PENDAHULUAN
plasmodium dan hidup intra sel, yang dapat bersifat akut atau kronik. Transmisi
berlangsung di lebih dari 100 negara di benua Afrika, Asia Oceania, Amerika
Latin, Kepulauan Karibia dan Turki. Kira-kira 1,6 miliard penduduk daerah ini
berada selalu dalam resiko terkena malaria. Tiap tahun ada 100 juta kasus dan
meninggal 1 juta didaerah Sahara Afrika. Sebagian yang meninggal adalah bayi
Jepang, Australia dan lain-lain, malaria telah dapat diberantas. Terdapat 4 jenis
spesies parasit yang berbeda, yaitu Plasmodium falsiparum, P.Vivax, P. Ovale dan
berat, selain itu juga dapat disebabkan oleh P. Vivax dan P. Knowlesi. Malaria
berat terutama malaria serebral ysng merupakan komplikasi terberat yang sering
2010 adalah 0,6 %. Dimana propinsi dengan API di atas rata-rata nasional adalah
ditemukan diwilayah timur Indonesia, yaitu Papua Barat (10,6%), Papua (10,1),
1.2. Tujuan
1
Mengetahui tentang Malaria Berat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2006)1,3
1. Malaria serebral
penilaian GCS (Glasgow Coma Skale), <7 atau dengan keadaan klinis
soporous, atau lebih dari 30 menit setelah serangan kejang yang tidak
lebih ringan seperti apatis, somnolen, delirium dan perubahan tingkah laku
(penderita tidak mau bicara). Penurunan kesadaran menetap > 30 menit tidak
2. Anemia berat (Hb < 5 g/dl atau hematokit < 15%) pada hitung parasit
lainya.1,3
3. Gagal ginjal akut (urin <400 ml/ 24 jam pada orang dewasa atau < 12 ml/kg BB
pada anak setelah dilakukan rehidrasi dan kreatinin >3 mg). 1,3
2
4. Edema paru non-kardiogenik/ARDS (Adult Respitatory Distress Syndrome). 1,3
5. Hipoglikemi: gula darah <40 mg/dl. Hal ini disebabkan karena kebutuhan
metabolik dari parasit telah menghabiskan cadangan glikogen dalam hati dan
6. Gagal sirkulasi atau Syok (Malaria Algid), tekanan sistolik <70 mmHg (anak 1-
7. Perdarahan spontan dari hidung, gusi, traktus disgestivus atau disertai kelainan
9. Asidemia atau asidosis pH <7.25, plasma bikarbonat <15 mmol/L, kadar laktat
kusmaul.1,3
10. Makroskopik hemoglobinuri (black water fever) oleh karena infeksi pada
malaria akut (bukan karena obat anti malaria pada kekurangan G-6-PD,
Pada kriteria WHO 2006 telah dimasukkan ke dalam kriteria malaria berat
hiperlaktemia.1
3
Beberapa keadaan lain yang juga digolongkan sebagai malaria berat sesuai
malaria
2.2 Etiologi
2.3 Patogenesis
selanjutnya akan masuk ke dalam sel hati (hepatosit) dan kemudian terjadi
skizogoni ekstra ertrositer. Skizon hati yang matang selanjutnya akan pecah
(ruptur) dan selanjutnya merozoit akan menginvasi sel eritrosit dan terjadi
matang akan pecah, melepaskan toksin malaria yang akan menstimulasi sistem
4
RES dengan dilepaskannya sitokin proinflamasi seperti TNF- dan sitokin lainnya
induksi sitokin TNF- dan sitokin-sitokin lainnya oleh toksin parasit malaria dan
produksi nitrik oksid (NO) juga diduga mempunyai peran penting dalam
5
2.5 Diagnosis
1. Anamnesis
dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, mialgia. Pada anamnesis juga
6
daerah endemik malaria, riwayat tinggal didaerah endemik malaria dan riwayat
sakit malaria.
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Laboratorium
DNA
Selain pemeriksaan diatas, pada malaria berat pemeriksaan penunjang yang
perlu dilakukan :
1. Pengukuran hemoglobin dan hematokrit
2. Hitung jumlah leukosit, trombosit
3. Kimia darah lain (gula darah, serum bilirubin, SGOT, SGPT, alkali
2.6 Penatalaksanaan
Pada setiap malaria berat maka tindakan penanganan dan pengobatan yang
1. Tindakan umum/suportif
2. Pengobatan simptomatik
7
3. Pemberian Obat Anti Malaria (OAM)
4. Pengobatan Komplikasi
2.5.1 Obat Anti Malaria
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
8
cerebral, anemia berat, gagal ginjal akut, edema paru, hipoglikemi,
3.2 Saran
diagnosis yang tepat dan terapi yang tepat untuk mengurangi mortalitas akibat
penyakit ini.