2. Sasaran
a. Penderita (pasien) pada berbagai tingkat penyakit
Pasien yang datang ke rumah sakit sangat bervariasi, baik dilihat dari latar
belakang sosial ekonominya, maupun dilihat dari tingkat keparahan penyakit
dan jenis pelayanan perawatan yang diperlukan.
Dari sudut tingkar penyakitnnya, dibedakan menjadi pasien dengan penyakit
akut dan pasien dengan penyakit kronis. Dari jenis pelayanan yang diperlukan
dibedakan dengan adanya pasien rawat jalan yang tidak memerlukan rawat
inap, dan pasien rawat jalan dengan indikasi yang memerlukan rawat inap.
b. Kelompok atau individu yang sehat
Pengunjung rumah sakit yang sehat antara lain keluarga pasien yang
mengantarkan atau yang menemani pasien, baik pasien rawat jalan maupun
rawat inap. Disamping itu para tamu rumah sakit lain yang tidak ada kaitannya
langsung dengan pasien juga merupakan kelompok sasaran yang sehat bagi
promosi kesehatan di rumah sakit.
c. Petugas rumah sakit
Petugas rumah sakit secara fungsional dapat dibedakan menjadi petugas medis,
paramedis, dan non medis, sedangkan secara struktural dapat dibedakan
menjadi pimpinan, tenaga administrasi dan tenaga teknis. Apapun fungsinya
dan strukturnya semua petugas rumah sakit mempunyai kewajiban untuk
melakukan promosi kesehatan untuk pengunjung rumah sakit baik pasien
maupun keluarga, disamping tugas pokok mereka. Oleh sebab itu sebelum
mereka melakukan promosi kepada pasien dan keluarga mereka harus dibekali
kemampuan promosi kesehatan
3. Tujuan
Tujuan umum Kegiatan pendidikan kesehatan sebagai bagian dari sasaran
keselamatan pasien di Rumah Sakit
Tujuan khusus
a. Bagi pasien
Mengembangkan perilaku kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan
masalah atau penyakit yang diderita oleh pasien yang bersangkutan
b. Bagi keluarga
Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien. Dalam proses
penyembuhan penyakit, bukan hanya faktor obat saja, tetapi faktor psikologis
dari pasien, terutama penyakit tidak menular seperti jantung koroner,
hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jiwa dan sebagainya, faktor psikologis
sangat berperan. Dalam mewujudkan lingkungan psikososial ini maka peran
keluarga sangat penting. Oleh karena itu promosi kesehatan perlu dilakukan
juga bagi keluarga pasien.
Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit. Dengan melakukan
pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien mereka akan mengerahui dan
mengenal penyakit yang diderita oleh pasien (anggota keluarganya), cara
penularannya, dan cara pencegahannya. Keluarga pasien tentu akan berusaha
utnuk menghindari agar tidak terkena atau tertular penyakit seperti yang
diderita oleh anggota keluarga yang sakit tersebut,
Membantu agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain Keluarga
pasien yang telah memperoleh pengetahuan dan cara-cara penularannya, maka
keluarga tersebut diharapkan dapat membantu pasien atau keluarganya yang
sakit untuk tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain, terutama kepada
orang lain, terutama kepada tetangga atau teman dekatnya.
c. Bagi rumah sakit
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
Meningkatkan citra rumah sakit. Penerapan promosi Kesehatan di rumah
sakit diwujudkan dalam memberikan informasi-informasi tentang berbagai
masalah kesehatan atau penyakit dengan masing-masing jenis pelayanannya. Di
masing-masing titik pelayanan rumah sakit disediakan atau diinformasikan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses penyembuhan pasien. Di tempat
loket pendaftaran, di ruang tunggu di tempat pemeriksaan, di tempat
pengambilan obat, di ruang perawatan dan sebagainya, selalu dilakukan
penjelasan atau pemberian informasi terkait dengan apa yang harus diketahui
dan dilakukan oleh pasien.
Meningkatkan angka hunian rumah sakit (BOR) Dari pengalaman di rumah
sakit yang telah melaksanakan promosi kesehatan, menyatakan bahwa
kesembuhan pasien lebih pendek dari sebelumnya. Hal ini berarti dapat
memperpendek hari rawat pasien, yang akhirnya membawa dampak bahwa
rumah sakit bersangkutan baik karena pasien yang dirawat cepat sembuh.
4. Jenis Kegiatan
Berdasarkan sasaran promosi kesehatan, jenis kegiatan pendidikan pasien dan
keluarga dapat dilakukan dengan cara:
a. Individual (Bedside conseling )
Promosi kesehatan secara individu dilakukan dalam bentuk konseling. Konseling
dilakukan oleh dokter, perawat, ahli gizi, petugas rehabilitasi medis terhadap
pasien atau keluarga pasien yang mempunyai masalah kesehatan khusus, atau
penyakit yang dideritanya
b. Kelompok
Penyuluhan kelompok dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan pasien dan/atau
keluarga pasien di ruangan yang telah ditetapkan. Metode penyuluhan kelompok
seperti ceramah, diskusi kelompok dan simulasi dapat digunakan dalam pendidikan
kesehatan ini.
c. Massa
Bagi seluruh pengunjung rumah sakit, baik pasien maupun keluarga pasien dan
tamu rumah sakit, adalah sasaran pendidikan kesehatan dalam bentuk ini. Bentuk
pendidikan kesehatannya adalah dengan menggunakan metode penyuluhan massa
seperti poster atau spanduk.
6. Rencana Anggaran
Biaya pelaksanaan program dianggarkan dari biaya operasional rumah sakit
melalui Rapat Anggaran yang diadakan setiap tahun.