Anda di halaman 1dari 6

Masjoer, Arif; Suprohaita; Wardhani,1Wahyu Ika and Setiowulan, Wiwiek. 2000.

Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3.Media Aesculapius. Jakarta.


(Masjoer et al., 2000)

Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang utama
di indonesia. Serangan otak ini merupakan kegawatdaruratan medis yang harus ditangani
secara, cepat, tepat dan cermat. Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak,
progresi cepat, berupa defisit neurologis fokal dan atau global, yang berlangsung 24 jam atau
lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak non traumatik. Bila gangguan peredaran darah otak ini berlangsung
sementara, beberapa detik hingga beberapa jam (kebanyakan 10 20 menit), tapi kurang dari
24 jam, disebut sebagai serangan iskemia otak sepintas transient ischaemia attack = TIA).

Faktor resiko

Yang tidak dapat diubah : usia, jenis kelamin,ras, riwayat keluarga, riwayat TIA
atau stroke, penyakit jantung koroner, fibrilasi atrium dan heterozigot atau
homozigot untuk homosistinuria.
Yang dapat diubah : hipertensi, diabetes melitus, merokok, penyalahgunaan
alkohol dan obat, kontrasepsi oral, hematokrit meningkat, bruit karotis
asimtomatis, hiperurisemia dan dislipidemia.
2
Misbach, Jusuf. 1999. Stroke: Aspek Diagnostik, Patofisiologi, Manajemen. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
(Misbach, 1999)

Populasi kejadian stroke baru di Amerika diperkirakan 400.000 orang pertahun, dengan
jumlah total seluruh penderita lebih kurang 1,7 juta. Sedangkan di Indonesia insidensi dan
prevalensi penderita belum diketahui dengan pasti, tetapi dengan bertambahnya usia harapan
hidup dan perubahan pola hidup terutama di kota besar akibat stres, maka jumlah penderita
stroke juga akan meningkat. Karena semakin tua usia, kemungkinan mendapat serangan
stroke juga semakin tinggi. Beberapa gangguan neuropsikiatrik yang sering terjadi pada
penderita stroke adalah depresi, anxietas dan gangguan psikologis non spesifik dengan
anggapan bahwa stroke merupakan salah satu penyebab utama perubahan kepribadian dan
perilaku pada orang tua.

Penderita stroke sering mengalami depresi, misalnya Wade, Smith dan hewer (1987)
melaporkan dari 976 penderita stroke lebih dari 60% mengalami depresi. Sering penderita
termasuk kategori depresi terselubung (Masked Depression), akan lebih jelas jika kepribadian
penderita perfeksionis. Yang ditonjolkan sering bukan gangguan mood tapi komponen fisik
(somatiknya), misalnya gangguan tidur, gangguan nafsu makan, tidak bergairah, sukar
konsentrasi dan gangguan daya ingat.

Perubahan kognitif yang terjadi adalah kehilangan motivasi, inisiatif dan menjadi
apatis. Penderita menjadi tidak berdaya, tidak berguna, tidak dapat konsentrasi dan merasa
tidak dapat menolong dirinya sendiri, bahkan terkadang disertai juga perasaan gangguan
organik.
3
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf indonesia. 1999. Buku Ajar Neurologi Klinis.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
(PERDOSSI, 1999)

Komponen fungsi kortikal luhur

Menurut Neurobehavioural Unit, boston Veterans Administrastion Medical Center and


the Departmenr of neurology, maka fungsi kortikal luhur secara artefisial untuk
memudahkan pemahamannya - terbagi dalam 5 komponen berikut ini:

1. Kemampuan berbahasa
2. Daya ingatan
3. Kemampuan visuospasoal
4. Emosi atau kepribadian
5. Kemampuan kognisi

Gangguan memori atau daya ingat dapat berupa :

a. Gangguan memori jangka pendek atau memori baru, yaitu tidak ingat hal-hal
yang baru saja terjadi.
b. Gangguan memori jangka panjang atau memori lama yaitu lupa akan hal-hal
yang telah terjadi.

Gangguan memori dapat pula berup amnesia yang terdiri dari amnesia retrograd (lupa
suatu periode setelah suatu kejadian atau insult).

Gangguan kognisi adalah gangguan cara berfikir, tidak dapat menjabarkan peribahasa,
tidak mampu mengenal persamaan, kalkulasi dan konsep.
4 Neurologi. Edisi ke-8. Erlangga Medical
Ginsberg, Lionel. 2008. Lecture Notes:
Series. Jakarta.
(Ginsberg, 2008)

Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan/atau gejala hilangnya fungsi sistem
saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat (dalam detik atau menit). Gejala-gejala
ini berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian.

Mekanisme vaskular yang menyebabkan stroke dapat diklasifikasikan menjadi infark


(emboli atau trombosis) dan haemoragik.

Fungsi otak yang lebih tinggi dapat diklasifikasikan menjadi:

Fungsi yang terdistribusi, yang tidak terlokalisasi pada regio otak tertentu,
namun membutuhkan aksi dari berbagai bagian pada kedua sisi otak, seperti:
Atensi dan konsentrasi
Memori
Fungsi eksekutif yang lebih tinggi
Konduksi sosial dan kepribadian
Fungsi yang terlokalisasi, yang tergantung dari struktur dan fungsi normal dari
suatu area/tertentu pada satu hemisfer serebri (Gambar 3.1).

Gambar 3.1 Lokalisasi fungsional lobus otak

Fungsi kognitif yang terdistribusi dan terlokalisasi dapat dinilai secara klinis dengan
menggunakan berbagai komponen pemeriksaan. Terdapat tes mental standar seperti
pemeriksaan status mental mini/mini-mental state examination (MMSE) (Tabel 3.1). Skor
dibawah 24/30 pada tes ini mengindikasikan demensia. Akan tetapi, keseluruhan nilai tes ini
tidak sensitif pada tahap awal demensia, terutama jika kemampuan intelektual premorbid
cukup tinggi, dan pada defisit kognitif sirkumskrip, terutama yang melibatkan fungsi
hemisfer nondominan dan lobuis frontal. Oleh karena itu, banyak pasien dengan defisit
kognitif membutuhkan evaluasi psikometrik yang lebih detil oleh neuropsikolog.
5
6 Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu
Martono, Hadi and Pranaka, Kris. 2009.
Kesehatan Usia Lanjut). Balai penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Semarang.

(Martono and Pranarka, 2009)

Stroke didefinisikan sebagai suatu manifestasi klinik gangguan peredaran darah otak
yang menyebabkan defisit neurologik. Dari definisi ini jelas bahwa kelainan utama stroke
adalah kelainan dari pembuluh darahnya, yang tentu saja merupakan bagian dari pembuluh
darah sistemik. Penyebab kelainan pembuluh darah tersebut secara patologik bisa didapati
pada pembuluh darah di bagian lain tubuh. Komplikasi yang terjadi, adalah lebih banyak
diakibatkan karena pembuluh darah di otak masih merupakan bagian dari pembuluh darah
sistemik. Di samping itu kematian otak yang sudah terjadi tidak akan dapat diobati dengan
cara apapun. Oleh karena itu penatalaksaan utama stroke adalah mengatasi komplikasi
sistemik, yang pada giliran selanjutnya akan mencegah perluasan kerusakan jaringan otak.
Di seluruh bagian dunia, stroke merupakan penyakit yang terutama mengenai populasi
usia lanjut. Insidens pada usia 75 84 tahun sekitar 10 kali dari populasi 55 64 tahun. Di
inggris stroke merupakan penyakit kedua setelah infark miokard akut (AMI) sebagai
penyebab kematian utama usia lanjut, sedangkan di Amerika stroke masih merupakan
penyabab kematian usia lanjut ketiga. Dengan makin meningkatnya upaya pencegahan
terhadap penyakit hipertensi, diabetes melitus dan gangguan lemak, insidens stroke di negara-
negara maju makin menurun.
Berdasar atas jenisnya stroke dibagi menjadi:
Stroke non hemorrhagik
Jenis stroke ini disebabkan oleh trombosis akibat plak aterosklerosis dari arteri otak atau
yang memberi vaskularisasi pada otak atau suatu embolus dari pembuluh darah di luar
otak yang tersangkut di arteri otak. Jenis stroke ini merupakan stroke yang tersering
didapatkan, sekitar 80% dari semua stroke.
Stroke haemorrhagik
Merupakan sekitar 20% dari semua stroke, diakibatkan oleh pecahnya suatu mikro-
aneurisme dari Charcot atau etat crible di otak. Tergantung dari tempat terjadinya,
dibedakan antara perdarahan intra serebral, sub-dural dan sub-arachnoid.

Anda mungkin juga menyukai

  • Lokmin Ukp
    Lokmin Ukp
    Dokumen10 halaman
    Lokmin Ukp
    Liza Aulia Putri
    Belum ada peringkat
  • Eimed Papdi PDF
    Eimed Papdi PDF
    Dokumen590 halaman
    Eimed Papdi PDF
    Liza Aulia Putri
    Belum ada peringkat
  • Antibiotik IGD
    Antibiotik IGD
    Dokumen28 halaman
    Antibiotik IGD
    Liza Aulia Putri
    Belum ada peringkat
  • Tugas Indo
    Tugas Indo
    Dokumen3 halaman
    Tugas Indo
    Liza Aulia Putri
    Belum ada peringkat
  • Difteri
    Difteri
    Dokumen44 halaman
    Difteri
    Liza Aulia Putri
    Belum ada peringkat