Pengelompokan Gunung Api berdasarkan morfologi terbagi 2, yaitu :
1. Morfologi tubuh gunungapi
2. Morfologi diluar / disekitar gunungapi.
1. Morfologi Tubuh Gunung Api
Morfologi tubuh gunungapi dapat dibagi antara lain berupa bentuk - bentuk :
A. Kerucut, merupakan bentukan yang umum dijumpai pada gunungapi
piroklastik dan berlapis. Bentukan kerucut yang dibangun oleh bahan lepas gunungapi dapat berupa kerucut batuapung yang tersusun oleh batuapung, kerucut scoria yang tersusun oleh scorea dan kerucut sinder yang merupakan kumpulan sinder dan bahan skoreaan.
B. Kubah biasanya dijumpai pada tipe gunungapi lava (shield volcano).
Kubah lava merupakan bentukan dari lelehan lava kental yang keluar melalui celah dan dibatasi oleh sisi curam disekelilingnya.
C. Maar, umumnya dijumpai pada tipe gunungapi gas atau piroklastik.
D. Kawah, merupakan bentuk negatif yang terjadi karena kegiatan gunungapi. Berdasarkan genetiknya dibedakan kawah letusan dan kawah runtuhan. Sedangkan berdasarkan letaknya terhadap pusat kegiatan dikelompokkan kawah kepundan dan kawah samping (kawah parasiter).
E. Kaldera, merupakan depresi topografi yang besar, berbentuk bundar atau
oval. Ukuran kaldera memang lebih besar dari kawah, meskipun tidak ada batasan ukuran yang membedakannya hingga mempunyai ukuran berupa kawah dapat disebut kaldera. H. William (1974), mengklasifikasikan kaldera menjadi beberapa jenis berdasarkan proses yang membentuknya, yaitu : Kaldera letusan, yang disebabkan oleh letusan gunungapi yang sangat kuat yang menghancurkan bagian puncak kerucut dan menyemburkan massa batuan dalam jumlah besar. Contoh yang baik antara lain Kaldera Bandaisan di Jepang, Kaldera Tarawera di New Zealand. Kaldera runtuhan, yang terbentuk karena adanya letusan yang berjalan cepat yang memuntahkan batuapung dalam jumlah banyak, sehingga menyebabkan kekosongan pada dapur magma. Penurunan permukaan magma didalam waduk pun akan menyebabkan akan terjadinya runtuhan pada bagian puncak gunungapi. Contoh yang baik antara lain Kaldera Toba (Tapanuli Sumatra Utara), Kaldera Tengger (Probolinggo Jawa Timur). Kaldera erosi, disebabkan oleh erosi pada bagian puncak kerucut, dimana erosi akan memperluas daerah lekukan sehingga kaldera tersebut akan semakin luas. Kaldera resurgent, yang terbentuk karena adanya bongkah lekukan di bagian tengah kaldera yang terangkat oleh magma yang bergerak naik ke atas, dan kemudian membentuk suatu kubah.
2. Morfologi Disekitar Gunung Api.
Morfologi disekitar gunungapi dapat dibagi antara lain berupa bentuk-bentuk: A. Kerucut parasiter adalah bentukan kerucut pada kaki gunungapi utama, terbentuk akibat magma yang terjadi berhubungan langsung dengan kegiatan gunungapi.
B. Hillocks merupakan bukit - bukit kecil di sekitar kaki gunungapi, dari
hasil endapan lahar dari letusan gunungapi. Contoh yang baik terdapat di kaki G. Galunggung (Jawa barat), sehingga oleh MT Zen (1969) disebut juga sebagai tipe Galunggung. C. Antiklinorium Gunungapi merupakan rangkaian perbukitan. antiklinorium yang dijumpai pada kaki gunungapi. Terbentuk oleh gaya kompresi lateral karena runtuhnya kerucut gunungapi Contoh yang baik terdapat di Bukit Gendol, lereng G. Merapi (Yogyakarta), sehingga oleh MT Zen (1969) disebut juga sebagai tipe Gendol.