PENJELASAN
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas
dalammedis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan
ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan
probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gelombang berair
memastikan penyerasian antara pasien dan probe.
Sudah sejak 1961 USG digunakan dalam dunia kedokteran kandungan. Tidak seperti
X-ray yang berbahaya bagi bayi, USG menggunakan gelombang suara yang dipantulkan
untuk membentuk gambaran bayi di layar komputer yang aman untuk bayi dan ibu.
USG sudah di gunakan bertahun tahun dan tidak ada kejadian yang menunjukkan
bahwa USG menyebabkan gangguan pada ibu ataupun bayi. Tapi untuk mencegah radiasi
yang belum dibuktikan ini, sebagian dokter hanya menganjurkan pemeriksaan USG untuk
kepentingan kesehatan atau medik saja dan bukan hanya melakukan pemeriksaan USG untuk
mengambil print photo bayi anda sebagai photo keluarga saja.
Dengan berkembangnya teknologi kedokteran sekarang ini telah ada berbagai jenis
pemeriksaan pencitraan tubuh, salah satunya USG (ultrasonografi). USG adalah pemeriksaan
menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi, dalam bidang kandungan merupakan alat
bantu yang cukup banyak manfaatnya untuk membantu dokter dalam menegakkan diagnosa
serta melihat kondisi dari janin atau bayi (anatomi, detak jantung, katup jantung, aliran darah
tali pusat, kandung kencing, lambung dll), letak plasenta, menilai jumlah air ketuban. Dari
hasil pengukuran bagian-bagian tertentu dari janin misalnya diameter kepala, panjang tulang
paha, lingkaran perut dll. dapat membantu memperkirakan usia kehamilan serta menaksir
berat badan bayi.
Alat USG yang kebanyakan dipergunakan selama ini adalah USG 2 dimensi artinya
hanya dapat mengukur dimensi panjang dan lebar saja. Dengan bertambah majunya teknologi
sejak kurang dari 10 tahun terakhir ini hingga sekarang muncul alat USG 3 dimensi yang
bukan hanya dapat mengukur panjang dan lebar saja tetapi dapat mengukur tinggi. Dengan
USG 3 dimensi ini maka dapat melihat kondisi janin ibarat melihat foto, sehingga dapat
dilihat misalnya kepala bayi seperti seolah kepala bayi itu difoto oleh kamera. Mata, hidung,
mulut, telinga, tangan, badan, kaki akan tampak ibarat foto. USG 3 dimensi sebaiknya
dilakukan pada usia kehamilan 18 minggu keatas. USG 4 dimensi adalah gambaran 3 dimensi
tersebut dapat dilihat di TV monitor berikut gerakan gerakan janin atau bayi. Sehingga
hasilnya dapat dicopy ke disket atau VCD dan kita dapat melihat si janin tersebut bergerak
-gerak selama masih berada dalam kandungan. Sebenarnya untuk seorang spesialis
kandungan dan kepentingan medis dengan USG 2 dimensi sudah cukup, dan USG sampai
saat ini merupakan pemeriksaan yang aman baik untuk janin maupun ibu.
Kardiologi;
Endokrinologi
Gastroenterologi
Ginekologi
Obstetrik
Ophthalmologi;
Urologi
Intravascular ultrasound
CARA KERJA
USG bekerja dengan cara memanfaatkan gelombang ultrasonik sebagai prinsip kerjanya.
USG mempunyai frekuensi gelombang suara di atas 20 KHz (20. 000 gelombang per detik).
Sebagai perbandingan gelombang suara yang dapat kita dengar sehari-hari adalah 20-20.000
Hz.
Sebaiknya USG dilakukan 2 kali selama kehamilan, yaitu saat hamil muda (trimester I) dan
trimester II (pada masa kehamilan 18-20 minggu).
Sebaiknya USG ditangani oleh dokter yang ahli di bidang USG. Dokter yang
menanganinya harus yang punya sertifikat. Sertifikat ini dapat diperoleh dengan mengikuti
pendidikan mengenai USG di PUSKI. Dengan demikian USG akan menjadi aman
digunakan.
Jika USG ini sembarangan dipakai bukan oleh ahlinya. Pada percobaan di laboratorium, sel
yang dikenai gelombang frekuensi tinggi dalam waktu yang lama akan menjadi panas dan
rusak. bisa jadi ada salah satu struktur syaraf yang jadi rusak.
DUA PEMERIKSAAN
Secara umum, pemeriksaan USG yang digunakan di bidang ilmu kebidanan ada 2
macam yaitu :Perabdominal (lewat perut) dan pervaginal (lewat vagina). Cara lain bisa
transperineal atau transrektal.
Pemeriksaan USG perabdominal biasanya dilakukan pada kehamilan yang sudah
cukup besar (lebih dari 12 minggu). Karena ukuran janin yang sudah cukup besar, sehingga
diperlukan probe (transduser yang mirip mikrofon) yang lebih besar pula. Karena memang
tak memungkinkan untuk lewat vagina. Sedangkan pemeriksaan USG pervaginal biasanya
dilakukan pada kehamilan kurang dari 12 minggu. Dengan dilakukan di usia muda kehamilan
inilah maka kita dapat menentukan secara lebih pasti usia janin. Juga jumlah janin (kembar
atau tidak), ukurannya, lokasi, denyut jantung, dan keadaan uterus maupun organ-organ di
sekitarnya.
Dengan diketahuinya kelainan-kelainan pada janin secara dini maka memungkinkan
bagi dokter untuk bertindak lebih cepat sehingga memberikan hasil yang lebih optimal.
Selain itu, dengan pemeriksaan USG pervaginal, probe USG bisa lebih dekat ke organ
genetalia interna. Probe inilah yang akan merekam gelombang suara yang dipantulkan oleh
organ-organ tubuh janin. Dengan lebih dekat ke janin maka memungkinkan untuk mendapat
gambaran yang lebih jelas.
Perlu diketahui untuk pemeriksaan USG perabdominal ibu hamil akan diminta
menahan air kencingnya sebelum pemeriksaan. Karena pada kehamilan trimester I, organ
genitalia intern masih berada di bawah rongga panggul. Tertutup oleh massa usus yang berisi
gas, selain juga dilindungi oleh tulang panggul sehingga menghalangi penjalaran gelombang
USG. Untuk mengatasi hal itu harus dibantu dengan kandung kemih yang penuh. Dengan
demikian kandung kemih itu akan mendesak massa usus keluar dari rongga panggul sehingga
rahim terdesak lebih jauh. Itulah mengapa sering dikatakan juga air kemih itu sebagai jendela
ventilasi untuk meneropong ke dalam.
Pemeriksaan pervaginal ini tidak akan menyebabkan perdarahan atau keguguran .
Karena pemeriksaannya tidak memerlukan manipulasi atau penekanan pada rahim.
Sedangkan yang melalui perut, ibu hamil harus berbaring telentang dan perutnya akan
diberi minyak atau jelly. Kemudian sebuah transduser digerakkan perlahan-lahan di
permukaan perut. Pemakaian jelly ini berguna karena di atas kulit terdapat lapisan udara
yang dapat memantulkan kembali gelombang suara yang datang.
Dengan bantuan dokter ahli di bidang USG, ibu hamil akan melihat bagian-bagian
dari calon bayinya dari kepala, kaki, bokong, atau tulang punggung si janin sampai jenis
kelamin dan yang paling penting, bisa mendeteksi adanya kelainan.
DAMPAK USG
Kendati relatif aman, sebaiknya USG dilakukan 2 kali selama kehamilan, yaitu saat
hamil muda (trimester I) dan trimester II (pada masa kehamilan 18-20 minggu). Sedangkan
pada trimester III biasanya dilakukan hanya atas indikasi. Karena USG ini menggunakan
gelombang frekuensi tinggi. Sehingga sebaiknya jika memang tidak perlu sekali jangan
terlalu sering menggunakan USG. Selain itu tidak ada manfaatnya, kecuali kalau ada indikasi
medisnya. Tidak itu saja, kalau dilakukan tiap kali pemeriksaan juga akan jadi beban
pasien. Karena penggunaan gelombang frekuensi tinggi, sebaiknya USG ditangani oleh
dokter yang ahli di bidang ini. Dokter yang menanganinya harus yang punya sertifikat.
Sertifikat ini dapat diperoleh dengan mengikuti pendidikan mengenai USG di PUSKI.
Dengan demikian USG akan menjadi aman digunakan. Pada percobaan di laboratorium, sel
yang dikenai gelombang frekuensi tinggi dalam waktu yang lama akan menjadi panas dan
rusak.
KESIMPULAN
Dari definisi yang di atas, dari manfaat dan dampak pada pemakaian USG kami dapat
menyimpulkan bahwa USG sangat berguna untuk ibu hamil dan bayi yang sedang di
kandung. USG juga tidak baik jika di pergunakan tidak sesuai dengan kebutuhan karena
dapat merusak struktur syaraf. Jika ingin menggunakan USG, alangkah baiknya jika dengan
dokter yang ahli dalam USG dan mempunyai sertifikat