Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN ANESTESI PADA DIABETES

MELLITUS
No.Dokumen Revisi Halaman
515/359i/SPO/SM/BM 1 /
S/XI/2016
Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit Umum
STANDAR Tanggal Terbit Siaga Medika Banyumas
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 November 2016

Gangguan metabolisme gula dan lemak. Dengan


PENGERTIAN
gejala : Polyuria, Polydipsi, Polyphagi..
1. Mempersiapkan pasien seoptimal mungkin.
TUJUAN 2. Mencegah / mengurangi resiko komplikasi karena
manipulasi bedah / anestesi.
Kebijakan Direktur RSU Siaga Medika Nomor
KEBIJAKAN 515/SPO/PAB/0320/V/2016 tentang pemberlakuan
implementasi SPO anestesi.
PROSEDUR Ketentuan yang harus diperhatikan :
1. Anestetist harus memperhatikan patokan DM
DM terkontrol kadar gula darah : 100 200 mg
%
DM tak terkontrol kadar gula darah < 100 atau
> 200 mg%
Bila melebihi parameter tersebut konsulltasikan ke
Penyakit Dalam
2. Penatalaksanaan Anestesi tidak menyebabkan
kenaikan gula darah ( analgetik kurang poten,
pemberian Ketamin ).
3. Untuk Pre-operative, tentukan urgency operasi
Elektive
DM tak terkontrol tunda, terapi dulu
Terapi : Juvenill type : regular crystalline insuline
Inisial dose : 100 U 50 U i.v dan 50 U
i.m
Maintenance : 50 U i.m tiap 4 jam
Emergency
DM tak terkontrol segera terapi pre operative
PENATALAKSANAAN ANESTESI PADA DIABETES
MELLITUS
No.Dokumen Revisi Halaman
515/359i/SPO/SM/BM 1 /
S/XI/2016
Hypoglycaemi beri Dextrose 5 %
Hyperglycaemi.
Ketonuria < +2 : insulin loading dose 0,1 U /
kgbb i.v, lanjutkan drips 0,1 U / kgbb / jam
sampai gula darah < 250 mg%
K+ : 10 20 mEq / jam
Ketonuria > +2 : insulin loading dose 0,3 U /
kgbb i.v, lanjutkan drips 0,1 U / kgbb / jam
sampai gula darah : 250 mg%
K+ : 20 mEq / jam atau sliding scale : tiap
urine +15 Unit RI
4. Pemeriksaan :
ECG Chest film BGA Lab. ( gula darah,
keton bodies, elektrolit, ureum kreatinin, albumin,
CBC, cholesterol, urinalysis )
Oleh karena komplikasi yang disebabkan DM
menyebabkan penurunan fungsi organ , maka dosis
obat anestesi harus dikurangi ( titrasi ).
Langkah-langkah:
Persiapan operasi
1. Evaluasi Cardiovascular, Renal, Neurologis
2. Terapi hyperglycaemi or Hipoglycaemi
3. Koreksi bila ada Elektrolit terganggu, Acidosis
Metabolik, Ureum-creatinin meninggi.
4. Rehidrasi bila ada dehidrasi
5. Infeksi, diterapi bila ada
Teknik Anestesi
1. Regional Anestesi
2. General Anestesi
Premedikasi Atropine, kecuali IHD,
benzodiazepin
Induksi pentotal, attracurium, succinylcholin,
kecuali neurologic disorders
Maintenance
Gas anestesi N2O : O2
Volatil Agent 1 MAC sesuai klinis
MR non depol
Monitoring
PENATALAKSANAAN ANESTESI PADA DIABETES
MELLITUS
No.Dokumen Revisi Halaman
515/359i/SPO/SM/BM 1 /
S/XI/2016
TD, Nadi, ECG,
Gula darah Glukcostix
Urine output
Post operative
1. Komplikasi
Hiperglycaemi or hipoglycaemi
Ischemic or infark myocard
Coma persistance
2. Berikan : glucose 10% Insulin Kalium dengan
monitor / 4 - 6 jam
Bila diberi insulin harus mendapat K+ K+ akan
masuk intrasel.
1. IBS,
UNIT TERKAIT 2. Anestesi

Anda mungkin juga menyukai