Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pada saat seseorang atau sebuah organisasi akan memulai sebuah proyek, mereka
membutuhkan ilmu untuk mengelola proyek tersebut. Oleh karena itu, manajer
membutuhkan ilmu manajemen proyek untuk membantu mengelola sebuah proyek
agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Tanpa terkecuali Bengkel Las dan
Konstruksi A.D.A yang merupakan usaha pembuatan pagar yang terletak di Jl. Lolong
Karang No.21 Sei. Sapih, Padang. Bengkel Las dan Konstruksi A.D.A juga
memerlukan manajemen proyek agar proyeknya dapat berjalan dengan tepat.
Dalam proyek pembuatan pagar pada Bengkel Las dan Konstruksi A.D.A, Pak
Alfiandi yang merupakan salah satu pekerja di sana perlu merencanakan, menentukan
jadwal, dan mengendalikan proyek yang sedang dikerjakan. Hal tersebut merupakan
komponen penting dalam pengembangan proyek. Tiga fase tersebut sangat dibutuhkan
agar proyek yang dilakukan oleh Pak Alfiandi dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan. Selain itu, dalam proyek ini juga dibutuhkan perincian pekerjaan yang
akan dilakukan, sumber daya yang dibutuhkan (seperti bahan baku dan tenaga kerja),
dan lama waktu pengerjaan proyek pembuatan pagar tersebut.

2. Rumusan Masalah
Bagaimana manajemen proyek pembuatan pagar Bengkel Las dan Konstruksi A.D.A?

3. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana manajemen proyek Bengkel Las dan Konstruksi A.D.A,
yaitu pembuatan pagar.

BAB II

ISI
Manajemen proyek melibatkan tiga fase, yaitu perencaan, penentuan jadwal, dan
pengendalian. Padaproses perencanaan proyek, dibutuhkan manajer proyek yang bertugas
memimpin aktivitas-aktivitas koordinasi proyek departemen. Selanjutnya tahap penentuan
jadwal proyek melibatkan pengurutan dan pembagian waktu ke semua aktivitas proyek.
Sedangkan, dalam hal pengendalian proyek, kendali proyek seperti kendali sistem
manajemen lainnya, melibatkan pengawasan yang ketat terhadap sumber daya, biaya,
kualitas, dan anggaran.

Pada proyek pembuatan pagar kali ini, Pak Alfiandi yang merupakan salah satu pekerja di
Bengkel Las dan Konstruksi A.D.A, juga bertugas sebagai manajer proyek. Manajer proyek
adalah seseorang yang memimpin aktivitas-aktivitas koordinasi proyek dengan departemen
lainnya dan melaporkan secara langsung kepada manajemen atas. Pak Alfiandi lah yang
bertugas merencanakan, menentukan jadwal, serta pengendalian proyek. Namun, Pak
Alfiandi belum memutuskan apakah akan menggunakan anak buah untuk membantunya
mengerjakan proyek ini, atau akan dilakukan sendiri.Oleh sebab itu, Pak Alfiandi belum
memiliki perincian yang jelas tentang manajer apa saja yang dibutuhkan dalam proyeknya
kali ini.

Jika dilihat dari proyek yang sedang dikerjakan, kemungkinan Pak Alfiandi membutuhkan
seseorang yang memiliki technical skill, seperti tukang las, pembantu tukang, desainer, dan
keuangan.Tukang las bertugas memproses produksi yang umumnya dilakukan dengan proses
pengelasan, sedangkan pembantu tukang akan bertugas mendampingi dan membantu tukang
las serta mengerjakan pemotongan material. Desainer akan bertugas merancangan produk
sesuai dengan pesanan konsumen serta merinci tahapan proses yang akan dikerjakan dan
keuangan akan bertugas mengelola uang masuk dan uang keluar, dan juga bertanggung jawab
terhadap penagihan serta mencatat semua aktivitas keuangan dan membuat laporannya.

Dalam manajemen proyek, struktur perincian kerja (Work Breakdown Structure) juga
merupakan salah satu komponen yang sangat penting. Struktur perincian kerja adalah sebuah
deskripsi hierarki dari sebuah proyek ke dalam komponen yang jauh lebih detail. Struktur
perincian kerja tersebut terdiri dari (1) task, (2) subtask, (3) work package, dan (4)
millestones. Dalam proyeknya Pak Alfiandi telah merencanakan struktur perincian kerjanya
(Work Breakdown Structure), kurang lebih sebagai berikut :
WORK BREAKDOWN STRUCTURE
PROYEK PEMBUATAN PAGAR

LEVEL
1 2 3 4 5
X 1.0 Pembuatan sebuah pagar
X 1.1 Mendesain pagar
X 1.1.1 Pemilihan Desain yang diinginkan
X 1.1.1.1 Menentukan ukuran yang diinginkan
X 1.1.1.2 Pemilihan bahan yang sesuai
1.1.1.2.
X 1 Membeli bahan yang dibutuhkan
X 1.2 Pemotongan bahan
Pemotongan besi sesuai bentuk dan
X 1.2.1 motif
X 1.2.1.1 Pemantapan ukuran
X 1.2.1.2 Pemantapan diagonal
X 1.3 Pembentukan pagar
X 1.3.1 Melakukan proses pemasangan
X 1.3.1.1 Pengelasan antar besi agar tersambung
X 1.3.1.2 Menambahkan aksesoris pagar
1.3.1.2.
X 1 Pembuatan aksesoris
1.3.1.2.
X 2 Pemasangan aksesoris
X 1.4 Fisnishing
X 1.4.1 Pendempulan
X 1.4.1.1 Pembersihan pagar dari bekas las, dll
1.4.1.1. Melapisi dan menutupi sambungan
X 1 bekaslas
X 1.4.2 Pemberian cat
X 1.4.2.1 Pemberian cat dasar
X 1.4.2.2 Pemberian cat pilihan konsumen

Selain struktur pekerjaan di atas, dalam manajemen proyek kita juga biasa mengenal apa
yang disebut dengan PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical
Path Method) yang berfungsi untuk membantu manajer menentukan jadwal, mengawasi, dan
mengendalikan proyek. PERT merupakan sebuah teknik manajemen proyek yang
menggunakan tiga waktu estimasi untuk masing-masing aktivitas, sedangkan CPM
merupakan teknik manajemen proyek yang hanya menggunakan satu faktor waktu per
aktivitas.
Berikut ini merupakan diagram jaringan proyek pembuatan pagar yang merupakan salah satu
dari langkah dasar PERT dan CPM :

Perancaan dan Estimasi Waktu untuk Proyek Pembuatan Pagar Bengkel


Las dan Konstruksi A.D.A

Kegiata Deskripsi Kegiatan Pendahulu Waktu (Hari)


n

A Mengukur ukuran pagar - 1

B Memotong besi A 1

C Memantapkan ukuran dan diagonal B 1

D Proses pengelasan pagar C 2

E Membuat dan memasang aksesoris C 2

F Proses Pendempulan D,E 1

G Membersihan pagar (bekas las) , dll F 1

H Pemberian cat dasar G 1

I Pemberian cat pilihan konsumen H 1

J Pemasangan I 1
Jaringan kerja proyek berdasarkan diagram kerja di atas :

Jika dilihat dari jaringan kerja di atas, lama pengerjaan pembuatan pagar ini beserta
pemasangannya diperkirakan kurang lebih yaitu 10 hari. Jalur kritis yang terdapat pada
jaringan kerja di atas yaitu, kegiata A-B-C-D-F-G-H-I-J dan A-B-C-D-E-G-H-I-J.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Manajemen Proyek merupakan salah satu ilmu dan strategi yang dibutuhkan oleh
setiap manajer dalam mengelola proyek yang akan dikerjakannya. Tak terkecuali bagi
usaha Bengkel Las dan Konstruksi A.D.A. Dengan adanya manajemen proyek seperti
di atas, kita dapat dengan mudah mengelola proyek yang akan dikerjakan. Kita dapat
dengan mudah merinci pekerjaan, menentukan skill, serta waktu yang dibutuhkan
seperti pada Bengkel Las dan Konstruksi A.D.A. Oleh karena itu, manajemen proyek
dapat membantu mengefektifkan dan mengefisienkan jalannya sebuah proyek.

2. Saran
Sebaiknya, pengerjaan sebuah proyek dapat melibatkan manejemen proyek, seperti
manajer proyek, struktur perincian kerja, diagram jaringan serta jaringan kerja. Hal-
hal tersebut dapat memudahkan jalannya sebuah proyek. Misalnya teknik manajemen
proyek PERT dan CPM yang dapat membantu mengatur aktivitas dan waktu kerja
sebuah proyek. Jadi, proyek yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien,
serta optimal.
Sumber
Heizer, Jay, dan Barry Render. Manajemen Operasi : Manajemen Keberlangsungan
dan Rantai Pasokan, Edisi 11. Jakarta Selatan : Salemba Empat, 2015.

Lampiran
Dokumentasi
Manajemen Proyek
Pembuatan Pagar oleh Bengkel Las dan
Konstruksi A.D.A

Disusun Oleh :

Kelompok 3
Destyana Eka Putri 1410522032
Sandi Trio Agusta 1210522018
Fachrizal Hidayat 1210522074

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS


TAHUN AJARAN 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai