Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Disiplin ilmu pada bidang teknik sipil memerlukan keseimbangan dalam
prosentase teori pada perkuliahan maupun penerapann gagasan teori dalam bentuk
praktik kerja lapangan. Hal semacam ini diperlukan sebagai wujud pemenuhan
kebutuhan sebagai seorang sarjana maupun diploma teknik sipil yang diharapkan
mampu untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan secara profesional
baik di bidang perencanaan, perhitungan, pengestimasiaan anggaran, desain mau
pun pelaksanaan kerangka kerja dalam suatu proyek pembangunan di segala
bidang.
Dalam rangka mengimplementasikan gagasan teori yang sudah didapat
selama kurun waktu 5 semester perlu diadakan simulasi kerja dengan konsentrasi
yang ditekuni. Penguasaan materi khusus perlu mendapat perbandingan dengan
keadan yang sering terjadi di lingkungan proyek serta pemahaman ketrampilan
lapang yang tidak kita dapatkan di bangku perkuliahan.
Oleh karena itu Program studi Teknik Sipil Universitas Jember sudah
menyiapkan kurikulum sedemikian rupa agar kita mampu mengenal dan
menuangkan ide dan metode yang sudah kita dapat dalam perkuliahan untuk
diterapkan dalam tahap pelaksanaan proyek. Ketrampilan yang kita dapat nanti
akan sangat berguna dan membantu ketika kita sudah memasuki dunia kerja.
Sehingga tidak heram jika mata kuliah ini merupakan syarat mutlak kelulusan
sebelum kita mengajukan judul skripsi sebagai tugas akhir nanti.
Proyek konstruksi yang kami tekuni yakni pembanguan hotel berbintang 3
Dafam Lotus, yang berlokasi di jalan Gatot Subroto no. 64 Jember. Konsep hotel
ini mengadopsi pemannfaatan lahan dengan cara vertical construction. Ilmu
terapan seperti ini sangat lah kami anggap penting, mengingat dalam penataan
kota kita tidak bisa seeneknya menggusur bangungan yang akan kita jadikan
tempat konstruksi, melainkan kita dapat memanfaatkan lahan yang ada dengan
semaksimal mungkin dengan menjangkau segala aspek kebutuhan komersil
seperti penginapan, tempat parkir yang luas, pusat kecantikan dan rekreasi sudah

Laporan Praktik Kerja Lapangan Hotel Dafam Lotus Kab. Jember


1
terintegrasi dalam 1 kawasan gedung ini, sehingga konsep hotel dafam lotus ini
dapat digunakan untuk gedung-gedung yang akan dibangun dengan mengusung
tema one stop living atau kawasan yang menyediakan berbagai keperluan
masyarakat pada umumnya.

1.2 Rumusan Masalah


Pada laporan praktik kerja lapangan ini terbagi menjadi dua bagian yang
menjadi objek kajian, yakni:
1.2.1 Tugas Umum
Memahami Struktur Organisasi Proyek
1.2.2 Tugas Khusus
1. Menyamakan Rencana Kerja dan Syarat-syarat dengan lapangan
2. Mempelajari perhitungan Rancangan Anggaran Biaya
3. Mempelajari dokumen pengujian

1.3 Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Adapun tujuan yang dapat diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan Praktik
Kerja Lapangan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara pengendalian konstruksi proyek melalui RKS yang
telah dipelajari
2. Untuk mengetahui contoh penganggaran bedasarkan RAB yang sudah
dibuat.
3. Untuk mengetahui contoh dokumen pengujian dalam material uji dalam
pelaksanaan proyek

1.4 Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Adapun metode dalam pelaksanaan Praktik kerja lapangan ialah:
a. Mempelajari dan mengolah data yang sudah disepakati oleh pihak pelaksana
proyek.
b. Dokumentasi (foto & video) pekerjaan tertentu di tempat konstruksi.
c. Diskusi dengan pembimbing lapangan pra kunjungan maupun pasca kunjungan
lapangan.
BAB II.
TINJAUAN UMUM PROYEK

Laporan Praktik Kerja Lapangan Hotel Dafam Lotus Kab. Jember


2
2.1 Deskripsi Proyek

PT. Dafam Hotel Management (DHM) di wilayah timur khususnya


Kota Jember. Bekerja sama dengan PT Griya Artha Langgeng Semesta untuk
pembangunan Hotel Dafam Lotus Jember. Perusahaan ini dalam press release
menyebutkan, hotel ini dibangun atas dasar pemikiran dari seorang putra daerah
bernama Didik Edhie. Ia ingin ikut memajukan Kota Jember lebih dikenal di
mancanegara maupun penjuru nusantara dan tentunya menambah semakin
semaraknya bisnis di kota Jember. Director Business Development DHM,
Handono S Putro, mengatakan, Hotel Dafam Lotus Jember, merupakan hotel
berstandar international berbintang tiga dengan fasilitas bintang empat. Berlokasi
di Jl Gatot Subroto No 47 dibangun dengan konsep modern kontemporer tanpa
meninggalkan artistic masa kolonial dimana dulunya daerah ini adalah daerah
kolonial yang nantinya akan menyajikan konsep jaman dulu baik dari segi artistik,
pelayanan dan juga makanan

Hotel Dafam Lotus Jember dibangun dengan 10 lantai dengan total kamar
132 di atas lahan seluas 1.596m2. Terbagi dengan type kamar Deluxe, Executive,
Suite dan Penthouse. Akan menjadi hotel tertinggi saat ini. Keunggulan lainnya
adalah Ballroom dengan kapasitas 1000 pax tanpa adanya pilar sehingga akan bisa
mengakomodir kegiatan-kegiatan besar dan juga memiliki kolam renang yang
tertinggi (skypool) sehingga bisa sambil menikmati keindahan kota. selain itu juga
memiliki fasilitas Restaurant,Meeting Room dengan berbagai ukuran, Lobby
Lounge, Sky Roof dan juga Klinik Pembangunan hotel ini diperkirakan akan
selesai dalam 18 bulan kedepan dan akan siap untuk melakukan soft opening pada
semester pertama 2018.

2.2 Tahapan Pelaksanaan Pembangunan Proyek Hotel Bintang 3 Dafam


Lotus Kabupaten Jember
Proses pembangunan gedung Hotel Dafam Lotus Surabaya dikerjakan oleh
kontraktor pelaksana PT. Prambanan Dwipaka. Adapun pekerjaan yang
kontraktor kerjakan pada umumnya adalah bertindak sebagai pelaksana di
Laporan Praktik Kerja Lapangan Hotel Dafam Lotus Kab. Jember
3
antaranya: Pembangunan struktur dan arsitektur dengan dimulai pembangunan
struktur bawah berupa pemancangan pile cap telah dilakukan oleh sub kontraktor.
Lingkup kegiatan pekerjaan pembangunan proyek hotel Dafam Lotus Jember:
1 Pekerjaan persiapan: (Sampling sondir tanah)
2 Pekerjaan pembersihan lahan
3 Mobilisasi (Logistik dan pendatangan ketenagakerjaan)
4 Pekerjaan struktur bawah (pemancangan pondasi pile cap)
5 Pekerjaan struktur atas
6 Instalasi Air/Listrik/Sanitasi air
7 Pekerjaan Arsitektur/finishing
8 Pemeriksaan Pra operasional
Data - data umum pembangunan proyek Hotel Dafam Lotus Jember
sebagai berikut:
Nama Proyek : Proyek Hotel Dafam Lotus Jember
Lokasi Proyek : Jalan Gatot Subroto no. 64, Jember
Pemilik Proyek : PT. Griya Artha Langgeng Semesta
Kontraktor Pelaksana : PT. Prambanan Dwipaka
Manajemen Konstruksi : PT. Griya Artha Langgeng Semesta
Biaya : 201 Milyar
Waktu Pelaksanaan : 800 hari

Laporan Praktik Kerja Lapangan Hotel Dafam Lotus Kab. Jember


4
2.3 Manajemen Pelaksanaan Pembangunan Proyek Hotel Dafam Lotus
Jember
Keahlian dalam bidang managemen dibutuhkan dalam membuat
penjadwalan kinerja dan pelaksanaan proyek baik yang berhubungan dengan
ketanagakerjaan maupun hal yang bersifat insidentil seperti perubahanan
perencanaan dalam penyesuaian di lapangan perlu diterapkan demi menjaga
ketepatan dan kestabilan perkembangan proyek agar tidak mengalami
keterlambatan atau pun salah spesifikasi (tidak sesuai dengan RKS dan dokumen
kontrak yang telah disepakati).
Dengan adanya pengaturan dan pembagian kerja yang baik dan jelas,
diharapkan seluruh pihak yang terlibat dapat bekerja sesuai bidang keahliah
dengan tugas pokok sebagai amanah sekaligus tanggung jawab yang diemban
guna mencapai hasil akhir yang memuaskan dan tidak ada pihak yang merasa
dirugikan. Pada sebuah proyek wajib hukumnya adanya hirarki kebijakan dan
posisi demi terciptanya sinkronasi dan alur komando yang bersifat menyeluruh
seperti struktur organisasi. Karena dengan terkendalinya manajemen suatu proyek
akan memberikan beberapa keuntungan internal maupun eksterna, seperti:
1 Keuntungan Internal
a. Pekerjaan terkoordinasi dan dapat ditangani sesuai dengan keahlian bidang
pekerja.
b. Meminimalisasi adanya ketidaksepahaman antara manager dan pekerja
atau pun antara investor dengan kontraktor.
c. Terjalinnya hubungan kerja yang sehat dengan sikap keterbukaan dan
mengutamakan kerja sama tim.
2) Keuntungan External
a. Pekerjaan dapat memenuhi target ketepatan waktu
b. Memiliki reputasi yang baik sehingga memperluas jam terbang
c. Berkredibilitas tinggi dapat menambah mitra dalam bentuk kerjasama
kontrak

Laporan Praktik Kerja Lapangan Hotel Dafam Lotus Kab. Jember


5
2.3.1 Struktur Organisasi Proyek Hotel Dafam Lotus Jember
Pemimpin Proyek
Ir. Hamka T

Site Manager
Samsul Anam, S.T

Site Engineer Safety Officer


Eko Mulyono, S.T Arief Wahyudi

Surveyor Pelaksana 1 Pelaksana 2 Logistik


Indra Riyan Rofiq Sugiono Joko

Mekanik 1 Mekanik 2
Reno Arif

Keamanan Administrasi Gudang


Aries Nanda Nanang

Laporan Praktik Kerja Lapangan Hotel Dafam Lotus Kab. Jember 6


Uraian Tugas Pokok dan tanggung Jawab tiap jabatan dalam struktur Organisasi
Kontraktor sebagai pelaksana Proyek Hotel Dafam Lotus Jember:

1. Pimpinan Proyek atau Project Manager


a. Tugas Pimpinan Proyek:
Project Manager adalah seseorang yang bertindak sebagai pimpinan dalam suatu
proyek. Mengambil tindakan-tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas
beban anggaran sesuai dengan tujuan yang ditetapkan untuk masing-masing tolak
ukur dan dalam batas-batas jenis pengeluaran yang tercantum dalam anggaran
yang bersangkutan.
b. Kewajiban Pimpinan Proyek:
1. Menyelenggarakan pembukuan/pencatatan secara tertib sehingga setiap saat
perkembangan pelaksanaan
2. Mengadakan pemeriksaan kas bendaharawan sedikitnya 3 bulan sekali.
3. Mengintegrasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai tujuan
tertentu.
4. Berperan juga sebagai seorang komunikator. Dengan ini berarti manajer proyek
menjadi tempat terakhir menujunya laporan-laporan, memo, permintaan dan
keluhan. Manajer proyek juga mengambil input dari banyak sumber, mengolah
dan menyampaikan informasi ke beberapa pihak.
c. Tanggung Jawab Pemimpin Proyek:
1. Bertanggung jawab baik keuangan maupun segi fisik untuk proyek yang
dipimpinnya sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Program.
2. Bertanggung jawab atas penyelesaian proyek tepat pada waktunya sesuai
dengan rencana dan yang sudah ditetapkan.
2. Site Manager
Site Manager merupakan penanggung jawab bidang perencanaan teknis dan
pengendalian operasionalnya
Tugas Site Manager:
a. Membuat perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyek
- Bersama dengan Project Manager menyusun bahan / materi Rencana Mutu
Proyek sesuai bagiannya
- Menyiapkan detail materi penyusunan Rencana Anggaran Proyek
- Menyusun schedule bulanan dan mingguan berdasarkan master schedule kontrak
kerja
- Merencanakan kebutuhan SDM dan teknologi
- Merencanakan penggunaan material dan peralatan
- Merencanakan metoda kerja / sistem pelaksanaan bersama dengan Engineering,
bagian Mechanical Electrical dan Nominaterd Sub Contactor (NSC)
b. Mengatur kegiatan operasional pelaksanaan proyek
- Memimpin / mengarahkan secara langsung para Subkontraktor, Mandor dan
Pelaksana proyek untuk memenuhi persyaratan biaya, mutu, waktu, dan safety
yang telah disepakati
- Melakukan koordinasi dengan bagian lain (internal) terkait untuk kelancaran
pelaksanaan proyek
- Melakukan koordinasi dengan GA (General Affair) terkait dengan urusan umum
- Melakukan koordinasi dengan MR (Management Representatif) terkait audit
- Melakukan koordinasi dengan Cost Control terkait dengan optimalisasi
keuntungan proyek
- Melakukan koordinasi dengan keselamatan kerja dan pengedaan alat pelindung
diri terkait dengan K3
Melaksanakan kegiatan operasional pelaksanaan proyek
- Memproses detail Berita Acara tagihan
- Menyusun detail / materi progress claim untuk disetujui oleh Project
Manager dan Pemberi Tugas
- Mendistribusikan shopdrawing ke setiap Supervisor
- Memastikan pelaksanaan kerja sehari-hari di lapangan sesuaijadual yang dibuat.
- Mengendalikan pelaksanaan biaya proyek guna mencapai target biaya, mutu,
waktu dan safety,
- Menyetujui nilai progres pekerjaan Mandor yang diajukan oleh Chief
Supervisor / Supervisor
d. Mengontrol pelaksanaan operasional pelaksanaan proyek
- Memastikan tersedianya tenaga kerja, material dan alat yang memadai
- Memastikan tersedianya gambar kerja untuk dilaksanakan oleh mandor /
Subkontraktor
- Memastikan tersedianya dana pembayaran upah / opname mandor
4. Site Engineer
Site Engineer adalah merupakan pembantu tugas manager proyek yang memiliki
tugas dalam perencanaan teknis dan material yang meliputi menyediakan seluruh
shop drawing, membuat perhitungan konstruksi yang diperlukan, menentukan
spesifikasi data teknis bahan dan volume pekerjaan.
a. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam
mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik
sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak.
b. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan
bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta menyusun
rencana kerjanya.
c. Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya.
d. Bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan material/bahan di
lapangan.Membantu Chief Supervision Engineer dalam melaksanakan
tugas.Mengikuti petunjuk -petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan
terutama sehubungan dengan: Inspeksi secara teratur ke paket-paket
pekerjaan untuk melakukan monitoringkondisi pekerjaan dan melakukan
perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.Pemahaman terhadap
spesifikasi. Metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang
disesuaikan dengan kondisi dilapangan.
e. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dalam penyelesaian
administrasi kemajuan proyek. Bantuan ini termasuk mengumpulkan data
proyek seperti kemajauan pekerjaan, kunjungan pekerjaan, kunjungan
lapangan, rapat-rapat koordinasi di lapangan, data pengukuran kuantitas,
pembayaran kepada kontraktor. Semuanya dikumpulkan dalam dalam
bentuk laporan kemajuan bulanan dan memberikan saran-saran untuk
mempercepat pekerjaan serta memberikan penyelesaian terhadap kesulitan
yang timbul baik secara teknis maupun kontraktual untuk menghindari
keterlambatan pekerjaan.

5. Safety Officer atau Occupational Health and Safety Officer


Ergonomi sangat berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) atau
occupational health and safety (OHS) karena tujuan ergonomi selain untuk
meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja juga untuk meningkatkan
keselamatan dan kesehatan kerja bahkan dari keselamatan dan kesehatan kerja
inilah peningkatan dan produktivitas dan kualitas kerja tersebut dapat tercapai.
Oleh karena itu di setiap tempat kerja, harus ada professional yang yang
memastikan pekerja berada di lingkungan yang aman (safe) dan tempat kerjanya
merupakan tempat yang baik untuk melakukan pekerjaan mereka.

Tugas pokok dari Occupational Health and Safety Officer


Tugas-tugas dan occupational health and safety officer bervariasi dari satu tempat
kerja ke tempat kerja yang lain. Tetapi intinya dia bertanggung jawab untuk
keseluruhan perencanaan dan pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) di tempat kerja. Beberapa tugas occupational health and safety officer
meliputi:
a. Merancang program: membuat dan merencanakan program keselamatan
dan kesehatan kerja untuk mengurangi kecelakaan dan cedera lain yang terkait
dengan pekerjaan.
b. Membuat dan memaintain form: menyimpan catatan laporan tentang
prosedur dan ketaatan terhadap keselamatan dan kesehatan perusahaan. Ini
termasuk kecelakaan, tindakan pencegahan dan pelanggaran dan catatan atau
laopran lain seperti data kemanan bahan atau material produksi dan bentuk
catatan lainnya.
c. Laporan dan memantau program keselamatan: bertanggung jawab untuk
mengevaluasi insiden kecelakaan dan cedera yang mungkin terjadi di tempat
kerja dan merencanakan perubahan dan langkah lain untuk mencegahnya.
Occupational health and safety officer juga mengelola laporan yang dibutuhkan
untuk manajemen perusahaan untuk mempertahankan dan merencanakan
perubahan-perubahan di masa depan.
d. Penghubung untuk badan atau lembaga keselamatan dan kesehatan kerja
yang biasanya di bawah kementerian tenaga kerja (kalau di Amerika Serikat
disebut OSHA): memastikan bahwa persyaratan badan atau lembaga tersebut
diikuti oleh perusahaan untuk proses audit. Occupational health and safety
officer bertindak sebagai penghubung antara badan atau lembaga tersebut dan
perusahaan.
6. Surveyor
Surveyor adalah seseorang yang melakukan pemeriksaan atau mengawasi dan
mengamati suatu pekerjaan lainnya. Dalam dunia kerja istilah Surveyor
kebanyakan menjurus pada dunia lapangan yg nanti nya menjadi objek utama
dalam hal menjalankan tugasnya.
Tugas Dan Tanggung Jawab Surveyor
a. Membantu Kegiatan survey dan pengukuran diantaranya pengukuran topografi
lapangan dan melakukan penyusunan dan penggambaran data-data lapangan.
b. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan sehingga
dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak koreksi dan
pencegahannya,
c. Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk memastikan
pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah mewakili kuantitas untuk
pembayaran sertifikat bulanan untuk pembayaran terakhir.
d. Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk memastikan
pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang benar dan menjamin data yang
diperoleh akurat sesuai dengan kondisi lapangan untuk keperluan peninjauan
desain atau detail desain.
e. Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai dengan gambar
rencana.
f. Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan Dan pengukuran
tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama untuk pekerjaan.
g. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala proyek.
7. Pelaksana
Pelaksana adalah pekerja yang mampu melaksanakan pekerjaan di lokasi proyek,
mencakup pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung agar dipenuhinya spesifikasi
teknik dan pencapaian standar mutu material, mutu pekerjaan dan keterampilan
pekerja yang dikehendaki serta serah terima pekerjaan sesuai dengan standar
mutu, waktu yang dipersyaratkan dalam kontrak.
Tugas Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung
a. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan benar selama
melakukan pekerjaan yang antara lain adalah memeriksa perlengkapan
keselamatan (K3). Memastikan semua tenaga kerja yang terlibat dalam
proyek memakai alat pelindung diri (APD). Menggunakan perlengkapan K3
sesuai prosedur.
b. Mempelajari dan memahami gambar kerja dan spesifikasi teknis yang antara
lain adalah memahami menterjemahkan gambar. Memahami dan
menterjemahkan spesifikasi teknis. Serta memahami dan menterjemahkan
tahapan kerja , metode kerja dan instruksi kerja.
c. Membuat kantor dan bedeng kerja serta pagar pengaman proyek yang antara
lain adalah membuat rencana kantor bedeng pekerja dan fasilitasnya gudang,
workshop peralatan serta pagar pengaman. Melaksanakan pembuatan kantor
bedeng pekerja dan fasilitasnya gudang, workshop peralatan serta pagar
pengaman. Serta mengatur dan mengawasi penempatan peralatan kerja bahan
serta tenaga kerja.
d. Menghitung kuantitas pekerjaan, kebutuhan peralatan dan jumlah material
yang diperlukan untuk proyek yang antara lain adalah menghitung kuantitas
pekerjaan lapangan berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
Menghitung kebutuhan bahan berdasarkan kuantitas pekerjaan lapangan.
Menghitung kebutuhan peralatan berdasarkan kuantitas dan metode kerja.
Serta menghitung kebutuhan tenaga kerja berdasarkan kuantitas dan metode
kerja.
e. Membuat program kerja harian dan mingguan yang antara lain adalah
menyusun jadwal (schedule penggunaan bahan. Menyusun jadwal pemakaian
peralatan. Menyusun jadwal tenaga kerja).
f. Mengadakan bimbingan teknis pada mitra kerja yang antara lain adalah
menyiapkan materi bimbingan teknis sesuai dengan lingkup pekerjaan.
Melaksanakan bimbingan teknis sesuai dengan lingkungan pekerjaan.
Melakukan pemantauan hasil bimbingan teknis dari mitra kerja.
Melaksanakan persiapan pekerjaan gedung yang antara lain adalah memberi
petunjuk kepada petugas laboratorium mengenai bahan yang akan diuji.
Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan telah
memenuhi persyaratan mutu pekerjaan. Menentukan mobilisasi dan demobilisasi
sumber daya.
Melaksanakan dan mengawasi pekerjaan gedung berdasarkan spesifikasi teknis,
metode kerja, instruksi kerja dan gambar kerja. Yang antara lain adalah menguasai
metode kerja pelaksanaan dan gambar kerja (shop drawing). Melakukan
pengajuan permohonan ijin pekerjaan konstruksi gedung kepada pengguna jasa
(owner) dan atau konsultan pengawas berdasarkan spesifikasi teknis, metode
kerja, instruksi kerja dan gambar kerja. Melaksanakan pekerjaan konstruksi
gedung berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja, instruksi kerja dan gambar
kerja, serta menagwasi pekerjaan konstruksi gedung.
Membuat laporan harian dan mingguan pelaksanaan pekerjaan yang antara lain
adalah membuat laporan harian dan mingguan penggunaan bahan, alat dan tenaga
kerja. Membuat laporan kemajuan pekerjaan (progress) pelaksanaan pekerjaan
dan kondisi lingkungan serta menyiapkan data hasil pekerjaan untuk pembuatan
gambar terpasang (as Bulit Drawing) dan dokumentasi proyek.

8. Logistik
Logistik adalah orang yang mengatur keberadaan material-material proyek yang
berada di gudang (penempatan barang-barang sesuai jenisnya sehingga
mempermudah pengecekan.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab:
1. Melaksanakan, menjaga dan memelihara alat-alat kerja dan
material proyek.
2. Melaksanakan persiapan alat kerja, material dan mobilisasinya.
3. Menerima pengembalian material/alat kerja dari proyek.
4. Membuat laporan kegiatan logistic kepada General Manager
Konstrusi secara periodik.

9. Mekanik
Sebagai mekanik yang melaksanakan pekerjaan perbaikan mesin-mesin,
pemasangan instalasi kelistrikan dan harus mempertanggung jawabkan
pekerjaannya kepada kepala pelaksana.
a. Merencanakan arah sambungan listrik yang aman dan mudah dalam
jangkaun untuk pemeriksaan berkala
b. Memberika rambu-rambu untuk menjaga keamanan ruang panel secara
terpadu
c. Berkoordinasi dengan staf plumbing agar dapat memberikan pemisahan
saluran dalam upaya pencegahan konsleting
d. Memasang sistem otomatisasi dalam kondisi tanggap darurat dalam upaya
jatuhnya korban jiwa
e. Melakukan pemeliharaan segala macam mesin-mesin, alat elektronik dan
barang eletronik agar tidak mudah rusak.

10. Keamanan
Satuan Pengamanan atau sering juga disingkat Satpam adalah satuan kelompok
petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan
keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan
swakarsa di lingkungan kerjanya.
Fungsi Satuan Pengamanan (Security Guard)
Melindungi dan mengayomi lingkungan /tempat kerjanya dari setiap gangguan
keamanan, serta menegakkan peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan
kerjanya.
Tugas pokok yaitu menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan
obyek pengamanan khususnya pengamanan fisik yang bersifat preventif.
a. Mengamankan suatu aset, instansi, proyek, bangunan, properti atau tempat dan
melakukan pemantauan peralatan, pengawasan, pemeriksaaa dan jalur akses,
untuk memastikan keamanan dan mnecegah kerugian atau kerusakan yang
disengaja.
b. Melakukan tindakan preventif keamanan.
c. Kontrol lalu lintas dengan mengarahkan driver.
d. Melengkapi laporan dengan mencatat pengamatan, informasi, kejadian, dan
kegiatan pengawasan.
e. Mempertahankan lingkungan dengan memantau dan pengaturan bangunan dan
kontrol peralatan.

11. Administrasi/Personalia
Personalia adalah suatu perencanaan,pembagian kompensasi, penginterprestasian,
pengembangan, serta pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk dapat
membantu tercapainya suatu tujuan perusahaan, individu dan juga masyarakat
Tugas dan tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab dengan melaksananakan dan membina urusan urusan
perencanaan dan analisa di bidang umum.
2. Bertanggung jawab dengan merumuskan soal anggaran baik untuk keperluan
pimpinan, pegawai atau perusahaan.
3. Mengembangkan dan mengarahkan Fungsi Business Service seperti
pengiriman surat, penerimaan surat, filling, reproduksi, office equipment,
hubungan dengan supplier/customer, pemeliharaan kendaraan pusat,
pengawasan dan pengadaan inventaris kantor, administrasi personalia
kepegawaian, mobilisasi, pengurusan formalitas dan lain lain.

12. Gudang
Kepala gudang distributor adalah memastikan semua operasional gudang berjalan
lancar dan menjaga stabilitas, kualitas dan kuantitas barang dengan baik hingga
barang siap untuk didistribusikan.
a. Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakah barang yang sesuai dengan
faktur pembelian dan surat pesanan.
b. Mengecek kesesuaian antara surat pesanan (SP) pembelian dengan fakturnya.
c. Membuat Bukti Barang Masuk (BBM).
d. Membuat laporan bulanan stock barang kepada direktur logistik.
e. Menyiapkan barang sesuai dengan surat pesanan (SP) dari relasi untuk dikirim.
f. Mengkoordinasi bagian stock keeper dan helper.
g. Membuat surat permintaaan barang yang ditujukan kepada direktur logistik.
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1 Waktu dan Lokasi Praktik Kerja Lapangan


Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan pada proyek Hotel Dafam Lotus
dimulai tanggal 26 Desember 2016 s/d 8 Februari 2017 45 hari. Dimulai dari
pukul 08.00 - 16.00 WIB. Selama PKL dilaksanakan, kami hanya diperkenankan
memasuki areal pekerja dengan kawalan kepala pengawasa atau site manager
selebihnya kami menunggu di dalam site office Pada intinya semua kegiatan kami
harus didasari izin dari pihak pelaksana, agar semua termonitor dan dapat
terkendali (tidak mengganggu kegiatan konstruksi). Lokasi Praktik Kerja
Lapangan terletak di Jl. Gatot Subroto 47, Jember.

3.2 Kegiatan Kerja Praktik


Pada awal pelaksanaan pekerjaan dalam masa praktik kerja lapangan
status quo konstruksi sudah berjalan 30 %. Kegiatan awal yang dilakukan
selama kerja praktik adalah mempelajari Struktur Organisasi Proyek, Pengenalan
lingkungan proyek dan induksi K3. Pekerjaan yang sedang dikerjakan, yaitu
pekerjaan struktur atas lantai 2. Selanjutnya adalah mengawasi para pekerja dalam
mengerjakan bidang pekerjaannya. Kegiatan Kerja Praktik yang kami lakukan,
terbagi menjadi beberapa kegiatan yaitu seperti:

a. Pengarahan kode etik dan aturan pelamar PKL oleh site manager sebagai
pembimbing lapangan kami
b. Peninjauan ke lapangan
c. Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan di lapangan
d. Pendokumentasian

3.3 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktik


Kegiatan selama kegiatan PKL berlangsung adalah melakukan pengamatan pada
pekerjaan yang ada di lapangan seperti pemasangan bekisting, pengecoran pelat
dan kolom, dan pembesian. Selain itu kami juga mempelajari RKS dan dokumen
pengujian kuat tekan beton K300:

Tabel 3.1 Kegiatan Kerja Praktek


N TEMPAT
HARI/TGL/JAM KEGIATAN
O
Pejelasan tugas pokok dan
khusus struktur organisasi
Senin/ 26 kontraktor pelaksana
Desember Pecatatan Bagan Struktur
1 Kantor
2016/08.00-16.00 Organisasi
WIB Penjelasan mekanisme
pemasangan tiang pancang
(pile cap)
Perincian tugas tiap poisi
dalam struktur organisasi
Pengamatan langsung posisi
Selasa/ 27
tertentu saat bekerja di
Desember Kantor dan
2 lapangan
2016/08.00-16.00 Lapangan
Pembelajaran uji Standard
WIB
Penetration Test tanah
Pendokumentasian berupa
video dan foto
Rabu/ 28 Penjelasan metode pelaksanaa;
Desember Site Office
3 zonasi atau dengan cara parsial
2016/08.00-16.00 Penjelasan gambar bestek dan lapangan
WIB Pengamatan fabrikasi kolom
Pemeriksaan tugas dengan
Kamis/ 29
mempelajari panduan RKS
Desember
4 Pengamatan tahap Site Office
2016/08.00-16.00
pembersihan, bekisting, dan
WIB
pengecoran) selama 3 hari
Kunjungan konstruksi
Jumat/ 30 bangunan: pengamatan
Desember pemasangan beugel sepihak di Konstruksi
5
2016/08.00-16.00 bentang bangungan
WIB Mendokumentasi proses
pemasangan
Mempelajari pemasangan orset
Sabtu/ 31 atau pengikat tulangan atas
6 Desember dan bawah berbentuk beban
Lapangan
2016/08.00-16.00 Pengidentifikasian
WIB kelengkapan K3 dalam
pemasangan orset
Pengidentifikasian komponen

Minggu/ 1 Januari bekisting; bodeman, suri-suri,

7 2017/08.00-16.00 dan geblekan Lapangan


Leveling pelat
WIB Mengamati pengecoran balok
dan kolom main zone
Mempelajari pengadaann alat
berat
Mempelajari pengestimasia
Senin/ 2 Januari volume kerjaan per satuan alat
8 2017/08.00-16.00 dan tenaga kerja yang Lapangan
WIB dibutuhkan
Pengklasifikasian alat berat
bedasarkan jenis dan fungsi
alat
Pengecekan kekuatan slump
beton di lapangan 10-13 cm
9 Selasa/ 3 Januari kategori aman
2017/08.00-16.00 Pengamatan vibrator beton Lapangan
WIB untuk perataan beton
Pemeriksaan kolom dengan
lop
Pemahaman pemeriksaan
untuk pekerjaan pengecoran
Rabu/ 4 Januari berlanjut: 1. pelat 2. balok 3
10
2017/08.00-16.00 kolom Lapangan
WIB Pemeriksaan elevasi pelat tiap
2 meter

Persipan pemindahan material


Mengamati pemasangan
Kamis/ 5 Januari penempatana material di sisi
11 2017/08.00-16.00 bangunan Lapangan
WIB Penyiraman pada daerah yang
dicor dengan alat moving
water pumper
Pemahaman penjadwalan
pekerjaan start to start
Perencanaan galian septic tank
Jumat/ 6 Januari Site Office
dan ground water
12 2017/08.00-16.00 Pengamatan pemberian aspal dan
WIB Lapangan
pada pipa paralon pembuangan
air kotor sebagai cairan
peredaman aliran berdifusi
Penjelasan pengecekan
Sabtu/ 7 Januari pondasi poer pile cap dengan
13
2017/08.00-16.00 gambar bestek perbesaran Office
WIB Teknik pemasangan pondasi
dengan bantuan crane
Pemberian materi alur
perizinan kontrak (pondasi)
Minggu/ 8 Januari Pembelajaran document
14
2017/08.00-16.00 kontrak mengenai persetujuan Site Office
WIB atas perubahan pelaksaan oleh
konstraktor, pelaksana dan
owner
15 Senin/ 9 Januari Pemeriksaan ketebalan pelat Site Office
Mempelajari penyebab
2017/08.00-16.00 gerusan oleh tanah dan air
WIB Penguraian fungsi utama
scaffolding
Penjelasan pemasangan
tulangan u pada pondasi pile
Selasa/ 10 Januari cap
16 2017/08.00-16.00 Pengamatan rabatan dan Lapangan
WIB teknik pelaksaanan
perbandingan komposisi
material
Meninjau pekerjaan
Rabu/ 11 Januari
sambungan kolom dan balok
17 2017/08.00-16.00 Lapangan
Penyesuaian dengan RKS di
WIB
lapangan
Meninjau kolom Lift
Kamis/ 12 Januari
Mempelajari karakteristik dan
18 2017/08.00-16.00 Lapangan
perbedaan kolom lift dengan
WIB
kolom pada umumnya
Memahami dinding geser
penahan gerakan horizontal
Jumat/13 Januari tanah pada basement
19 2017/08.00-16.00 Memahami penulangan Lapangan
WIB dinding geser
Pengambilan gambar pada
teknik sambungan
Meninjau konstruksi tangga U
Sabtu/14 Januari pada konstruksi gedung
20 2017/08.00-16.00 Pemahaman penulangan Lapangan
WIB tangga pada lantai injak serta
penentuan optrade tangga
Minggu/15 Januari Penjelasan Plumbing dan
21 2017/08.00-16.00 Meneliti bahan, dan teknik Site Office
WIB penjadwalan pemipaan
22 Senin/16 Januari Mempelajari kurva S Site Office
2017/08.00-16.00 Mengidentifikasi tiap lambing
WIB kalimat yang dicantumkan
Mempelajari perencanaan
bangunan tandon bawah tanah
Peninjauan pasangan batu
Selasa/17 Januari
untuk dindin dengan
23 2017/08.00-16.00 Lapangan
persyaratan ketinggian dari
WIB
dasar tanah
Mengamati pekerjaan dinding
tandon bawah tanah
Mempelajari teknik
pengecoran pada tangga umum
Rabu/18 Januari Memperhatikan proses Site Office
24 2017/08.00-16.00 pelepasan supply dan dan
WIB scaffolding Lapangan
Mengikuti proses monitoring
pengecoran
Pemeriksaan sambungan pipa
Kamis/19 Januari
Meninjau pemasangan pipa
25 2017/08.00-16.00 Lapangan
sprinkle dan instrument
WIB
hydrant
Mengikuti kegiatan safety talk:
pengoperasian alat berat dan
Jumat/20 Janauri
perlengkapan yang dikenakan
26 2016/08.00-16.00 Site Office
Mempelajari RAB dengan
WIB
landasan kemitraan dan nilai
historis dalam bekerjasama
Penjelasan proses pekerjaan
dinding
Pengamatan tentang pekerjaan
Sabtu/21 Januari Site Office
dinding luar ruangan dan
27 2017/08.00-16.00 dan
dalam ruangan
WIB Lapangan
Diskusi pemilihan bahan
lapisan dinding : penggunaan
sika
28 Minggu/22 Januari Memperlajari rencana kusen Site Office
untuk atap, dan pintu
Mempelajari cara memilihan
2017/08.00-16.00
bahan bedasarkan RAB yang
WIB
ada
Mencatat pekerjaan harian
Pengamatan proses
Senin/23 Januari
pemasangan AC ruangan, dan
29 2017/08.00-16.00 Lapangan
lampu
WIB
Pendokumentasian
Memahami proses
pemasangan decking pada

Selasa/24 Januari proses pra pengecoran


Penjelasan mengenai landasan Site Office
30 2017/08.00-16.00
pemilihan jenis dan ketebalan dan lapangan
WIB
decking
Mempelajari sistem kerja
water stop pada plumbing
Asistensi Kepenulisan laporan
Rabu/ 25 Januari tugas umum
Site Office
31 2017/ 8.00-16.00 Mempelajari dokumen
dan lapangan
WIB pengujian: Uji kuat tekan
beton K 300
Memahami percepatan proyek
dalam penambahan durasi
pekerjaan (lembur) dan
Kamis/ 26 Januari penambahan shift menjadi 4
Site Office
32 2017/ 08.00-16.00 kali
dan lapangan
WIB Mempelajari RKS mengenai
syarat dan kententuan pada
pekerjaan dinding, plat dan
tangga
33 Jumat/ 27 Januari Membuat diagram alur urutan Site Office
2017/ 8.00-16.00 persetujuan kontrak hingga dan lapangan
WIB tahap pelaksanaan
Mengerjakan analisis struktur
pada gedung: pemeriksaan
tingkat kekuatan 3 dimensi
Mendiskusikan risiko dan
keselamatan kerja pada
Sabtu/ 28 Januari pekerjaan gedung tinggi
Site Office
34 2017/ 08.00-16.00 Memperhatikan dan
dan lapangan
WIB memeriksa daftar wajib alat
pelindung diri bagi pekerja dan
pengawas
Mempelajari lembah potensi
Minggu/ 29
investasi Site Office
35 Januari 2017/ 8.00-
Memahami strategi pemilihan dan lapangan
16.00 WIB
mitra: supplier, dan fabrikasi
Mempelajari teknik ikatan
Senin/ 30 Januari
pada pembesian Site Office
36 2017/ 08.00-16.00
Mendokumentasi proses dan lapangan
WIB
pengikatan besi dengam kawat
Memahami managemen
pendistribusian upah
bedasarkan UMR Kabupaten
Selasa/ 31 Januari
Jember Site Office
37 2017/ 8.00-16.00
Mempelajari metode dan lapangan
WIB
pelaksanaan penggalian tanah
sebagai pembuatan basement
dan underground water
Pemeriksaan tahap operasional
Rabu/ 1 Februari air kran
Site Office
38 2017/ 08.00-16.00 Pembelajaran addendum pada
dan lapangan
WIB pemeriksaan kualitas
spesfikasi pada kolom
39 Kamis/ 2 Februari Pemahaman sistem Site Office
2017/ 8.00-16.00 pembiayaan jaminan dan lapangan
WIB kecelakaan kerja
Pembelajaran metode
pelaksanaan pengecoran di
kala hujan turun
Mencatat laporan belanja
harian dengan rincian
kuantitas dan spesifikasi
Jumat/ 3 Februari barang
Site Office
40 2017/ 08.00-16.00 Mempelajari metode
dan lapangan
WIB pengendalian mutu pada
kualitas konstruksi proyek
pada dokumen pengujian
lapangan
Peninjau posisi tulangan
Sabtu/ 4 Februari sambungan balok kolom
Site Office
41 2017/ 8.00-16.00 Mendiskusikan teknik
dan lapangan
WIB penulangan pada sambungan
balok dan kolom
Mengikuti kegiatan safety talk
Minggu/ 5
Mempelajari mekanisme Site Office
42 Februari 2017/
permintaan dan penyimpanan dan lapangan
08.00-16.00 WIB
material
Mempelajari dokumen
scheduling tahap dan urutan
Senin/ 6 Februari
pekerjaan selama sehari Site Office
43 2017/ 8.00-16.00
Memahami hubungan dan lapangan
WIB
karakteristik site project
dengan aktivitas proyek
Meninjau perkerasan dinding
pada underground work
Selasa/ 7 Februari
Pemahaman penjadwalan dan Site Office
44 2017/ 08.00-16.00
proses pengangkutan waste dan lapangan
WIB
proyek dan pemilahan reuse
waste
45 Rabu/ 8 Februari Asistensi Kepenulisan laporan Kantor
2017/ 08.00-16.00 tugas khusus
WIB Merekap lampiran laporan dan
asistensi pencatatan jurnal
kegiatan praktik kerja
lapangan

3.4 Deskripsi Kegiatan

Berikut adalah deskripsi kegiatan yang kami jalani saat melaksanan praktik kerja
lapangan:
1. Menghitung kekuatan struktur pada gambar rancangan gedung hotel
Perhitungan ini digunakan menjadi alat pembanding antara konsultan
proyek dan kami sebagai kelompok praktik kerja lapangan. Dengan gambar yang
rencana bangunan yang sudah diberikan oleh site manager untuk mengerjakan
analisisi struktur. Kelompok kami mengerjakan analisis struktur dengan
perhitungan portal di tiap lantainya dengan hasil terdapat bentang balok yang
memberikan sinyal adanya kekuatan yang minim untuk menerima beban di lantai
5 dan serupa kolom tepi di basement, kami menggunakan aplikasi etabs untuk
membantu pekerjaan yang ditugaskan ke kelompok kami.
2. Pengamatan pekerjaan pembesian dan beton decking
Pada saat akan dilakukan pekerjaan pengecoran, yang diletakkan di sela-
sela antara besi dan bekisting dinamakan beton decking atau istilah lain tahu
beton. Beton decking atau tahu beton adalah beton atau spesi yang dibentuk sesuai
dengan ukuran selimut beton yang diinginkan. Biasanya berbentuk kotak-kotak
atau silinder. Dalam pembuatannya, diisikan kawat bendrat pada bagian tengah
yang nantinya dipakai sebagai pengikat pada tulangan. Beton decking berfungsi
untuk menjaga tulangan agar sesuai dengan posisi yang diinginkan. Bisa dibilang
berfungsi untuk membuat selimut beton sehingga besi tulangan akan selalu
diselimuti beton yang cukup, sehingga didapatkan kekuatan maksimal dari
bangunan yang dibuat. Selain itu, selimut beton juga menjaga agar tulangan pada
beton tidak berkarat (korosi).
3. Pekerjaan persiapan sebelum pengecoran kolom
Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, pipa
penyalur beton, air compressor, lampu penerangan jika pengecoran dilakukan
malam hari. Sebelum adukan beton dimasukkan kedalam pompa, dilakukan
pengambilan benda uji dan test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi syarat
maka adukan beton ditolak. Kemudian memeriksa jumlah, letak, jarak antara
panjang penyaluran, panjang penjangkaran, diameter tulangan, beton decking dan
kaki ayam yang harus sesuai dengan gambar rencana. Diperiksa pula posisi
bekisting agar cukup kokoh menahan beban. Membersihkan bekisting dan
tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran dengan kompresor, kemudian
dilapisi dengan mud oil. Menuangkan spesi beton kedalam bekisting kolom
dengan pump concrate dengan dibantu tenaga pengecor yang berdiri di atas
bekisting kolom. Setelah bekisting kolom terisi penuh oleh spesi beton harus di
kontrol kembali kelurusan horisontal dengan 2 sisi yang berbeda menggunakan lot
grafitasi dengan memutar join pin kekiri atau kekanan tergantung pada kondisi
kolom
4. Mengamati pengecoran plat lantai
Proses pengecoran diawali dengan persiapan panel bekisting, survei (uitzet),
dan pembeshian, kemudian pemasangan tulangan plat dan balok diakhiri dengan
bekisting (cetakan). Sebelum plat dan balok dicor dilakukan pembersihan terlebih
dahulu. Setelah dilakukan inspeksi untuk menyatakan kesiapan pengecoran maka
dilakukan pengecoran. Setelah proses selesai dicor, tunggu selama 10 hari
kemudian dilakukan pembongkaran bekisting dan perawatan plat dan kolom
dengan tetap memasang suplai hingga hari ke 14 setelah pengecoran dilakukan.
5. Peninjauan pemasangan dinding
Bata ringan siap dipasang, karena bahanya yang berongga dengan begini
memungkinkan untuk agregat halus masuk ke dalam rongga bata ringan. Tidak
seperti bata merah yang perlu direndam dalam air jenuh, agar air semen adukan
tidak terserap dalam bata ringan yang mana akan mengakibatkan adukan mudah
rontok dan dan pasangan batu bata cukup kuat. Setelah adukan untuk pasangan
dinding bata yang terdiri dari air, semen dan kapur. Memasang profil dan benang
serta unting-unting untuk acuan pasangan dinding bata. Memasang dan susun bata
pada area yang telah diberi tanda dengan menggunakan perekat adukan.
Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis. Memeriksa
kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap ketinggian 1 m. Pekerjaan pasangan
bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah kolom praktis dicor dan pasangan
bata/kuat baru pekerjaan pemasangan bata dapat dilanjutkan kembali.
6. Peninjauan instalansi Plumbing air bersih
Dimulai dengan proses pemasangan package booster pump (pararel 3
pompa), kapasitas 120 ltr/mnt. Pemasangan Ground water tank modular sistem
bahan FRP berkapasitas evektif 8 m3. Mentukan dan memberi tanda jalur instalasi
dan titik outletnya. Lalu memasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar
kerja) beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda
yang sudah dibuat. Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka
kedalaman pipa dipasang cukup dengan kedalaman 50 cm supaya tidak mudah
pecah. Pipa lalu disambung yang bagian ujungnya dibersihkan terlebih dahulu
dengan ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat. Kemudian
khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), menggunakan pipa yang diberi soket
draat luar dan diberi lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitary.
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN KERJA PRAKTIK

4.1 Pengendalian Mutu


Untuk memperoleh hasil pekerjaan struktur yang sesuai dengan standar
dan dapat dipertanggung jawabkan, maka mutu bahan dan pengerjaan bangunan
tersebut harus sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan. Untuk
mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian
mutu yang meliputi pemilihan bahan, pengujian berkala, cara pelaksanaan,
perawatan dan pemeliharaannya.
Diperlukan kerjasama yang baik antara pihak Kontraktor Pelaksana, pihak
Manejemen Konstruksi, dan pihak Suplier supaya mutu dari pekerjaan yang
dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan. Dalam hal ini diperlukan suatu
pedoman pekerjaan, yaitu RKS ( Rencana Kerja dan Syarat -syarat) dan Gambar
Kerja
Dalam pengendalian mutu bahan, yang berpedoman pada RKS (Rencana
Kerja dan Syarat-syarat), penekanan yang di berikan adalah pada pekerjaan beton,
besi, dan bata, serta campuran spesi, yang merupakan bagian terbesar dari
pekerjaan struktur dan finishing.
Dalam pengendalian mutu pekerjaan, penekanan yang diberikan adalah
pada pekerjaan beton bertulang untuk pekerjaan struktur dan untuk pekerjaan
finishing arsitektur pemakaian jenis-jenis material finising sesuai spesifikasi
teknis dan approval material yang telah disetujui pemilik, serta campuran spesi
yang sesuai spesifikasi. Dan tidak kalah pentingnya pengawasan terhadap Gambar
Kerja. Pengawasan terhadap gambar memegang peranan yang tidak kalah
pentingnya, dimana setiap pekerjaan lapangan harus sesuai dengan spesifikasi
gambar. Pembuatan Shop Drawing dilaksanakan oleh pihak kontraktor sebelum
tahapan suatu pekerjaan akan dilaksanakan, yang mana diperlukan persetujuan
dari pihak MK sebelum digunakan sebagai pedoman pelaksanaan.
SISTEM KERJA PROYEK HOTEL DAFAM LOTUS JEMBER

SUPLIER
UTAMA PROYEK

SUPLIER

KONTRAKTOR DIAGRAM PENGENDALIAN


PELAKSANA MUTU

MANAJEMEN KONSTRUKSI
Diagram Pengendalian Mutu Bahan Berdasarkan RKS
START A

Kontrak Pekerjaan
Rencana Kerja dan Syarat (RKS) Pekerjaan Struktur

Beton dikembalikan
Suplier 1 ,2, 3, ...,dst Cek Nilai Slump Tidak
Ya
Survey Kontraktor
Pekerjaan Pengecoran

Pengambilan Sample Beton Cor


Material Tidak
Ya
Uji Mutu di Lab. Independen

Kelayakan Alat
Tidak
Ya Pemutusan Kontrak
Tidak
Kesesuaian Mutu Beton

Ya
Kondisi Lab Pabrik
Tidak
Suplier ditetapkan sebagai Suplier Utama Proyek
Ya

FINISH
Track Record
Tidak
Ya
A
4.1.1 Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Pekerjaan Struktur
Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) merupakan sebuah buku pedoman
yang berisi tentang syarat-syarat berupa instruksi kepada penyedia jasa. Dalam
Rencana kerja dan syarat-syarat tentang pekerjaan strukur diatur prosedur-
prosedur pengerjaan baik itu untuk struktur atas dan struktur bawah. Juga mutu
dari material-material yang harus digunakan. Dalam suatu proyek, pihak
kontraktor pelaksana harus mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
rencana kerja dan syarat-syarat agar kualitas struktur yang dihasilkan dapat
dipertanggung jawabkan.
4.1.2 Suplier Beton
Suplier beton adalah pihak yang menyediakan beton siap pakai untuk
pekerjaan pengecoran. Diawal proyek akan dimulai, pihak suplier beton
menawarkan barang dan jasanya kepada pihak kontraktor.
4.1.3 Survey Kontraktor
Dalam memilih suplier beton yang akan digunakan dalam suatu proyek,
pihak kontraktor pelaksana melakukan survey ke pabrik suplier beton. Ada
beberapa hal yang jadi pertimbangan pihak kontraktor dalam memilih suplier,
yaitu :
1. Material
Material yang ditinjau oleh pihak kontraktor pelaksana adalah semen, agregat
kasar dengan ukuran yang terdapat dalam RKS, agregat halus. Material-material
tersebut harus sesuai memenuhi RKS.
2. Kelayakan Alat
Parameter kelayakan alat yang ditinjau oleh pihak kontraktor adalah fisik dari alat
tersebut, perawatan alat, terakhir mengalami kerusakan
3. Kondisi Laboratorium Pabrik
Kelengkapan alat uji, kebersihan dari laboratorium pabrik suplier menjadi
pertimbangan dalam memilih.
4. Track Record
Track record adalah riwayat kerjasama pihak kontraktor pelaksana dengan pihak
suplier.
4.1.4 Kontrak Pekerjaan
Kontrak pekerjaan merupakan perjanjian antara pihak kontraktor pelaksana
dengan pihak suplier untuk menyediakan barang/jasa untuk suatu pekerjaan.
4.1.5 Pengujian Lapangan ( Uji Slump / Slump Test)
Sebelum beton siap pakai tiba di lokasi, pihak kontraktor pelaksana melakukan
kontrol pekerjaan pembesian. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
pekerjaan pembesian yang telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan didalam shop drawing. Hasil dari kontrol tadi, diperiksa oleh pihak
MK untuk mendapatkan persetujuan. Setelah pihak MK setuju dengan kontrol
pekerjaan pembesian, beton siap pakai didatangkan ke lokasi proyek. Uji slump
dilakukan sebelum pengecoran untuk memastikan bahwa beton yang telah sampai
dilokasi sesuai dengan laporan pengujian.
4.1.6 Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran dilaksanakan setelah pekerjaan bekisting dan pendirian perancah serta
pekerjaan pembesian selesai dilaksanakan. Pekerjaan pengecoran dibagi menjadi
pekerjaan pengecoran balok-plat-kolom. Dalam proyek hotel dafam, dibagi
menjadi dua zona kerja, dimana dalam satu zona kerj harus selesai dalam 10 hari.
4.1.7 Pengambilan Sampel Beton Cor
Pengambilan sampel beton cor dilakukan untuk nantinya digunakan untuk
pengujian mutu beton di laboratorium independen.
4.1.8 Uji Mutu di Laboratorium Independen
Uji mutu beton di Laboratorium Independen yaitu Laboratorium Teknik Sipil
Universitas Jember perlu dilaksanakan untuk mengontrol mutu beton yang telah
digunakan. Sehingga mutu beton yang dihasilkan sesuai dengan RKS dan dapat
dipertanggung jawabkan
4.1.9 Penetapan Suplier Utama Proyek
Setelah suplier ditetapkan sebagai suplier utama proyek, kegiatan pengujian mutu
tetap dilaksanakan secara berkala dengan tujuan agar mutu bahan yang ada
dilapangan atau proyek tetap sesuai dengan apa yang tertulis didalam RKS. Dalam
hal ini diambil contoh beton, walaupun pihak suplier melakukan pengujian beton
di laboratorium mereka dan memberikan laporan pengujian kepada pihak
kontraktor. Pihak kontraktor tetap melakukan pengujian dengan bantuan dari
laboratorium independen, yaitu Laboratorium Teknik Universitas Jember.
Dipilihnya Laboratorium Teknik Universitas Jember dikarenakan laboratorium
tersebut adalah milik instansi pendidikan, sehingga peralatan-peralatan ujinya
selalu dikalibrasi. Setelah pihak laboratorium independen selesai melakukan
pengujian, pihak laboratorium memberikan hasil dari pengujian kepada pihak
kontraktor.
Dalam laporan tersebut, dilakukan pengujian kuat tekan beton mulai umur 8 hari,
28 hari, 29 hari, 31 hari, 32 hari, dan 34 hari. Dengan benda uji beton silinder,
maka dilakukan koreksi bentuk sebesar 0,83. Dalam Buku pedoman RKS mutu
beton rencana adalah K-300 (300 kg/cm), sedangkan dalam laporan hasil uji
mutu beton Laboratorium Universitas Jember menunjukkan bahwa kuat tekan
dalam 28 hari adalah 603,67 kg/cm. Dari laporan pengujian tersebut dapat dilihat
bahwa kuat tekan beton telah memenuhi seperti yang ditetapkan didalam RKS.
Sehingga kerjasama dengan pihak suplier dapat dilanjutkan.

4.2 Permasalahan dalam Pelaksanaan


4.2.1 Setting time beton yang tidak sesuai perkiraan
Pengikatan (Set) adalah perubahan bentuk dari bentuk cair menjadi
bentuk padat, tetapi masih belum mempunyai kekuatan. Dalam pengiriman beton
siap pakai dari pabrik suplier ke lokasi proyek, beton siap pakai ditambahkan
dengan zat aditif retarder. Retarder adalah bahan kimia pembantu untuk
memperlambat waktu pengikatan (setting time) sehingga campuran akan tetap
mudah dikerjakan (workable) untuk waktu yang lebih lama. Tentu dari pihak
suplier memiliki komposisi retarder untuk mencegah pengerasan beton siap pakai
selama pengiriman.
Setelah beton siap pakai sampai di lokasi proyek, dilakukan uji
slump dari pihak kontraktor dan hasilnya pun memenuhi persyaratan. Pekerjaan
cor kolom beton semi-basement pun dilaksanakan. Setelah 12 jam, ternyata kolom
yang di cor tadi belum mengalami pengerasan (hardening). Sehingga hal ini tentu
akan mengganggu jadwal pengerjaan proyek. Oleh karena itu, pemutusan kontrak
pekerjaan dilakukan oleh pihak kontraktor pelaksana. Kolom yang sudah dicor
tadi harus dibongkar demi keamanan struktur.
4.2.2 Nilai slump yang kecil
Uji Slump merupakan pengujian sederhana yang paling sering digunakan.
Karenanya kelecakan beton selalu diidentikan dengan nilai uji slumpnya. Setiap
beton siap pakai yang datang ke lokasi proyek harus melalui uji slump yang
dilaksanakan oleh pihak kontraktor pelaksana. Biasanya ada beton siap pakai yang
tidak lolos dari uji slump. Nilai slump beton siap pakai tersebut hanya 7 cm.
Sedangkan didalam RKS diatur bahwa beton siap pakai yang boleh digunakan
untuk pekerjaan cor harus memiliki nilai slump 10 2 cm. Pihak kontraktor
pelaksana dengan persetujuan dari pihak manejemen kontruksi menambahkan
Sikament LN. Sikament LN merupakan zat aditif beton yang berfungsi untuk
memudahkan pengecoran. Komposisi yang digunakan oleh pihak kontraktor
pelaksana dengan persetujuan dari pihak MK adalah 5 liter tiap 7 m pengecoran.
Jika nilai dari slump tersebut lebih dari 12 cm, maka beton siap pakai tersebut di
kembalikan ke pihak suplier.
BAB 5
PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan
Setelah merekap hasil laporan harian jurnal dan mempelajari
pekerjaan tiap-tiap pekerjaan lapangan di tempat proyek, maka dapat kami
simpulkan:
5.1.1 Peranan Struktur Organisasi
Seperti layaknya tim, dalam proyek rombongan kontraktor berperan
sebagai eksekuter atas dokemen kontrak sebuah proyek yang disepakati oleh
pihak owner, konsultan, supplier dan kontraktor. Dalam setiap detail pekerjaan
perlu ada hirarki yang memimpin jalannya proyek yang biasa disebut Project
Manager bertugas mengepalai tim kontraktor sebagai penanggung jawab atas
kepengurusan pihak internal dan eksternal kotraktor. Di samping itu juga
bertindak sebagai pengawas atas pekerjeaan harian yang telah dilakukan yang
tentunya dapat memenuhi target sesuai dengan harapan owner.
Di bawah Project Manager terdapat Site Manager yakni yang bertugas
Kepala lapangan bagaimana kinerja; akuntan, keamanan, perencana, surveyor,
pelaksana dan ME dalam pelaksanaan tugas pokok dan berhak melakukan rapat
evaluasi yang membahas perkembangan proyek dengan pihak terkait. Selain itu
pula seorang Site Manager adalah sosok yang memegang kendali penuh atas
kejadian di lapangan; pendatangan alat berat dan material dan pemeriksaan
langsung
5.1.2 Pengendalian pekerjaan dengan RKS
Dalam mengetahui bagaimana pekerjaan sudah mengikuti
spesifikasi dan prasyaratan teknik pemasangan yang dianjurkan seperti
yang tertulis pada RKS maka kita dapat mengetahuinya dari hasil laporan
harian untuk melihat pekerjaan apa saja yang sudah dikerjaan dan
meninjau langsung capaian yang dimaksud oleh RKS dengan keadaan
aslin di lapangan. Secara keseluruhan terdapat sedikit spesifikasi
addendum yang tidak termuat di dalam RKS namun disetujui oleh owner
karena dalam realisasinya pengawas tidak menghendaki dan menuntuk
pekerjaan ulang seperti apa yang terjadi pada kolom basement dan
beberapa kolom di latani 4 zona 1 (pembongkaran).
5.1.3 Pembelajaran mengenai RAB proyek
Untuk mengetahui rancangan anggaran dan biaya yang dikeluarkan proyek
yaitu kita harus mengetahui volume pekerjaan dari laporan harian. Setelah
dokumen ini diperoleh kita kalikan dengan angka koefisien, pekerjaan yang
dilakukan perhari (dalam durasi) untuk memeporel biaya total 1 pekerjaan. Lalu
dijumlahka dengan pekerjaan yang ada seperti pembelanjaan material semen,
paku, besi, serta pendatangan alat berat (harga sewa) dan upah operator yang
sudah disesuaikan dengan harga material dan UMR Kabupaten Jember.
Selanjutnya penjumlahan pekerjaan 1 dengan lainnya, dan anggaran biayaa
proyek dapat kita ketahui pengeluaran aktualnya (Actual Cost).
5.1.4 Memperlajari dokumen pengujian
Pada dasarnya dokumen pengujian memiliki 2 sumber yakni pengujian
lapangan secara langsung dan laboratorium. Dokumen pengujian pun dapat
didapatkan dari konsultan, kontraktor dan pengawas. Keberagaman ini
dimaksudkan adanya kevalidan data atas objek yang diuji. Dalam hal ini dokumen
pengujian yang kami pelajari yakni pengjian kuat tekan beton dengan mutu K
300, hasilnya seperti yang tertera pada tabel beton dapat dipakai dan cukup aman
untuk konstruksi di gedung bertingkat.

5.2 Saran
Setelah pengalaman dan pembelajaran lapang yang kami terima, dapat kami
sarankan mengenai beberapa hal sebagai berikut:
1. Pentingnya mengetahui profil dan reputasi proyek yang akan kita lamar, agar
dalam pelaksaan PKL kita dapat mendapatkan kesempatan penuh dalam
penimbaan ilmu lapangan serta dapat berkonsultasi tentang permasalahan
tertentu dengan staf yang sudah dipersiapkan dalam menangani kegiata PKL
bersama mahasiswa
2. Seyognyanya untuk mempersiapkan bekal materi yang ingin didiskusikan
atau dipertanyakan, sehingga waktu yang singkat ini dapat terpakai dengan
kegiatan tanya-jawab yang berbobot dan tidak sekedar ala kadarnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://digilib.mercubuana.ac.id/ Anonymous. 2012. Pembangungan


Apartment 45 Antasari. diakses tanggal 11 Februari 2017 pukul 13.42 WIB
Ibrahim B. 1993. Rencana dan Estimate Real of Cost. Bumi Aksara:
Jakarta
Pemkab Halmahera Timur. 2014. RKS: Peningkatan Sarana Prasarana
Rumah Sakit (Rehabilitasi), Maba - Kupang
Pemkot Kupang. 2011. RKS: Pekerjaan Struktur dan Arsitektur
Kantor Pengadilan Negeri Kupang Kelas 1 A, Kupang
SNI 7394: 2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
beton untuk konstruksi gedung dan perumahan. ICS 91.010.20. Badan
Standarisasi Nasional
SNI 2836: 2008. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
pondasi untuk kontruksi bangunan gedung dan perumahan ICS
91.010.20. Badan Standarisasi Nasional
Widiantoro. 2016. Laporan Praktik Kerja Pembangunan Hotel
Ibis Candiland Jl. Diponegoro no.24, Semaranng: Universitas Katolik
Soegijapranata.
Lampiran 6. Dokumentasi

Pemasangan Bekisting pada plat lantai dan kolom.


menggunakan ranngakai scaffolding per 2,5 meter

Proses pengecoran kolom dengan bantu an crane dan


proses pengecoran plat lantai pump up method dengan
bantuan vibrator dengan bantuan vibrator di zona 2 lantai
6

Pemasangan tulangan balok kolom dan sambungan


tulagan 2 sisi dan teknik pemutusan
Penreapan A3 dan contoh as built drawing basement

Penggalian Site Under Ground water tank dan


pemeriksaan kedalaman galian cetakan beton penahan
(dinding)

Anda mungkin juga menyukai