TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan
pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim
(Pusdiknakes, 2003).
1 Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki atas panggul
1 Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan
teratur.
ada.
c. Mekanisme Persalinan
1 Kala I
menjadi 6 cm.
2 Kala II
Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada
adanya kontraksi.
b Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum
dan/atau vaginanya.
c Perineum menonjol.
d Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.
e Meningkatnya pengeluaran lendir campur darah.
Tanda pasti kala II ditentukan melalui pemeriksaan dalam yang
panggul.
kecil, dahi, wajah dan dagu dapat lahir melalui jalan lahir.
janin 450 ke arah kiri atau kanan sesuai dengan arah perputaran
lahir.
3 Kala III
2006).
lebih kecil. Maka plasenta akan menjadi tebal atau mengkerut dan
4 Kala IV
2. Preeklampsia
a Pengertian
yang bisa dialami oleh setiap wanita hamil. Preeklampsia adalah kumpulan
gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang
1999).
3) Preeklampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai
hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan
1998).
b Etiologi
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti.
merupakan sebab utama kematian ibu, dan sebab kematian perinatal yang
kelainan tersebut sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases
preeklampsi/eklampsi.
6) Kecenderungan meningkatnya frekuensi pre-eklampsi/eklampspia
tangan.
4) Timbul salah satu atau lebih gejala atau tanda-tanda preeklamsia
berat.
d. Patofisiologi
Pada preeklampsia terdapat penurunan aliran darah. Perubahan ini
deposisi fibrin.
menyebabkan lumen hanya dapat dilewati oleh satu sel darah merah.
multi organ.
otak, darah, paru- paru, hati/ liver, renal dan plasenta. Pada otak akan dapat
protein yang meningkat akan menyebabkan banyak protein akan lolos dari
diproduksi dalam jumlah yang sedikit yaitu 2 ATP dan pembentukan asam
laktat. Terbentuknya asam laktat dan sedikitnya ATP yang diproduksi akan
e. Komplikasi
1) Pada Ibu
a) Eklapmsia
b) Solusio plasenta
c) Pendarahan subkapsula hepar
d) Kelainan pembekuan darah (DIC)
e) Sindrom HELPP (hemolisis, elevated, liver, enzymes dan low
platelet count)
f) Ablasio retina
g) Gagal jantung hingga syok dan kematian.
2) Pada Janin
a) Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
b) Prematur
c) Asfiksia neonatorum
d) Kematian dalam uterus
e) Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal
f. Klasifikasi
1) Preeklampsia Ringan
Preeklampsi ringan adalah tekanan darah 140/90 mmHg setelah
dipstick urin atau kadar protein total 300 mg/24 jam (Winkjosastro,
epigastrium.
e) Terdapat edema paru dan sianosis.
g. Manifestasi Klinik
mual atau muntah. Gejala gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia
yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan tim Tes
Diagnostik.
h. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau kadar normal
45 u/ml)
Serum glutamat oxaloacetic trasaminase (SGOT) meningkat (N=
<31 u/l)
Total protein serum menurun (N= 6,7-8,7 g/dl)
4) Tes kimia darah
Asam urat meningkat (N= 2,4-2,7 mg/dl)
b. Radiologi
1) Ultrasonografi
ketuban sedikit.
2) Kardiotografi
perbaikan)
b. Janin
1) Hasil fetal assesment jelek (NST dan USG)
2) Adanya tanda IUGR (janin terhambat)
c. Laboratorium
Adanya HELLP Syndrome (hemolysis, elevated, liver, enzymes
cc/KgBB/jam)
a. Desakan darah sistolik > 180 mmHg, diastolik > 110 mmHg atau
umumnya.
c. Bila diperlukan penurunan tekanan darah secepatnya dapat
pengobatan medisinal.
cukup intramuskular saja dimana gram pada pantat kiri dan 4 gram pada
pantat kanan.
4. Pengobatan obstetri :
a. Selama perawatan konservatif : observasi dan evaluasi sama seperti
kuman ke dalam alat genitalia pada waktu persalinan dan nifas. Sementara itu
yang dimaksud dengan Febris Puerperalis adalah demam sampai 38C atau
lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan, kecuali pada hari
pertama.
1. Tempat-tempat umum terjadinya infeksi :
a. Rongga pelvic: daerah asal yang paling umum terjadinya infeksi
b. Perineum
c. Payudara
d. Saluran kemih
e. System vena
Demam puerperium didefinisikan sebagai suhu 380C atau lebih yang
terjadi dalam dua hari dari 10 pertama pascapartum, diluar 24 jam pertama dan
diukur melalui mulut menggunakan teknik standar paling tidak empat kali
(kecuali 1/24 jam pertama karena pada saat ini dapat disebabkan oleh
a) Asfiksia
a. Pengertian
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat
bernapas secara spontan dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin
2007).
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi gagal bernafas secara spontan
dan teratur segera setelah lahir ( vivian nanny lia dewi,S.ST, 2010.Hal
102)
Asfiksia Neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak
dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir (Sugeng
2008. Hal198)
Asfiksia neonatorum adalah kegawat daruratan bayi baru lahir
dapat nernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir (dr.Arief
atau kelainan pada ibu selama kehamilan atau secara mendadak karena
terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir, diantaranya adalah faktor ibu,
1. Faktor ibu
a. Preeklampsia dan eklampsia
HIV)
3. Faktor Bayi
a. Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)
c. Patofisiologi Asfiksia
Asfiksia neonatorum dapat terjadi kurangnya kemampuan fungsi
ini dapat terjadi pada kehamilan, persalinan atau segera setelah bayi
lahir. Gangguan pertukaran gas juga dapat terjadi pada bayi asfiksia,
aliran darah pada paru dan lain-lain. (A. Aziz alimul hidayat,
khusus.
2. Asfiksia sedang (4-6)
Penanganan memerlukan resusitasi segera secara aktif dan
100 kal/menit, tonus otot buruk, dan kadang- kadang pucat, refleks
baik/tidak baik
f. Diagnosis
Diagnosis dini penderita asfiksia mempunyai arti penting dalam
hanya ditegakkan setelah bayi lahir, tetapi juga dapat diketahui semasa
terjadi asfiksia yang lebih berat dimana hal ini akan mempengaruhi
kematian.
cm.
2. Memulai pernafasan
3. Mempertahankan sirkulasi
sedang.
b) Asfiksia sedang (4-6)
Pada keadaan ini dapat dilakukan rangsangan untuk
diikuti.
Bila frekuensi jantung menurun atau tudak adekuat dalam
resusitasi dan sungkup muka. Jika tidak ada alat ventilasi maka
selimuti bayi.
b) Letakkan dibawah radiant heater atau dibawah sinar lampu,
jika tersedia
2) Periksa dan hitung nafas dalam semenit :
Jika bayi sianosis atau sukar bernafas (frekuensi < 30 atau > 60 kali
pemberian ASI
b) Jika suhu < 36oC, lakukan penanganan hipotermi
4) Mendorong ibu mulai menyusui karena bayi yang mendapat
icterus tampak bila kadar bilirubin dalam serum adalah 5 mg/dl (Depkes
RI, 2007).
Ikterus dibagi menjadi icterus abnormal dan normal.
2. Ikterus Abnormal (non fisiologis)
a. Ikterus dimulai pada hari pertama kehidupan.
b. Ikterus berlangsung tidak lebih dari 4 hari pada bayi cukup bulan,
neutrophil tinggi atau rendah dengan batang > 20%) dan tanda
hemolysis.
Tatalaksana
- Terapi sinar jika :
Ikterus pada hari ke-1.
Ikterus berat, meliputi telapak tangan dan telapak kaki.
Ikterus pada bayi kurang bulan.
Ikterus yang disebabkan oleh hemolysis.
ambang atau sampai bayi terlihat baik dengan telapak tangan dan kaki
tidak kuning.
tersebut.
risiko risiko
mg/dL mol/L mg/dL mol/L mg/dL mol/L mg/dL mol/L
Hari ke-1 Ikterus yang dapat dilihat 15 260 13 220
Hari ke-2 15 360 13 220 25 425 15 260
Hari ke-3 18 310 16 270 30 510 20 240
Hari ke-4 dst 20 340 17 290 30 510 20 340
d.