Anda di halaman 1dari 4

Nama : Seprian

F1D214030

Geology Engineering

Pengelompokan Gunung Api berdasarkan morfologi terbagi 2, yaitu :

1. Morfologi tubuh gunungapi


2. Morfologi diluar / disekitar gunungapi.

1. Morfologi Tubuh Gunung Api


Morfologi tubuh gunungapi dapat dibagi antara lain berupa bentuk - bentuk :

A. Kerucut, merupakan bentukan yang umum dijumpai pada gunungapi


piroklastik dan berlapis. Bentukan kerucut yang dibangun oleh bahan
lepas gunungapi dapat berupa kerucut batuapung yang tersusun oleh
batuapung, kerucut scoria yang tersusun oleh scorea dan kerucut sinder
yang merupakan kumpulan sinder dan bahan skoreaan.

B. Kubah biasanya dijumpai pada tipe gunungapi lava (shield volcano).


Kubah lava merupakan bentukan dari lelehan lava kental yang keluar
melalui celah dan dibatasi oleh sisi curam disekelilingnya.

C. Maar, umumnya dijumpai pada tipe gunungapi gas atau piroklastik.


D. Kawah, merupakan bentuk negatif yang terjadi karena kegiatan
gunungapi. Berdasarkan genetiknya dibedakan kawah letusan dan kawah
runtuhan. Sedangkan berdasarkan letaknya terhadap pusat kegiatan
dikelompokkan kawah kepundan dan kawah samping (kawah parasiter).

E. Kaldera, merupakan depresi topografi yang besar, berbentuk bundar atau


oval. Ukuran kaldera memang lebih besar dari kawah, meskipun tidak
ada batasan ukuran yang membedakannya hingga mempunyai ukuran
berupa kawah dapat disebut kaldera. H. William (1974),
mengklasifikasikan kaldera menjadi beberapa jenis berdasarkan proses
yang membentuknya, yaitu :
Kaldera letusan, yang disebabkan oleh letusan gunungapi yang
sangat kuat yang menghancurkan bagian puncak kerucut dan
menyemburkan massa batuan dalam jumlah besar. Contoh yang
baik antara lain Kaldera Bandaisan di Jepang, Kaldera Tarawera
di New Zealand.
Kaldera runtuhan, yang terbentuk karena adanya letusan yang
berjalan cepat yang memuntahkan batuapung dalam jumlah
banyak, sehingga menyebabkan kekosongan pada dapur magma.
Penurunan permukaan magma didalam waduk pun akan
menyebabkan akan terjadinya runtuhan pada bagian puncak
gunungapi. Contoh yang baik antara lain Kaldera Toba (Tapanuli
Sumatra Utara), Kaldera Tengger (Probolinggo Jawa Timur).
Kaldera erosi, disebabkan oleh erosi pada bagian puncak kerucut,
dimana erosi akan memperluas daerah lekukan sehingga kaldera
tersebut akan semakin luas.
Kaldera resurgent, yang terbentuk karena adanya bongkah
lekukan di bagian tengah kaldera yang terangkat oleh magma
yang bergerak naik ke atas, dan kemudian membentuk suatu
kubah.

2. Morfologi Disekitar Gunung Api.


Morfologi disekitar gunungapi dapat dibagi antara lain berupa bentuk-bentuk:
A. Kerucut parasiter adalah bentukan kerucut pada kaki gunungapi
utama, terbentuk akibat magma yang terjadi berhubungan langsung
dengan kegiatan gunungapi.

B. Hillocks merupakan bukit - bukit kecil di sekitar kaki gunungapi, dari


hasil endapan lahar dari letusan gunungapi. Contoh yang baik terdapat
di kaki G. Galunggung (Jawa barat), sehingga oleh MT Zen (1969)
disebut juga sebagai tipe Galunggung.
C. Antiklinorium Gunungapi merupakan rangkaian perbukitan.
antiklinorium yang dijumpai pada kaki gunungapi. Terbentuk oleh
gaya kompresi lateral karena runtuhnya kerucut gunungapi Contoh
yang baik terdapat di Bukit Gendol, lereng G. Merapi (Yogyakarta),
sehingga oleh MT Zen (1969) disebut juga sebagai tipe Gendol.

Sumber Referensi:

Anonnim. 2011. Morfologi Dan Struktur Gunungapi.


http://chakilgembel.blogspot.co.id/2011/10/morfologi-dan-struktur-
gunungapi.html

Anda mungkin juga menyukai