemari es.
E. Kegunaan Mentega
Mentega biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan berbagai macam jenis kue atau cake
yang biasa kita nikmati sehari-hari.
1.2. TUJUAN
Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah selesai kegiatan proses belajar mengajar peserta dapat :
1. Menjelaskan mentega dan standar kualitasnya.
2. Menjelaskan cara penyiapan cream
3. Melakukan proses pembuatan mentega
4. Mengetahui pengertian Mentega
5. Mengetahui pengertian Margarin
6. Mengetahui manfaat Mentega dan Margarin
7.Mengetahui pengertian Asam Lemak
BAB II
LANDASAN TEORI
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari padabiologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan
murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses
produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti,
maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk
menghasilkan varietas-varietas baru di bidangpertanian, serta pemuliaan dan reproduksi
hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain
dengan penemuanvaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas
akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin
dapat dilakukan secara massal.
Mentega adalah produk yang terbuat dari lemak susu dimana kedalamnya dapat
ditambahkan garam untuk mendapatkan rasa yang lebih baik dan untuk menjaga mutu. Warna
kuning pada mentega disebabkan zat warna karoten yang terdapat dalam krim (cream).
Sebagian dari kita menghindari mentega dan margarin karena takut pada kandungan
lemaknya. Padahal, banyak zat gizi lain yang terdapat pada bahan makanan itu. Selain
vitamin A dan D, juga terdapat zat besi, fosfor, natrium, kalium serta omega-3 dan omega-6.
Lemak dan minyak merupakan zat gizi penting untuk menjaga kesehatan manusia. Selain itu,
lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan
karbohidrat dan protein. Sumbangan energi per gram lemak, protein, dan karbohidrat masing-
masing 9, 4, dan 4 kkal.
Nilai gizi mentega sangat tergantung pada kandungan lemak dan vitamin yang larut dalam
lemak. Mentega merupakan sumber vitamin A yang sangat baik dan merupakan makanan
berenergi tinggi, tidak mengandung laktosa (gula susu) maupun mineral serta kandungan
proteinnya rendah.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3744-1995), mentega adalah produk
makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya,
dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang diizinkan, serta minimal
mengandung 80 persen lemak susu. Selain garam dapur, ke dalam mentega juga ditambahkan
vitamin, zat pewarna, dan bahan pengawet (misalnya sodium benzoat). Emulsi pada mentega
merupakan campuran 18 persen air yang terdispersi pada 80 persen lemak, dengan sejumlah
kecil protein (maksimal 1%) yang bertindak sebagai zat pengemulsi dan Bahan Kering Tanpa
Lemak (Milk Solids-Non-Fat) tidak lebih dari 2 %.
Lemak mentega sebagian besar terdiri dari asam palmitat, oleat dan stearat serta
sejumlah kecil asam butirat dan asam lemak sejenis lainnya. Mentega mengandung lebih
banyak lemak jenuh atau saturated fats yakni 66 persen jika dibandingkan dengan lemak tak
jenuhnya yakni 34 persen. Lemak jenuh ini biasanya terkait dengan tingginya kadar
kolesterol dalam tubuh. Bahan lain yang terdapat dalam jumlah kecil adalah vitamin A, E,
dan D serta sebagai flavour adalah diasetil, lakton, butirat dan laktat. Produk mentega yang
diproduksi dikenal dengan mentega masam (sour butter) dan mentega manis (sweet butter)
dengan salted atau unsalted.
Dari semakin banyaknya pemanfaatan bioteknologi, kami terusik untuk membahas
penggunaan bioteknologi dalam bidang pangan, lebih spesifiknya terkait bioteknologi
konvensional dibidang pangan. Apakah dengan penggunaan bioteknologi tersebut malah
semakin banyak manfaat baik yang didapat ataukah sebaliknya, malah banyak pula dampak
negative yang diperoleh. Untuk itulah kami tergugah untuk membuat makalah ini.
Sejak Louis Pasteur (1857) menemukan bahwa fermentasi (peragian) anggur
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mikroorganisme, maka penggunaannya dalam
bidang makanan dan minuman semakin berkurang. Jenis-jenis makanan/minuman fermentasi
jumlahnya banyak sekali. Aplikasi koloid dalam industri makanan contohnya mentega.
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus
lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman.
Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak
mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
Aplikasi koloid dalam industri makanan contohnya mentega. Pembuatan mentega
menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri
tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak
mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang
siap dimakan.
Mentega adalah produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau
krim susu atau campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain
yang diizinkan, serta minimal mengandung 80 persen lemak susu. Selain garam dapur, ke
dalam mentega juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan bahan pengawet (misalnya
sodium benzoat). Emulsi pada mentega merupakan campuran 18 persen air yang terdispersi
pada 80 persen lemak, dengan sejumlah kecil protein yang bertindak sebagai zat pengemulsi.
zat gizi lain yang terdapat pada bahan makanan ini. Selain vitamin A dan D ,juga terdapat zat
besi, fosfor, natrium, kalium serta omega-3 dan omega-6. Lemak dan minyak merupakan zat
gizi penting untuk menjaga kesehatan manusia. Selain itu, lemak dan minyak merupakan
sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Lemak
memiliki komposisi terbesar dalam mentega jika dibandingkan dengan proteindan
karbohidrat. Kandungan protein dan karbohidrat pada mentega sangat rendah, yaitu sekitar
0,4-0,8 gram per 100 gram. Lemak mentega berasal dari lemak susu hewan, dikenal sebagai
butter fat.
Mentega mengandung sejumlah asam butirat, asam laurat, dan asam linoleat. Asam
butirat dapat digunakan oleh usus besar sebagai sumber energi, juga dapat berperan sebagai
senyawa antikarsinogenik (antikanker). Asam laurat merupakan asam lemak berantai sedang
yang memiliki potensi sebagai antimikroba dan antifungi. Asam linoleat pada mentega dapat
memberikan perlindungan terhadap serangan kanker .
Mentega adalah produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau
krim susu atau campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain
yang diizinkan, serta minimal mengandung 80 persen lemak susu. Selain garam dapur, ke
dalam mentega juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan bahan pengawet (misalnya
sodium benzoat). Emulsi pada mentega merupakan campuran 18 persen air yang terdispersi
pada 80 persen lemak, dengan sejumlah kecil protein yang bertindak sebagai zat pengemulsi.
Banyak zat gizi lain yang terdapat pada bahan makanan ini. Selain vitamin A dan D
,juga terdapat zat besi, fosfor, natrium, kalium serta omega-3 dan omega-6. Lemak dan
minyak merupakan zat gizi penting untuk menjaga kesehatan manusia. Selain itu, lemak dan
minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan
protein.
Lemak memiliki komposisi terbesar dalam mentega jika dibandingkan dengan proteindan
karbohidrat. Kandungan protein dan karbohidrat pada mentega sangat rendah, yaitu sekitar
0,4-0,8 gram per 100 gram. Lemak mentega berasal dari lemak susu hewan, dikenal sebagai
butter fat. Mentega mengandung sejumlah asam butirat, asam laurat, dan asam linoleat. Asam
butirat dapat digunakan oleh usus besar sebagai sumber energi, juga dapat berperan sebagai
senyawa antikarsinogenik (antikanker). Asam laurat merupakan asam lemak berantai sedang
yang memiliki potensi sebagai antimikroba dan antifungi. Asam linoleat pada mentega dapat
memberikan perlindungan terhadap serangan kanker .
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan
Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya,
susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega
diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
Produk produk makanan yang juga menggunakan proses bioteknologi konvensional namun
tidak berasal dari susu antara lain sebagai berikut.
a) Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih
dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh
pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses
fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
b) Tempe
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan
menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah
satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe
mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe
sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas
penyebarannya adalah tempe kedelai. Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu
tempe mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare,
mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan
kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia,
menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan
kanker. Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi.
Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang.
Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari
genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus,
dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji
kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut
menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan
tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.
c) Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi
menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan
alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.
d) Anggur
Atau juga populer disebut dalam bahasa Inggris: wine adalah minuman beralkohol
yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis vinifera yang biasanya hanya tumbuh di area 30
hingga 50 derajat lintang utara dan selatan. Minuman beralkohol yang dibuat dari sari buah
lain yang kadar alkoholnya berkisar di antara 8% hingga 15% biasanya disebut sebagai wine
buah (fruit wine).
1. Persiapan bahan
Susu dan krim dikumpulkan dari susu sapi. Mentega dapat juga diproduksi dari susu kerbau
liar, unta, kambing, biri-biri betina, dan kuda betina. Sari terpisah dari susu itu. Sari dapat
yang manapun disediakan oleh suatu pabrik susu baik susu cairan ataupun terpisah dari susu
utuh oleh pabrikan mentega. Sari harus manis ( pH lebih besar dari 6.6), tidak tengik, tidak
teroksidasi. Sari disterilkan pada suatu temperatur dari 95C atau lebih untuk menghancurkan
enzim dan micro-organisms.
2. Pematangan
Biasanya ditambahkan untuk memfermentasi gula susu menjadi asam laktat dan
karakteristik bau harum dan selera yang diinginkan untuk mentega.
3. Mengeram/Penuaan.
Krim dipegang pada temperatur dingin untuk mengeristal butiran lemak pada susu,
memastikan mengocok sesuai dan tepat seperti tekstur dari mentega itu. Dalam tanki
penuaan, krim diberi perlakukan pendinginan yang dikontrol dan dirancang untuk
memberikan struktur lemak kristal yang dibutuhkan. Lazimnya, mengeram mengambil 12- 15
jam. Dari mengeram tangki/tank, krim dipompa ke pengocok atau berlanjut buttermaker
melalui suatu penukar bahang plat yang membawanya ke suhu yang diperlukan.
4. Mengocok.
Krim dikocok, dan butir halus mentega membentuk, tumbuh lebih besar, dan bersatu. Pada
akhirnya, ada dua tahap yang ditinggalkan: suatu semisolid massa dari mentega, dan cairan
menunda, yang mana adalah cairan susu.
krim dibagi menjadi dua fraksi: butir mentega dan cairan susu. Di dalam pengocokan
tradisional, mesin stop ketika butir sudah mencapai suatu ukuran yang tertentu, lalu sesudah
itu cairan susu dialirkan. Dengan yang berlanjut buttermaker pengairan dari cairan susu
adalah juga berlanjut. Setelah pengairan, mentega adalah bekerja untuk fase kontinyu yang
mengandunglemak fasa air terdispersi halus. Ini dilakukan sebagai praktek umum untuk
mencuci mentega setelah mengocok untuk memindahkan manapun cairan susu yang bersifat
sisa dan padatan susu tetapi ini adalah jarang dilaksanakan hari ini. Proses pencucian ini akan
memastikan bahwa semua susu mentega dibuang keluar dari mentega. Jika tidak maka
mentega akan tengik.
6. Penggaraman
Garam digunakan untuk meningkatkan rasa dan rak-hidup, karena bertindak sebagai
pengawet. Selanjutnya, mentega adalah bekerja untuk meningkatkan konsistensi.
Mentega adalah akhirnya dietak ke dalam bentuk dan kemudian dibungkus di dalam kertas
lilin dan kemudian disimpan di tempat yang dingin. ketika dingin, lemak pada susu
mengeristal dan mentega menjadi terbentuk. Mentega dikocok, ini dilakukan untuk
memasukan udara atau gas nitrogen ke dalam mentega yang lembut, dimaksudkan untuk
menyebar lebih mudah pada temperatur pendinginan.
Mentega diolah dari bahan dasar susu, dalam proses pengolahan susu tersebut dihasilkan
limbah. Limbah limbah tersebut harus ditanggulangi agar tidak mencemari lingkungan. Air
limbah dari pengolahan susu mengandung sejumlah besar bahan organik, nitrogen dan fosfor.
Jika konsentrasi yang berlebihan ini masuk saluran air, deplesi oksigen dan pertumbuhan
tanaman dalam saluran air dapat mencapai gangguan proporsi.
1. Pretreatment
2. Pengobatan Tanah
Tanah sistem pengolahan digunakan secara ekstensif dalam industri. Tanah digunakan
sebagai media biologis untuk mengolah komponen air limbah diterapkan dan karenanya itu
perlu dirancang dengan kriteria yang sesuai untuk memastikan operasi yang efisien.
Sistem aerobik memerlukan sumber energi untuk menyediakan oksigen yang dibutuhkan
untuk mengasimilasikan bahan organik dalam limbah cair dan karenanya lebih cocok untuk
rendah sampai sedang kekuatan air limbah, karena semakin tinggi kandungan organik
semakin besar kebutuhan oksigen dan semakin besar biaya.
III.1 KESIMPULAN
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa pengolahan bahan oleh agen-
agen biologi seperti mokroorganisme, sel tumbuhan, sel hewan, manusia, dan enzim untuk
menghasilkan barang dan jasa. Pemanfaatan bioteknologi digunakan dalam bidang pertanian,
makanan, kesehatan dan lingkungan sehingga sangat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.
Selain memiliki manfaat, penerapan bioteknologi juga memiliki dampak negatif, di
anataranya dalam bidang lingkungan, kesehatan, sosial-ekonomi dan pada bidang etika.
Saran
Dalam menerapkan bioteknologi, kita sebagai manusia yang memiliki naluri
seyogiannya dapat menerapkannya sesuai dengan norma-norma agar dampak negative dari
penerapan bioteknologi dapat kita netralisir. Semoga dengan adanya makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca mengenai bioteknologi.
DAFTAR PUSTAKA
http://eivhapunya.blogspot.com/2013/01/makalah-bioteknologi-bidang-pangan.html
http://mia-nurwanti92.blogspot.com/2012/11/mentega-dan-margarin.html
http://www.fakultaskedokteran.com/jurnal/makalah-tentang-mentega/