Anda di halaman 1dari 5

Fidyah

Fidyah adalah menempatkan sesuatu pada tempat lain sebagai tebusan(pengganti)nya,


baik berupa makanan atau lainnya. Fidyah juga berarti kewajiban manusia mengeluarkan
sejumlah harta untuk menutupi ibadah yang ditinggalkannya. Fidyah shaum wajib dilakukan
oleh seseorang yang tak sanggup karena kepayahan dalam melakukan shaum fardu
khususnya di bulann Ramadhan, sebagai salah satu bentuk rukhsah (dispensi) yang diberikan
Allah kepada mereka. Selain itu juga Allah tidak pernah menjadikan syariat yang
diturunkan-Nya menyulitkan hamba-hamba-Nya. Landasan normatif yang dititahkan Allah
SWT mengenai hal ini adalah firman-Nya dalam Al Quran

(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit
atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari
yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan
seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], maka
itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Al
Baqarah : 184)
Hukum fidyah , sebagaimana firman Allah T di atas adalah wajib, apabila :
1. Tidak mampu melakukan shaum, seperti karena lanjut usia.
2. Orang sakit permanen yang kesembuhannya sangat sulit.
3. Perempuan hamil atau perempuan yang sedang menyusui (yang bersangkutan boleh
memilih antara qadha, shaum atau fidyah)
4. Jumlah fidyah adlah sejumlah makanan yang dikonsumsi yang bersangkut pada
bulan Ramadhan. Setiap hari tidak puasa diganti dengan fidyah makan sehari untuk
seorang miskin.

Zakat

Zakat menurut istilah agama artinya kadar harta yang tertentu, yang diberikan kepada
yang berhak menerimanya, dengan beberapa syarat.
Hukumnya: zakat adalah salah satu rukun islam yang lima, fardu ain atas tiap-tiap orang
yang cukup syarat-syaratnya. Zakat mulai di wajibkan pada tahun kedua hijriyah.

Dirikanlah shalat dan bayarlah zakat hartamu. (An-Nisaa:77)

Benda Yang Wajib dizakati

1. Binatang ternak

Jenis binatang yang wajib dikeluarkan zakatnya hanya unta, sapi, kerbau, dan kambing.
Keterangannya yaitu ijma.
Syarat bagi pemilik binatang yang wajib zakat adalah:
a. Islam
b.merdeka
c. Milik yang sempurna
d. Cukup satu nisab
e. Sampai satu tahun lamanya dipunyai.
f. Digembalakan di rumput yang mubah

2. Emas dan perak

Barang tambang yang lain tidak wajib dizakati.


syarat bagi pemilik emas dan perak yang wajib dizakati:
a. Isalam
b. Medeka
c. Milik yang sempurna
d. Sampai satu nisab
e. Sampai satu tahun disimpan
3. Biji makanan yang mengenyangkan

Seperti beras, jagung, gandum, adas, dan sebagainya.


Syarat bagi pemilik biji-biji makanan yang wajib dizakati tersebut yaitu:
a. Islam
b. Merdeka
c. Milik yang sempurna.
d. Sampai nisabnya.
e. Biji makanan iti ditanam oleh manusia
f. Biji makanan itu mengenyangkan dan tahan disimpan lama.

4. Buah-buahan

Yang dimaksud dengan buah buahan yang wajib di zakati hanya kurma dan anggur saja,
sedangkan buah buahan yang alin tidak.
Syarat bagi pemilik buah-buahan yang wajib dizakati itu adalah:
a. Islam
b. Merdeka
c. Milik yang sempurna
d. Nisab (sampai satu nisab)

5. Harta perniagaan

Harta perniagaan yang wajib dizakati, dengan syarat-syarat seperti yang telah disebutkan
pada zakat emas dan perak.
Nisab harta perniagaan adalah menurut pokoknya. Kalau pokoknya emas, nisabnya
seperti emas. Kalau pokoknya perak, nisab nya seperti perak.

Hasil tambang

Hasil tambang emas dan hasil tambang perak, apabila sampai satu nisab, wajib
dikeluarkan zakatnya pada waktu itu juga dengan tidak disyaratkan sampai satu tahun,
seperti pada biji-bijian dan buah-buahan. Zakatnya adalah 1/40 (2 %).

Zakat rikaz (harta terpendam)


Rikaz adalah emas atau perak yang ditanam oleh kaum jahiliyah (sebelum islam). Apabila
kita mendapat emas atau perak yang di tanam oleh kaum jahiliyah itu, wajib kta
keluarkan zakat sebanyak 1/5 (20%).

Sabda Rasulullah SAW.:

Dari Abu Hurairah, rasulullah Saw. telah berkata, zakat rikaz seperlima. (Riwayat
Bukhari dan Muslim).

Zakat fitrah

Pada setiap hari raya idul fitri, setiap orang islam, laki-laki dan perempuan, besar kecil,
merdeka atau hamba, diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 3,1 liter dari makanan
yang mengenyangkan menurut tiap-tiap tempat (negri).
syarat-syarat wajib zakat fitrah
1. Islam
2. Lahir sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan ramadhan. Anak yang
lahir sesudah terbenam matahari tidak wajib fitrah.
3. Dia mempunyai lebih harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan untuk
yang wajib dinafkahinya, baik manusia atupun binatang, pada malam hari raya dan siang
harinya. Orang yang tidak mempunyai lebihan tidak wajib membayar fitrah.

Orang yang berhak menerima zakat


Mazahab hanafi:
1. Fakir : orang yang mempunyai harta kurang dari satu nisab, atau mempunyai satu nisab
atau lebih, tetapi habis untuk keperluannya.
2.Miskin : orang yang tidak mempunyai sesuatupun.
3. Amil : orang yang diangkat untuk mengambil dan mengurus zakat.
4. Muallaf : mereka tidak diberi zakat lagi sejak masa khalifah pertama.
5. Hamba : hamba yang telah dijanjikan oleh tuannya bahwa dia boleh menebus dirinya
dengan uang atu dengan harta lain.
6. Berutang : orang yang mempunyai utang. Sedangkan jumlah harta diluar utang tidak
cukup untuk nisab; dia diberi zakat untuk membayar utangnya.
7. Sabilillah : Balatentara yang berperang pada jalan Allah.
8. Musafir : orang yang dalam perjalanan, kehabisan perbekalan, orang ini diberi sekadar
untuk keperluannya.
Orang yang tidak berhak menerima zakat.
Sebagian telah dijelaskan, orang-orang yang berhak menerima zakat ada delapan
golongan. Dan orang-orang yang tidak berhak menerima zakat ad lima golongan,
sebagaimana penjelasan berikut ini.
1. Orang kaya dengan harta atau kaya dengan usaha dan penghasilan.
sabda Rasulullah Saw.:
tidak halal bagi orang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga mengambil
sedekah (zakat). (Riwayat lima orang ahli hadis, selain Nasai dan Ibnu Majah)
2. Hamba sahaya, karena mereka mendapat nafkah dari tuan mereka.
3. Keturunan Rasulullah Saw.
4. Orang dalam tanggungan yang berzakat, artinya orang yang berzakat tidak boleh
memberikan zakatnya kepada orang yang dalam tanggungannya dengan nama fakir atau
miskin, sedangkan mereka mendapat nafkah yang mencukupi.
5. Orang yang tidak beragama islam.

Anda mungkin juga menyukai