Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PROGRAM

PENDIDIKAN PASIEN DAN


KELUARGA (PPK)
By adminFeb 4, 201507.PPK - Pendidikan Pasien dan Keluarga, Panduan
1. Pendahuluan
Pendidikan pasien dan keluarga di Rumah Sakit khususnya untuk individu-
individu yang sedang memerlukan pengobatan dan atau perawatan. Selain itu
promosi kesehatan ditujukan kepada pengunjung rumah sakit, baik pasien rawat
jalan maupun keluarga pasien yang mengantar atau menemani pasien di rumah
sakit karena keluarga pasien diharapkan dapat membantu menunjang proses
penyembuhan dan pemulihan pasien.

Pasien dan keluarganya harus mengetahui hal-hal yang terkait dengan


penyakit yang dideritanya seperti: penyebab penyakit, cara penularannya (bila
penyakit menular), cara pencegahannya, proses engobatan yang tepat dan
sebagainya. Apabila pasien dan keluarganya memahami penyakit yang
dideritanya diharapkan akan membatu mempercepat proses penyembuhan dan
tidak akan terserang oleh penyakit yang sama.
Pemberdayaan pasien dan keluarganya dalam kesehatan dimaksudkan
apabila pasien sudah sembuh dan kembali ke rumahnya, mereka mampu
melakukan upaya-upaya preventif dan promotif kesehatannya, terutama terkait
dengan penyakit yang telah dialaminya.
Penerapan proses belajar kesehatan di rumah sakit berarti semua pengunjung
rumah sakit, baik pasien melalui informasi dari para petugas rumah sakit, tetapi
dari apa yang dialami, di dengar, dan dilihat di rumah sakit.
Pendidikan yang efektif diawali dengan asesmen kebutuhan pembelajaran
pasien dan keluarganya. Asesmen ini menjelaskan bukan hanya kebutuhan akan
pembelajaran, tetapi juga bagaimana pembelajaran dapat dilaksanakan dengan
baik. Pembelajaran akan lebih efektid ketika disesuaikan denhan keyakinan,
pilihan pembelajaran yang tepat, agama, nilai budaya, dan kemampuan
membaca, serta bahasa. Demikian juga ketika ditemukan hal yang dibutuhkan
dalam proses pelayanan pasien. Pendidikan termasuk baik kebutuhan
pengetahuan pasien selama proses pemberian pelayanan maupun kebutuhan
pasien setelah pulang untuk dirujuk ke pelauanan kesehatan lain atau pulang ke
rumah.
Sehingga, pendidikan mencakup informasi sumber-sumber di komunitas
untuk tambahan pelayanan dan tindak lanjur pelayanan apabila diperlukan,
serta bagaimana akses ke pelayanan emergensi bila diperlukan. Pendidikan
yang efektid dalam satu rumah sakit hendaknya disediakan format visual dan
elektronik, serta berbagai pembelajaran jarak jauh dan teknik lainnya.

2. Sasaran
a. Penderita (pasien) pada berbagai tingkat penyakit
Pasien yang datang ke rumah sakit sangat bervariasi, baik dilihat dari latar
belakang sosial ekonominya, maupun dilihat dari tingkat keparahan penyakit
dan jenis pelayanan perawatan yang diperlukan.
Dari sudut tingkar penyakitnnya, dibedakan menjadi pasien dengan penyakit
akut dan pasien dengan penyakit kronis. Dari jenis pelayanan yang diperlukan
dibedakan dengan adanya pasien rawat jalan yang tidak memerlukan rawat
inap, dan pasien rawat jalan dengan indikasi yang memerlukan rawat inap.
b. Kelompok atau individu yang sehat
Pengunjung rumah sakit yang sehat antara lain keluarga pasien yang
mengantarkan atau yang menemani pasien, baik pasien rawat jalan maupun
rawat inap. Disamping itu para tamu rumah sakit lain yang tidak ada kaitannya
langsung dengan pasien juga merupakan kelompok sasaran yang sehat bagi
promosi kesehatan di rumah sakit.
c. Petugas rumah sakit
Petugas rumah sakit secara fungsional dapat dibedakan menjadi petugas medis,
paramedis, dan non medis, sedangkan secara struktural dapat dibedakan
menjadi pimpinan, tenaga administrasi dan tenaga teknis. Apapun fungsinya
dan strukturnya semua petugas rumah sakit mempunyai kewajiban untuk
melakukan promosi kesehatan untuk pengunjung rumah sakit baik pasien
maupun keluarga, disamping tugas pokok mereka. Oleh sebab itu sebelum
mereka melakukan promosi kepada pasien dan keluarga mereka harus dibekali
kemampuan promosi kesehatan

3. Tujuan
Tujuan umum Kegiatan pendidikan kesehatan sebagai bagian dari sasaran
keselamatan pasien di Rumah Sakit
Tujuan khusus
a. Bagi pasien
Mengembangkan perilaku kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan
masalah atau penyakit yang diderita oleh pasien yang bersangkutan
b. Bagi keluarga
Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien. Dalam proses
penyembuhan penyakit, bukan hanya faktor obat saja, tetapi faktor psikologis
dari pasien, terutama penyakit tidak menular seperti jantung koroner,
hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jiwa dan sebagainya, faktor psikologis
sangat berperan. Dalam mewujudkan lingkungan psikososial ini maka peran
keluarga sangat penting. Oleh karena itu promosi kesehatan perlu dilakukan
juga bagi keluarga pasien.
Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit. Dengan melakukan
pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien mereka akan mengerahui dan
mengenal penyakit yang diderita oleh pasien (anggota keluarganya), cara
penularannya, dan cara pencegahannya. Keluarga pasien tentu akan berusaha
utnuk menghindari agar tidak terkena atau tertular penyakit seperti yang
diderita oleh anggota keluarga yang sakit tersebut,
Membantu agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain Keluarga
pasien yang telah memperoleh pengetahuan dan cara-cara penularannya, maka
keluarga tersebut diharapkan dapat membantu pasien atau keluarganya yang
sakit untuk tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain, terutama kepada
orang lain, terutama kepada tetangga atau teman dekatnya.
c. Bagi rumah sakit
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
Meningkatkan citra rumah sakit. Penerapan promosi Kesehatan di rumah
sakit diwujudkan dalam memberikan informasi-informasi tentang berbagai
masalah kesehatan atau penyakit dengan masing-masing jenis pelayanannya. Di
masing-masing titik pelayanan rumah sakit disediakan atau diinformasikan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses penyembuhan pasien. Di tempat
loket pendaftaran, di ruang tunggu di tempat pemeriksaan, di tempat
pengambilan obat, di ruang perawatan dan sebagainya, selalu dilakukan
penjelasan atau pemberian informasi terkait dengan apa yang harus diketahui
dan dilakukan oleh pasien.
Meningkatkan angka hunian rumah sakit (BOR) Dari pengalaman di rumah
sakit yang telah melaksanakan promosi kesehatan, menyatakan bahwa
kesembuhan pasien lebih pendek dari sebelumnya. Hal ini berarti dapat
memperpendek hari rawat pasien, yang akhirnya membawa dampak bahwa
rumah sakit bersangkutan baik karena pasien yang dirawat cepat sembuh.

4. Jenis Kegiatan
Berdasarkan sasaran promosi kesehatan, jenis kegiatan pendidikan pasien dan
keluarga dapat dilakukan dengan cara:
a. Individual (Bedside conseling )
Promosi kesehatan secara individu dilakukan dalam bentuk konseling. Konseling
dilakukan oleh dokter, perawat, ahli gizi, petugas rehabilitasi medis terhadap
pasien atau keluarga pasien yang mempunyai masalah kesehatan khusus, atau
penyakit yang dideritanya
b. Kelompok
Penyuluhan kelompok dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan pasien dan/atau
keluarga pasien di ruangan yang telah ditetapkan. Metode penyuluhan kelompok
seperti ceramah, diskusi kelompok dan simulasi dapat digunakan dalam pendidikan
kesehatan ini.
c. Massa
Bagi seluruh pengunjung rumah sakit, baik pasien maupun keluarga pasien dan
tamu rumah sakit, adalah sasaran pendidikan kesehatan dalam bentuk ini. Bentuk
pendidikan kesehatannya adalah dengan menggunakan metode penyuluhan massa
seperti poster atau spanduk.

5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tempat pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit disesuaikan dengan masing-
masing kegiatan. Waktu pelaksanaan sebagai berikut:
Waktu Pelaksanaan Pendidikan Pasien dan Keluarga Rumah Sakit
. Tahun .
Individu (rawat jalan dan rawat inap)
Kelompok di dalam rumah sakit (Instalasi Rawat Jalan setiap jumat pagi)
Kelompok di dalam rumah sakit (Instalasi Rawat Inap setiap Sabtu pagi
secara bergantian di tiap-tiap Instalasi)
Kelompok di luar rumah sakit : mengikuti program humas dan pemasaran.

6. Rencana Anggaran
Biaya pelaksanaan program dianggarkan dari biaya operasional rumah sakit
melalui Rapat Anggaran yang diadakan setiap tahun.

7. Laporan dan Evaluasi


a. Pelaporan
1. Pelaporan dilaksanakan oleh masing-masing penanggung jawab unit kepada
ketua tim Pendidikan Pasien dan Keluarga Rumah Sakit melalui sekretaris
setiap bulan
2. Ketua tim Pendidikan Pasien dan Keluarga Rumah Sakit memberikan
laporan pertanggungjawaban kepada Direktur rumah sakit setiap tiga bulan.
b. Evaluasi
Untuk mengukur dan memantau keberhasilan program Pendidikan Pasien dan
Keluarga Rumah Sakit maka dilakukan evaluasi terhadap keseluruhan program
Pendidikan Pasien dan Keluarga Rumah Sakit .. dan identifikasi setiap
permasalahan yang ditemukan untuk tindakan perbaikan.
Evaluasi yang dilakukan adalah:
1) Evaluasi pemberian edukasi rawat inap setiap tiga bulan
2) Evaluasi pemberian edukasi rawat jalan setiap tiga bulan
3) Evaluasi program setiap bulan
4) Evaluasi standar prosedur operasional setiap tiga tahun dan setiap saat apabila
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai