Pereda Nyeri pada persalinan 1. Analgetika Inhalasi Preparat gas ini akan menghasilkan analgetika intermiten pada saat timbulnya kontraksi uterus (HIS). Reinolda menganjurkan pemberian hanya pada masa transisi, kala dua persalinan, penjagitan perineum dan sementara menunggu analgesia epidural untuk memberikan hasil yang efektif. Efek samping: - Depresi sistem syaraf pusat (sedasi) - Halusinasi - Mual - Hipoksia 2. Apoid Meperidin, meplazinol, diamorfin, nalokson Opoid digunakan dalam persalinan, praedah, intrabedah, pasca bedah dan dalam masa intensif untuk menghasilkan analgetika, sedasi serta pengurangan rasa cemas. Efek samping: - Sistem saraf pusat (ssp)-fungsi yang lebih tinggi - Depresi - Penumpukkan sistem saraf pusat 3. Obat Anestesi Lokal Lignokain, Bupirakin Obat-obat anestesi lokal memiliki peranan yang tertinggal dalam meredakan rasa nyeri untuk jangka waktu yang singkat. Dalam kebidanan, obat-obatan tersebut diberikan secara topikal, subkutan, infiltrasi di sekeliling serabut saraf yang tunggal Efek samping: Efek samping anestesi lokal berhubungan dengan kerja khususnya kemampuannya untuk menghambat hanataran impuls dalam jaringan yang dapat tereksitasi. Obat anestesi lokal akan menyekat saluran cepat ion natrium pada semua jaringan penghambat impuls, yaitu: SSP, jantung dan sistem kardivaskular, sistem syaraf perifer, sistem syaraf simpatis, otot polos, uterus, kandung kemih, usus, otot skelet, telinga berdengung, perasaan yang aneh dalam mulut, kebingungan, penglihatan kabur, menggigil, keadan gelisah, entoria, gemetaran, mual, tremor, konuksi, depresi pernapasan, koma dan kematian. Anti Emetik 1. Antagonis Antagonis D2 meliputi metoklopramid, haloperidol, domperindon, dan tenotiazin seperti klorpromazin serta proklorperazin. Obat-obat ini memiliki potensi untuk: Mengurangi emesis dan meningkatkan selera makan, mengubah motilitas gastrointestinal, mendepresi SSP, mengganggu postur dan gerakan tubuh. Efek samping: - Traktus gastrointestinal - Depresi SSP - Kelainan postur dan gerakan - Reaksi distonia akut - Efek samping peerkinsonian - Akathisia - Sindrom neurokleptik maligna - Efek samping kardiovaskular - SIADH (syndrom in appropriate ADH) - Efek samping antimuskular 2. Anti Histamin Istilah ini dipakai untuk preparat antagonis reseptor H1. Obat-obat golongan ini dibagi menjad : a. Antihistamin yang menimbulkan sedasi : bromtenarimin, sinar zin, meklozin, trimeprazin, siklizin, prometazin, klorteniramin. b. Antihisamin yang tidak menimbulkan sedasi : setrizinter, tenadin, akrivastin dan loratadin Efek samping: Obat-obat antihistamin yang menimbulkan sedasi akan menimbulkan efek samping berhubungan dengan efek samping yang sama dimiliki pula oleh obat-obat antemetik golongan fenoti azin, seperti prolaktor perazin antihistamin juga mempengaruhi: SSP, sistem kardiovaskular, gangguan usus dan hati.
Obat yang meningkatkan kontraktilitas uterus / oksitosin
1. Obat Oksitosin Obat-obat oksitosin yang digunakan di Inggris adalah prostaglandin E serta F, oksitosin dan ergometrin. Obat-obat oksitosik banyak digunakan untuk induksi serta penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan perdarahan postpartum, pengendalian perdarahan akibat abortus inkomplit dan penanganan aktif pada kala 3 persalinan. a. Prostaglandin Prostaglandin merupakan substansi yang penting sebagai hormon lokal. Di Inggris prostaglandin yang sering digunakan dalam bidang kebidanan adalah: - Dinoproston - Carboprost - Gemeprost - Misoprostol Efek samping : - Kontraksi otot polos-usus, pembuluh darah bronkiolus - Vasodilatasi dan hipotensi - Pireksia - Inflamasi - Sensirisasi terhadap rasa nyeri - Diuresis + kehilangan elektrolit - Efek dari sistem syaraf pusat - Pelepasan hormon hipofise, renin dan steroid adrenal - Inhibisi respons sistem syaraf otonom - Peningkatan tekanan intraokuler b. Oksitosin Oksitosin menaikan peranan yang sangat penting dalam persalinan dan ejeksi ASI. Oksitosin bekerja pada seseptor oksitosik untuk menyebabkan - Kontraksi uterus pada kehamilan aterm - Kontraksi pembuluh darah umbilikus - Kontraksi sel-sel mioepitel Efek smaping oksitosik: Bila oksitosin sintetik diberikan, kerja fisiologis hormon ini akan bertambah sehingga dapat timbul efek samping yang potensial berbahaya. Efek samping tersebut dapat dikelompokkan menjadi : - Stimulasi berlebih pada uterus - Kontraksi pembuluh darah tali pusat - Kerja pada pembuluh darah - Mual - Reaksi hipersensitifitas pemberian oksitosin akan mengganggu masuknya kepala janin ke dalam serviks. Kontraksi uterus yang keras, lama serta kuat dapat menimbulkan konsekuensi yang serius : - Trauma pada neonatus dan ibu - Puptura uteri - Perdarahan postpartum - Hematoma pelvik - Solusio plasenta - Emboli cairan amnion - Hipoksia fetal c. Ergometrin Merupakan jamur yang tumbuh pada tanaman rye (gandum hitam; gandum dan pepadian lainnya. Efek samping : Seperti halnya dengan preparat ergot yang lain, ergometrin berinteraksi dengan reseptor serotoniergik, noradrenergik, (alfa). Dan dopaminergik dengan cara yang kompleks. Kerjanya pada reseptor serotonin serta alfa1 diperkirakan melandasi kontraktilitas uterus dan usus yang ditimbulkan oleh ergometrim. Efek sampingnya diantaranya adalah : - Kontraksi uterus - Diare dan muntah - Vasokomstriksi - Inhibisi produksi prolaktin - Efek ergometrin pada neonatus - Hipersensitifitas Obat yang menurunkan kontraktilitas uterus / tokolitik 1. Preparat agonis adrenoreseptor beta2 Kelompok preparat golongan simpatomemetik ini meliputi ritodrin, terbutalin, salbutamil dan adrenalin Efek samping : Efek samping obat-obat tokolitik / relaksan uterus terjadi karena stimulsi pada adrenoreseptor beta2, yang mengenai : Sistem kardiovaskuler Sistem renin angiotensin Sistem syaraf pusat Otot polos pada banyak organ Kelenjar yang mensekresikan mukus Proses metabolisme 2. Penyakit saluran kalsium (terutama nifedipin) Obat-obat penyekat saluran kalsium (obat-obat antagonis kalsium) dapat diresepkan oleh dokter untuk keperluan tokolisis dan penanganan hipotensi Efek samping : Hipotensi iskemia Edema paru Vasodilatasi Masalah gastrointestinal Reaksi hipersensitivitas Pemberian ASI 3. Atosidan Preparat ini diindikasikan untuk tokolisis dengan pembtasan yang sama seperti yang diberlakukan pada obat-obat tokolitik lainnya. Efek samping : Muntah Hipertensi Sakit kepala Hiperglikemia Kortikosteroid dan Tokolisis Obat-obat golongan kortikosteroid banyak digunakan dalam penatalaksanan persalinan yang prematur Efek samping: Efek samping ini cenderung timbul dengan cepat - Masalah kardiovaskuler - Gangguan metabolik-hiperglikemia - Masalah sistem saraf pusat Efek samping ini cenderung timbul dalam jangka waktu yang lebih lama - Kerja anti inflamasi-infeksi - Gangguan metabolit - Supresi adrenal