Anda di halaman 1dari 12

Tugas Personal ke-2

(Minggu 7 / Sesi 11)


Nama : Novita Sary Kendek

NIM : 2602218770

Kelas : OS1 - 2221 - DBBA

Tugas : TP 2 Character Building Pancasila

Buatlah sebuah essay: minimal 1 halaman; Font: Times New Roman; ukuran: 12;
spasi: 1,5
Daftar Pustaka (referensi) harus ada (minimal 3, salah satunya lecturer note)
Indikator Penilaian:
Penilaian
Indikator
85-100 75-84 65-74 0 - 64
1. Mendeskripsikan Artikel Hanya 2 Hanya 1 Tidak ada indicator
teori terkait memuat indikator indikator yang yang jelas, lengkap
demokrasi secara yang jelas, tepat, jelas dan dan tepat
Pancasila lengkap, jelas tepat dan lengkap
2. Menjelaskan dan tepat lengkap
teori terkait indicator
kepemimpinan 1,2,3 dan 4
yang efektif
3. Menyebutkan
dan menjelaskan
orang/tokoh
yang
dimaksudkan
4. Memberikan
alasan terkait
point 3

Deskripsikanlah contoh pemimpin yang demokratis sesuai dengan kriteria pemimpin yang
sesuai dengan demokrasi Pancasila dan kepemimpinan Pancasila! Jika Anda bisa
menyebutkan namanya, silakan sebutkan Namanya, tetapi bila kriteria tersebut tersebar di
beberapa orang, silakan sebutkan nama orang-orang tersebut dan kriteria-kriterianya!

Character Building: Pancasila


GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS RIDWAN KAMIL
DI KOTA BANDUNG

PENDAHULUAN

Demokrasi Pancasila sendiri sejatinya paham demokrasi yang berlandaskan kepada


nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila, sebagai paham demokrasi yang bersumber
dari falsafah hidup yang digali dari kepribadian rakyat Indonesia. Falsafah hidup inilah yang
kemudian melahirkan dasar falsafah negara Indonesia yakni Pancasila yang terkandung
dalam Pembukaan UUD 1945.
Demokrasi pancasila sebagai sistem demokrasi yang dianut di Indonesia secara
ringkas adalah sistem demokrasi yang dilaksanakan berdasarkan musyawarah untuk mufakat
bagi kesejahteraan rakyat. Kebebasan individu dijamin namun tidak bersifat mutlak karena
disesuaikan dengan tanggung jawab sosial. Pelaksanan demokrasi di Indonesia tidak ada
dominasi mayoritas vis a vis minoritas, tetapi dijiwai dengan semangat kekeluargaan untuk
mewujudkan cita-cita hidup bangsa. C.S.T Kansil bahkan mengartikan demokrasi Pancasila
sebagai “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan” sebagaimana sila keempat dari Pancasila yang tercantum pada alinea pembukaan
UUD 1945 alinea ke 4.
Prinsip dalam demokrasi Pancasila sedikit berbeda dengan prinsip demokrasi secara
universal Ciri demokrasi Pancasila :
 Pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi
 Adanya pemilu secara berkesinambungan
 Adanya peran-peran kelompok kepentingan
 Adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas.
 Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk
menyelesaikan masalah.
 Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara terbanyak.
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme
kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan konstitusi yaitu Undang-undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila terikat
dengan UUD 1945 dan pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945.

Character Building: Pancasila


Pemimpin pada hakekatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan dan
juga mempengaruhi sesamanya untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan. Dan pemimpin
yang demokratis merupakan pemimpin yang mempunyai gaya kepemimpinan yang di mana
pemimpin suatu organisasi maupun kelompok menerima pendapat atau saran dari setiap
anggotanya untuk menentukan suatu keputusan bersama dalam organisasi demi mencapai
suatu tujuan.
Biasanya pemimpin demokratis menganggap dirinya sebagai pengontrol, pengawas,
dan pengatur dari sebuah organisasi dan memberi kebebasan bagi orang lain untuk
mengemukakan pendapat. Selain itu, peran seorang pemimpin adalah untuk memastikan
bahwa setiap keputusan yang diambil bersama telah dilakukan/dijalankan oleh bawahannya.
Kepemimpinan yang demokratis pada umumnya mengedepankan rakyat, sesuai
dengan slogan “Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”, di mana setiap tujuan dan
keputusan yang diambil adalah untuk kepentingan rakyat. Seperti yang diterapkan oleh
Indonesia.
Ciri-ciri kepemimpinan yang demokratis :
1. Wewenang pimpinan tidak mutlak (Dalam mengambil keputusan, dapat
dipengaruhi oleh bawahan dalam bentuk masukan pada saat musyawarah).
2. Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan (Dalam membuat dan
mengambil keputusan, dilakukan terlebih dahulu musyawarah antara atasan dan
bawahan hingga mencapai kesepakatan).
3. Komunikasi antara pimpinan dan bawahan berjalan dengan baik (Dalam
melakukan komunikasi tidak terhalang rasa takut, malu, dsb yang disebabkan oleh
jabatan).
4. Adanya kebebasan mengemukakan pendapat (Bawahan mempunyai hak untuk
mengemukakan pendapat mereka secara bebas sesuai dengan asas demokrasi).
5. Pimpinan membagi wewenang kepada bawahannya (Tidak semua tugas dan
tanggungjawab harus diemban oleh pemimpin seorang, melainkan boleh dibagikan
kepada bawahan selama masih dalam batas wajar).
Dari pengertian dan ciri-ciri kepemimpinan yang demokratis di atas, maka kita juga
dapat mengimplementasikan dengan bertindak secara adil dan benar saat mengambil
keputusan bersama, tidak mengambil keputusan sendiri, memberikan kesempatan untuk
berpendapat dan menerima apapun pendapat orang tersebut, menjunjung kesetaraan,

Character Building: Pancasila


berkomunikasi baik dengan orang lain juga berhubungan dengan memberikan kesempatan
untuk berpendapat.
Hal-hal tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita, sebagai seorang
pemimpin atau hanyalah sebagian dari masyarakat Indonesia. Seperti contohnya, ketika kita
terlibat dalam sebuah organisasi, kita mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat kita
sesuai dengan asas demokrasi dan kita juga berkewajiban untuk menghargai pendapat yang
dikemukakan oleh orang lain. Selain dalam hal berpendapat, kita juga harus bisa
berkomunikasi dengan baik terhadap atasan atau bawahan kita dalam sebuah organisasi
dengan kata-kata yang tepat sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain dan membuat
orang lain mudah memahami maksud yang kita sampaikan.

BIOGRAFI RIDWAN KAMIL

Ridwan Kamil Lahir di Bandung pada tanggal 4 Oktober 1971, Emil nama sapaan
akrabnya. Ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Atje Misbach
Muhjiddin dan Tjutju Sukaesih. Emil atau Ridwan Kamil menyukai imajinasi sejak masa
kecil. Ia suka membaca komik dan melihat foto dari berbagai kota di luar negeri. Ia juga
memiliki semangat kewirausahaan sejak masih duduk di bangku SD. Ia bersekolah di SDN
Banjarsari III Bandung tahun 1978 hingga 1984. Ketika sekolah dasar ia telah menjual es
mambo buatannya sendiri. Selama bersekolah, Ridwan Kamil dikenal sebagai sosok yang
aktif dan cerdas. selain aktif di OSIS, Paskibra dan klub sepak bola, Emil selalu masuk dalam
rangking lima besar di kelasnya.
Setelah tamat sekolah dasar ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2
Bandung kemudian di SMA Negeri 3 Bandung pada tahun 1987 hingga 1990. Setelah tamat
SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung dengan
mengambil jurusan Teknik Arsitektur dari tahun 1990 hingga 1995. Semasa kuliah, ia aktif
dalam kelompok-kelompok mahasiswa dan unit kegiatan seni. Semangat kewirausahaanya
pun muncul lagi. Ia mencari biaya tambahan kuliah dengan membuat ilustrasi cat cair atau
maket untuk dosen.
Ketika Emil hampir menyelesaikan kuliah, ayahnya meninggal dunia. Peristiwa itu
membuatnya terpukul. Namun, dengan cepat ia berhasil menyembuhkan luka hatinya. Lantas
ia berjuang sekuat tenaga untuk membuat ayahnya bangga di alam sana. Akhirnya, ia lulus
kuliah dengan nilai A++, sebuah pencapaian yang jarang didapatkan oleh banyak mahasiswa.
Setelah lulus dari ITB, ia memilih untuk bekerja di Amerika Serikat. Tapi hanya bertahan

Character Building: Pancasila


empat bulan bekerja ia berhenti karena dampak krisis moneter Indonesia yang membuat klien
tidak membayar pekerjaannya. Ia tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di
Amerika sebelum akhirnya mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley.
Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di
Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Untuk bertahan hidup di Amerika, ia makan sekali
sehari dengan menu murah seharga 99 sen. Perjuangan Ridwan Kamil untuk bertahan hidup
di Amerika terus diuji ketika istri Ridwan Kamil yang bernama Atalia Praratya akan
melahirkan anak pertama mereka. Ia tidak memiliki uang untuk biaya persalinan istrinya,
sehingga akhirnya dia harus mengaku miskin pada pemerintah kota setempat untuk
mendapatkan Pengobatan gratis. Akhirnya, Ridwan Kamil menemani istrinya melahirkan di
sebuah rumah sakit khusus untuk orang miskin, tepatnya di bangsal rumah sakit. Baginya
pengalaman jatuh bangun hidupnya membentuk nilai-nilai tersendiri akan kerasnya
perjuangan hidup.
Setelah merampungkan Pendidikan masternya, Emil mendapat pekerjaan di firma
arsitektur Amerika-Hongkong. Berkat pekerjaan barunya ini, ia dan keluarga kecilnya bisa
mendapat penghidupan yang layak. Ia juga semakin menikmati hidupnya disana. Pada suatu
hari, ibunya berkata “mencari uang itu bisa ada gantinya, tapi kalau membuat orang lain
pintar, tidak akan terukur nilainya”. Nasihat sang ibunda membuatnya ingin pulang ke
Indonesia. Pada tahun 2002, ia pulang ke Indonesia. Sesampainya di Bandung, ia langsung
bergabung sebagai staf pengajar di ITB.
Pada tahun 2004, Emil dan teman-temannya mendirikan Urbane yang merupakan
singkatan dari Urang Bandung Euy. Ini merupakan sebuah firma yang bergerak dalam bidang
jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Reputasi Internasional sudah mereka
bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis
di negara Syria dan Suzhou Financial District di China. Tim Urbane sendiri terdiri dari para
profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis untuk mencari dan menciptakan solusi
mengenai masalah desain lingkungan dan perkotaan.
Urbane juga memiliki projek berbasis komunitas dalam Urbane Projek Komunitas
dimana visi dan misinya adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan
untuk memberikan donasi dan keahliankeahlian dalam meningkatkan daerah sekitarnya.
Urbane telah banyak dianugrahi penghargaan-penghargaan dari media internasional seperti
BCI Asia Awards tiga tahun berturut-turut pada tahun 2008, 2009 dan 2010 dan juga BCI
Green Award pada tahun 2009 atas projek desain Rumah Botol (dari botol bekas). Urbane

Character Building: Pancasila


yang didirikan oleh Ridwan Kamil juga sering mengikuti kompetisi di bidang desian
arsitektur tingkat nasional seperti Juara 1 kompetisi desain Museum Tsunami di Nangro Aceh
Darrussalam tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain kampus 1 Universitas Tarumanegara tahun
2007, Juara 1 kompetisi desain Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia tahun 2009,
juara 1 kompetisi desain Sanggar Nagari di Kota Baru Parahyangan di Kabupaten Bandung
Barat dan juara 1 kompetisi desain Pusat Seni dan Sekolah Seni di Universitas Indonesia
tahun 2009.
Nama Ridwan Kamil mulai dikenal di masyarakat ketika pada tahun 2013, ia
dicalonkan menjadi walikota Bandung oleh partai PKS dan Gerindra. Pada pilkada kota
Bandung tersebut, ia berpasangan dengan Oded Muhammad Danial sebagai calon wakil
walikota Bandung. Hasil pilkada tahun 2013 menyatakan Ridwan Kamil dan Oded
Muhammad Danial keluar sebagai pemenang dalam pilkada Walikota Bandung. Kamil
terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai wakil gubernur Jawa
Barat. Ridwan Kamil dilantik secara resmi sebagai Gubernur Jawa Barat pada bulan
September 2018.

GAYA KEPEMIMPINAN RIDWAN KAMIL

Ridwan Kamil sudah memiliki jiwa kepemimpinan sejak masa kuliah, dapat dilihat
dari biografi nya yang sering kali mengikuti kegiatan-kegiatan serta aktf di organisasi
kampus, tak dapat dipungkiri jika pada saat ini ia dapat menjadi seorang pemimpin yang
handal dengan mendapatkan banyak penghargaan, bahkan sempat menjadi walikota terbaik di
dunia pada tahun 2014. Kepemimpinan yang dijalankan Ridwan Kamil selama masa
kepemimpinannya adalah memimpin dengan akhlak dan keteladan.
Beliau mengatakan bahwa ia menjalankan kepemimpinannya dengan memberikan
contoh yang baik. Ia meyakini pribahasa “buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”
maksudnya ialah umat/manusia yang dipimpin itu bagaimana pemimpinnya, apabila
pemimpin sopan maka masyarakat pun sopan, begitu juga sebaliknya, apabila pemimpin
kasar maka masyarakat pun kasar. Beliau berusaha untuk dapat merepresentasikan wajah kota
Bandung yang mencerminkan perilaku yang positif. Beliau memaparkan bahwa sebagai
seorang pemimpin, kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan sangatlah diperlukan.
Menurut Kang Emil, kualitas kepemimpinan berada pada akumulasi dari keputusan yang
diambil.

Character Building: Pancasila


Kepemimpinan adalah sebuah akumulasi keputusan. Kepemimpinan yang baik adalah
kepemimpinan dengan setiap pengambilan keputusan yang berdampak positif. Oleh sebab itu,
dalam setiap kebijakan yang beliau ambil, Ridwan Kamil selalu berusaha untuk
menghadirkan berbagai keputusan yang bermanfaat bagi banyak orang, terutama bagi para
warga Bandung. Menurut kami, dalam memimpin Ridwan Kamil menganut gaya
kepemimpinan Demokratis/Partisipatif. Gaya kepemimpinan demokratis/partisipatif adalah
gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada
permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.
Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi
tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Teori gaya kepemimpinan demokratis
ini dikemukakan oleh Mc Gregor. Menurut Mc Gregor ciri-ciri pemimpin yang memiliki
gaya kepemimpinan yang demokratis/partisifatif ialah :
1. Selalu berorientasi pada manusia mengakui harkat dan martabat
manusia,memperhatikan kemampuan dan kepentingan staf.
2. Senang menerima saran, kritik, dam pendapat staf, aktif mencari masukan dan
saran dalam menentukan kebijakan/keputusan dan berpendapat bahwa manusia
merupakan unsur paling strategic.
3. Selalu mengembangkan diri, terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan,
tidak ragu-ragu membiarkan para bawahan mengambil resiko dengan catatan
bahwa faktor-faktor yang berpengaruh telah diperhitungkan dengan matang.
4. Wewenang pemimpin tidak mutlak, pemimpin bersedia melimpahkan sebagian
wewenang kepada bawahan.
5. Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan dan
Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan serta banyak kesempatan
dari bawahan untuk menyampaikan saran, pertimbangan, atau pendapat.
6. Komunikasi berlangsung timbal balik, baik yang terjadi antara pimpinan dan
bawahan maupun antara sesama bawahan.
7. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan para bawahan
dilakukan secara wajar.
8. Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul bersama pimpinan dan bawahan
dengan penekanan tanggung jawab internal (diri sendiri), dan kerjasama yang baik.
Berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan diatas, Ridwan Kamil merupakan salah satu
pemimpin yang memiliki ciri-ciri dengan gaya kepemimpinan Demokratis/Partisipatif.

Character Building: Pancasila


Ridwan Kamil tidak hanya mengikutsertakan para pejabat pemerintah saja yang dapat ikut
serta dalam pengembangan kota yang ia pimpin, namun Ridwan Kamil juga
mengikutsertakan masyarakat dengan cara mendengarkan aspirasi masyarakat melalui media
sosial yang ia miliki, tidaklah aneh mengapa Ridwan Kamil disebut sebagai Pemimpin
Kreatif Era Milenial.
Keaktifannya dalam media sosial seperti Twitter, Instagram, dll yang membuat ia
mendapat julukan seperti itu, dalam media sosialnya Ridwan Kamil tampak sangat akrab
dengan masyarakat sekitar, sopan, ramah dan santun. Ia juga selalu mengupdate kegiatan-
kegiatan yang dilakukan serta program-program yang ia buat. Selama memimpin Kota
Bandung sebagai Walikota, kepemimpinan Ridwan Kamil tergolong efektif dan relevan. Ia
memimpin dari tengah, sehingga bisa mendorong pasukan agar lari atau melompat ke depan,
sekaligus menyeret pasukan yang lambat tertinggal di belakang.
Ridwan Kamil memaparkan bahwa menjadi pemimpin hari ini harus turun tangan,
bukan tunjuk tangan. Perkataan itu benar-benar di implementasikan oleh Ridwan Kamil, ia
sering sekali terjun ke lapangan. Salah satunya dengan bersepeda keliling kampung, dalam
perjalanannya ia bisa menemukan secara langsung problem yang ada di tengah masyarakat.
Selain gaya kepemimpinan Demokratik, Ridwan Kamil juga termasuk pemimpin yang
menggunakan Gaya Kepemimpinan Kharismatik. Gaya kepemimpinan seseorang yang
kharismatik mempunyai daya tarik dan kekuatan energi yang kuat yang berasal dari latar
belakang biografikal, pendidikan, kekayaan, penampilan, sehingga pengikutnya besar, dia
dianggap memilikk kekuatan gaib (supernatural power), latar belakang Pendidikan sebagai
seorang arsitektur handal menjadi modal yang menjanjikan Ridwan Kamil untuk mampu
mengelola tata ruang di daerah yang dipimpinnnya.

KERJA NYATA RIDWAN KAMIL


Ridwan Kamil terpilih menjadi Walikota Kota Bandung untuk periode 2013-2018
yang didampingi oleh Oded Muhammad Danial. Selama masa periode nya menjadi Walikota
kota Bandung, kota Bandung sudah merasakan perubahannya yang tidak hanya dipuji warga
Bandung tapi membuat iri warga kota lain. Pada masa awal jabatannya, Ridwan Kamil
langsung membuat 6 gebrakan unit, yaitu :
1. Naik sepeda ke kantor
2. Rapat dimulai dengan Indonesia Raya
3. Mewajibkan pejabat mempunyai twitter

Character Building: Pancasila


4. Temui demonstran
5. Rombak ruang kerja
6. Singkirkan gadget saat rapat
Terobosan-terobosan diatas dilakukan oleh para pejabat pemerintah, sebelum Ridwan
Kamil memperbaiki Kota Bandung, Ridwan Kamil memperbaiki pejabatnya dahulu,
menertibkan para pejabat pemerintah nya terlebih dahulu. Beberapa terobosan dan inovasi
handal dari Ridwan Kamil selama menjabat sebagai Walikota Bandung antara lain yaitu :
1. Membentuk Bandung Creative City Forum sebagai wadah lintas komunitas kreatif
yang bertujuan menjadikan Bandung sebagai kota kreatif kelas dunia.
2. Menggelar Helarfest sebagi ajang parade keragaman komunitas budaya kota
Bandung.
3. Menggagas Save Babakan Siliwangi sebagai hutan kota dunia yang dilindungi.
4. Berhasil mengatasi banjir di Kampung Babakan Asih, Kopo Bandung dengan
jalan memotivasi warga untuk membangun sumur resapan di rumah-rumah.
5. Menciptakan enerbike, sepeda penghasil energi listrik yang disebarkan di
perkampungan yang susah listrik.
Beberapa program unik dan inovatif yang digagas oleh Ridwan Kamil sebagai
Walikota Bandung yang patut dicontoh oleh pemimpin lain, antara lain :
a. Senin Gratis
Dalam meningatkan animo masyarakat dalam memanfatkan angkutan umum
gratis yang menjadi salah satu upaya mengatasi kemacetan di Kota Bandung,
maka setiap Setiap Senin para pelajar gratis menggunakan angkutan umum Bis
Damri segala jurusan. Bis Damri meripakan moda angkutan publik yang sangat
dominan di Bandung selain angkot.
b. Gerakan Pungut Sampah
Gerakan pungut sampah adalah program untuk mengajak warga Bandung agar
cinta lingkungan. Gerakan Pungut Sampah (GPS) biasanya diterapkan di sekolah-
sekolah, yaitu pada hari tertentu para siswa bergiliran untuk melaksanakan GPS
tersebut. Program ini bermanfaat agar masyarakat lebih menyadari akan bahaya
yang ditimbulkan dari banyaknya sampah yang menumpuk.
c. Bus Bandros (Bandung Road On The Street)
Bus Bandros adalah bus yang memiliki 2 tingkat, dimana bus ini beroperasi
mengelilingi Kota Bandung. Bagi wisatawan, baik domestik maupun

Character Building: Pancasila


mancanegara yang ingin menaiki bus ini, biaya yang dikeluarkan hanya sebesar
Rp10.000 saja. Melalui program ini, maka daftar wisata yang ada di Kota
Bandung akan bertambah.

d. Jumat Bersepeda
Jumat bersepeda adalah program dimana warga Bandung diharapkan setiap hari
Jumat melakukan aktivitasnya dengan menggunakan sepeda, seperti pergi ke
kantor atau pun bersekolah. Sejak awal masa kepemimpinannya, Ridwan Kamil
melakukan hal yang tidak lazim yakni bersepeda menuju kantornya. Sehingga ia
meluncur event Jumat Bersepeda yang disambut hangat oleh masyarakat
Bandung,
e. Relokasi Persuasif PKL (Pedagang Kaki Lima)
Ridwan Kamil melakukan relokasi dan penertiban PKL dengan cara yang
persuasif. Salah satunya adalah dengan merangkul alim ulama yang menjadi
sosok yang dihormati sebagian besar warga Bandung.KPK merangkul Kota
Bandung sebagai kota yang pertama kali meneken komitmen anti gratifikasi.
Tentu bukan hal mudah mengingat gratifikasi adalah hal yang sangat lumrah, tapi
komitmen ini menunjukkan tekad yang sangat baik.
f. Bandung Sejuta Biopori
Program ini menghimbau agar setiap RT dan juga RW di Kota Bandung
memasang biopori. Dengan demikian, banjir akan semakin berkurang sekaligus
meningkatkan cadangan air.
Banyak sekali program-program kerja yang telah dilakukan oleh Ridwan Kamil,
hamper seluruh program kerja yang digagas oleh Ridwan Kamil berhasil terlaksanakan
bahkan membuat warga kota lain iri dengan berhasilnya program kerja Ridwan Kamil dan
tidak sedikit juga warga menginginkan Ridwan Kamil maju menjadi Presiden RI. Berkat
keberhasilan Ridwan Kamil sebagai pemimpin kota Bandung, Kota Bandung Kembali
menjadi Kota Kembang yang sebenarnya. Ridwan Kamil juga mendapatkan penghargaan
sebagai Walikota terbaik didunia pada tahun 2014.

KESIMPULAN

Character Building: Pancasila


Kepemimpinan merupakan upaya untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain agar
melakukan kegiatan seperti apa yang diinginkan oleh pemimpin itu. Kepemimpinan
merupakan hal yang tidak pernah terlewatkan oleh setiap orang. Kapan saja, dimanapun dan
siapapun juga akan selalu berhubungan dengan konsep tersebut. Penerapan gaya
kepemimpinan yang tepat sesuai dengan situasi akan menigkatkan kinerja pegawai sehingga
menguntungkan organisasi dan mempermudah pencapaian tujuan.
Gaya Kepemimpinan Demokratis seperti yang dimiliki oleh Ridwan Kamil
merupakan gaya kepemimpinan yang sangat ideal yang dimiliki oleh sosok seorang
pemimpin, dengan gaya kepemimpinan yang demokratis maka seorang pemimpin akan dapat
dengan efektif dan efisien menerapkan kebijakan-kebijakan handal dalam masa
kepemimpinannya seperti yang dilakukan oleh Ridwan Kamil. Oleh karena itu gaya
kepemimpinan demokratis Ridwan Kamil dan terobosan inovatifnya patut ditiru oleh
pemimpin-pemimpin lain dalam mewujudkan visi dan tujuan kepemimpinannya untuk
memberikan kontribusi dan karya terbaik untuk organisasi dan orang-orang yang
dipimpinnya.
Semua orang memiliki gayanya masing-masing. Semua pemimpin mempunyai “cap”
atas kepemimpinan mereka. Yang menarik dikaji adalah bagaimana cara dan mau kemana
gerbong kepemimpinan akan dibawa. Dalam penyelenggaraan budaya kewargaan,
kepemimpinan mempengaruhi demokratisasi dalam masyarakat. Kepemimpinan demokratis
menjadi pilihan yang ideal. Kepemimpinan demokratis yang dilakukan dengan komunikasi
yang terbuka antara pemimpin dalam hal ini oleh Walikota Ridwan Kamil dengan konstituen
menjadi cara yang ampuh untuk menumbuhkan kepercayaan politik, kecakapan politik,
pengetahuan dan kepentingan politik dan partisipasi politik bagi masyarakatnya.

REFERENSI :

1. LN Week 7
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi_Pancasila
3. https://binus.ac.id/character-building/pancasila/pemimpin-demokratis/
4. https://www.linkedin.com/pulse/ridwan-kamil-menjadi-pemimpin-yg-demokratis-
onty-rahayu/?trk=pulse-article_more-articles_related-content-
card&originalSubdomain=id
5. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/integralistik/article/download/11810/6876

Character Building: Pancasila


6. http://bandungkota.bawaslu.go.id/berita-demokrasi-pancasila-bukanlah-barang-
jadi.html#:~:text=Demokrasi%20pancasila%20sebagai%20sistem
%20demokrasi,disesuaikan%20dengan%20tanggung%20jawab%20sosial.

Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai