Lap - KP Victor
Lap - KP Victor
PENDAHULUAN
Hotel Dafam Lotus Jember dibangun dengan 10 lantai dengan total kamar
132 di atas lahan seluas 1.596m2. Terbagi dengan type kamar Deluxe, Executive,
Suite dan Penthouse. Akan menjadi hotel tertinggi saat ini. Keunggulan lainnya
adalah Ballroom dengan kapasitas 1000 pax tanpa adanya pilar sehingga akan bisa
mengakomodir kegiatan-kegiatan besar dan juga memiliki kolam renang yang
tertinggi (skypool) sehingga bisa sambil menikmati keindahan kota. selain itu juga
memiliki fasilitas Restaurant,Meeting Room dengan berbagai ukuran, Lobby
Lounge, Sky Roof dan juga Klinik Pembangunan hotel ini diperkirakan akan
selesai dalam 18 bulan kedepan dan akan siap untuk melakukan soft opening pada
semester pertama 2018.
Site Manager
Samsul Anam, S.T
Mekanik 1 Mekanik 2
Reno Arif
8. Logistik
Logistik adalah orang yang mengatur keberadaan material-material proyek yang
berada di gudang (penempatan barang-barang sesuai jenisnya sehingga
mempermudah pengecekan.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab:
1. Melaksanakan, menjaga dan memelihara alat-alat kerja dan
material proyek.
2. Melaksanakan persiapan alat kerja, material dan mobilisasinya.
3. Menerima pengembalian material/alat kerja dari proyek.
4. Membuat laporan kegiatan logistic kepada General Manager
Konstrusi secara periodik.
9. Mekanik
Sebagai mekanik yang melaksanakan pekerjaan perbaikan mesin-mesin,
pemasangan instalasi kelistrikan dan harus mempertanggung jawabkan
pekerjaannya kepada kepala pelaksana.
a. Merencanakan arah sambungan listrik yang aman dan mudah dalam
jangkaun untuk pemeriksaan berkala
b. Memberika rambu-rambu untuk menjaga keamanan ruang panel secara
terpadu
c. Berkoordinasi dengan staf plumbing agar dapat memberikan pemisahan
saluran dalam upaya pencegahan konsleting
d. Memasang sistem otomatisasi dalam kondisi tanggap darurat dalam upaya
jatuhnya korban jiwa
e. Melakukan pemeliharaan segala macam mesin-mesin, alat elektronik dan
barang eletronik agar tidak mudah rusak.
10. Keamanan
Satuan Pengamanan atau sering juga disingkat Satpam adalah satuan kelompok
petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan
keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan
swakarsa di lingkungan kerjanya.
Fungsi Satuan Pengamanan (Security Guard)
Melindungi dan mengayomi lingkungan /tempat kerjanya dari setiap gangguan
keamanan, serta menegakkan peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan
kerjanya.
Tugas pokok yaitu menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan
obyek pengamanan khususnya pengamanan fisik yang bersifat preventif.
a. Mengamankan suatu aset, instansi, proyek, bangunan, properti atau tempat dan
melakukan pemantauan peralatan, pengawasan, pemeriksaaa dan jalur akses,
untuk memastikan keamanan dan mnecegah kerugian atau kerusakan yang
disengaja.
b. Melakukan tindakan preventif keamanan.
c. Kontrol lalu lintas dengan mengarahkan driver.
d. Melengkapi laporan dengan mencatat pengamatan, informasi, kejadian, dan
kegiatan pengawasan.
e. Mempertahankan lingkungan dengan memantau dan pengaturan bangunan dan
kontrol peralatan.
11. Administrasi/Personalia
Personalia adalah suatu perencanaan,pembagian kompensasi, penginterprestasian,
pengembangan, serta pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk dapat
membantu tercapainya suatu tujuan perusahaan, individu dan juga masyarakat
Tugas dan tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab dengan melaksananakan dan membina urusan urusan
perencanaan dan analisa di bidang umum.
2. Bertanggung jawab dengan merumuskan soal anggaran baik untuk keperluan
pimpinan, pegawai atau perusahaan.
3. Mengembangkan dan mengarahkan Fungsi Business Service seperti
pengiriman surat, penerimaan surat, filling, reproduksi, office equipment,
hubungan dengan supplier/customer, pemeliharaan kendaraan pusat,
pengawasan dan pengadaan inventaris kantor, administrasi personalia
kepegawaian, mobilisasi, pengurusan formalitas dan lain lain.
12. Gudang
Kepala gudang distributor adalah memastikan semua operasional gudang berjalan
lancar dan menjaga stabilitas, kualitas dan kuantitas barang dengan baik hingga
barang siap untuk didistribusikan.
a. Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakah barang yang sesuai dengan
faktur pembelian dan surat pesanan.
b. Mengecek kesesuaian antara surat pesanan (SP) pembelian dengan fakturnya.
c. Membuat Bukti Barang Masuk (BBM).
d. Membuat laporan bulanan stock barang kepada direktur logistik.
e. Menyiapkan barang sesuai dengan surat pesanan (SP) dari relasi untuk dikirim.
f. Mengkoordinasi bagian stock keeper dan helper.
g. Membuat surat permintaaan barang yang ditujukan kepada direktur logistik.
BAB III
a. Pengarahan kode etik dan aturan pelamar PKL oleh site manager sebagai
pembimbing lapangan kami
b. Peninjauan ke lapangan
c. Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan di lapangan
d. Pendokumentasian
Berikut adalah deskripsi kegiatan yang kami jalani saat melaksanan praktik kerja
lapangan:
1. Menghitung kekuatan struktur pada gambar rancangan gedung hotel
Perhitungan ini digunakan menjadi alat pembanding antara konsultan
proyek dan kami sebagai kelompok praktik kerja lapangan. Dengan gambar yang
rencana bangunan yang sudah diberikan oleh site manager untuk mengerjakan
analisisi struktur. Kelompok kami mengerjakan analisis struktur dengan
perhitungan portal di tiap lantainya dengan hasil terdapat bentang balok yang
memberikan sinyal adanya kekuatan yang minim untuk menerima beban di lantai
5 dan serupa kolom tepi di basement, kami menggunakan aplikasi etabs untuk
membantu pekerjaan yang ditugaskan ke kelompok kami.
2. Pengamatan pekerjaan pembesian dan beton decking
Pada saat akan dilakukan pekerjaan pengecoran, yang diletakkan di sela-
sela antara besi dan bekisting dinamakan beton decking atau istilah lain tahu
beton. Beton decking atau tahu beton adalah beton atau spesi yang dibentuk sesuai
dengan ukuran selimut beton yang diinginkan. Biasanya berbentuk kotak-kotak
atau silinder. Dalam pembuatannya, diisikan kawat bendrat pada bagian tengah
yang nantinya dipakai sebagai pengikat pada tulangan. Beton decking berfungsi
untuk menjaga tulangan agar sesuai dengan posisi yang diinginkan. Bisa dibilang
berfungsi untuk membuat selimut beton sehingga besi tulangan akan selalu
diselimuti beton yang cukup, sehingga didapatkan kekuatan maksimal dari
bangunan yang dibuat. Selain itu, selimut beton juga menjaga agar tulangan pada
beton tidak berkarat (korosi).
3. Pekerjaan persiapan sebelum pengecoran kolom
Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, pipa
penyalur beton, air compressor, lampu penerangan jika pengecoran dilakukan
malam hari. Sebelum adukan beton dimasukkan kedalam pompa, dilakukan
pengambilan benda uji dan test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi syarat
maka adukan beton ditolak. Kemudian memeriksa jumlah, letak, jarak antara
panjang penyaluran, panjang penjangkaran, diameter tulangan, beton decking dan
kaki ayam yang harus sesuai dengan gambar rencana. Diperiksa pula posisi
bekisting agar cukup kokoh menahan beban. Membersihkan bekisting dan
tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran dengan kompresor, kemudian
dilapisi dengan mud oil. Menuangkan spesi beton kedalam bekisting kolom
dengan pump concrate dengan dibantu tenaga pengecor yang berdiri di atas
bekisting kolom. Setelah bekisting kolom terisi penuh oleh spesi beton harus di
kontrol kembali kelurusan horisontal dengan 2 sisi yang berbeda menggunakan lot
grafitasi dengan memutar join pin kekiri atau kekanan tergantung pada kondisi
kolom
4. Mengamati pengecoran plat lantai
Proses pengecoran diawali dengan persiapan panel bekisting, survei (uitzet),
dan pembeshian, kemudian pemasangan tulangan plat dan balok diakhiri dengan
bekisting (cetakan). Sebelum plat dan balok dicor dilakukan pembersihan terlebih
dahulu. Setelah dilakukan inspeksi untuk menyatakan kesiapan pengecoran maka
dilakukan pengecoran. Setelah proses selesai dicor, tunggu selama 10 hari
kemudian dilakukan pembongkaran bekisting dan perawatan plat dan kolom
dengan tetap memasang suplai hingga hari ke 14 setelah pengecoran dilakukan.
5. Peninjauan pemasangan dinding
Bata ringan siap dipasang, karena bahanya yang berongga dengan begini
memungkinkan untuk agregat halus masuk ke dalam rongga bata ringan. Tidak
seperti bata merah yang perlu direndam dalam air jenuh, agar air semen adukan
tidak terserap dalam bata ringan yang mana akan mengakibatkan adukan mudah
rontok dan dan pasangan batu bata cukup kuat. Setelah adukan untuk pasangan
dinding bata yang terdiri dari air, semen dan kapur. Memasang profil dan benang
serta unting-unting untuk acuan pasangan dinding bata. Memasang dan susun bata
pada area yang telah diberi tanda dengan menggunakan perekat adukan.
Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis. Memeriksa
kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap ketinggian 1 m. Pekerjaan pasangan
bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah kolom praktis dicor dan pasangan
bata/kuat baru pekerjaan pemasangan bata dapat dilanjutkan kembali.
6. Peninjauan instalansi Plumbing air bersih
Dimulai dengan proses pemasangan package booster pump (pararel 3
pompa), kapasitas 120 ltr/mnt. Pemasangan Ground water tank modular sistem
bahan FRP berkapasitas evektif 8 m3. Mentukan dan memberi tanda jalur instalasi
dan titik outletnya. Lalu memasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar
kerja) beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda
yang sudah dibuat. Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka
kedalaman pipa dipasang cukup dengan kedalaman 50 cm supaya tidak mudah
pecah. Pipa lalu disambung yang bagian ujungnya dibersihkan terlebih dahulu
dengan ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat. Kemudian
khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), menggunakan pipa yang diberi soket
draat luar dan diberi lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitary.
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN KERJA PRAKTIK
SUPLIER
UTAMA PROYEK
SUPLIER
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Diagram Pengendalian Mutu Bahan Berdasarkan RKS
START A
Kontrak Pekerjaan
Rencana Kerja dan Syarat (RKS) Pekerjaan Struktur
Beton dikembalikan
Suplier 1 ,2, 3, ...,dst Cek Nilai Slump Tidak
Ya
Survey Kontraktor
Pekerjaan Pengecoran
Kelayakan Alat
Tidak
Ya Pemutusan Kontrak
Tidak
Kesesuaian Mutu Beton
Ya
Kondisi Lab Pabrik
Tidak
Suplier ditetapkan sebagai Suplier Utama Proyek
Ya
FINISH
Track Record
Tidak
Ya
A
4.1.1 Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Pekerjaan Struktur
Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) merupakan sebuah buku pedoman
yang berisi tentang syarat-syarat berupa instruksi kepada penyedia jasa. Dalam
Rencana kerja dan syarat-syarat tentang pekerjaan strukur diatur prosedur-
prosedur pengerjaan baik itu untuk struktur atas dan struktur bawah. Juga mutu
dari material-material yang harus digunakan. Dalam suatu proyek, pihak
kontraktor pelaksana harus mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
rencana kerja dan syarat-syarat agar kualitas struktur yang dihasilkan dapat
dipertanggung jawabkan.
4.1.2 Suplier Beton
Suplier beton adalah pihak yang menyediakan beton siap pakai untuk
pekerjaan pengecoran. Diawal proyek akan dimulai, pihak suplier beton
menawarkan barang dan jasanya kepada pihak kontraktor.
4.1.3 Survey Kontraktor
Dalam memilih suplier beton yang akan digunakan dalam suatu proyek,
pihak kontraktor pelaksana melakukan survey ke pabrik suplier beton. Ada
beberapa hal yang jadi pertimbangan pihak kontraktor dalam memilih suplier,
yaitu :
1. Material
Material yang ditinjau oleh pihak kontraktor pelaksana adalah semen, agregat
kasar dengan ukuran yang terdapat dalam RKS, agregat halus. Material-material
tersebut harus sesuai memenuhi RKS.
2. Kelayakan Alat
Parameter kelayakan alat yang ditinjau oleh pihak kontraktor adalah fisik dari alat
tersebut, perawatan alat, terakhir mengalami kerusakan
3. Kondisi Laboratorium Pabrik
Kelengkapan alat uji, kebersihan dari laboratorium pabrik suplier menjadi
pertimbangan dalam memilih.
4. Track Record
Track record adalah riwayat kerjasama pihak kontraktor pelaksana dengan pihak
suplier.
4.1.4 Kontrak Pekerjaan
Kontrak pekerjaan merupakan perjanjian antara pihak kontraktor pelaksana
dengan pihak suplier untuk menyediakan barang/jasa untuk suatu pekerjaan.
4.1.5 Pengujian Lapangan ( Uji Slump / Slump Test)
Sebelum beton siap pakai tiba di lokasi, pihak kontraktor pelaksana melakukan
kontrol pekerjaan pembesian. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
pekerjaan pembesian yang telah dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan didalam shop drawing. Hasil dari kontrol tadi, diperiksa oleh pihak
MK untuk mendapatkan persetujuan. Setelah pihak MK setuju dengan kontrol
pekerjaan pembesian, beton siap pakai didatangkan ke lokasi proyek. Uji slump
dilakukan sebelum pengecoran untuk memastikan bahwa beton yang telah sampai
dilokasi sesuai dengan laporan pengujian.
4.1.6 Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran dilaksanakan setelah pekerjaan bekisting dan pendirian perancah serta
pekerjaan pembesian selesai dilaksanakan. Pekerjaan pengecoran dibagi menjadi
pekerjaan pengecoran balok-plat-kolom. Dalam proyek hotel dafam, dibagi
menjadi dua zona kerja, dimana dalam satu zona kerj harus selesai dalam 10 hari.
4.1.7 Pengambilan Sampel Beton Cor
Pengambilan sampel beton cor dilakukan untuk nantinya digunakan untuk
pengujian mutu beton di laboratorium independen.
4.1.8 Uji Mutu di Laboratorium Independen
Uji mutu beton di Laboratorium Independen yaitu Laboratorium Teknik Sipil
Universitas Jember perlu dilaksanakan untuk mengontrol mutu beton yang telah
digunakan. Sehingga mutu beton yang dihasilkan sesuai dengan RKS dan dapat
dipertanggung jawabkan
4.1.9 Penetapan Suplier Utama Proyek
Setelah suplier ditetapkan sebagai suplier utama proyek, kegiatan pengujian mutu
tetap dilaksanakan secara berkala dengan tujuan agar mutu bahan yang ada
dilapangan atau proyek tetap sesuai dengan apa yang tertulis didalam RKS. Dalam
hal ini diambil contoh beton, walaupun pihak suplier melakukan pengujian beton
di laboratorium mereka dan memberikan laporan pengujian kepada pihak
kontraktor. Pihak kontraktor tetap melakukan pengujian dengan bantuan dari
laboratorium independen, yaitu Laboratorium Teknik Universitas Jember.
Dipilihnya Laboratorium Teknik Universitas Jember dikarenakan laboratorium
tersebut adalah milik instansi pendidikan, sehingga peralatan-peralatan ujinya
selalu dikalibrasi. Setelah pihak laboratorium independen selesai melakukan
pengujian, pihak laboratorium memberikan hasil dari pengujian kepada pihak
kontraktor.
Dalam laporan tersebut, dilakukan pengujian kuat tekan beton mulai umur 8 hari,
28 hari, 29 hari, 31 hari, 32 hari, dan 34 hari. Dengan benda uji beton silinder,
maka dilakukan koreksi bentuk sebesar 0,83. Dalam Buku pedoman RKS mutu
beton rencana adalah K-300 (300 kg/cm), sedangkan dalam laporan hasil uji
mutu beton Laboratorium Universitas Jember menunjukkan bahwa kuat tekan
dalam 28 hari adalah 603,67 kg/cm. Dari laporan pengujian tersebut dapat dilihat
bahwa kuat tekan beton telah memenuhi seperti yang ditetapkan didalam RKS.
Sehingga kerjasama dengan pihak suplier dapat dilanjutkan.
5.2 Saran
Setelah pengalaman dan pembelajaran lapang yang kami terima, dapat kami
sarankan mengenai beberapa hal sebagai berikut:
1. Pentingnya mengetahui profil dan reputasi proyek yang akan kita lamar, agar
dalam pelaksaan PKL kita dapat mendapatkan kesempatan penuh dalam
penimbaan ilmu lapangan serta dapat berkonsultasi tentang permasalahan
tertentu dengan staf yang sudah dipersiapkan dalam menangani kegiata PKL
bersama mahasiswa
2. Seyognyanya untuk mempersiapkan bekal materi yang ingin didiskusikan
atau dipertanyakan, sehingga waktu yang singkat ini dapat terpakai dengan
kegiatan tanya-jawab yang berbobot dan tidak sekedar ala kadarnya.
DAFTAR PUSTAKA