1. Latar Belakang
Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang masih
terus mengalami kemajuan. Semakin maju atau berkembangnya suatu daerah,
maka kebutuhan masyarakat untuk melakukan pergerakan semakin
meningkat. Banyaknya kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang pun
membuat tarikan dan bangkitan yang terjadi semakin banyak. Salah satu
akibatnya adalah
2. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan tugas akhir diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Memenuhi kewajiban menjalankan mata kuliah yang berlaku pada program
studi yang ada di POLBAN;
b. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat mengaktualisasikan
kemampuan agar mampu mengorganisir pengetahuan yang telah dimiliki atau
yang telah dipelajari sebagai bekal untuk menjadi tenaga ahli yang
profesional, sesuai dengan spesialisasi secara komprehensif.
3. Rumusan Masalah
Minimnya ruang terbuka hijau yang ada di kota Bandung merupakan salah
satu penyebab terjadinya banjir di sebagian wilayah kota Bandung, salah
satunya adalah wilayah Bandung timur. Ruang terbuka hijau yang seharusnya
menjadi daerah resapan beralih fungsi menjadi fungsi lainnya. Selain itu jika
ruang terbuka hijau semakin berkurang ditambah dengan peningkatan
pengguna kendaraan di Kota Bandung akan mengakibatkan polusi udara dan
suara yang terjadi semakin tidak dapat dikendalikan. Revitalisasi terhadap
ruang terbuka hijau di wilayah Bandung Timur masih minim dibandingkan
dengan wilayah Bandung Tengah. Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan
ruang terbuka hijau di wilayah bandung timur untuk menanggulangi banjir
yang terjadi dan mengendalikan polusi yang terjadi.
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan pada studi ini adalah sebagai berikut:
a. Melakukan inventarisasi situasi sarana dan prasarana keselamatan jalan pada
simpang Antapani/ Fly over Antapani;
b. Melakukan analisis terhadap kondisi yang memungkinkan untuk terjadinya
kecelakaan atau tidak sesuai dengan standar;
c. Membuat desain/ rancangan prasarana jalan agar jalan lebih mengutamakan
keselamatan pengguna jalan
d. Peraturan atau pedoman yang digunakan dalam perancangan prasarana jalan
adalah
1) Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-Bagian Jalan (Permen Pu
No. 20/PRT/M/2010)
2) Peraturan Pemerintah no. 43 Tahun 1993 tentang prasaranan dan
lalulintas
3) Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 2006 tentang Jalan
4) Peraturan Menteri Perhubungan No 14 Tahun 2006 tentang Manajemen
dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan
5) Peraturan Dirjen Bina Marga No.SK 7234/AJ.401/DRID/2013 tentang
juknis perlengkapan jalan
6) Peraturan Menteri No. 13 Tahun 2014 tentang Rambu-Rambu Lalu
Lintas
7) Peraturan Menteri No 34 Tahun 2014 Tentang Marka Jalan
8) Manual Kapasitas Jalan Indonesia
5. Lokasi Studi
Audit keselamatan dan perancangan prasarana penunjang keselamatan jalan
untuk pengguna jalan dilakukan di simpang Antapani-Jalan Terusan Jakarta-
Jl. Ibrahim Adji-Kiaracondng atau fly over Antapani. Fly over Antapani baru
selesai dibangun pada akhir tahun 2016. Lokasi tinjauan dapat dilihat pada
Gambar 1 berikut.
6. Tinjauan Pustaka
6.1 Keselamatan Lalu Lintas
6.2 Perlengkapan Jalan
6.3 Sarana Jalan
6.4 Prasarana Jalan
6.5
3) Studi Literatur
Studi literatur perlu dilakukan untuk mengerahui dan menetapkan data yang
diperlukan dalam penyusunan tugas akhir. Literatur yang digunakan adala
sebagai berikut:
a. Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-Bagian Jalan (Permen Pu
No. 20/PRT/M/2010)
b. Peraturan Pemerintah no. 43 Tahun 1993 tentang prasaranan dan
lalulintas
c. Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 2006 tentang Jalan
d. Peraturan Menteri Perhubungan No 14 Tahun 2006 tentang Manajemen
dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan
e. Peraturan Dirjen Bina Marga No.SK 7234/AJ.401/DRID/2013 tentang
juknis perlengkapan jalan
f. Peraturan Menteri No. 13 Tahun 2014 tentang Rambu-Rambu Lalu
Lintas
g. Peraturan Menteri No 34 Tahun 2014 Tentang Marka Jalan
h. Manual Kapasitas Jalan Indonesia
5) Pengumpulan Data
Data yang diperlukan untuk menyusun tugas akhir ini dapat dilihat pada Tabel
1 berikut.