ABSTRAK
Proses penuaan merupakan salah satu faktor sistemik yang mempengaruhi respon tubuh terhadap terjadinya penyakit
periodontal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap
pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan status kesehatan periodontal pra lansia. Penelitian ini merupakan
penelitian non eksperimental, dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 225 orang pra lansia dari
9 Posbindu di Kecamatan Indihiang Tasikmalaya, yang diambil dengan cara purposive sampling. Variabel pengaruh
terdiri dari pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut. Variabel pengetahuan
diukur menggunakan kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban benar atau salah. Variabel sikap dan perilaku diukur
menggunakan kuesioner dibuat menurut skala Likert. Kuesioner telah diuji validitas (koefisien korelasi 0,30) dan uji
reliabilitas (alpha cronbach >0,60). Variabel terpengaruh adalah status kesehatan periodontal yang diukur menggunakan
indeks CPITN. Analisa data menggunakan analisis korelasi dan regresi berganda. Hasil analisis regresi berganda
menunjukkan bahwa variabel pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut
mempunyai hubungan signifikan terhadap status kesehatan periodontal (F =30,681 dan p =0,001), dan memberikan
kontribusi pengaruh sebesar 29,4% (R = 0,294) terhadap status kesehatan periodontal. Perilaku terhadap pemeliharaan
kebersihan gigi dan mulut memberikan kontribusi pengaruh paling besar terhadap status kesehatan periodontal
yaitu sebesar 6,9%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin baik pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap
pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut, semakin baik status kesehatan periodontal pra lansia. Perilaku terhadap
pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut memberikan kontribusi pengaruh paling besar terhadap status kesehatan
periodontal pra lansia.
Maj Ked Gi. Juni 2014; 21(1): 27 - 32.
Kata kunci: Pengetahuan, sikap, perilaku, status kesehatan periodontal, pra lansia.
ABSTRACT: Correlation Between Knowledge, Attitude and Behaviour on Oral Hygiene Maintenance with
Periodontal Health Status of Pre Elderly at Posbindu of Sub-District Indihiang Tasikmalaya. Aging process is one
of the systemic factors that influence the host response towards the occurrence of periodontal disease. The purpose
of this study was to find out the correlation between knowledge, attitude, and behavior on oral hygiene maintenance
with periodontal health status of pre elderly. Two hundred twenty-five pre elderly chosen purposively from 9 Posbindu
of Sub-district Indihiang Tasikmalaya were used as a sample of non-experimental study with cross-sectional design.
The independent variables were: knowledge, attitude and behavior on oral hygiene maintenance. Experience variable
was measured in closed questionnaire with multiple-choice answers: true or false. Attitude and behavior variables were
measured using a questionnaire with Likert scale. The results of the validity and reliability test show that correlation
coefficient and alpha cronbachis 0,30 and > 0,60 respectively. CPITN index was used to measure dependent variable
(periodontal health status). Correlation analysis and multiple regressions were used for data analysis. The result of
multiple regression analysis shows that variables of knowledge, attitude and behavior on oral hygiene maintenance
have a very significant correlation between periodontal health status (F = 30,681 and p = 0,001) and gives an influence
contribution of 29,4% (R2 = 0,294) on periodontal health status. Behavior on oral hygiene maintenance gives the greatest
influence contribution on periodontal health status as much as 6,9%. Conclusions: The better of knowledge, attitude
and behavior on oral hygiene maintenance lead to the better periodontal health status of pre elderly. The action on oral
hygiene maintenance gives the biggest influence contribution on periodontal health status of pre elderly.
Maj Ked Gi. Juni 2014; 21(1): 27 - 32.
27
Maj Ked Gi. Juni 2014; 21(1): 27-32
28
Rahayu, dkk: Hubungan antara Pengetahuan ...
kesehatan periodontal pra lansia menggunakan Tabel 1 mayoritas responden memiliki karang
indeks CPITN.13 Gigi yang diperiksa adalah : gigi (52,89%), poket dangkal sebesar 41,79%.
17.16 11 26.27 Responden yang dinyatakan sehat hanya sebesar
47.46 31 36.37 0,44%. Mayoritas responden (88,89%) memiliki
pengetahuan tentang pemeliharaan kebersihan
Permukaan gigi yang diperiksa dari distal
gigi dan mulut dengan kategori baik. Sebagian
ke mesial baik permukaan labial/ bukal, lingual/
besar dari responden tersebut memiliki karang gigi
palatal.13 Penilaian gigi indeks menggunakan
(50,68%). Responden dengan status periodontal
periodontal probe dengan kriteria sebagai berikut:
sehat 0,44% memiliki pengetahuan tentang
0 =sehat; 1= perdarahan; 2= karang gigi; 3= poket
pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut kategori
dangkal (45 mm); 4= poket dalam (6 mm).13
baik (Tabel 2).
Penelitian ini telah mendapatkan ethical clearance
dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Berdasarkan Tabel 3 mayoritas responden
Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada. memiliki sikap terhadap pemeliharaan kebersihan
gigi dan mulut dengan kategori cukup (78,22%).
Data penelitian dianalisis dengan
Sebagian besar dari responden tersebut memiliki
menggunakan anlisis korelasi Product Moment
poket dangkal (38,22%). Responden dengan status
dan regresi berganda (p= 0,001).
periodontal sehat 0,44% memiliki sikap terhadap
HASIL PENELITIAN pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut kategori
baik.
Sebagian besar (49,78%) responden pada
penelitian ini berumur 4549 tahun dan jenis kelamin BerdasarkanTabel 4 hampir seluruh responden
responden mayoritas perempuan (85,33%). (98,67%) memiliki perilaku terhadap pemeliharaan
kebersihan gigi dan mulut kategori cukup. Sebagian
Tabel 1. Distribusi Status Kesehatan Periodontal pada
besar dari responden tersebut (52,90%) memiliki
Responden yang Berkunjung ke Posbindu Kecamatan Indihiang
(n= 225)
karang gigi. Satu-satunya responden dengan
status periodontal sehat memiliki perilaku terhadap
Frekuensi Persentase
Kategori pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan
(n) (%)
kategori baik.
Sehat 1 0,44
Perdarahan 10 4,44 Hasil analisis korelasi menunjukkan variabel
Karang gigi 119 52,89 pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap
Poket dangkal 94 41,79 pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut mempunyai
Poket dalam 1 0,44 korelasi positif dengan status kesehatan periodontal
Jumlah 225 100,00 (p = 0,001).
Tabel 3. Distribusi Responden berdasarkan Sikap terhadap Pemeliharaan Kebersihan Gigi dan Mulut dan Status Kesehatan
Periodontal (n = 225)
Sikap
Status Kesehatan Kurang Cukup Baik Total
Periodontal (1632) (3348) (4964)
n % N % n % N %
Sehat 0 0,00 0 0,00 1 0,44 1 0,44
Perdarahan 0 0,00 5 2,22 5 2,22 10 4,44
Karang gigi 0 0,00 84 37,34 35 15,56 119 52,90
Poket dangkal 0 0,00 86 38,22 8 3,56 94 41,78
Poket dalam 0 0,00 1 0,44 0 0,00 1 0,44
Total 0 0,00 176 78,22 49 21,78 225 100,00
29
Maj Ked Gi. Juni 2014; 21(1): 27-32
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku terhadap Pemeliharaan Kebersihan Gigi dan Mulut dan Status Kesehatan
Periodontal (n= 225)
Perilaku
Status Kesehatan Kurang Cukup Baik Total
Periodontal (11 22) (23 33) (34 44)
n % N % n % n %
Sehat 0 0,00 0 0,00 1 0,44 1 0,44
Perdarahan 0 0,00 10 4,44 0 0,00 10 4,44
Karang gigi 0 0,00 119 52,90 0 0,00 119 52,90
Poket dangkal 2 0,89 92 40,89 0 0,00 94 41,78
Poket dalam 0 0,00 1 0,44 0 0,00 1 0,44
Total 2 0,89 222 98,67 1 0,44 225 100,0
Tabel 5. Hasil Analisis Korelasi antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat (Status Kesehatan Periodontal)
Standardized
sig.
Variabel Bebas Koefisien Beta Coefficients thitung
(p-Value)
Beta
Konstanta -3,010 -- -- --
Pengetahuan 0,118 0,250 3,940 0,000
Sikap 0,039 0,189 3,034 0,003
Perilaku 0,068 0,265 4,032 0,000
R2 = 0,294
Fhitung = 30,681
Sig. (p-Value) = 0,001
Berdasarkan analisis regresi berganda terhadap status kesehatan periodontal pra lansia di
menunjukkan semua variabel bebas pengetahuan, Posbindu Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya
sikap, dan perilaku terhadap pemeliharaan sebesar 29,4% dan selebihnya (70,6%) ditentukan
kebersihan gigi dan mulut mempunyai pengaruh oleh faktor lain di luar penelitian ini.
signifikan terhadap status kesehatan periodontal Hasil analisis Partial Eta Squared menunjukkan
(p= 0,001). bahwa variabel perilaku terhadap pemeliharaan
Hasil analisis regresi berganda diperoleh kebersihan gigi dan mulut memberikan kontribusi
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,294, hal ini pengaruh paling besar terhadap status kesehatan
menunjukkan secara statistik variabel pengetahuan, periodontal dengan memberikan sumbangan
sikap, dan perilaku terhadap pemeliharaan sebesar 6,9%, disusul variabel pengetahuan
kebersihan gigi dan mulut memberi konstribusi sebesar 6,6%, dan sikap sebesar 4,0%.
30
Rahayu, dkk: Hubungan antara Pengetahuan ...
31
Maj Ked Gi. Juni 2014; 21(1): 27-32
kemungkinan sumber dana mempengaruhi perilaku 5. Bahar A. Masalah kesehatan gigi lansia di
pemanfaatan pelayanan kesehatan, sehingga pra lengkong gudang dan serpong serta saran
lansia tidak memeriksakan giginya. penanggulangannya melalui peran serta
Penelitian Sriyono17 yang sejalan dengan kader kesehatan FKG UI
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 6. Jakarta. Jurnal Kedokteran Gigi. 2000; 7:
hubungan antara perilaku terhadap pemeliharaan 311317.
kesehatan gigi dan mulut dengan gingivitis pada 7. Budiharto. Pengantar ilmu perilaku kesehatan
lansia. Perilaku kesehatan merupakan salah satu dan pendidikan kesehatan gigi. Jakarta: EGC;
faktor yang mempengaruhi status kesehatan 2010. h. 1721.
seseorang. Penyebab seseorang berperilaku sehat
atau tidak berperilaku sehat adalah pengetahuan, 8. Notoatmodjo. Promosi kesehatan dan ilmu
perilaku kesehatan dari orang lain yang menjadi perilaku. Jakarta: Rineka Cipta, 2007. h. 140.
panutan, sumber daya (fasilitas kesehatan, uang, 9. Sobur A. Psikologi umum. Bandung: Pustaka
waktu, tenaga, jarak ke fasilitas kesehatan) dan Setia; 2011. h. 446447.
kebudayaan.6 10. Gerungan WA. Psikologi sosial. Edisi ke-3.
Bandung: Refika Aditama; 2009. h. 160161.
KESIMPULAN 11. Pratiknya AW. Dasardasar metodologi
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Semakin penelitian kedokteran dan kesehatan, Jakarta:
baik pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap Raja Grafindo Persada; 2010. h. 101
pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut, semakin 12. Singarimbun M, Effendi S. Metode penelitian
baik status kesehatan periodontal pra lansia di survei, Jakarta: LP3ES; 2008. h. 122, 132
Posbindu Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. 137
Perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi
13. Azwar S. Reliabilitas dan validitas. Edisi ke3.
dan mulut memberikan kontribusi pengaruh paling
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset; 2011.
besar terhadap status kesehatan periodontal pra
lansia di Posbindu Kecamatan Indihiang Kota 14. Sriyono. Pengantar ilmu kedokteran gigi
Tasikmalaya. pencegahan. Yogyakarta: Medika Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada; 2011.
h. 49
DAFTAR PUSTAKA
15. Tjahja, Lely. Pengaruh faktor individu
1. Kemenkes, Rencana program pelayanan
terhadap keradangan gusi di puskesmas dki
kesehatan gigi dan mulut 2011-2025, Jakarta:
jakarta tahun 2007. Media Penelitian dan
Subdit Pelayanan Kesehatan Gigi; 2012. h.
Pengembang Kesehatan. 2009; XIX: 4962.
25.
16. Azwar S. Sikap manusia, teori dan
2. Smith D, Seymour R. Penyakit periodontal
pengukurannya. Edisi ke2. Yogyakarta:
dan perawatannya pada lansia. Barnes IE,
Pustaka Pelajar Offset; 2011: 21.
Walls A. dalam perawatan gigi terpadu untuk
lansia (gerodontology). Jakarta: EGC; 2006. 17. Wiyatini T. Faktor-faktor lokal dalam mulut
h. 82. dan perilaku pencegahan yang berhubungan
dengan periodontitis, Semarang, Universitas
3. Rees T. Faktor penyerta sistemik. Fedi PF,
Diponegoro, Semarang. Jurnal Epidemiologi.
Vernino A, Gray JL. dalam: Silabus periodonti,
2009.
Jakarta: EGC; 2005. h. 2122.
18. Sriyono NW. Correlation age, attitude, and
4. Vernino A. Etiologi penyakit periodontal, Fedi
dental care behaviour with oral health status
PF, Vernino A, dan Gray JL. dalam: Silabus
of institutionalized elderly in yogyakarta
periodonti. Jakarta: EGC; 2005. h. 13.
indonesia, Hongkong. Hongkong Dental
Journal. 2005; 2: 3035.
32