PENDAHULUAN
jam) dengan gejala-gejala dan tanda-tanda yang sesuai dengan daerah fokal
orang di Amerika Serikat terserang stroke setiap tahunnya. Dari jumlah ini,
merupakan stroke yang berulang. Saat ini ada 4 juta orang di Amerika Serikat
yang hidup dalam keterbatasan fisik akibat stroke, dan 15-30% di antaranya
hanya menyerang penduduk usia tua, tetapi juga dialami oleh mereka yang
berusia muda dan produktif. Saat ini Indonesia tercatat sebagai negara dengan
jumlah penderita stroke terbesar di Asia. Angka ini diperberat dengan adanya
pergeseran usia penderita stroke yang semula menyerang orang usia lanjut kini
1
Menurut data dari Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), diperkirakan
setiap tahun 500.000 penduduk terkena serangan stroke, dan sekitar 25% atau
125.000 orang meninggal dan sisanya mengalami cacat ringan atau berat. Di
rumah sakit. Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2008, prevalensi
jumlah pasien stroke mencapai 8,3 per 1000 populasi di Indonesia. Dengan
jumlah populasi sekitar 211 juta jiwa, berarti terdapat sekitar 1,7 juta pasien
stroke. Jumlah itu dari tahun ke tahun diperkirakan terus bertambah. (5)
Hiperkolesterolemia, melalui proses aterosklerosis, merupakan salah
satu faktor risiko mayor stroke yang penting. Lemak dan kolesterol
merupakan partikel yang tidak larut dalam darah, sehingga dalam tubuh
LDL tidak hanya sebagai faktor risiko penyebab stroke iskemik, tetapi juga
hubungan antara kadar LDL darah setelah serangan stroke dengan lama
2
Apakah terdapat hubungan antara kadar kolesterol LDL setelah
serangan stroke dengan lama perawatan pada pasien pulang hidup di Rumah
jenis kelamin.
4. Untuk mengetahui karakteristik pasien stroke iskemik yang dirawat
umur.
Hasanuddin Makassar.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi petugas kesehatan
Memberikan informasi sebagai bahan referensi untuk melakukan
3
Sebagai bahan makanan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan.
c. Bagi penelitian
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Stroke
Stroke adalah suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara
mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang
Setiap jenis stroke mempunyai cara pengobatan, preventif, dan prognosa yang
4
2) Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND)
Gejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam waktu lebih
hal ini stroke terbagi dalam dua tipe, yaitu stroke iskemik dan stroke
lebih tinggi dibanding stroke hemoragik, yaitu sekitar 80-85 % dari kasus
stroke sedangkan untuk stroke hemoragik sekitar 15-20 % dari kasus stroke.
(9)
menjadi dua kelompok, yaitu faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi
dari seseorang sejak awal mula kehidupannya. Berikut ini merupakan faktor
5
menunjukkan resiko stroke meningkat sebesar 20 %, 32 %, 83 %
wanita lebih tinggi daripada laki-laki, maka tidak jarang pada studi-
menjadi faktor resiko untuk terserang stroke. Hal ini disebabkan oleh
dalam kejadian stroke. Tekanan darah yang tinggi atau lebih sering
6
hipertensi memicu proses aterosklerosis oleh karena tekanan yang
hipertensi. (9,11)
2) Diabetes Melitus
Kadar gula darah yang tinggi dan yang berlangsung kronis pada
7
tingginya tekanan darah dan kadar gula darah. Obesitas juga dapat
5) Hiperkolesterolemia
Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dapat menjadi masalah
iskemik. (6,7,11)
6) Penyakit Jantung
Seseorang dengan penyakit atau kelainan pada jantung memiliki
resiko untuk terkena stroke lebih tinggi 3 kali lipat dari orang yang
yang tidak teratur dan tidak efisien dapat menurunkan total curah
(iskemia). (10,11)
7) Kebiasaan mengkonsumsi alkohol
Peran alkohol sebagai faktor resiko stroke tergatung pada dosis yang
8
ringan sampai sedang justru mempunyai efek protektif atau
tersebut. (10,11)
9) Pemakaian obat-obat kontrasepsi
Penggunaan kontrasepsi oral terutama pada obat yang mengandung
thromboembolik. (10,11)
Stroke iskemik terjadi akibat obstruksi atau bekuan disatu atau lebih
suatu pembuluh otak atau pembuluh organ distal kemudian bekuan dapat
9
terlepas pada trombus vaskular distal, atau mungkin terbentuk didalam suatu
organ seperti jantung, dan kemudian dibawa melalui sistem arteri ke otak
sebagai suatu embolus. Pangkal arteria karotis interna (tempat arteria karotis
karotis interna sering merupakan penyebab stroke pada orang berusia lanjut,
patologik (kausal):
10
darah yang besar dan pembuluh darah yang kecil. Pada pembuluh
penyakit aterosklerosis.
nutrisi ke otak.
tersebut adalah:
11
3) Kelumpuhan pada sisi tubuh yang berlawanan (hemiparesis
menonjol.
2) Gangguan mental.
3) Gangguan sensibilitas pada tungkai yang lumpuh.
4) Ketidakmampuan dalam mengendalikan buang air.
5) Bisa terjadi kejang-kejang.
c. Gejala akibat penyumbatan arteri serebri media. (15,16)
1) Bila sumbatan di pangkal arteri, terjadi kelumpuhan yang lebih
berputar (vertigo).
5) Ketidakmampuan untuk menelan (disfagia).
6) Gangguan motoris pada lidah, mulut, rahang dan pita suara sehingga
setengah lapang pandang pada belahan kanan atau kiri kedua mata
(hemianopia homonim).
9) Gangguan pendengaran.
10) Rasa kaku di wajah, mulut atau lidah.
12
e. Gejala akibat penyumbatan arteri serebri posterior (15,16)
1) Koma
2) Hemiparesis kontra lateral.
3) Ketidakmampuan membaca (aleksia).
4) Kelumpuhan saraf kranialis ketiga.
kerusakan otak.
4) Acalculia adalah hilangnya kemampuan berhitung dan mengenal
13
Kelainan ini sering bersamaan dengan Agnosia jari (dapat dilihat dari
dengan ruang.
7) Syndrome Lobus Frontal, ini berhubungan dengan tingkah laku
sejumlah kemampuan.
2.1.5 Diagnosis
1) Anamnesis
Proses anamnesis akan ditemukan kelumpuhan anggota gerak
sebelah badan, mulut mencong atau bicara pelo, dan tidak dapat
istirahat. (11,17)
2) Pemeriksaan fisik
Penentuan keadaan kardiovaskular penderita serta fungsi vital seperti
tekanan darah kiri dan kanan, nadi, pernafasan, tentukan juga tingkat
kesadaran penderita.
Jika kesadaran menurun, tentukan skor dengan skala koma glasglow
14
penderita sadar tentukan berat kerusakan neurologis yang terjadi,
dan nilai skala koma glasglow telah ditentukan, setelah itu lakukan
pemeriksaan funduskopi.
3) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dengan cek laboratorium,
15
Kolesterol, ureum, kreatinin, asam urat, fungsi hati,
homosistein.
b) Pemeriksaan neurokardiologi
Sebagian kecil penderita stroke terdapat perubahan
cardial.
c) Pemeriksaan radiologi
i. CT-scan otak
Perdarahan intraserebral dapat terlihat segera dan
prognosis
2.2. Kolesterol
luar lipoprotein plasma. Kolesterol adalah sterol yang paling dikenal oleh
semua sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol
17
terdapat dalam konsentrasi tinggi dalam jaringan kelenjar dan di dalam
pada sel-sel tubuh, terutama hati, dan juga dari asupan diet terutama
produk hewani seperti, putih telur, daging merah, dan mentega. (18,19)
fosfolipid dan asam lemak yang tidak larut dalam cairan plasma. Lipid
diangkut dalam sirkulasi darah karena sifatnya yang tidak larut dalam air.
18
Dalam molekul lipoprotein inilah lipid dapat larut dalam sirkulasi
trigliserida dan ester kolesterol yang tidak larut air dan bagian luarnya
terdiri dari kolesterol bebas, fosfolipid, dan apo-protein yang lebih larut
air. HDL, LDL, dan Lp (a) dominan intinya mengandung ester kolesterol,
a) Kilomikron
Kilomikron ialah lipoprotein yang diproduksi oleh usus halus dan
perifer.
c) Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL ialah lipoprotein pada manusia yang berguna sebagai pengangkut
19
hormon steroid. LDL mengandung 10% trigliserida serta50%
inti lipid terkecil.20 Unsur lipid yang paling dominan dalam HDL
ialah protein lipid yang memiliki inti dominan ester kolesterol dan
terdiri atas Apo I, Apo-II, Apo C, Apo E, dan Apo D. HDL berfungsi
20
semakin besar risiko terjadinya PJK dan serangan jantung (National Heart
Kadar lipid serum normal untuk seseorang belum tentu normal untuk
batasan yang dapat digunakan secara umum tanpa melihat faktor risiko
HDL biasanya menurun. Faktor lain seperti umur, jenis kelamin, diet, dan
aktifitas fisik juga mempengaruhi level kolesterol. Level kolesterol HDL dan
Kolesterol LDL
< 100 Optimal
100-129 Mendekati optiamal
130-159 Batas normal tertinggi
160-189 Tinggi
> 190 Sangat tinggi
Kolesterol HDL
< 40 Rendah
> 60 Tinggi
Kolesterol Total (TC)
< 200 Normal
200-239 Batas normal tertinggi
> 240 Tinggi
Trigliserida (TGA)
< 150 Normal
150-199 Batas normal tertinggi
200-499 Tinggi
500 Sangat tinggi
21
Tabel 2.1 Kadar lipoprotein dalam darah menurut NCEP-ATP III (mg/dl)
akhirnya ke tunika media. Arteri yang paling sering terkena adalah arteri
22
2.3. Kerangka Teori
Adapun kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL HIPOTESIS PENELITIAN
23
3.1. Dasar Pemikiran Variabel yang diteliti
Stroke merupakan kegawatan neurologi serius, dimana angka kejadian
sindrom heterogen dengan etiologi yang beragam. Faktor resiko terjadinya stroke
dapat dibagi menjadi faktor resiko yang dapat diubah dan faktor resiko yang tidak
dapat diubah. Dengan mengetahui faktor resiko yang dapat diubah ini, adalah
sangat penting untuk mencegah terjadinya stroke. Salah satu faktor resiko
mengangkut paling banyak kolesterol dan lemak di dalam darah. Kadar LDL yang
pembuluh darah pada saat transportasi dilakukan. Kolesterol yang melekat itu
ada data yang pasti mengenai hubungan kadar kolesterol LDL dengan lama
24
Variabel kontrol Variabel tidak diteliti
iskemik akut dengan lama perawatan pada pasien pulang hidup di Rumah
iskemik akut dengan lama perawatan pada pasien pulang hidup di Rumah
25
3.5. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
1. Lama perawatan stroke iskemik
Stroke iskemik atau stroke non hemoragik adalah kondisi yang
saat pasien masuk rumah sakit dengan diagnosis stroke, yang merupakan
26
BAB IV
METODE PENELITIAN
27
Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :
a. Pasien yang memiliki hasil pemeriksaan CT Scan kepala.
b. Pasien yang memiliki data hasil pemeriksaan profil lipid darah
LDL.
b. Pasien yang mengalami dua jenis stroke, yaitu stroke iskemik
darah.
d. Pasien stroke yang sedang menjalani terapi
hiperkolesterolemia.
e. Pasien yang keluar dari rumah sakit (berhenti dari rawat inap)
28
Alat pengumpulan data dan instrumen penelitian yang
dengan penjelasan.
4.7. Etika Penelitian
Hal-hal yang terkait dengan etika penelitian dalam penelitian ini
adalah :
1. Sebelum melakukan penelitian maka peneliti akan meminta izin pada
29
2. Berusaha menjaga kerahasiaan identitas pasien yang terdapat pada rekam
medik, sehingga diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
30
7. Lalouschek, W., Lang, W., Greisenegger, S., Mllner, M. 2009. Determination
of Lipid Profiles and Use of Statins in Patients With Ischemic Stroke or
Transient Ischemic Attack. American Heart Association. Available from:
http://stroke.ahajournals.org/cgi/content/full/34/1/105.
8. Adam, H.P., 2006. Epidemiologi of stroke. In: Principle of cerebrovascular
disease. Mc Graw Hill Medical. New York.
9. Simon, R., et al. 2009. Clinical Neurology 7th edition. San Francisco:
McGraw-Hill
10. Corwin E., 2009. Buku Saku Patofisiologi Edisi 3. Jakarta: EGC
11. Misbach J., Soertidewi L., 2011. Stroke Aspek Diagnosis, Patofisiologi,
Manajemen.Jakarta: Badan Penerbit FKUI
12. Andersen, K.K., Andersen, Z.J., & Olsen, T.S., 2010, Age- and Gender-
Specific Prevalence of Cardiovascular Risk Factors in 40 102 Patients With
First- Ever Ischemic Stroke A Nationwide Danish Study, American Heart
Association.
13. Petrea R., Beiser A., Seshadri S., Hayes M., Kase C., Wolf P., 2009. Gender
Differences in Stroke Incidence and Poststroke Disability in the Framingham
Heart Study. American Heart Association. 40: 1032-1037. Available from:
http://stroke.ahajournals.org/content/40/4/1032.full
14. Bick R.L., Baker W.F., 2006. Clinical Approach to The Patient with
Thrombosis, Thromboembolus and Pulmonary Embolus. Bick RL, editor.
Disorders of Thrombosis and Hemostasis. 3rd ed. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins pp: 251-64.
15. Ardelt, A.A., 2009. Acute Ischemic Stroke. In: Harrigan, M.R., & Deveikis,
J.P., ed. Handbook of Cerebrovascular Disease & Neurointerventional
Technique. New York: Humana Press, 571-605.
16. Adams, H.P., et al., 2005. Guidelines for the early management of patients
with ischemic stroke: A Scientific Statement From the
17. Dewanto, G., Suwono, W.J., Riyanto, B., Turana, Y., 2009. Stroke/Gangguan
Peredaran darah Otak. Panduan Praktis Diagnosis dan Tata Laksana
Penyakit Saraf. Jakarta: EGC pp: 24-36.
18. Bull E., Morrel J., 2007. Simple Guide: Kolesterol. Jakarta: Erlangga
19. Soeharto I., 2010. Kolesterol dan Lemak Jahat, Kolesterol dan Lemak Baik,
dan Proses Terjadinya Serangan Jantung dan Stroke. Jakarta: PT Gramedia
PustakaUtama
20. Wannamethee, S. Goya; Shaper, A. Gerald; Ebrahim, S. 2008. HDL-
Cholesterol, Total Cholesterol, and the Risk of Stroke in Middle-Aged British
Men. American Heart Association. 31: 1882-1888. Available from:
http://stroke.ahajournals.org/content/31/8/1882.full
21. Amarenco P., Goldstein L., Szarek M., Sillesen H., Rudolph A., Callahan A.,
Hennerici M., Simunovic L., Zivin J., Welch M., 2007. Effects of Intense
Low-Density Lipoprotein Cholesterol Reduction in Patients With Stroke or
Transient Ischemic Attack. American Heart Association. 38: 3198-3204.
Available from:
http://stroke.ahajournals.org/content/38/12/3198.full
22. Freiberg J., Hansen A., Jensen J.S., Nordestgaard B.G., 2008. Nonfasting
Triglycerides and Risk of Ischemic Stroke in the General Population. Journal
31
of the American Medical Association. 18:2142-2152. Available from:
http://jama.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=1028652
32