Anda di halaman 1dari 24

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA II

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015 / 2016

MODUL : Pompa Sentrifugal


PEMBIMBING : Saripudin, S.T, M.T

Tanggal Praktikum : 14 Maret 2016


Tanggal Penyerahan : 22 Maret 2016
(Laporan)

Oleh :

Kelompok : VI
Nama : 1. Daniel Wijaya 141411035
2. Eri Ismail 141411038
3. Nadia Pratiwi 141411049
4. Prima Dia Utami 141411051
Kelas : 2B - D3 Teknik Kimia

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam mengoprasikan proses produksi di dalam industry atau pabrik, hampir sebagian
besar memerlukan peralatan pendukung proses yang salah satunya aadalah pompa
sentrifugal. Umumnya digunakan untuk mengalirkan atau mensirkulasikan fluida seperti
udara atau gas untuk keperluan proses.
1.2 Tujuan
Menentukan karakteristik pompa sentrifugal dengan :
1. Kurva hubungan antara Head Pompa ( H Pompa ) Vs Laju Alir Q
2. Kurva hubungan antara Daya Dinamo Pompa No Vs Laju Alir Q
3. Kurva hubungan antara Efisiensi Pompa Vs Laju Alir Q

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi
energi fluida menggunakan gaya sentrifugal (Sularso, 2004). Pompa sentrifugal terdiri dari
sebuah impeller yang berputar di dalam sebuah rumah pompa (Casing). Pada rumah pompa
dihubungkan dengan saluran hisap dan saluran keluar. Sedangkan impeller terdiri dari
sebuah cakram dan terdapat sudu-sudu, arah putaran sudu-sudu itu biasanya dibelokkan ke
belakang terhadap arah putaran. Gambar pompa sentrifugal diperlihatkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Pompa Sentrifugal

Keterangan:
1. Casing
2. Impeller
3. Shaft seal
4. Bearing housing
5. Shaft
6. Lubricating reservoir
7. Eye of impeller

2.2. Fungsi dan Nama Bagian-Bagian Utama Pompa Sentrifugal


Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Keterangan:
1. Vane
2. Packing
3. Shaft
4. Discharge nozzle
5. Casing
6. Impeller
7. Bearing
8. Eye of impeller

Fungsi dari bagian-bagian pompa sentrifugal adalah sebagai berikut:


a. Vane
Vane adalah sudu impeller yang berfungsi sebagai tempat berlalunya cairan pada
impeller.
b. Packing
Packing digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran cairan dari casing pompa
yang berhubungan dengan Poros, biasanya terbuat dari Asbes atau Teflon.
c. Shaft
Shaft atau Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat tumpuan impeller dan bagian-bagian lain yang berputar.
d. Discharge nozzle
Discharge nozzle adalah bagian dari pompa yang berfungsi sebagai tempat keluarnya
fluida hasil pemompaan.
e. Casing
Casing merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen di dalamnya.
f. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan
pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus
menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk
sebelumnya.
g. Bearing
Bearing atau bantalan berfungsi untuk menumpu atau menahan beban dari Poros agar
dapat berputar. bearing juga berfungsi untuk memperlancar putaran poros dan menahan
poros agar tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek dapat diperkecil.
h. Eye of impeller
Eye of impeller adalah bagian masuk pada arah hisap impeller.

2.3. Kerja Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal mempunyai impeller untuk mengangkat zat cair dari tempat yang
lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar diberikan kepada poros pompa
untuk memutarkan impeller di dalam zat cair, maka zat cair yang ada di dalam impeller,
oleh dorongan sudut-sudut ikut berputar. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair
mengalir dari tengah-tengah impeller ke luar melalui saluran di antara sudut-sudut. Di sini
head tekan zat cair menjadi lebih tinggi, demikian pula head kecepatannya bertambah besar
karena zat cair mengalami percepatan. Jadi impeller pompa berfungsi memberikan kerja
kepada zat cair sehingga energi yang dikandungnya menjadi bertambah besar. Selisih energi
per satuan berat atau head total zat cair antara saluran hisap dan saluran keluar pompa
disebut head total pompa. Dari uraian di atas jelas bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah
energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah yang
menyebabkan pertambahan head tekanan, head kecepatan, dan headpotensial pada zat cair
yang mengalir secara kontinyu (Sularso., 2004)

BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
No. Alat Bahan
1. Pompa sentrifugal Air
2. Manometer air raksa 1000 mm dan 500 mm
3. Manometer pressure gauge
4. Venturimeter
5. Sumptank
6. Storage tank
7. Anak timbangan
8. Stopwatch

3.2 Prosedur Kerja


Isi Storage tank dengan Isi chasing dengan air
air sebanyak 2/3 Tutup valve pipa sampai penuh dengan
bagian suction cara membuka valve
tekan

Hidupkan switch
Hubungkan motor Atur putaran pompa
motor pompa
pompa dengan arus 1000 rpm<N<2000
bersamaan dengan
listrik rpm
valve pada pipa suction

Buka valve yang


menghubungkan Pastikan fluida dalam
manometer, tutup kondisi steady state Buat kurva kalibrasi
kembali untuk dan permukaan raksa dengan cara:
mengeluarkan udara pada manometer sama
dalam pipa-pipa

Mengubah debit pada


Ukur kapasitas pompa
pompa dan membaca Catat waktu dengan
dengan membaca pada
perbedaan tinggi air stopwatch
level control sumptank
raksa

Perbedaan tinggi
Catat data yang harus Hd dan Hs pada
permukaan air raksa
diolah: pressure gauge
(H1 dan H2)

dan W (beban) untuk


Ulangi dengan variasi
menyeimbangkan
Rpm dan bukaan valve
dinamometer

3.3 Data Percobaan


Tabel I. Kalibrasi Pompa Sentrifugasi
Pada Saat 1300 rpm

No Volume (liter) Waktu (t) x 10 x 10


. (3 m) Q m/s)

H Orifice
1 0,1 42 10 2,38 x 103
2 0,1 33 17 3,03 x 103
3 0,1 33 30 3,03 x 103
4 0,1 44 27 2,27 x 103
5 0,1 35 27 2,86 x 103
6 0,1 39 35 2,56 x 103

Pada Saat 1700 rpm


No Volume (liter) Waktu (t) x 10 x 10
. (3 m) Q m/s)

H Orifice
1 0,1 37 10 2,70 x 103
2 0,1 39 24 2,56 x 103
3 0,1 37 28 2,70 x 103
4 0,1 32 32 3,125 x 103
5 0,1 28 43 3,57 x 103
6 0,1 24 57 4,17 x 103

Data Kecepatan Putaran Pompa (N) = 1300 rpm


No x 10 Hs (m wg) Hd (m wg) W (gram)
. (3 m)
H Orifice
1 7 0 2,5 0,76
2 15 0 2 0,76
3 16 0 1,2 0,76
4 25 0,1 1,2 0,76
5 30 0,1 0,8 0,76
6 35 0,1 0,5 0,76

Data Kecepatan Putaran Pompa (N) = 1700 rpm


No x 10 Hs (m wg) Hd (m wg) W (gram)
. (3 m)
H Orifice
1 20 0,46 7 1,34
2 28 0,3 6,1 1,34
3 39 0,38 5,1 1,34
4 47 0,38 4,9 1,34
5 59 0,44 3,5 1,34
6 66 0,5 3 1,34
7 73 0,55 2,9 1,34
8 73 0,56 2,8 1,34

PENGOLAHAN DATA

1300 rpm
Kalibrasi Pompa Sentrifugasi
Pada Saat 1300 rpm

3
V (m )
Q=
t (s)

No Volume (m3) Waktu (t) x 10 x 10


. (3 m) Q m3/s)

H Orifice
1 0,1 42 10 2,38 x 103
2 0,1 33 17 3,03 x 103
3 0,1 33 30 3,03 x 103
4 0,1 44 27 2,27 x 103
5 0,1 35 27 2,86 x 103
6 0,1 39 35 2,56 x 103

Kurva Kalibrasi 1300 rpm


38

33

28
f(x) = 8638.74x + 0.49
23 R = 0.06

18

13

8
0 0 0 0 0 0 0 0 0

Q
Dari kurva kalibrasi didapatkan persamaan garis y = 8638.7x + 0.4904. Maka untuk mencari
nilai laju alir dari kecepatan putaran 1300 rpm adalah dengan cara mensubtitusi nilai delta H
orifice sebagai y dan nilai x nya adalah Q.

. Data Kecepatan Putaran Pompa (N) = 1300 rpm


No H Orifice(m) Hs (m Hd (m W Q
. wg) wg) (gram) x 10
(3 m)

1 7 0 2,5 0,76 0.00075
2 15 0 2 0,76 0.00168
3 16 0 1,2 0,76 0.0018
4 25 0,1 1,2 0,76 0.00284
5 30 0,1 0,8 0,76 0.00342
6 35 0,1 0,5 0,76 0.00399

Head Pompa Secara Tidak Langsung


H=H dH s+ VHC+ Z
1. H=H dH s+ VHC+ Z 20. H = 1,2 0,1 + Q2 2,13 104 +
2. H = 2,5 0 + Q2 2,13 104 + 0,3 0,3
21.
3.
= 2,5 + (0.00075)2 2,13 104 = 1,1 + (0.00284)2 2,13 104
4. + 0,3 22. + 0,3
5. = 2,81 23. = 1,57
6. 24.
7. H=H dH s+ VHC+ Z 25. H=H dH s+ VHC+Z
8. H = 2 0 + Q2 2,13 104 + 0,3 26. H = 0,8 0,1 + Q2 2,13 104 +
9.
= 2 + (0.00168)2 2,13 104 0,3
27.
10. + 0,3 = 0,7 + (0.00342)2 2,13 104
11. = 2,36 28. + 0,3
12. 29. = 1,25
13. H=H dH s+ VHC+ Z 30.
14. H = 1,2 0 + Q2 2,13 104 + 0,3 31. H=H dH s+ VHC+Z
15.
= 1,2 + (0.0018)2 2,13 104 32. H = 0,5 0,1 + Q2 2,13 104 +
16. + 0,3 0,3
33.
17. = 1,57 = 0,4 + (0.00399)2 2,13 104
18. 34. + 0,3
19. H=H dH s+ VHC+ Z 35. = 1,04
Q vs Del H
3

2.5

Del H 1.5
1

0.5

0
0 0 0 0 0 0 0 0 0

Q
36.
37. Kecepatan Linear fluida pada pipa discharge
2
Ds
38. Vd=Vs ( )
Dd
0,049 2
39. Vd=Vs ( )
0,039
40. Vd=Vs 1,579
41. Vd=530,296 Q 1,579
42. 43.
V V

44. 45.
0 0

46. 47.
1 0

48. 49.
1 0

50. 51.
2 1

52. 53.
2 1

54. 55.
3 2

56.
57. Head Pompa Secara Tidak Langsung
2

[( ) ]
4
V Ds
58. H= ( H dH s ) + s 1 +Z
2g Dd
59.

60.
2

61.
2

62.
1

63.
1

64.
1

65.
1

66.
67.
68.
69. Daya Dinamometer
N 2
70. n=
60
1300 2
71. n=
60
72. n=136,136
73. No=W L g n
74. No=0,76 . 0,36 . 9,8 .136,136
75. No= 365,02
76.
77. Daya Hidrolik
1. Nh=Q w g H 10. Nh=Q w g H
2. Nh= 0,00075 . 1000 . 9,8 . 2,81 11. Nh= 0,00284 . 1000 . 9,8 . 1,57
3. = 20,77 12. = 43,71
4. Nh=Q w g H 13. Nh=Q w g H
5. Nh= 0,00168 . 1000 . 9,8 . 2,36 14. Nh= 0,00342 . 1000 . 9,8 . 1,25
6. = 38,85 15. = 41,83
7. Nh=Q w g H 16. Nh=Q w g H
8. Nh= 0,0018 . 1000 . 9,8 . 1,57 17. Nh= 0,00399 . 1000 . 9,8 . 1,04
9. = 27,60 18. = 40,76
19.
20. Daya Pompa
1. Np=NoNt
2. = 365,02 - 150
3. = 215,02
4.
5. Efisiensi Pompa
Nh
6. = 100
Np
Nh Nh
1. = 100 10. = 100
Np Np
2. = 20,77 / 215,02 . 100% 11. = 43,71/ 215,02 . 100%
3. = 9,66% 12. = 20,32 %
Nh Nh
4. = 100 13. = 100
Np Np
5. = 38,85/ 215,02 . 100% 14. = 41,83 / 215,02 . 100%
6. =17,94% 15. = 19,45 %
Nh Nh
7. = 100 16. = 100
Np Np
8. = 27,60/ 215,02 . 100% 17. = 40,76 / 215,02 . 100%
9. = 12,83% 18. = 18,95%
19.
20.

Kurva Efisiensi vs Q pada saat 1300 rpm


25

20
f(x) = 2857.2x + 9.63
15 R = 0.66

Efisiensi (%) 10 Linear ()

0
0 0 0 0 0 0 0 0 0

Q (m3/s)
21.
22.
23.
Kalibrasi Pada Saat 1700 rpm
24. 25. Volume 26. W x 10 x 10
No 3
(m ) aktu (t) 27. (3 m) 28. Q m3/s)
.
H Orifice
29. 30. 0,1 31. 37 32. 10 33. 2,70 x 103
1
34. 35. 0,1 36. 39 37. 24 38. 2,56 x 103
2
39. 40. 0,1 41. 37 42. 28 43. 2,70 x 103
3
44. 45. 0,1 46. 32 47. 32 48. 3,125 x 103
4
49. 50. 0,1 51. 28 52. 43 53. 3,57 x 103
5
54. 55. 0,1 56. 24 57. 57 58. 4,17 x 103
6
59.

Kurva Kalibrasi
60
50 f(x) = 23642.01x - 41.84
R = 0.84
40
30
H orifice
20
10
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Q
60.
61. Dari kurva kalibrasi didapatkan persamaan garis y = 23642x - 41.843. Maka untuk
mencari nilai laju alir dari kecepatan putaran 1700 rpm adalah dengan cara mensubtitusi
nilai delta H orifice sebagai y dan nilai x nya adalah Q.
62.
Data Kecepatan Putaran Pompa (N) = 1700 rpm
63. x 10 65. H 66. H 67. W 68. Q (m3/s)
No 64. (3 m) s (m wg) d (m (gram)
. H Orifice wg)
69. 70. 20 71. 0, 72. 7 73. 1,3 74. 2,62x10-3
1 46 4
75. 76. 28 77. 0, 78. 6 79. 1,3 80. 2,95x10-3
2 3 ,1 4
81. 82. 39 83. 0, 84. 5 85. 1,3 86. 3,42x10-3
3 38 ,1 4
87. 88. 47 89. 0, 90. 4 91. 1,3 92. 3,76x10-3
4 38 ,9 4
93. 94. 59 95. 0, 96. 3 97. 1,3 98. 4,3x10-3
5 44 ,5 4
99. 100. 66 101. 0, 102. 3 103. 1,3 104. 4,56x10-3
6 5 4
105. 106. 73 107. 0, 108. 2 109. 1,3 110. 4,86x10-3
7 55 ,9 4
111. 112. 73 113. 0, 114. 2 115. 1,3 116. 4,86x10-3
8 56 ,8 4
117.
118. Head Pompa Secara Tidak Langsung
119. H=H dH s+ VHC+Z
120.
1. H=H dH s+ VHC+ Z 5. H=H dH s+ VHC+Z
121. H = 7 0,46 + Q2 2,13 147. H = 3,5 0,44 + Q2
4 4
10 + 0,3 2,13.10 + 0,3
122.
= 6,54 + (2,62x10-3)2 2,13 104 148. = 3,06 + (4,3x10-3)2
123. + 0,3 2,13
149.
124. = 6,54 + 0,146+ 0,3 104+ 0,3
125. = 6,98 150. = 3,06 + 0,394 + 0,3
126. 151. = 3,754
2. H=H dH s+ VHC+ Z 152.
127. H = 6,1 0,3 + Q2 2,13 6. H=H dH s+ VHC+Z
4
10 + 0,3 153. H = 3 0,5 + Q2 2,13 104
128.
= 5,8 + (2,95x10-3)2 2,13 104 + 0,3
129. + 0,3 154. = 2,5 + (4,56x10-3)2 2,13
130. = 5,8 + 0,185 + 0,3
155.
131. = 6,3 104+ 0,3
132. 156. = 2,5 + 0,443 + 0,3
3. H=H dH s+ VHC+ Z 157. = 3,24
133. H = 5,1 0,38 + Q2 158.
2,13.104 + 0,3 7. H=H dH s+ VHC+Z
134. = 4,72 + (3,42x10-3)2 159. H = 2,9 0,55 + Q2
4
2,13 2,13.10 + 0,3
135.
104 + 0,3 160. = 2,35 + (4,86x10-3)2
136. = 4,72 + 0,249 + 0,3 2,13
161.
137. = 5,27 104+ 0,3
138. 162. = 2,35 + 0,503 + 0,3
4. H=H dH s+ VHC+ Z 163. = 3,15
139. H = 4,9 0,38 + Q2 164.
4
2,13.10 + 0,3 8. H=H dH s+ VHC+Z
140. = 4,52 + (3,76x10-3)2 165. H = 2,8 0,56 + Q2
4
2,13 2,13.10 + 0,3
141.
104+ 0,3 166. = 2,24 + (4,86x10-3)2
142. = 4,52 + 0,301 + 0,3 2,13
167.
143. = 5,12 104+ 0,3
144. 168. = 2,24 + 0,503 + 0,3
145. 169. = 3,04
146. 170.
171.
172.
173.
174.
Data H dan Q pada saat 1700 rpm
175.
176. Q (m3/s) 177. H (x10-3 m)
178. 2,62x10-3 179. 6,98
-3
180. 2,95x10 181. 6,3
182. 3,42x10-3 183. 5,27
-3
184. 3,76x10 185. 5,12
-3
186. 4,3x10 187. 3,754
188. 4,56x10-3 189. 3,24
-3
190. 4,86x10 191. 3,15
192. 4,86x10-3 193. 3,04
194.

Kurva H vs Q pada saat 1700 rpm


8

6 f(x) = - 1756.5x + 11.49


R = 0.98
4
H orifice (x10-3 m) Linear ()
2

0
0 0 0 0 0 0.01

Q (m3/s)
195.
196.
197.
198. Kecepatan Linear fluida pada pipa discharge
Ds
2
202. Vd=530,296 Q 1,579
199. Vd=Vs ( )
Dd 203.
0,049
2 Vd=530,296(3,14 . 103 )1,579
200. Vd=Vs ( )
0,039
204.
205.
Vd=2,629
Vs=1,665
201. Vd=Vs 1,579
206.
207. Head Pompa Secara Langsung
V s2 Ds 4
208. H= ( H dH s ) +
[( ) ]
2 g Dd
2
1 +Z

(1,665)
209. H= ( H dH s ) + [ 2,491 ] +0,3
2. 9,8
(1,665)2
210. H= ( H dH s ) + [ 1,49 ] + 0,3
2. 9,8
211. H= ( H dH s ) +0,511
212.
1. H= ( H dH s ) +0,511 5. H= ( H dH s ) +0,511
213. = (7 0,46) + 0,511 221. = (3,5 0,44) + 0,511
214. = 7,051 222. = 3,571
2. H= ( H dH s ) +0,511 6. H= ( H dH s ) +0,511
215. = (6,1 0,3) + 0,511 223. = (3 0,5) + 0,511
216. = 6,311 224. = 3,011
3. H= ( H dH s ) +0,511 7. H= ( H dH s ) +0,511
217. = (5,1 0,38) + 0,511 225. = (2,9 0,55) + 0,511
218. = 5,231 226. = 2,861
4. H= ( H dH s ) +0,511 8. H= ( H dH s ) +0,511
219. = (4,9 0,38) + 0,511 227. = (2,8 0,56) + 0,511
220. = 5,031 228. = 2,76
229.
230. Daya Dinamometer
N 2
231. n=
60
1700 2
232. n=
60
233. n=178,024
234. No=W L g n
235. No=1,34 . 0,36 . 9,8 .178,024
236. No= 841,612
237.
238. Daya Hidrolik
1. Nh=Q w g H 5. Nh=Q w g H
21. Nh= 2,62x10-3. 1000 . 9,8 . 6,9 32. Nh= 4,3x10-3. 1000 . 9,8 . 3,571
22. = 177,16 33. = 150,48
23. 34.
2. Nh=Q w g H 6. Nh=Q w g H
24. Nh= 2,95x10-3. 1000 . 9,8 . 6,311 35. Nh= 4,56x10-3. 1000 . 9,8 . 3,011
25. = 182,45 36. = 134,56
26. 37.
3. Nh=Q w g H 7. Nh=Q w g H
27. Nh= 3,42x10-3. 1000 . 9,8 . 5,231 38. Nh= 4,86x10-3. 1000 . 9,8 . 2,861
28. = 175,32 39. = 136,26
29. 40.
4. Nh=Q w g H 8. Nh=Q w g H
30. Nh= 3,76x10-3. 1000 . 9,8 . 5,031 41. Nh= 4,86x10-3. 1000 . 9,8 . 2,761
31. = 185,38 42. = 131,50
43.
44. Daya Pompa
7. Np=NoNt
8. = 841,612 - 150
9. = 691,612
10.
11. Efisiensi Pompa
Nh
12. = 100
Np
13.
Nh 26.
1. = 100
Np Nh
5. = 100
14. Np
15. = 177,16/691,612. 100% 27. = 150,48/691,612. 100%
16. = 25,62% 28. = 21,76%
17. 29.
Nh Nh
2. = 100 6. = 100
Np Np
18. = 182,45/691,612. 100% 30. = 134,56/691,612. 100%
19. = 26,38% 31. = 19,46%
20. 32.
Nh Nh
3. = 100 7. = 100
Np Np
21. = 175,32/691,612. 100% 33. = 136,26/691,612. 100%
22. = 25,35% 34. = 19,7%
23. 35.
Nh Nh
4. = 100 8. = 100
Np Np
24. = 185,38/691,612. 100% 36. = 131,50 / 691,612. 100%
25. = 26,8% 37. = 19,01%
38.
39.
Data Q dan Efisiensi pada
saat 1700 rpm
40.
41. Q 42. Efisiensi (%)
(m3/s)
43. 2,62x1 44. 26,62
0-3
45. 2,95x1 46. 26,38
0-3
47. 3,42x1 48. 25,35
0-3
49. 3,76x1 50. 26,8
0-3
51. 4,3x10- 52. 21,76
3

53. 4,56x1 54. 19,46


0-3
55. 4,86x1 56. 19,7
0-3
57. 4,86x1 58. 19,01
0-3

Kurva Efisiensi vs Q pada saat 1700 rpm


30

25 f(x) = - 3700.85x + 37.63


R = 0.84
20

15
Efisiensi (%) Linear ()
10

0
0 0 0 0 0 0.01

Q (m3/s)
59.
60. PEMBAHASAN
61.
1. Pembahasan oleh Daniel Wijaya (141411035)
62.
63. Pompa sentrifugal merupakan sebuah alat yang luas penggunaanya dalam sebuah
industry. Alat ini sering digunakan karena kemampuannya untuk mengalirkan suatu fluida
dengan mudah ke tempat yang dibutuhkan. Sebelum pompa sentrifugal digunakan, praktikan
perlu memastikan bahwa pompa telah memiliki ketinggian air yang cukup untuk kemudian
dihisap oleh pompa. Ketinggian air ideal pada prakikum kali ini adalah 2/3 dari ketinggian
tangki. Setelah ketinggian air telah dipastikan cukup maka hal selanjutnya yang perlu dilakukan
adalah memastikan pipa suction dan ruang impeller pompa telah terisi oleh fluida yang akan
digunakan yang mana dalam hal ini praktikan menggunakan air dan jangan sampai ada udara
yang mengisi ruangan tersebut. KArena jika hal tersbut terjadi maka air tidak dapat terhisap oleh
suction pompa karena terhalang oleh udara dan membuat head popma memiliki tekanan yang
tinggi. Untuk mencegah hal tersebut maka kedua ruangan tersebut perlu diddsi oleh air untuk
memancing air dari tangki agar mudah dihisap oleh suction pompa. Setelah air telah mengalir
dengan stabil maka hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengkalibrasi laju alir pompa
pada rpm tertentu dimana pada kali ini praktikan menggunakan 1300 rpm dan 1700 rpm. Metode
yang praktikan lakukan adalah dengan mengisi tangki penyimpan air dengan air dari discharge
pompa dan mengukur waktu yang dibutuhkan olleh poma untuk mengisi tangki tersenut hingga
mencapai volume 100 L. Dari data yang diambil oleh praktikan, kemudian praktikan menghitung
laju alir dan menghubungkan antara laju alir dengan head pompa, daya dynamo pompa, dan
efisiensi pompa.
64. Berdasarkan hasil yang didapat oleh praktikan, semakin besar nilai laju alir maka head
pompa pun akan memiliki nilai yan besar pula. Hal ini diakibatkan karena semakin cepat
impeller berputar maka gaya dorong yang dihasilkan pun akan semakin besar pula. Selain
itu laju alir yang semakin cepat juga membuat efisiensi yang semakin besar pula.
Sehingga apabila diinginkan efisiensi serta tekanan head pompa yang besar maka perlu
dilakukan pengubahan rpm pada pompa dengan tetap memperhatikan kinerja maksimal
dari pompa yang dipakai.
65.
2. Pembahasan oleh Eri Ismail (141411038)
66. Pada praktikum kali ini, praktikan dikenalkan dengan salah satu peralatan industri
yaitu pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal merupakan pompa yang memiliki elemen utama
berupa motor penggerak dengan sudu impeller yang berbutar dengan kecepatan tinggi. Prinsip
kerjanya yaitu merubah energi mekanis alat penggerak menjadi energi kinetis fluida (kecepatan)
kemudian fluida di arahkan ke saluran buang dengan menggunakan tekanan (energi kinetis
sebagian fluida diubah menjadi energi tekanan) dengan menggunakan impeller yang berputar di
dalam casing. Casing tersebut dihubungkan dengan saluran hisap (suction) dan saluran tekan
(discharge), untuk menjaga agar di dalam casing selalu terisi dengan cairan.
67. Pompa sentrifugal memiliki beberapa variabel yang berpengaruh pada proses
kinerjanya, antara lain ialah jumlah putaran per menit (rpm), debit, dan tekanan yang berada
dalam sistem. Variabel ini harus dikendalikan untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi sehingga
lebih menghemat biaya operasionalnya.
68. Untuk mengetahui beban pompa yang digunakan pada setiap rpm, dilakukan
perhitungan beban penyeimbang pompa dengan menaruh beban sehingga keadaan pompa dalam
posisi seimbang atau berada pada garis batas. Proses penyeimbang ini dilakukan secara perlahan
(tanpa kejutan), karena jika dilkaukan secar tiba-tiba hal tersebut akan merusak pompa.
69. Pada hasil pengolahan data, dibuat kurva H dan Q. Semakin tinggi debit,
semakin rendah H. Hal ini membuktikan bahwa bila pompa di set pada rpm yang stabil, dengan
bukaan valve penuh maka kecepatan aliran akan meningkat.
70. Pada kurva efisiensi dan debit, kurva menunjukkan bahwa semakin tinggi debit
maka semakin tinggi efisiensinya. Tingginya aliran debit tentu akan lebih meningkatkan kinerja
pompa. Pada industri, aliran debit dalam pipa dapat berkurang akibat adanya hambatan seperti
kerak pada pipa. Hal ini akan mempengaruhi efisiensi dan lebih boros dalam penggunaan energi.
Hal ini juga berkaitan dengan kurva daya dinamo terhadap debit, Semakin tinggi debit, daya
dinamo juga lebih besar untuk dibutuhkan. Jika terdapat hamabatan seperti kerak, daya pompa
akan tetap besar namun efisiensi akan menurun sehingga memperbesar resiko kerusakan.
71. Perawatan yang dilakukan untuk menjaga agar kinerja pompa bekerja dalam
kondisi baik ialah pemastian pada daya pompa dan perawatan pada dinding pipa supaya
terhindar dari hambatan.
72.
3. Pembahasan oleh Nadia Pratiwi (141411049)
73.
74. Pompa merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu fluida dari satu
tempat ke tempat lain. Pompa merupakan alat untuk memindahkan fluida yang paling efektif
sehingga penggunaannya cukup luas, khususnya pada industri kimia, industri minyak, industri
kertas, industri tekstil dan lain-lain.
75. Salah satu jenis pompa yang paling banyak digunakan di industri adalah pompa
sentrifugal. Pompa sentrifugal adalah suatu pompa yang memindahkan cairan dengan
memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeler. Pompa sentrifugal bekerja
berdasarkan prinsip gaya sentrifugal yaitu benda yang bergerak secara melengkung akan
mengalami gaya yang arahnya keluar dari titik pusat lintasan yang melengkung tersebut.
76. Pada praktikum satuan operasi ini adalah mengenai pompa sentrifugal. Tujuan dari
praktikum pompa sentrifugal ini adalah mengetahui hubungan antara head pompa dengan laju
alir (Q), daya dinamo pompa (N0) dengan laju alir (Q), dan efisiensi pompa () dengan laju alir
(Q).
77. Dari hasil percobaan terlihat bahwa semakin besar laju alir maka head pompa juga
semakin besar karena terjadi gaya dorong oleh impeller yang semakin besar. Pada praktikum ini,
kami melakukan variasi kecepatan putaran antara 1300 rpm dan 1700 rpm. Dari kecepatan
putaran tersebut terlihat bahwa semakin tinggi kecepatan putaran maka laju alir dan head pompa
semakin besar, selain itu kecepatan putaran juga berpengaruh terhadap efisiensi. Pada kecepatan
putaran 1700 rpm, efisiensi lebih besar dari 1300 rpm. Maka dari itu jika kita ingin
meningkatkan efisiensi pompa, maka gunakan kecepatan putar impeller pada tingkat yang
maksimal.
78.
4. Pembahasan oleh Prima Dia Utami (141411051)
79.
80. Proses industri tidak terlepas dengan keberadaan pompa sentrifugal. Pompa
sentrifugal paling sederhana mengandung impeller yang berputar di dalam pompa. Prinsip kerja
pompa sentrifugal mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial
(dinamis) melalui impeller yang berputar tersebut. Banyak faktor yang memengaruhi efisiensi
pompa diantaranya gesekan yang dihasilkan oleh bearing dan komponen mekanis lainnya (seal,
stuffing box, dll). Namun impeller dan volute memiliki pengaruh terbesar dalam menghasilkan
efisiensi pompa. Pada praktikum ini dicari hubungan antara perbedaan head pompa terhadap laju
alir fluida, hubungan daya dinamo dan laju alir, serta hubungan antara efisiensi pompa dan laju
alir. Variabel bebas dalam praktikum ini adalah kecepatan rpm. Variasi kecepatan rpm yang
dipakai adalah 11300 rpm dan 1700 rpm. Dari percobaan yang dilakukan dengan variabel bebas
tersebut diperoleh kurva kalibralis dari hubungan laju alir dan perbedaan head orifice pada
1300rpm dan 1700 rpm. Selanjutnya dilanjutkan dengan percobaan dengan variasi tekanan
1300rpm dan 1700 rpm, Q yang di dapat itu berasal dari persamaan linear dari kurva kalibrasi,
kemuadian dicari delta H secara langsung dan tidak langsung, kemudian dibuat kurva laju alir
versus delta H. Setelah itu di dapat daya dynamometer dan diketahui efisiensi. Kemudian dibuat
kurva efisiensi versus laju alirmendapatkan kurva dari hubungan head pompa terhadap laju alir
fluida, hubungan daya dinamo dan laju alir, serta hubungan antara efisiensi pompa dan laju alir.
Berdasarkan data dan pengolahan data yang kami lakukan kecepatan putar dinamometer (rpm)
berpengaruh pada laju alir, perbedaan tekanan, dan beban pemberat. Semakin besar kecepatan
putar maka laju alir semakin cepat dan beban semakin besar pula. Beban tersebut berpengaruh
pada kerja gaya sentrifugal untuk mempercepat putaran impeller.
81.
82. SIMPULAN
83. Pada praktikum kali ini, variasi yang dilakukan adalah rpm pompa yang
menyebabkan terjadinya variasi pada laju alir, dimana laju alir inilah yang menentukan besar
kecilnya perubahan head pompa, daya dinamo pompa, dan efisiensi pompa karena variabel laju
alir ini digunakan dalam menentukan nilai head pompa, daya dinamo pompa, dan efisiensi
pompa tersebut.
84.
85. DAFTAR PUSTAKA
86. Geankoplis, C.J. 1997. Transport Process and Unit Operation. Third Edition. New
Delhi: Prentice-Hall of India
87. Tim Dosen Satuan Operasi. Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Bandung: Politeknik
Negeri Bandung
88.

Anda mungkin juga menyukai