Anda di halaman 1dari 2

ANESTESI HIPOTENSI TERKONTROL

No.Dokumen Revisi Halaman


515/359x/SPO/SM/BM 1 /
S/XI/2016

Ditetapkan oleh
Direktur RSU Siaga Medika
STANDAR Tanggal Terbit Banyumas
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 November 2016

Teknik anestesi dengan menurunkan tekanan darah sistolik


PENGERTIAN
sampai 30% dari BP sebelumnya dengan obat-obat
medikamentosa.

TUJUAN Untuk memberi kemudahan kepada operator dengan


mengusahakan lapangan operasi sedikit perdarahan.
Kebijakan Direktur RSU Siaga Medika Nomor
KEBIJAKAN 515/SPO/PAB/0320/V/2016 tentang pemberlakuan
implementasi SPO anestesi
PROSEDUR Kententuan yang harus diperhatikan
1. Indikasi
Operasi THT seperti FESS, Mastoidektomi
Operasi kraniotomi atas permintaan operator
Laminektomi
2. Pemeriksaan lengkap pre operasi.
3. Kontra indikasi
Kelainan fungsi hati,Kelainan fungsi ginjal
Kelainan fungsi paru
Kelainan fungsi jantung
Langkah-langkah
1. Premedikasi lihat protap premedikasi
2. Induksi
Pentothal 5 mg / kgbb atau profopol 2 2,5 mg / kgbb
Narkotik kuat.
3. Intubasi
Usahakan ETT nonkinking
ANESTESI HIPOTENSI TERKONTROL

No.Dokumen Revisi Halaman


515/359x/SPO/SM/BM 1 /
S/XI/2016

MR : sesuai indikasi
Deep intubation
4. Rumatan anestesi
Volatil agent
N2O : O2 hati-hati difusi rongga N2O
MR 10 50% dari dosis intubasi
5. Untuk induksi Hipotensi dapat diberikan
Nitrosin 1 ampul ( 10 mg / 10cc ) diencerkan dengan
NaCl 0,9% sebanyak 10 cc dalam spiut 20cc ( berarti
500 mcg / cc )
Dosis inisial 25 mcg setiap 5 menit sampai BP
sistoloik turun 30% ( lebih kurang 80 mmHg ),
diberikan dengan siring pump
Bisa juga diencerkan dengan NaCl 0,9% 240 ml
dalam infusion pump
Nitrosin diberikan setelah induksi
6. Monitoring
Alat pengukur TD yang diset automatik interval 5 menit
Oksimeter denyut
EKG lead II
7. Pengakhiran anestesi
Nitrosin tidak diberikan bila hipotensi tidak diperlukan
lagi
Berikan reversal
IBS,
UNIT TERKAIT Anestesi

Anda mungkin juga menyukai