PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Umat manusia kini sepertinya sudah kehilangan harta paling berharga,
yaitu nurani dan akal sehat. Tapi malangnya, kehilangannya tidaklah
terlalu disesalkan, karena kondisi jiwa manusia sudah jauh berubah. Cara
pandang, gaya hidup, kecenderungan berpikir, pilihan hidup, semua menuju
kubangan besar yang bernama hedonisme dan saudara kembarnya
materialisme.
Dengan dunia global yang serba praktis ini, telah kita kenal sebuah paham
yang sangat terkenal dikalangan masyarakat dunia. Dimana paham tersebut
benar-benar telah merubah tatanan hidup masyarakat dengan berbagai teori-
teorinya. Paham tersebut yakni Kapitalisme dan Sosialisme.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Teologi Islam, Sekularisme dan Sosialisme?
2. Bagaimana analisis serta relevansi Kapitalisme dan Sosialisme?
3. Apa pandangan Islam terhadap Kapitalisme dan Sosialisme?
4. Bagaimana teologi Islam diantara kekuatan Kapitalisme dan Sosialisme
dunia?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian dari Teologi Islam, Sekularisme dan Sosialisme
2. Mengetahui analisis serta relevansi Kapitalisme dan Sosialisme
3. Mengetahui pandangan Islam terhadap Kapitalisme dan Sosialisme
4. Mengetahui teologi Islam diantara kekuatan Kapitalisme dan Sosialisme
dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa
pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-
besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan
intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan
secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun
demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa
diterima secara luas.
Pengertian Sosialisme
Sosialisme adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran
dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Titik
berat paham ini pada masyarakat bukan pada individu sebagai suatu aliran
pemikiran / paham tidak dapat dilepaskan dari pengaruh liberalisme.
Inti dari paham sosialisme adalah suatu usaha untuk mengatur masyarakat
secara kolektif. Artinya semua individu harus berusaha memperoleh layanan yang
layak demi terciptanya suatu kebahagiaan bersama. Hal ini berkaitan dengan
hakikat manusia yang bukan sekedar untuk memperoleh kebebasan, tetapi
manusia juga harus saling tolong-menolong.
Sosialisme yang kita kenal sekarang ini timbul sebagian besar sebagai
reaksi terhadap liberalisme abad ke 19. Pendukung liberalisme abad ke 19 adalah
kelas menengah yang memiliki industri, perdagangan dan pengaruh mereka di
pemerintahan besar akibatnya kaum buruh terlantar.
Yang lebih parah lagi adalah berbagai kebijakan dan peraturan ditetapkan
oleh penguasa sehingga kapan saja bisa berubah sesuai kemauan kapitalis.
Akibatnya para buruh dapat dirugikan kapan saja sehingga tidaklah
mengherankan jika kemiskinan dan penderitaan semakian merajalela di
kalangan masyarakat kecil. Sedangkan bagi masyarakat kelas menengah dan
kelas atas tidak mengalami apa yang dialami oleh masyarakat kecil. Inilah
potret bagaimana kaum pemilik modal bekerja demi laba yang sebesar-
besarnya.
Di lain sisi kita jangan melihat kapitalisme hanya dari kaca mata negatif
saja sebab seburuk-buruknya sesuatu pasti ada titik terangnya. Artinya bahwa
dengan adanya kapitalisme tentu ada sisi positifnya juga. Sisi positif yang
dimaksud adalah: jumlah pengangguran menurun, lapangan kerja tersedia,
upah yang diberi sesuai jam kerja, dst-nya. Hal ini berarti bahwa dalam
sistem kapitalisme hak-hak individu sangat dihormati, kesejahteraan hidup
akan dijamin bagi mereka yang rajin, tekun dan sabar dalam melakukan
tugas-tugas, dst-nya.
Sosialisme
Sosialisme lebih merupakan suatu tindakan protes terhadap individualisme
kapitalis yang amat otoriter dengan segala kebejatannya, seperti: menindas
masyarakat kecil melalui berbagai kebijakan dan peraturan, tidak menjunjung
tinggi nilai kesetaraan, dst-nya. Inilah akar masalah yang menyebabkan
munculnya paham sosialisme di kalangan masyarakat. Paham sosialisme
tersebut mempunyai tujuan pada dirinya sendiri yaitu demi memperjuangkan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, membangun komitmen
terhadap kesetaraan dan mengharapkan adanya masyarakat tanpa kelas.
Penjelasan ini mau menyatakan bahwa sosialisme menginginkan adanya
kepemilikan bersama atau kolektif. Artinya bahwa manusia pada kodratnya
adalah makhluk sosial. Karena makhluk sosial, maka manusia yang satu tidak
dapat bekerja tanpa orang lain. Partisipasi dari sesama itu menunjukkan
bahwa masyarakat dapat bekerja tanpa harus dikontrol oleh
penguasa.Sosialisme juga mau menyatakan bahwa biarkanlah masyarakat
memproduksi barang-barang sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan
yang ada pada mereka. Dengan berlaku demikian, maka kesejahteraan
masyarakat kecil akan tercapai.
Sosialisme juga merupakan reaksi atas liberalisme yang terlalu
memutlakkan hak milik pribadi secara berlebihan. Hal ini tentu berorientasi
pada keuntungan pribadi tanpa memperhatikan kebutuhan orang lain. Segala
daya upaya yang dilakukan hanya demi kepentingan diri. Selain itu,
sosialisme juga muncul karena adanya penolakan atas intervensi Negara
dalam persaingan ekonomi atau dalam dunia industri. Konsekuensinya adalah
hak individu harus dihapus dan diganti dengan kepemilikkan
bersama/kolektif. Hal ini entah sadar atau tidak sadar, secara tidak langsung
pada saat yang sama paham sosialisme turut melahirkan komunisme. Artinya
bahwa segala milik yang diperjuangkan agar menjadi kepunyaan bersama itu
lalu kemudian mengarah pada kepemilikan Negara sehingga Negara
mengolah dan mengontrol demi kepentingan umum.
2. Relevansi
Kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalisme secara tidak langsung telah merambat ke
seluruh dunia termasuk Indonesia pada umumnya dan Papua pada khususnya.
Sistem kapitalisme yang berinvestasi di Papua mulai terasa di mana-mana dan
salah satunya adalah amat nampak di wilayah kota Jayapura ini. Hal ini
terbukti dengan adanya berbagai mall yang ada di kota Jayapura ini. Mall-
mall itu kini terlihat berdiri megah di sepanjang jalan raya. Katakanlah Saga
Mall, Hola Plaza, Mega, Ramayana dan juga Mall terbesar di kota Jayapura
yang baru saja diresmikan dan mall terbesar ini terdapat di samping paroki
APO atau di depan GOR Jayapura. Berbagai mall ini mau memperlihatkan
kepada kita bahwa itu lho namanya strategi ekonomi kapitalis atau bagian
dari produk sistem kapitalis. Realitas seperti ini mau memperlihatkan
bagaimana para pemilik modal itu bekerja di bumi Papua ini. Itulah wujud
nyata dari cara kerja para kapitalis dalam mencari keuntungan yang sebesar-
besarnya. Mereka bebas mengembangkan usahanya sendiri karena tentu saja
diberi izin oleh pemerintah setempat demi pajak.
Dampak dari adanya mall-mall sebagai produk kapitalis itu, tentu ada segi
positif dan juga negatif. Sisi positif itu terlihat dari: tersedia lapangan kerja,
jumlah penganggur semakin menurun, memperoleh upah sesuai jam kerja,
dan kini terlihat tenaga kerja asal Papua juga semakin banyak dst-nya.
Sementara sisi negatifnya adalah hanya karena demi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) melalui pajak, pemerintah tanpa menyediakan tempat huni yang layak
menyuruh masyarakat untuk menyingkir dari tempat yang hendak
membangun mall itu. Akibatnya masyarakat yang adalah pemilik tanah
leluhur itu terpaksa kehilangan tanah adatnya. Karena tanahnya tidak ada,
maka jalan satu-satunya adalah menjadi penganggur dan bahkan miskin dan
menderita di atas tanahnya sendiri. Inilah cara kerja sistem yang membuat
masyarakat kecil semakin termaginalkan. Realitas seperti ini mau
memperlihatkan kepada kita bahwa entah sadar atau tidak sadar, secara tidak
langsung masyarakat yang miskin tetap miskin dan yang kaya semakin kaya.
Sosialisme
Kita telah mengetahui bahwa paham sosialisme amat menekankan
kepemilikan bersama/kolektivitas. Artinya bahwa segala milik pribadi entah
apa pun bentuknya adalah bagian dari milik bersama atau dengan kata lain
bukan milik pribadi. Hal ini secara tidak langsung berorientasi pada
kemutlakan pemerintah atau Negara dalam mengendalikan roda pemerintahan
demi kepentingan umum. Katakanlah salah satu pasal dalam Undang-Undang
Dasar 1945 menegaskan tentang kepemilikan tanah dan air sebagai milik
Negara. Hal ini berarti bahwa dalam bingkai NKRI ini tidak ada istilah tanah
milik si dia atau si ini dan itu. SDA dalam suatu wilayah yang merdeka secara
berdaulat adalah milik bersama bukan milik pribadi. Dalam konteks
kepemilikan bersama contoh ini bisa diterapkan.
3. Kesimpulan
Jika dilihat secara teliti, maka kita akan mengetahui bahwa paham
kapitalisme dan sosialisme itu mempunyai tujuan yang sama yakni ingin
mencapai kebahagiaan hidup. Namun kebahagiaan hidup yang hendak dicapai
itu berbeda jalan. Paham kapitalisme menempuh jalan uang barang- uang.
Artinya bahwa segala upaya yang dilakukan tidak lain ujung-ujungnya adalah
uang. Oleh karena itu, keuntungan yang sebesar-besarnya adalah misi pokok
dalam paham kapitalisme ini. Hal ini mau mengatakan bahwa kepemilikan
individu amat ditekankan di sana. Akibatnya para kapitalis bagaikan seorang
raja yang pantas dilayani oleh bawahannya. Dalam situasi demikian,
kesadaran akan martabat manusia sebagai sesama ciptaan merupakan sesuatu
yang asing dari pandangannya. Karena ia merasa asing, maka jangan heran
jika para kapitalis memandang para buruh sebagai budak-budak yang tak
bernilai. Para buruh akan bernilai sejauh mendatangkan keuntungan bagi
pemilik modal.
Dalam sejarah Islam, terdapat tokoh Abu Dzar al-Ghiffari yang teguh
dengan gerakan anti penimbunan kekayaan. Pendapatnya yang kokoh ini diikuti
dengan sikap berani mengingatkan Muawiyah bin Abi Sufyan yang saat itu
menjadi pejabat gubernur. Abu Dzar menganggap Muawiyah menimbun kekayaan
negara di bait al-ml (kas negara). Sikap Abu Dzar ini kemudian menjadikan
dirinya dinisbatkan sebagai penganjur sosialisme Islam oleh sebagian
sejarawan.
Dalam Qur`an misalnya terdapat prinsip amr ma`ruf nahi munkar, yaitu
menyuarakan kebenaran dan mencegah kemungkaran. Prinsip amr ma`ruf nahy
munkar memberi tanggung jawab masyarakat muslim untuk memerangi
penindasan, tirani, dan eksploitasi. Dengan bersandar pada konsep ini maka Islam
meletakkan rakyat tertindas sebagai pihak utama yang petut dibela, dilindungi dan
diperjuangkan. Jenis keagamaan yang mirip dengan dogma komunis, berpihak
untuk mereka yang miskin (mustad`afin) dan golongan du`afa. Akan tetapi, tidak
berarti Islam memberikan pengabsahan untuk menggerakkan mereka dengan
menegakkan kediktatoran, seperti yang dilakukan oleh Stalin, melainkan untuk
mendukung proses transformasi menuju masyarakat yang lebih adil. Hal ini
karena Islam menolak kekerasan sebagai jalan untuk melakukan perubahan.
Gambaran yang lebih rinci mengenai karakter sosialistik dalm Qur`an
dapat dilihat pada tabel berikut:
PRINSIP MAKNA AYAT QUR`AN
TERKAIT
a. Melawan segala bentuk Islam memusuhi kaum yang Q.S. 4:7; 8:39; 4:148;
penindasan dan mengeksploitasi kelompok 7:137; 9:103; 22:39; 2:190;
kesewenang-wenangan miskin 9:36; 2:191; 59:7-8; 89:6-
14
b. Menentang monopoli Islam melarang Q.S. 104:6-8; 7:31; 59:7;
ekonomi dan kapitalisme penimbunan kekayaan dan 9:34; 2:129; 2:275-278;
tradisi konsumtif 30:39; 104:1-4; 7:31; 57:7;
51:19; 2:190; 6:142;
10:12,83; 21:9; 26:151;
51:34; 42:5; 44:31; 17:16;
28:5; 4:75; 62:2; 22:45;
107:1-3; 2:264; 42:8
c. Islam Membela kaum Islam menyuruh orang Q.S. 17:16; 28:5; 4:75;
lemah dan tertindas berminan untuk membela 62:2; 22:45; 107:1-3; 2:264;
kelompok lemah serta 42:8
larangan untuk menganiaya
mereka
d. Menegakkan keadilan Islam mengutuk hukum, Q.S. 7:29; 4:135; 5:8; 9:34;
dan prinsip pemerataan sosial, ekonomi, politik, 55:8-9; 11:84-85; 2:188;
yang tidak adil, dan 2:275; 2:278; 2:278-279
parameter ketakwaan pada
sejauh mana menegakkan
keadilan
Islam yang dibawa oleh Muhammad bin Abdullah sejak awal bertujuan untuk
menghapuskan segala bentuk ketidakadilan yang ada dimuka bumi. Bangsa Arab
pada era-Jahiliyah (kebodohan) memiliki kebiasaan feodalis yang sangat kuat.
Dalam catatan sirah nabawiyah, bangsa Arab sebelum kemunculan islam selalu
dijumpai perbudakan sampai dengan permainan terhadap perempuan dengan
menjadikannya sebagai properti bagi laki-laki. Kondisi inipun berubah setelah
Muhammad shollallahu alaihi wa sallam membawa islam dengan menghapuskan
sistem perbudakan, memuliakan kaum lemah, mengantarkan seluruh manusia dari
kegelapan (min Az-zulumat) kepada cahaya islam (nuur Al-islam). Tema-tema
tentang aqidah pun salah satunya adalah kesetaraan manusia dihadapan Allah
SWT diatas ketaqwaan, bahwa sesungguhnya Allah melihat dari kadar ketaqwaan
seseorang, bukan dari harta, tahta ataupun penampilannya. Apa yang dicontohkan
Rasulullah seperti memerdekakan budak, mengecam kemewahan yang tidak
mempedulikan golongan fakir dan anak yatim, menikahi janda-janda miskin dan
lain sebagainya adalah jelas bahwa kehadiran islam memiliki implikasi bagi
pembebasan kaum tertindas.
A. Kesimpulan
Teologi secara etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu theologia yang
terdiri dari kata Theos artinya Tuhan dan Logos yang berarti
Ilmu. Jadi teologi berarti ilmu tentang Tuhan. Teologi adalah ilmu
yang membicarakan tentang Tuhan dan pertaliannya dengan manusia,
baik berdasarkan kebenaran wahyu ataupun berdasarkan penyelidikan
akal murni.
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa
pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya.
Sosialisme adalah paham yang bertujuan membentuk negara
kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik
perseorangan. Titik berat paham ini pada masyarakat bukan pada
individu sebagai suatu aliran pemikiran / paham tidak dapat dilepaskan
dari pengaruh liberalisme.
Jika dilihat secara teliti, maka kita akan mengetahui bahwa paham
kapitalisme dan sosialisme itu mempunyai tujuan yang sama yakni ingin
mencapai kebahagiaan hidup. Namun kebahagiaan hidup yang hendak
dicapai itu berbeda jalan. Paham kapitalisme menempuh jalan uang
barang- uang. Sementara paham sosialisme menekankan kepemilikan
bersama. Oleh karena itu, paham ini lebih merupakan suatu tindakan
protes terhadap kepemilikan individual dari para kapitalis.
DAFTAR PUSTAKA
http://komisisomatua.blogspot.com/2013/02/kapitalisme-dan-
sosialisme.html
http://juprimalino.blogspot.com/2012/02/sosialisme-definisi-
pengertian-paham.html