Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN OBAT NARKOTIK DI IBS

No.Dokumen Revisi Halaman


515/359d/SPO/SM/BM 1 /
S/XI/2016
Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit Umum
STANDAR Tanggal Terbit Siaga Medika Banyumas
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 November 2016

PENGERTIAN Mengatur pengadaan dan penggunaan obat narkotik


di IBS
1. Untuk menunjang pelayanan anestesi.
TUJUAN 2. Mengendalikan penggunaan dan penyalahgunaan
persedian obat narkotik.
Kebijakan Direktur RSU Siaga Medika Nomor
KEBIJAKAN 515/207/SK DIR/RSU SM/BMS/V/2016 tentang
pemberlakuan implementasi SPO anestesi.
PROSEDUR Ketentuan yang harus diperhatikan
1. Obat didistribusikan dari Instalasi Farmasi ke Depo
Farmasi IBS.
2. Obat yang ada di IBS adalah obat-obat emergency
dan Narcotik.
3. Setiap pemakaian obat dalam kendali Depo Farmasi
IBS.
Langkah-langkah
1. Perawat anestesi mengambil paket di instalasi
farmasi IBS.
2. Bila ada obat-obat diluar paket bisa dimintakan
langsung ke farmasi dan catat pemakaian.
3. Contoh Stok Obat-obatan Narkotic
a. Petidine 100 mg
b. Morpin 10 mg
c. Fentanyl 100%
4. Bila obat keluar dari Depo Farmasi IBS,dicatat pada
buku khusus :
Tanggal
Jenis dan jumlahnya
PELAYANAN OBAT NARKOTIK DI IBS

No.Dokumen Revisi Halaman


515/359d/SPO/SM/BM 1 /
S/XI/2016
Nama pasien, RM, OK berapa
5. Catat semua pemakain obat-obatan di RM atau
Laporan Anestesi.
6. Untuk kebutuhan di luar jam kerja, stok disimpan
Depo Farmasi IBS.
7. Setelah operasi selesai, obat paket dan di luar paket
yang tidak dipakai dan yang masih tersisa
dikembalikan saat itu juga ke depo farmasi IBS.
8. Pencatatan dilakukan kembali oleh depo farmasi
IBS.
1. Anestesi,
UNIT TERKAIT 2. Depo farmasi

PENGERTIAN

a.
TUJUAN

KEBIJAKAN 1. .
PELAYANAN OBAT NARKOTIK DI IBS

No.Dokumen Revisi Halaman


515/359d/SPO/SM/BM 1 /
S/XI/2016
PROSEDUR 1.
1.
UNIT TERKAIT

PENGERTIAN

b.
TUJUAN

KEBIJAKAN 2. .

PROSEDUR 2.
PELAYANAN OBAT NARKOTIK DI IBS

No.Dokumen Revisi Halaman


515/359d/SPO/SM/BM 1 /
S/XI/2016
2.
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai