DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
Andi Fajrianti 4514013001
Vivi Triana 4514013006
Jumrah Riah 4514013007
Ayu Wandini H.M 4514013009
UniversitasBosowa Makassar
FakultasEkonomi Prodi Akuntansi
KATA PENGANTAR
PujidanSyukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai SISTEM EKONOMI INDONESIA
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai media untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak dan media yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
KELOMPOK 1
DAFTAR ISI
Halamanjudul..........i
2
Kata Pengantar........ii
BAB I Pendahuluan
A.Latar Belakang4
BAB II Permasalahan.7
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan..13
Daftar Pustaka...14
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur
perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu
tujuan. Sistem perekonomian di setiap Negara dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain ideology bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.
Ciri-ciri :
Kelebihan :
4
4. Kualitas barang lebih terjamin
Kekurangan :
3. Menimbulkan monopoli
4. Adanya eksploitasi
Kelebihan :
Kekurangan :
5
3. Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
2. Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak
merugikan kepentingan umum.
Kelebihan :
Kekurangan :
2. Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai oleh
pemerintah dan swasta.
6
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa
Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Namun sistem
ekonomi ini hanya bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi,
pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi
kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia.
BAB II
Permasalahan
1. Mengapa Sistem Ekonomi Indonesia selalu berkembang atau berganti dari masa
ke masa ?
7
BAB III
Pemecahan Masalah
Sistem ekonomi Indonesia sudah ada sejak jaman penjajahan. Dari kurun
waktu tertentu sistem ekonomi selalu berubah. Jadi sistem ekonomi Indonesia
sekarang berbeda dengan sistem ekonomi Indonesia masa Orde Lama. Pemerintah
selalu mengganti sistem ekonomi untuk membuat perekonomian negara semakin
membaik. Hal ini memang perlu dilakukan untuk mengikuti perkembangan jaman
yang semakin maju. Perekonomian yang baik akan mensejahterakan rakyatnya
dimana ekonomi Indonesia memang dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Selama ini sistem ekonomi di Indonesia sudah berganti berkali-kali sekitar empat
kali.
8
Pada tahun 1950 atau dikenal dengan masa demokrasi, Indonesia
menganut sistem ekonomi liberal atau sistem perekonomian dunia. ( masa Orde
Lama) namun pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi
perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
Inflasi yang sangat tinggi, hal ini disebabkan karena beredarnya lebih
dari satu mata uang di negara kita yang sangat tidak terkendali (mata
uang De Javashe Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda,dan mata
uang pendudukan Jepang.
Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945
untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
Kas negara kosong.
Ekspliotasi besar-besaran dimasa penjajahan.
9
Upaya- upaya tersebut tahun ke tahun terus dilakukan untuk merubah
perekonomian Indonesia sedikit demi sedikit.
Telah kita tau diatas bahwa Indonesia telah mengalami dua kali
pergantian sistem ekonomi. Setelah beberapa tahun penerapannya, ternyata kedua
sistem itu belum pas untuk keadaan Indonesia. Dengan sistem perekonomian di
Indonesia yang seperti itu Indonesia juga belum mencapai kemakmuran, oleh
karena itu pada tahun 1966 sistem perekonomian di Indonesia berubah menjadi
Sistem Ekonomi Demokrasi ( Orde Baru ).
Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi
prioritas utama. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi,
penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.
Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi
kurang lebih 650 % per tahun.
Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi
liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi
dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi
campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan
praktek dari salahsatu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam
perekonomian secara terbatas. Jadi, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah
10
tertentu, pasar tidak dibiarkan menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan
UMR dan perluasan kesempatan kerja. Ini adalah awal era Keynes di Indonesia.
Selanjutnya Sistem Ekonomi Demokrasi berlanjut sampai ke Orde
Reformasi ( Habibie, GusDur, dan Megawati).
Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi
belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi.
Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik.
Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada
tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan.
Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus
dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan
ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah.
Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di
mata masyarakat.
Pada masa kepemimpinan Megawaty Soekarno Putri ada masalah-
masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan
penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi
persoalan-persoalan ekonomi antara lain :
Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada
pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar
negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan
negara di dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan
negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban
negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini memicu banyak
kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.
Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi), tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan
korupsi. Padahal keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir
dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu
jalannya pembangunan nasional.
11
Selanjutnya sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia adalah
Sistem Ekonomi Kerakyatan atau Pancasila. Sistem ekonomi ini adalah
buah bentukan dari dua sistem ekonomi sebelumnya; kapitalis dan sosialis.
Setelah diteliti, ternyata sistem ekonomi kapitalis dan sosialis ada nilai
positifnya. Mereka tidak mutlak buruk, oleh karena itu muncullah sistem
ekonomi Pancasila yang merupakan sari-sari positif dari sistem ekonomi
liberal dan etatisme. Sistem ekonomi Pancasila menjadi sistem
perekonomian yang di anut Indonesia sampai saat ini karena memang
sistem inilah yang paling sesuai dengan keadaan masyarakat, sumber daya
dan keadaan bangsa.
Sistem perekonomian yang di anut Indonesia yang masih berlaku
ini memberikan kesempatan yang sangat luas bagi pemilik modal untuk
mengembangkan bisnisnya untuk meraih keuntungan yang sebesar-
besarnya. Negara mengakui keberadaannya. Peran negara adalah mengatur
stabilitas negara dengan mengendalikan perekonomian dan mengelola
sumber daya penting didalam negara itu. Negara juga melakukan kegiatan
ekonomi yang sama dengan swasta yang meliputi produksi, konsumsi, dan
juga distribusi. Pemerintah memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakatnya seperti PLN, PT KAI, PT Pos, dsb. Untuk kegiatan
konsumsi yang dilakukan pemerintah meliputi perbaikan gedung,
perbaikan sarana-prasarana, dsb. Untuk kegiatan distribusi atau
penyaluran, pemerintah menyalurkan barang dan jasa buatannya kepada
masyarakat, seperti pelayanan sembako murah, Bulog, dsb.
12
BAB IV
Penutup
A. KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
http://sistem-ekonomi-di-indonesia.blogspot.co.id/2014/01/sejarah-
perkembangan-sistem-ekonomi-di.html
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.co.id/2014/02/sistem-ekonomi-di-
indonesia.html
https://tryyulianty88.wordpress.com/2015/03/17/jenis-sistem-ekonomi-dunia-
perkembangan-sistem-perekonomian-di-indonesia/
https://wennyekaputri.wordpress.com/2014/05/28/perkembangan-sistem-
perekonomian-indonesia/
14