BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Singer, R.N. (1980) mengemukakan secara singkat bahwa
sport setting.
Jadi, Psikologi Olahraga pada hakikatnya adalah psikologi yang diterapkan
exercise psychology is the scientific study of people and their behavior in sport
and exercise context. Dua bidang kegiatannya yang besar adalah Mempelajari
baik, maupun negatif dalam arti penampilan menjadi buruk. Ini adalah faktor
psikologis, yang sering kali disebut faktor psikis atau faktor mental.
Dalam perkembangan olahraga prestasi dewasa ini, faktor psikologi telah
menjadi salah satu bahasan tersendiri dalam mencapai penampilan atlet secara
1
2
optimal. Gejala atau fenomena perilaku kejiwaan yang aneh-aneh tidak hanya
muncul pada atlet yang sudah berprestasi tinggi tetapi juga bisa muncul pada
atlet yang baru mulai berprestasi, hal ini selalu menjadi bahan kajian bagi ilmu
psikologi olahraga.
Menurut Luthans (2007:3) Psychological Capital memiliki 4 dimensi
dalam olahraga yakni suatu keadaan pengembangan individu atau atlet yang
namun jauh sebelum itu kita bisa melihat kekuatan aspek Psikologi olahraga
B. Rumusan Masalah
Apakah yang di maksud Psychological capital dalam Olahraga?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pentingnya aspek psikologis dalam olahraga
2. Untuk mengetahui psychological capital dalam olahraga
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Psikologi Olahraga
prospek keilmuan yang cukup luas. Hal ini berkaitan dengan tuntutan olahraga
yang semakin tinggi karena adanya perubahan dalam bidang industri yang
dalam berkonsultasi dengan para ahli yang memahami kedua bidang tersebut yaitu
didapat dari fisik. Di samping itu ada faktor lain yang diluar dari konteks fisik
yaitu psikis. Suatu latihan fisik yang telah dilakukan dengan mengikuti semua
prosedur dengan benar akan siasia tanpa adanya faktor psikologis. Seorang atlet
perasaan negatif seperti rasa kecewa, khawatir, takut kalah dan lainnya
tanggungjawab, rasa sosial, hasrat ingin menang dan sebagainya. Hal ini tentu
menantang dan memberikan usaha yang cukup untuk sukses dalam tugas-tugas
kini dan masa depan, tidak mudah menyerah dalam mencapai tujuan dan bila
perlu mengalihkan jalan untuk mencapai tujuan (hope) dan ketika dihadapkan
pada permasalahan dan halangan dapat bertahan dan kembali (resiliency), bahkan
pengembangan individu atau atlet yang positif dalam empat aspek yaitu Self
tersebut tentunya sangat penting bagi atlet untuk mencapai prestasi yang optimal.
C. Dimensi Psychological Capital
1. Self-efficacy
Self-efficacy, Albert Bandura (1997) mendifinisikan Self-efficacy
tugas tertentu dalam konteks tertentu (Stajkovic & Luthans, 1998b, p66).
6
Self-efficacy:
a. mastery experience: keberhasilan yang seiring didapatkan akan
melalui sosial model yang biasanya terjadi pada diri seseorang untuk
manusia, sosok individu yang selalu mengatakan kamu pasti bisa dan
bukan sebaliknya
7
efektif, meskipun tidak ada input eksternal untuk periode waktu yang
menerus menguasai diri mereka sendiri dengan tujuan yang semakin lama
semakin tinggi.
2. Hope (The Will And The Way)
Istilah hope digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari.
hope itu sebenarnya dan apa karakteristik dari individu, kelompok atau
hope dan wishfull thingking. C. Rick Snyder (dalam Snyder, Irving &
mencapai tujuan).
Penelitian Snyder, mendukung ide bahwa hope adalah keadaan
persepsi control internal. Hal inilah yang disebut oleh Snyder sebagai
penggunaan istilah ini secara umum, namun seperti yang didefinisikan oleh
dari hope adalah disebut sebagai pathways atau ways power (kemampuan
yang optimis akan merasa ikut andil dalam keadaan positif terjadi dalam
kontrol diri mereka. Seseorang yang optimis akan berpikir bahwa penyebab
dalam hidup mereka berada dalam kekuasaan dan kontrol mereka. Seorang
akan terus ada dimasa depan dan akan membantu mereka menangani
kehidupan yang baik, bukan hanya dimasa lalu melainkan juga dimasa
depan. Misalkan seorang atlet yang juara akan melihat bahwa suksesnya
dirinya,sedangkan jika gagal maka atlet tersebut akan melihat situasi kenapa
optimism:
a. Leniency for the past Yaitu mengiklaskan kegagalan yang telah
hidupnya,
e. creative yaitu kemampuan memikirkan berbagai pilihan, konsekuensi,
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
12
dimensi yang bisa mengoptimalkan potensi yang dimiliki individu sehingga bisa
tersebut tentunya sangat penting bagi atlet untuk mencapai prestasi yang
optimal.
B. SARAN
pertandingan.
atletnya.
DAFTAR PUSTAKA
13
13
Cox, R.H (1985). Sport Psychology: Concepts and applications. Dubuque, IA:
Brown & Benchmark.
Luthans F, Youssef CM, Avolio BJ. (2007). Psychological capital. New York:
Oxford University Press.
Masten, A.S., & Reed, M.J. 2002. Resiliency in development. In C.R. Snyder & S.
Lopez (eds.), handbook of positive psychology, Oxford University
Press.
Singer, R.N. (1980). Motor Learning and Human Performance and Application to
Motor Skill and Movement. New York: Me. Millan Publishing
Company Inc.
Snyder CR, Irving L, Anderson J. (1991). Hope and health: Measuring the will
and the ways. In Snyder CR, Forsyth DR (Eds.), Handbook of social
and clinical psychology (pp. 285305). Elmsford, NY: Pergamon.
Stajkovic AD, Luthans F. (1998b). Social cognitive theory and self-self efficacy:
Going beyond traditional motivational and behavioral approaches.
Organizational Dynamics, 26, 6274.
Woling, S.J., & Wolin, S. 1994. The resilient self: How survivors of trouble
families rise above adversity. and new York: villard books.
14