Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN ANESTESI PADA

KASUS KEHAMILAN
No.Dokumen Revisi Halaman
515/359h/SPO/Sm/B 1 /
MS/XI/2016
Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit Umum
STANDAR Tanggal Terbit Siaga Medika Banyumas
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 November 2016

.
PENGERTIAN Penatalaksanaan anestesi pada kehamilan Trimester I
dan II
Anestesi yang aman bagi ibu dan bayi
TUJUAN

Kebijakan Direktur RSU Siaga Medika Nomor


KEBIJAKAN 515/SPO/PAB/0320/V/2016 tentang pemberlakuan
implementasi SPO anestesi.
PROSEDUR Ketentuan yang harus diperhatikan
1. Cegah terjadinya problem pada Trimester I seperti
ancaman partus prematurus, kelainan akibat obat
teratogenik sebaiknya operasi dilakukan pada
trimester II
2. Penatalaksanaan yang tepat pada problem pada
Trmester II : pengosongan lambung yang lambat,
artocaval compression ( hipotensi dan
uteroplacental blood flow menurun ), perubahan
repirasi , demand O2 ( resiko hipoxia )
3. Hindari !!! : hiperventilasi, hipovolemia, hipotensi,
hipoxia
4. Dosis obat anestesi harus di kurangi karena
prinsipnya pada kehamilan kebutuhan anestetik
berkurang ( inhalasi, i.v )
Preventive Abortus : beri depoprovera 50 mg i.m
selam 3 hari
Langkah-langkah
Spinal Analgesia choice
General Anestesi
PENATALAKSANAAN ANESTESI PADA
KASUS KEHAMILAN
No.Dokumen Revisi Halaman
515/359h/SPO/Sm/B 1 /
MS/XI/2016
Persiapan pre operasi
Premedikasi hanya dengan Sulfas Atropin
Duapuluh menit sebelum operasi dapat
diberikan Antaside Magnesium Trisiklat 30 cc,
dapat juga diberikan Cimetidin, Ranitidin,
Metoklopramide, Ondansentron 1 jam sebelum
operasi mencegah
aspirasi dan menurunkan pH lambung.
Intaroperatif.
Induksi dengan Propofol 2 3 mg/ kgbb
MR non depol Noveron 0,5 0,6 mg/kgbb
Maintenance: N2O:O2 dengan perbandinagn
20%:80%, Volatile Agent < 1 MAC ( Halothane
menyebabkan atonia / perdarahan uteri bila
diberikan > 1 vol% )
Control Respirasi & jangan hiperventilasi
Monitoring :
TD Nadi ECG monitor SpO2 HR
foetal

Ekstubasi sadar
UNIT TERKAIT 1. IBS,
2. Anestesi

Anda mungkin juga menyukai