Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dibentuknya suatu negara tentunya mempunyai tujuan yang jelas.Dalam rangka


mencapai tujuan tersebut negara pasti memiliki landasan untuk berpijaknya suatu tata
pemerintahan.Hal ini sering disebut sebagai dasar negara.Dasar negara tersebut
mengatur pola tata kehidupan bernegara dan bermasyarakat warganya secara
komprehensif. Didalam era globalisasi seperti saat ini pemahaman akan nilai nilai
dasar negara kita Pancasila sangat diperlukan guna mencapai tata kehidupan yang
baik dan benar.

Nilai nilai dalam pancasila, sudah mencakup semua aspek kehidupan seperti nilai
nilai keagamaan, sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Apabila kita mampu
memahami nilai - nilai yang terkandung dalam pancasila dari sila pertama sampai sila
kelima dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan maka kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara serta proses pembangunan akan berjalan
dengan baik. Dan hasilnya pun dapat dinikmati oleh masyarakat seluruhnya. Dari segi
pengaruh peradaban dunia, apabila kita telah mampu memahami nilai nilai pancasila,
kita juga akan mampu dan bertahan dari pengaruh budaya budaya asing yang sudah
mulai banyak merambah setiap sisi kehidupan kita, apalagi di zaman globalisasi
seperti saat ini. Karena banyak ditemukan kerentanan dilingkungan masyarakat yang
sudah terpengaruh oleh budaya asing. Jelasnya sebelum kita melangkah lebih jauh
dalam proses pembangunan baik pembangunan fisik maupun pembangunan mental,
kita harus mengenalkan dan harus mampu memahami nilai nilai Pancasila sebagai
dasar negara, ideologi, dan paradigma pembangunan.

Page | 1
B. Rumusan Masalah
I. Apa pengertian dari paradigma pembangunan?
II. Apa pengertian dari politik?
III. Mengapa pancasila dipakai sebagai paradigma pembangunan di bidang
politik?
IV. Apa contoh masalah di bidang politik?
V. Apa keterkaitan masalah itu dengan pancasila sebagai paradigma
pembangunan di bidang politik?

C. Tujuan
Tugas Makalah ini bertujuan untuk memnuhi tugas mata kuliah Pancasila
sekaligus menambah wawasan bagi para pembaca agardapat mengetahu nilai-
nilai sila dari pancasila sertaa menerapkannyadalam kehidupan sehari-hari.

D. Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah :
1. Dengan memahami nilai nilai Pancasila maka proses kehidupan dalam
segala aspek akan dapat berjalan dengan baik.

2. Menciptakan masyarakat madani.

BAB II

ISI

Page | 2
A. Pengertian Pancasila Sebagai Paradigma

1. Pengertian Paradigma

Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu


pengetahuan. Kata paradigma sendiri berasal dari Inggris yakni pada abad
pertengahan yang merupakan kata serapan dari bahasa Latin ditahun 1483
yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola. Sedangkan dalam
bahasa Yunani disebut paradeigma (paradeiknunai) yang berarti untuk
membandingkan, bersebelahan atau memperlihatkan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), paradigma diartikan sebagai kerangka berpikir.
Istilah paradigma pada awalnya berkembang di dunia ilmu pengetahuan,
terutama dalam kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan.Secara
terminologis, tokoh yang menemukan istilah tersebut adalah Thomas S
Kuhn.Menurutnya, ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu
paradigma. Dalam bukunya yang berjudul The Structure of Scientific
Revolution yang terbit tahun 1962 pengertian paradigma dijabarkan dalam dua
konsep utama yaitu :

Paradigma semacam model berpikir yang dijadikan contoh oleh para


ilmuan yang melakukan kegiatan keilmuannya di dalam paradigma itu.
Sehingga paradigm berfungsi sebagai alat bantu para illmuwan dalam
merumuskan apa yang harus dipelajari,apa
yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-
aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui
persoalan tersebut.

Paradigma merupakan kerangka keyakinan atau komitmen intelektual


yang memberi batasan tentang masalah dan prosedur serta metode

Page | 3
penyelesaiannya. Secara singkat Paradigma adalah suatu asumsi-asumsi
dasar dan asumsi-asumsi teoretis yang umum sehingga merupakan
sumber hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu pengetahuan yang
menentukan sifat, ciri serta karakter dari ilmu pengetahuan tersebut.

Istilah paradigma berkembang menjadi terminologi yang mengandung


pengertian sumber nilai, kerangka berpikir, orientasi dasar, sumber asas, serta
arah dan tujuan dari perkembangan, perubahan, serta proses dalam bidang
tertentu. Selanjutanya istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak
hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang
politik, hukum, sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam
pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi,
sumber, tolak ukur, arah dan tujuan.Jika sesuatu dijadikan paradigma berarti
sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolak ukur, arah, dan tujuan
dari sebuah kegiatan.Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi
dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.

2. Pengertian Pembangunan

Kata pembangunan yang dalam bahasa inggris


disebut development menunjukkan adanya pertumbuhan, perluasan
ekspansi yang bertalian dengan keadaan yang harus digali dan yang
harus dibangun agar dicapai kemajuan di masa yang akan datang.

Secara sederhana, pengertian Pembangunan adalah serangkaian


kegiatan yang mengarah pada perubahan dengan tata nilai yang lebih
baik atau lebih maju.

Page | 4
Pada dasarnya, perubahan-perubahan yang diinginkan bagi bangsa
Indonesia adalah perubahan yang mengarah keselarasan, keserasian,
dan keseimbangan antara kemajuan lahir dan batin, jasmani dan
rohani, atau dunia dan akhirat.

Pembangunan tidak hanya bersifat kuantitatif tetapi juga kualitatif


artinya pembangunan tidak hanya mencakup bidang material tetapi
juga spiritual.

Di dalam pembangunan terjadi proses perubahan yang terus menerus


menuju kemajuan dan perbaikan ke arah tujuan yang dicita-citakan.
Dengan kata lain, kata pembangunan mengandung pemahaman akan
adanya penalaran dan pandangan yang logis, dimanis dan optimis.

3. Penyelerasan Pembangunan

Agar pembanguan nasional dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sesuai


dengan visi dan misinya sehingga terwujud tujuan nasional maka
pembangunan harus dilaksanakan berdasarkan dasar negara dan ideologi serta
pandangan hidup bangsa dan negara pancasila. Dengan kata lain pancasila
harus dijadikan sebagai paradigma pembangunan sehingga terwujud
masyarakat yang adil dan makmur serta maju tetapi berkepribadian Indonesia.

Page | 5
Paradigma Pembangunan adalah model/pola yang merupakan sistem berpikir
sebagai upaya untuk melaksanakan perubahan yang direncanakan guna
mewujudkan cita-cita kehidupan masyarakat menuju hari esok yang lebih
baik.

4. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara


normative menjadi dasar, kerangka acuan serta tolak ukur segenap aspek
pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia.Hal ini sebagai
pengakuan dan penerimaan dari bangsa Indonesia yang telah menjadikan
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Sesuai dengan
kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia,
sedangkan negara merupakan organisasi atau persekutuan hidup manusia
maka memang seharusnya apabila pancasila menjadi landasan dan tolak ukur
penyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan.

B. Pengertian dari politik


Politik yaitu kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok
mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui
usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota-
anggotanya.

Pengambilan keputusan atau decisions making mengenai apakah yang


menjadi tujuan dari sistem politik itu yang menyangkut seleksi antara
beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang
dipilih. Untuk pelaksanaan tujuantujuan itu perlu ditentukan kebijaksanaan-

Page | 6
kebijaksanaan umum atau public policies, yang menyangkut pengaturan dan
pembagian atau distributions dari sumber-sumber yang ada. Untuk
melakukan kebijaksanaan-kebijaksanaan itu diperlukan suatu kekuasaan
(power), dan kewenangan (authority) yang akan dipakai baik untuk membina
kerjasama maupun menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses
ini. Cara-cara yang dipakai dapat bersifat persuasi, dan jika perlu dilakukan
suatu pemaksaan (coercion). Tanpa adanya suatu paksaan kebijaksanaan ini
hanya merupakan perumusan keinginan belaka (statement of intents) yang
tidak akan pernah terwujud. Politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari
seluruh masyarakat (public goals), dan bukan tujuan pribadi seseorang (privat
goals). Selain itu politik menyangkut kegiatan berbagai kelompok termasuk
partai politik, lembaga masyarakat maupun perseorangan.

C. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan di Bidang Politik


Manusia sebagai subjek politik bukan objek politik.Oleh karena itu,
pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia
sesuai nilai moral Pancasila.Pembangunan politik dikembangkan berdasarkan
moral ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Dalam proses pembangunan masyarakat Indonesia harus ditempatkan sebagai


subjek (pelaku) politik bukan hanya sekadar objek politik. Apabila manusia
ditempatkan sebagai subjek pembangunan, berarti segi pola pikir (mindset)
yang diubah atau diutamakan.Sedangkan apabila manusia dijadikan sebagai

Page | 7
objek terkesan hanya sebagai sasaran, padahal tidak demikian tujuan
pembangunan seharusnya.Bertolak dari kodrat manusia, maka pembangunan
politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia.

Sistem politik Indonesia harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada


rakyat.Kekuasaan yang dimaksud adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat.Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma
adalah sistem politik demokrasi bukan sistem politik otoriter. Artinya apapun
proses dan tujuan politik, harus bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya.

Berdasarkan hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan berdasarkan


asas kerakyatan (sila IV Pancasila).Pengembangan selanjutnya adalah sistem
politik yang didasarkan pada asas-asas moral dari sila-sila pada
pancasila.Oleh karena itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia
dikembangkan atas moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan,
moral kerakyatan, dan moral keadilan.

Perilaku politik, subjek dan objek pembangunan tentunya tidak terlepas dari
nilai nilai Pancasila.Demikian juga bagi penyelenggara negara sebagai wakil
dari masyarakatnya tentu harus lebih bermoral sehingga dalam melaksanakan
kewajibannya dapat menghasilkan perilaku politik yang santun, bermoral dan
bermartabat. Dan dapat menghasilkan kebijakan politik yang berkeadilan
sosial baik mencakup bidang ekonomi, politik, sosial, agama, dan budaya.

Di era globalisasi informasi seperti sekarang ini nilai-nilai sosial politik yang
berdasarkan Pancasila, harus benar benar dijadikan landasan moral bagi
masyarakat informasi. Nilai nilai tersebut adalah:

nilai ketuhanan, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang


berketuhanan. Tidak atheisme (sila pertama)

Page | 8
nilai toleransi dan kejujuran, dalam ekhidupan masyarakat sifat
mengedepankan kepentingan umum harus lebih diutamakan dari
kepentingan pribadi. Dan sikap saling menghargai antar sesama dan
menjunjung nilai kejujuran. (sila ke dua)

nilai komitmen atas keutuhan NKRI, harus ditanamkan kepada seluruh


bangsa Indonesia. Walaupun mempunyai latar belakang bahasa,
budaya, adat istiadat yang berbeda. (sila ketiga).

nilai transparasi hukum dan kelembagaan, disetiap sisi kehidupan tata


pemerintahan harus dijalankan secara baik dan benar. (sila keempat).

nilai nilai keadilan, hasil pembangunan harus mempunyai azas


keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia (sila kelima).

D. Permasalahan

1. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Sebelum tahun 2005, kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sejak berlakunya
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilihan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pilkada.
Pilkada pertama kali diselenggarakan pada bulan Juni 2005.

Page | 9
Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum, pilkada dimasukkan dalam rezim
pemilu, sehingga secara resmi bernama Pemilihan umum Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pemilukada.
Pemilihan kepala daerah pertama yang diselenggarakan berdasarkan
undang-undang ini adalah Pilkada DKI Jakarta 2007.

Pada tahun 2011, terbit undang-undang baru mengenai penyelenggara


pemilihan umum yaitu Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011.Di
dalam undang-undang ini, istilah yang digunakan adalah Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

2. Perlindungan dan Pemenuhan HAM Semakin Mengkhawatirkan

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional diperingati


setiap tanggal 10 Desember 2016.Dalam sejarahnya, tanggal ini
diperingati dengan momentum pengesahan Deklarasi HAM pada
1948.

Page | 10
Dalam perkembangannya, peringatan hari HAM menjadi upaya global
dalam meminta setiap negara untuk memperbaiki kondisi kemanusiaan
melalui upaya keadilan dan jaminan kesejahteraan.

Pada konteks hari ini di Indonesia, Komisi untuk Orang Hilang dan
Korban Tindak Kekerasan (KontraS) melihat upaya penghormatan,
perlindungan dan pemenuhan HAM, sebagai dijamin dalam UUD
1945 (terutama setelah Amandemen II), mengalami pemburukan yang
mengkhawatirkan.

Koordinator Badan Pekerja KontraS, Haris Azhar, dalam


keterangannya, Minggu (11/10), mencatat secara singkat setidaknya
lima hal kenapa perlindungan HAM di Indonesia mengalami
pemburukan yang mengkhawatirkan.

Pertama, soal ketiadaan akses dan jaminan keadilan, tegas Haris.

Ketiadaan akses dan jaminan keadilan ini bisa dilihat dari penanganan
berbagai kasus HAM. Dari ketiadaan penyelesaian kasus-kasus
pelanggaran HAM berat dimasa lalu, kasus Munir hingga kasus
penembakan di Paniai Papua.

Kedua, soal perampasan hak atas tanah dan ketiadaan Perlindungan


Masyarakat Adat. Hak atas tanah masyarakat mengalami situasi yang
sangat buruk, berbagai perampasan tanah atas nama pembangunan luas
terjadi, seperti kasus pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat.

Kemudian pelanggaran hak atas tanah oleh praktek bisnis atau


korporasi.Misalnya di pulau kecil Romang Maluku Barat Daya dan

Page | 11
Pulau Gebe Ternate.Situasi masyarakat disekitar tambang setempat
memprihatinkan.

Ratusan lubang tambang memakan korban jiwa tanpa penyelesaian


hukum dan pemulihan lingkungan.Kondisi-kondisi ini memperburuk
daya hidup masyarakat adat disekitar lokasi bisnis tersebut.Bahkan
banyak dari mereka yang diteror bahkan sampai dibunuh, ungkapnya.

Catatan ketiga, lanjut Haris, kebebasan Berekspresi dan pemidanaan


terhadap pekerja hak masyarakat.Berbagai kasus belakangan muncul
secara dipaksakan dan terlihat sebagai upaya membungkam kerja dan
informasi dari berbagai aktifis.

Sebagai contoh, sudah ada 10 orang aktifis Bali Tolak Reklamasi yang
dilaporkan ke Polisi.Pengacara masyarakat Pulau Gebe Ternate juga
dipidanakan. Sarana ekspresi Social media menjadi modus baru
pemidanaan

Keempat, integritas aparat hukum dan keamanan.Berbagai praktek


kekerasan dan penyiksaan terjadi di dalam situasi pengamanan lahan
oleh Polri dan TNI, di Lahat, Majalengka, Yogyakarta dan lain-lain.

Dalam soal hukuman mati, juga sangat terang bahwa banyak proses
hukum diselewengkan oleh pihak Kejaksaan Agung yang tidak bisa
dijelaskan ke masyarakat

Catatan kelima mengenai buruknya kualitas hak sosial.Hal ini bisa


dilihat dari kondisi hak atas kesehatan.Kasus Vaksin menjadi kasus
penting untuk melihat bagaimana negara kalah dalam kontrol produksi
dan distribusi vaksin.

Page | 12
Gambaran kecil diatas adalah bukti bahwa negara hari ini masih
memanjakan para pelanggaran HAM menikmati kekebalan
hukum.Negara belum menjawab persoalan-persoalan kemanusiaan dan
keadilan masyarakat dan korban.Sementara penderitaan dan
kekecewaan terus meluas, katanya.

KontraS berharap masyarakat tetap semangat dalam memperjuangkan


hak-haknya disaat negara semakin abai terhadap keadilan HAM dan
disaat penegakan HAM semakin mengkhawatirkan dan memburuk.

3. Gerakan Aceh Merdeka


Gerakan Aceh Merdeka, atau GAM adalah sebuah
organisasi separatis yang memiliki tujuan supaya Aceh lepas dariNegara
Kesatuan Republik Indonesia. Konflik antara pemerintah RI dan GAM
yang diakibatkan perbedaan keinginan ini telah berlangsung sejak
tahun 1976 dan menyebabkan jatuhnya hampir sekitar 15.000 jiwa.
Gerakan ini juga dikenal dengan nama Aceh Sumatra National Liberation
Front (ASNLF). GAM dipimpin oleh Hasan di Tiro selama hampir tiga
dekade bermukim di Swedia dan berkewarganegaraan Swedia. Pada

Page | 13
tanggal 2 Juni 2010, ia memperoleh status kewarganegaraan Indonesia,
tepat sehari sebelum ia meninggal dunia di Banda Aceh.

4. Lurah Susan Ditolak


Masalah intoleransi di Indonesia masih terus terjadi, bahkan ketika negara
ini baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-68 pada Sabtu (17/8)
lalu. Dirilis The Jakarta Post, Senin (19/8) kemarin, beberapa warga
Lenteng Agung Jakarta Selatan menuntut pemerintah Jakarta untuk
mengganti lurah mereka yang baru.

Alasan warga adalah karena lurah baru itu non-Muslim, sedangkan


kecamatan yang dipimpinnya mayoritas adalah umat Muslim. Jadi adalah
sebuah keanehan jika lurah non-Muslim akan menghadiri berbagai
aktivitas keagamaan. Lurah yang baru terpilih dan dilantik pada Juni lalu
itu sendiri adalah Susan Jasmine Zulkifli dan beragama Kristen Protestan.

Kami tidak mengevalusi soal kerjanya, karena ini bukan tentang hal itu.
Kami berharap bahwa dia dipindahkan saja ke kecamatan lain yang lebih
heterogen. Bahkan memiliki pemimpin perempuan sudah aneh bagi kami,
karena dia tidak akan dapat bergabung dengan berbagai acara yang
digelar di masjid-masjid, kata salah satu warga, Naser Nasrullah.

Menurut juru bicara Pemprov DKI Jakarta, Eko Haryadi, pihaknya akan
menampung semua aspirasi warga Jakarta. Kalau memang ada keluhan
nanti dicek oleh pimpinan, dianggap memang seharusnya dipindah, ya
akan dipindah. Tapi, nanti akan dikroscek lagi, katanya kepada
KBR68H, Selasa (20/8). Dalam tuntutan itu sendiri warga setempat
mengklaim telah membuat petisi dengan mengumpulkan 2300 nama dan

Page | 14
1500-an KTP sebagai tanda bukti dukungan untuk penggantian lurah baru
tersebut. (sumber: Jawaban.com)

5. Pembantaian Keji di Mesuji Lampung Pelanggaran HAM


Terbesar 2011
Peristiwa Pembantaian keji, biadab dan tidak berprikemanusiaan terhadap
warga di daerah Mesuji Lampung Provinsi Sumatera Selatan baru-baru ini
dinilai merupakan pidana berat dan pelanggaran HAM terbesar pada
tahun 2011 ini. Ironisnya, terjadi praktek pemaksaan kehendak oleh pihak
PT Silva Inhutani dan perusahaan asal Malaysia, serta adanya proses
pembiaran terjadinya aksi pembantaian secara sadis oleh aparat penegak
hukum baik aparat TNI maupun Polri.

Demikian dikatakan Ketua Umum LSM-PERINTIS, Hendra Silitonga


mencermati kasus pelanggaran HAM terberat pada tahun 2011 ini yang
terjadi di Provinsi Sumsel, yang menelan korban sedikitnya 30 tewas,
serta ratusan lainnya luka-luka berat dan ringan.

Bila kronologis kasus pembunuhan berencana dan terorganisir itu


sebegitu parahnya, maka sudah sewajarnya pucuk pimpinan TNI maupun
Polri di Jakarta yang tidak mampu berbuat banyak agar segera mundur,
serta oknum aparat yang terlibat dipecat secara tidak hormat.

Dugaan pembantaian massal petani ini terkuak saat para petani


mendatangi Komisi III Bidang Hukum DPR pagi tadi. Para petani yang
didampingi Mayor Jenderal (Purn) Saurip Kadi membawa bukti rekaman
video pembantaian 30 petani di Tulang Bawang Induk dan Tulang
Bawang Barat, Lampung. Dalam video itu diperlihatkan adanya
pembantaian yang dilakukan dengan keji oleh orang-orang berseragam

Page | 15
aparat. Ada dua video yang merekam proses pemenggalan dua kepala
pria.

Sementara tampak satu pria bersenjata api laras panjang dengan penutup
kepala memegang kepala yang telah terpenggal. Selain merekam
pembunuhan keji lainnya, video lain memperlihatkan kerusakan rumah
penduduk. Peristiwa ini berawal dari perluasan lahan oleh perusahaan PT
Silva Inhutani sejak tahun 2003. Perusahaan yang berdiri tahun 1997 itu
diduga menyerobot lahan warga untuk ditanami kelapa sawit dan karet.

PT Silva Inhutani sendiri tidak mengetahui adanya peristiwa keji itu.


Perusahaan membantah ada peristiwa pembantaian massal petani di lokasi
perusahaannya. Indonesia itu negara hukum, bagaimana mungkin bisa
terjadi peristiwa seperti itu? kata Sudirman yang mengaku sebagai staf
akunting PT Silva Inhutani kepada wartawan lewat telepon, Rabu 14
Desember 2011. Sebelumnya, dua staf di perusahaan itu menyatakan
Sudirman adalah pejabat di perusahaan itu yang membawahi masalah
Lampung. (sumber: Rajawalinews.com)

B. Pembahasan Masalah

1. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Daerah


Dari masalah tersebut berarti dapat kita ketahui bahwa pemilihan kepala
daerah dan wakil kepala daerah diselenggarakan tertutup dan dipilih oleh
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Hal tersebut membuat kredibilitas
atau kepercayaan rakyat kepada pemerintah berkurang di karenakan rakyat itu
sendiri tidak mengenali calon pemimpin yang akan memimpin rakyatnya di
daerah tertentu. Dalam kasus ini, apabila tidak diberlakukan tentu tidak
mengikuti prinsip negara yang demokratis ini dimana kekuasaan pemerintah
dari rakyat untuk rakyat, dan juga tidak mematuhi sila pancasila ke empat
yang berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

Page | 16
permusyawaratan/perwakilan. Yang artinya, pemilihan kepala daerah itu
seharusnya dilaksanakan secara demokratis.

2. Perlindungan dan Pemenuhan HAM Semakin Mengkhawatirkan

Di negeri ini, jika membicarakan soal hak, bahwa hak adalah hal yang
menjadi sangat penting di negara ini dan tentu sudah bisa kita lihat sendiri
bagaimana pelaksanaan HAM itu sendiri di Indonesia apabila kita melihat
sejarah kelamnya HAM pada masa pemerintahan Suharto. Dalam
mewujudkan cita-cita serta tujuan nasional bangsa ini, maka negara
khususnya dari pihak pemerintahan harusnya bisa memperhatikan hak-hak
rakyat. Apabila pelaksanaan HAM sudah dapat dijalankan dengan baik, maka
bisa dikatakan cita-cita serta tujuan nasional akan dapat terwujudkan. Hal ini
bisa dikaitkan dengan sila pancasila yang lebih tepat khusuhnya sila ke lima
yang berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Gerakan Aceh Merdeka

Kita sudah tahu bahwa bahwa Gerakan Aceh Merdeka (GAM) merupakan
bentuk kegiatan separatis atau kegiatan yang ingin memisahkan diri dari
kedaulatan RI. GAM terjadi karena :

Pertama, faktor ideologis dapat muncul sejalan dengan hadirnya


pemahaman baru tentang tatanan kehidupan. Kegagalan negara-
negara sekular dalam menata kehidupan manusia mendorong orang
untuk mencari ideologi alternative
Kedua, faktor kezaliman politik. Pemerintahan yang totaliter tidak
memberi ruang yang cukup bagi warga negaranya untuk
mengekspresikan tuntutan dan kepentingan politiknya. Kalaupun

Page | 17
ada ritual pemilihan umum, ia cenderung dijadikan alat untuk
melanggengkan dan membenarkan rezim yang berkuasa.
Ketiga, faktor ekonomi. Pada awal masa reformasi, beberapa
daerah kaya penghasil minyak dan hasil hutan menuntut sikap adil
pemerintah.
Hal itulah yang menjadi pemicu adanya GAM dan bagi yang ingin
melakukan adanya gerakan separatis sudah tentu hal tersebut melanggar
sila ke tiga yang berbunyi Persatuan Indonesia. Bangsa ini dibentuk
dan disatukan dengan alasan sama-sama dijajah oleh penjajah yang sama
serta mendukung penuh untuk menghapus adanya penjajahan dalam
bentuk apapun.

4. Lurah Susan Ditolak


Dari kasus diatas, sebagian dari masyarakat Indonesia belum sepenuhnya
menerapkan Pancasila dan nilai-nilai luhurnya. Nilai-nilai luhur yang
terkandung di dalam sila pertama dengan jelas mengatakan bahwa setiap
orang mempunyai hak untuk memilih kepercayaannya masing-masing.
Setiap individu tidak dapat memaksakan agama atau kepercayaan yang
dianut kepada orang lain serta wajib membina kerukunan hidup diantara
umat beragama. Sebagai warga negara Indonesia yang sah, Susan Jasmine
Zulkifli memiliki hak untuk ikut serta dalam pemerintahan. Dan alasan
warga menolak beliau sungguh tidak masuk akal mengingat Lurah Susan
dapat membuktikan bahwa ia pantas mendapatkan jabatannya dengan
menunjukkan kinerja yang baik. Perbedaan keyakinan tidak dapat
dijadikan alasan untuk mencopot jabatan seseorang, apalagi kasus ini
terjadi di negara yang mengakui lebih dari satu agama. Hendaknya
masyarakat bisa lebih bijaksana dan dewasa dalam bersikap. Harus
memupuk sikap toleransi antar umat beragama. Jika dibiarkan, kasus

Page | 18
yang cenderung menyinggung SARA seperti ini bisa memicu konflik
yang lebih besar.

5. Pembantaian Keji di Mesuji Lampung Pelanggaran HAM


Terbesar 2011
Peristiwa ini tidak beradab dan melanggar prinsip-prinsip
kemanusiaan, yaitu pembunuhan secara keji. Kalau ini tidak diatasi,
maka Indonesia akan dipandang sebagai negara yang perlindungan
HAM-nya sangat rendah. Peristiwa ini juga sangat melanggar sila
kedua pancasila. Agar tidak terulang lagi, maka nilai-nilai Pancasila
itu perlu disosialisasikan dan dihayati.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila yang digunakan sebagai paradigma pembangunan tentu
masih saja ada halangan serta tantangan yang bangsa ini sendiri hadapi
terutama menghadapi masalah-masalah yang muncul dan di sebabkan
oleh rakyat sendiri. Menggunakan pancasila dengan menerapkan sila-
silanya yang di terapkan di kehidupan sehari-hari yang sudah di
sosialisasikan dari bangku pendidikan, dari mulut ke mulut, serta
adanya sosialisasi dari pihak-pihak tertentu belumlah cukup melainkan
adanya kesadaran dari rakyat itu sendiri, niat, serta haruslah berjiwa
nasioanalisme untuk membuat perubahan yang lebih baik untuk
bangsa ini. Pancasila sangat membantu untuk membuat, mengarahkan
bangsa ini untuk kedepannya yang lebih baik

Page | 19
B. Saran
Seharusnya rakyat sendiri yang harus sadar bahwa pentingnya
menerapkan nilai dari sila-sila pancasila itu sendiri agar dapat
membawa perubahan pada bangsa ini.

C. Daftar Pustaka

Jouzu. 2016. Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan.


http://dedimulyana96.blogspot.co.id/2015/03/makalah-pancasila-sebagai-
pradigma.html, (diakses pada 10 Desember 2016, pukul 19.20)

Jouzu. 2016. Makalah Pancasila sebagai Paradigma.


http://sugengsiiswanto.blogspot.co.id/2013/07/makalah-pancasila-sebagai-
paradigma.html

(diakses pada 10 Desember 2016, pukul 19.37)

Jouzu. 2016. Makalah Pancasila sebagai Paradigma.


http://arummustikasari1996.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pancasila-
sebagai-paradigma.html (diakses pada 10 Desember 2016, pukul 20.01)

Jouzu. 2016. Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan.


http://daygold.blogspot.co.id/2012/09/pancasila-sebagai-paradigma-
pembangunan.html (diakses pada 10 Desember 2016, pukul 20.12)

Jouzu. 2016. Makalah PKN Pancasila sebagai Paradigma.


http://shanjuju.blogspot.co.id/2013/10/makalah-pkn-pancasila-sebagai-
paradigma.html (diakses pada 10 Desember 2016, pukul 20.30)

Almer. 2016. Contoh-contoh Berita yang Mengandung Nilai Pancasila


Positif Negatif. https://dheavanialado.wordpress.com/2015/04/13/contoh-
contoh-berita-yang-mengandung-nilai-pancasila-positif-negatif/ (diakses
pada 10 Desember 2016, pukul 22.52)

Almer. 2016. Kontras Perlindungan dan Pemenuhan HAM Semakin


Mengkhawatirkan. http://www.aktual.com/kontras-perlindungan-dan-
pemenuhan-ham-semakin-mengkhawatirkan/ (diakses pada 10 Desember
2016, pukul 23.32)

Page | 20
Almer. 2016. Sejarah Lahirnya Gerakan Aceh Merdeka .
http://atjehliterature.blogspot.co.id/2013/05/sejarah-lahirnya-gerakan-
aceh-merdeka-hasan-tiro.html (diakses pada 10 Desember 2016, pukul
00.04)

Almarsudi Subandi, Pancasila dan UUD 1945 dalam paradigm reformasi, Bogor, PT
Rajagrafindo Persada, 2003.

Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta, Paradigma ,2010.

Saepulloh Aep, Tarsono,Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi


Islam, Bandung, BatikPres, 2011.

Suprapto, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta, Bumi Aksara, 2007.

Yudianto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Bandung, M2S, 2001

Page | 21

Anda mungkin juga menyukai